KRISTEN TAUHID
Membaca buku berjudul “ALLAH DALAM ALKITAB DAN ALQUR’AN” yang dikarang oleh Sdr. Frans Donald adalah sesuatu yang menarik untuk dicermati. Polemik perdebatan seputar tiga agama Samawi (Yahudi – Kristen – Islam) bukanlah hal yang baru tetapi telah berlangsung berabad-abad
Terlepas dari itu semua saya menilai wajar bila ada keyakinan lain yang menolak kenabian maupun ke-tu(h)anan Yesus. Tetapi sebagai umat Kristen kita perlu juga meyakini apa yang kita yakini dan kitapun boleh mengekspresikan iman kita tanpa mendeskreditkan keyakinan orang lain. Yang menjadi pertanyaan apakah etis bila orang yang menyebut dirinya Kristen justri mencela dan mendeskreditkan imannya sendiri agar diterima oleh keyakinan yang lain, saya pikir itu tidak etis. Saya tidak akan membahas keyakinan Yahudi maupun keyakinan Islam, apakah Allah orang Yahudi, Kristen dan Islam sama atau berbeda? tetapi saya akan membahas keyakinan Kristen yang dianggap sesat oleh Sdr. Frans Donald.
KEILAHIAN YESUS
Menurut Sdr. Frans Donald bahwa doktrin Trinitas dimulai dari abad IV pada Konsili Gereja Roma Katolik di Nicea tahun 325 M dan Konstantinopel pada tahun 381 M atas otoritas Kaisar Constantine. Jelas sekali Sdr. Frans Donald tidak menguasai sejarah atau paling tidak orang yang tidak ingin memahami dan mendalami sejarah dan Logika berpikir, pertama tidak ada Konsili Gereja Roma Katolik sampai dengan tahun 1054 M. Konsili yang ada sebelum tahun 1054 M adalah Konsili Gereja Katolik dalam pengertian Gereja Semesta. Konsili pada tahun 325 M dihadiri oleh 4 patriarkh (Yerusalem, Antiokia, Alexandria, Roma) --minus konstantinopel karena belum ada --yang dihadiri oleh 318 Uskup dari Gereja Semesta. Konsili Nicea tahun 325 M diadakan untuk membendung ajaran Arianisme yang diperkenalkan oleh Arius, seorang imam/presbiter dari Alexandria, Mesir. Dalam ajarannya Arius mengatakan “Yesus bukanlah Allah sejati. Yesus adalah makhluk ciptaan Allah Bapa. Pernah ada waktu dimana Yesus belum atau tidak ada. Allah yang sejati adalah hanya Bapa sementara Yesus adalah Allah yang lebih kecil dari Allah Bapa”
Pertanyaan yang timbul untuk Arius adalah “Jika Yesus (Firman Allah) itu diciptakan oleh Bapa, maka dengan apakah Sang Bapa menciptakan Firman Allah? Jika jawabannya adalah dengan FirmanNya Sang Bapa, maka pertanyaannya lagi adalah dengan Firman yang mana lagi Sang Bapa menciptakan Firman Allah ini?”
Konsili Nicea tahun 325 M tidak membuat doktrin baru, tetapi menegaskan dam membukukan dokrin yang telah ada. Bayangkan 318 Uskup Gereja Semesta pasti akan menolak dan siap mati bila diadakannya Konsili Nicea untuk membuat doktrin baru walaupun semisalnya Kaisar Constantine mengerahkan seluruh pasukannya dengan pedang terhunus untuk menekan para Uskup Gereja Semesta agar doktrin baru segera dibuat. Bukankah dalan sejarah Kristen mencatat bahwa kemartiran adalah hal yang sangat ditunggu dan didambakan oleh para umat Kristen, bukankah umat Kristen pada memilih untuk mati daripada menyangkal imannya?
St. Tertulian thn 220 agak menaruh curiga dengan filsafat Yunani yang dituduhnya sebagai biang keladi menyusupnya pola-pola pikir orang kafir kedalam Gereja walaupun filsafat banyak menolong Gereja dalam merasionalisasikan penjelasan iman kepada masyarakat non Yahudi. kekhawatiran bahwa Kekristenan akan tenggelam dalam lautan Helenisme itu terbukti dengan munculnya bidat/heresy ARIUS yang dipengaruhi oleh filsafat NEO PLATONISME, yakni “DEMIURGE” atau Makhluk Perantara.
Pemahaman Gereja Timur dilatarbelakangi oleh TARGUM mengenai MEMRA/DABAR/LOGOS (FIRMAN ALLAH) yang satu dengan Allah, yang olehnya segala sesuatu diciptakan Yoh 1:1-3 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Karena bersama Sang Bapa itulah, maka Firman itu satu Dzat hakikat dengan Sang Bapa maka Firman (Yesus) itu tidak diciptakan oleh Bapa.
Yesus adalah Terang
Yoh 8:12 “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Makna אור (baca or, arti terang) dalam mistik Yahudi selalu dikaitkan dengan Mesias yang akan datang, makna ini juga menunjuk pada praekstistensi dari Mesias. Dalam rahasia bilangan (Gematria) mistik Yahudi kata or terdiri dari alef, vav, resh yang bila dikonversi menjadi bilangan akan terbentuk 1+6+200 = 207, kata רז (baca raz, arti misteri) berbentuk 200+7 = 207, kata אינסופ (baca ein soph, arti tidak berkesudahan berbentuk ein 1+10+50, soph 60+6+80 = 207, kata אדזנעולמ (baca Adon ha ‘olam, arti Tuhan semesta alam) berbentuk adon 1+4+6+50, ha olam 70+6+30+40 = 207. Jadi makna Mesias dalam mistik yahudi berarti terang yang benar, mahkota, misteri keilahian, dan Tuhan semesta alam yang tidak berkesudahan. Dalam doa sehari-hari umat Yahudi dalam bahasa Indonesia “Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allah yang kami sembah, Raja semesta alam, yang menciptakan segala sesuatu melalui FirmanNya” bandingkan dengan Mazmur 36:10; Yesaya 60:1. Jadi dalam kerangka pemikiran itulah St. Yohanes menulis dalam kitabnya
Apakah Yesus tidak pernah mengatakan diri sebagai Allah dalam Kitab Suci?
Tetragramatondari 4 huruf YHWH (Yod, He, Vav, He) diterjemahkan kedalam bahasa Yunani oleh para Sarjana Yahudi dalam Kitab Perjanjian Lama Septuaginta pada abad 2 sM menjadi EGO EIMI HO ON (Kel 3:13-15). St. Yohanes, murid terkasih dari Yesus Kristus menyandangkan banyak kata EGO EIMI (Yoh 6:35; 8:24; 8:28; 8:58) dan HO ON (Wahyu 1:8) kepada Yesus Kristus, bandingkan Yesaya 43:10)
Percakapan antara Yesus dengan pemuka Agama Yahudi dalam Yohanes 8:48-59 membuat pemuka-pemuka Agama Yahudi marah dan ingin melempari bahkan membunuh Yesus dengan batu. Mengapa? Karena EGO EIMI yang dipahami oleh pemuka-pemuka agama Yahudi adalah eksistensi kekekalan YHWH yang dipakai Yesus untuk menunjukan kekekalanNya (ay 58). YHWH (Ehyeh Asyer Ehyeh) dimaknai oleh spiritual Yahudi sebagai EKSISTENSI (keberadaan) YHWH yang selalu ADA baik DAHULU, SEKARANG dan AKAN DATANG. Doa Adon Ha ’Olam dalam siddur umat Yahudi mengenai nama YHWH berbunyi “We Hu Hayah, We Hu Howeh, We Hu Yihyeh Letif ‘arah yang artinya Ïa yang SUDAH ADA, Ia yang ADA, Ia yang AKAN ADA, kekuasaanNya kekal sampai selama-lamanya”. Bila siddur umat Yahudi diterjemahkan kedalam bahasa Yunani akan berbunyi HO ON kai HO EN kai HO ENKHOMENOS, HO PANTOKRATOR. (Wahyu 1:8b) atau EGO EIMI to ALPHA kai to OMEGA (Wahyu 1:8ª) yang artinya “AKU adalah yang PERTAMA DAN TERAKHIR”
Memang banyak orang yang salah mengartikan bahwa Allah Bapa itu bernama Yesus. Padahal Bapa tetaplah Bapa. Yesus adalah nama manusia yang diberikan Bapa kepada FirmanNya. Dalam Kitab Suci banyak orang yang memakai nama Yesus (Yehosua) seperti Yosua, Yesus yang disebut Barabas. Seorang petinju juga ada yang bernama Yesus. Pengertian bahwa Yesus adalah Allah berarti Ia adalah sang Sabda Allah itu sendiri yang melekat dan tidak dapat dipisahkan. Jadi Yesus bukanlah Bapa tetapi eksistensi (keberadaan) nya tidak dapat dipisahkan dari Bapa karena Yesus itu tidak diciptakan. Allah bukanlah Allah bila tidak memiliki Firman/Sabda. Allah akan menjadi seperti halnya patung Dewa-Dewi bangsa Romawi dan Yunani yang hanya disembah dan dimuliakan tetapi tidak pernah bersabda atau tidak pernah memiliki FIRMAN.
Pengakuan Iman Nikea
1. Aku percaya, pada satu Allah, Sang Bapa yang Mahakuasa Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
2. Dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, yang diperanakan dari Sang Bapa sebelum segala zaman. Terang yang keluar dari Terang, Allah sejati yang keluar dari Allah sejati, yang diperanakan bukan diciptakan, satu dzat hakekat dengan Sang Bapa, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan.
3. Yang untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, telah turun dari sorga, dan menjelma oleh Sang Roh Kudus dan dari Sang Perawan Maria, serta menjadi Manusia.
4. Telah disalibkan bagi keselamatan kita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia menderita sengsara dan dikuburkan.
5. Dan telah bangkit lagi pada hari ketiga sesuai dengan Kitab suci.
6. Dan telah naik ke sorga, serta duduk disebelah kanan Sang Bapa.
7. Serta Dia akan datang lagi di dalam kemuliaan untuk menghakimi orang hidup maupun orang mati, yang kerajaanNya tak akan ada akhirnya.
8. Dan aku percaya pada Sang Roh Kudus, Tuhan, Sang Pemberi Hidup, yang keluar dari Sang Bapa Yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Putra disembah dan dimuliakan, yang berbicara melalui para Nabi.
9. Aku percaya pada Gereja yang Satu, kudus, Katolik, dan Apostolik.
10. Aku mengaku Satu Baptisan bagi penghapusan dosa-dosa.
11. Aku menunggu akan kebangkitan orang-orang mati.
12. Serta kehidupan zaman yang akan datang. Amin.
Adalah perbuatan syrik bila mempesekutukan Allah dengan MakhlukNya dalam karya penciptaan dan penyelamatan. Bukankah Allah menjadi tidak mempunyai KUASA.
Dengan begitu sepertinya iman yang dimiliki oleh Sdr. Frans Donald adalah iman yang terpengaruh paham NEO PLATONISME yang berbentuk ARIANISME, atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama SAKSI YEHOVA. Untuk saudara-saudara yang membaca tulisan ini janganlah terpancing dengan iman ARIANISME yang dimiliki oleh Sdr. Frans Donald
Postingan masih berlanjut terus.
GBU
*) Penulis : Yudi Andreas [Umat Gereja Orthodox Yunani – Kalimalang Jaktim]
9 komentar:
Tulisan yang mencerahkan. Blog yang menarik. Saya jadi semakin sadar bahwa Kristen Tauhid adalah sekte sesat dan palsu.
Rgds,
Hamba Allah
Matius 28:18 "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi". Apabila Yesus setara atau satu hakikat dengan Bapanya, lalu siapa yang memberi Yesus kuasa di sorga?
Isi dari buku karya Frans Donald adalah:
(1) menjawab pertanyaan apakah Yesus itu Allah atau bukan, dan
(2) Siapa yang harus kita sembah, Bapa atau Yesus?
hanya itu intinya.
Di Wahyu 13, berkali-kali Yesus berbicara mengenai "Allah"-nya ketika ia berada di sorga, lalu siapa Allah-nya Yesus?
Sekarang pertanyaanya adalah:
(1) Siapakah yang harus kita sembah, Yesus atau Bapa-Nya? sedangkan ayat di Yohanes 5:41 mengatakan bahwa Yesus tidak membutuhkan hormat dari manusia, dan lagi di Matius 9:13 mengatakan "Yang Kuhendaki adalah belas kasihan dan bukan persembahan"
(2) Mengapa kita sekarang menyembah Yesus sedangkan Yesus sendiri mengatakan untuk menyembah kepada Allah (Matius 4)?
(3) Mengapa kita berdoa kepada Yesus sedangkan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa kepada Bapa (doa Bapa kami)?
(4) Dan lagi mengapa Yesus mengatakan untuk meminta kepada Bapa (Yohanes 15:16) dan bukan kepada dirinya sendiri?
(5) Bukankah hal-hal tsb diatas menyatakan bahwa Bapa lebih besar dari Yesus (Yohanes 14:28)?
(6) Apabila kata "diperanakan" berbeda dengan kata "diciptakan" lalu apakah arti dari ayat Yesaya 66:8 yang mengatakan "masakan suatu negeri DIPERANAKAN dalam satu hari"? Bukankah diperanakan berarti diciptakan?
(7) Jika Yesus tidak diciptakan, lalu siapakah yang dimaksud didalam Amsal 8:22?
Atas dasar apa semua orang mengatakan bahwa Sdr. Frans Donald sesat? Saya jadi heran.
Yesaya 48:11 mengatakan:
Aku akan melakukannya, oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!
- Lalu nama siapakah yang dimaksud itu?, pada waktu kitab Yesaya ditulis, Yesus pun belum lahir ke dunia.
Pertanyaan yang timbul untuk Arius adalah “Jika Yesus (Firman Allah) itu diciptakan oleh Bapa, maka dengan apakah Sang Bapa menciptakan Firman Allah?
Jawabannya adalah dengan kekuatannya! Masakan pertanyaan bodoh seperti itu masih bisa ada.
Allah Bapa menciptakan dunia beserta isinya hanya lewat firman (suara/omongan) masakan ia tidak bisa menciptakan Yesus juga?
Maksud dari Allah "menciptakan" firman artinya Allah berbicara, dan kata-kata Allah tersebut yang berubah menjadi manusia Yesus, sama seperti judul yang tertulis di Yohanes 1 "firman yang telah menjadi manusia".
Yesaya 48:13 "Tangan-Ku juga meletakan dasar bumi, dan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku MENYEBUT namanya, semuanya bermunculan"
Artinya:.....ketika Allah berbicara, semuanya terjadi/bermunculan.
Sams Said.
Tlg baca yang jelas dan jangan diplintir Pertanyaan yang timbul untuk Arius bukannya “Jika Yesus (Firman Allah) itu diciptakan oleh Bapa, maka dengan apakah Sang Bapa menciptakan Firman Allah?
tetapi “Jika Yesus (Firman Allah) itu diciptakan oleh Bapa, maka dengan apakah Sang Bapa menciptakan Firman Allah? Jika jawabannya adalah dengan FirmanNya Sang Bapa, maka pertanyaannya lagi adalah dengan Firman yang mana lagi Sang Bapa menciptakan Firman Allah ini?”
Renungan : Kalau boleh hubungan (Allah dan Manusia) akan aku ibaratkan (manusia dengan software komputer); (manusia sebagai sang pencipta); (software komputer sebagai ciptaannya). Komputer akan aku ibaratkan (bumi tempat manusia). Benar Allah menciptakan manusia bukan sia-sia (tanpa tujuan), namun karena kehendak-Nya. Begitupun manusia menciptakan komputer bukan sia-sia namun benar karena kehendaknya (bertujuan). Manusia jahat akan aku ibaratkan (Virus biadab) dan manusia baik akan aku ibaratkan (Program produktif) dan utusan (rasul/rosul) akan aku ibaratkan (anti virus). Manusia sebagai pencipta komputer akan menjaga ciptaannya dari error+=virus yang merusak komputer itu sendiri dengan ciptaannya (software anti virus). Tanpa langsung membuang itu komputer. Namun apabila sudah tidak bisa diperbaiki ya dibuang saja.
Apakah Yesus Itu Allah? kenapa harus diperdebatkan?
Saya Berdoa kepada Allah Bapa, Buat saya Yesus adalah sosok terdekat dengan Allah Bapa,Yesus Bukan Allah Bapa,jika saya berdoa kepada Yesus, Yesus akan berdoa kepada Allah Bapa untuk saya.
Atau begini perumpamaannya saya meminta mainan kepada Ayah saya, agar lebih mudah dikabulkan saya meminta kepada kakak saya agar bilang ke Ayah untuk membelikan mainan buat saya, karena kakak saya lebih dekat dengan Ayah saya.
Tapi ingat itu hanya perumpamaan. Hal ini mungkin saja berlaku jika orang katolik berdoa kepada Bunda Maria,orang2 kudus, semakin banyak yang mendoakan semakin mudah dikabulkan, seperti kita meminta doa kakek atau nenek, om tante dll ketika akan menghadapi Ujian Sekolah misalnya.
Kepada Frans Donald jika orang Kristen Protestan menyembah dan percaya Yesus adalah Allah,Anda tidak perlu kawatir Allah Bapa akan MENGERTI karena Yesus akan berdoa untuk mereka dan menjelaskannya kepada Allah Bapa.
Selama kita tetap Percaya akan keberadaan Allah Bapa Yang Maha Kuasa,Pencipta Langit dan Bumi serta berbuat kebaikan selama hidup kita tidak perlu takut akan hari Kiamat.
Satu lagi pandangan saya demi tercapainya perdamaian dan keselamatan di dunia ini bahwa keberadaan Yesus bukan hanya untuk orang katolik dan kristen protestan atau nasrani saja tapi juga untuk semua umat manusia di muka bumi.
Yang Terpenting adalah anda menyembah dan percaya kepada Sang Maha Pencipta yang Menciptakan ( salah satunya) Langit dan Bumi,Adam, Abraham/ Ibrahim,Musa,Yesus/Isa,Muhamad dan seluruh Umat Manusia apapun warna kulitnya,ras,agama,dan seluruh isi Bumi, Anda sudah benar dan tidak ada yg keliru,lanjutkan apa yang anda yakini jalankan Perintah Agama Anda masing2 (tdk perlu diperdebatkan) dan sebarkan ini agar kita semua diselamatkan. Ingat Apapun Caranya,Jalannya atau bentuknya Selama kita semua Percaya akan Allah. Tidak ada yang sesat dan perlu diperdebatkan!!!!!!! saatnya berfikir dengan hati bukan bukti.
Salam Damai,
DS
Manusia Kasih yang Cinta Damai
Untuk Bung DS, saya setuju pendapat Bung HANYA untuk tujuan perdamaian atau toleransi beragama. Namun masalah dogma, sebagai umat Katolik maka kami harus tegas karena kami memiliki landasan dogmatik yang jelas, rasuliah, historis dan bertradisi suci. Jadi pendapat Frans Donald bukan masalah sepele. Ini masalah serius karena Frans Donald cs mengklaim juga memiliki iman Kristen. Ibarat membangun rumah maka kita harus memahami dan menghayati pondasi rumah tersebut yakni pondasi Keilahian Yesus atau Yesus adalah Sang Sabda Allah yang juga berarti Yesus adalah Allah.
Saya setuju dengan pemikiran bahwa harus dibangun perdamaian antar umat beragama.
Namun saya harus dengan tegas menolak pemelintiran agama apapun untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagai penulis buku, Sdr. Frans Donald saya ragukan kompetensinya karena yang bersangkutan nampaknya tidak memiliki latar belakang akademik yang mumpuni untuk dipercaya pendapatnya dalam hal sekrusial ini. Beberapa argumen yang ditampilkan Sdr. Frans Donald dapat dengan mudah dipatahkan hanya dengan sebuah blog, bahkan tidak perlu dibalas dengan peluncuran buku lain.
Mohon diingat, perumusan inti iman Tritunggal, ke-Allah-an Yesus, dan berbagai isu sensitif lain sudah dibahas oleh banyak orang yang memiliki kompetensi lebih daripada sekedar saya maupun Sdr. Frans sendiri. Mohon diingat juga, bahwa situasi perumusan berbagai konsep diatas dilakukan dalam kondisi yang serius dan kompleks, harap tidak dicampur adukkan dengan gaya penggambaran Holywood yang mewarnai berbagai film terkenal belakangan ini.
hanya degn iman qt dpt memahami ttg Tritunggal...(bc. Ibrani 11:3)
By.hamba-Nya
Posting Komentar