Tampilkan postingan dengan label Bapa-bapa Gereja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bapa-bapa Gereja. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Februari 2008

St. Agustinus dalam Tradisi Orthodox Yunani

Santo Agustinus dalam Tradisi Orthodox Yunani

By Rev. Dr. George C. Papademetriou

Dalam beberapa dekade akhir, bukan hanya teologinya bahkan sosok Agustinus itu sendiri dianggap sebagai heretik (bidat-penerj) oleh beberapa teolog dalam Gereja Orthodox. Suatu serangan pada pribadinya menjadikan segelintir teolog, mengeluarkannya dari daftar para suci. Sementara itu, yang lain menyerukan teologi Orthodox untuk mengevaluasi dan menyusun kembali pribadi Agustinus bagi tempatnya yang sesungguhnya sebagai seorang teolog­-filsuf agung dari Gereja semesta.

Dalam tatanan untuk menjernihkan keberadaan Agustinus berkenaan kepada ke­Orthodoxi-an Yunani-nya, tesis saya dalam artikel ini menyatakan dia sebagai seorang "suci" dari Gereja dan tidak akan pernah menghapusnya dari daftar para suci. Adalah benar bahwa beberapa pengajarannya begitu tingginya dikritik dan dicap sebagai heretik, namun ini terjadi setelah kematiannya. Kontroversi doktrinal yang teramat sangat penting yang berkisar di sekitar namanya adalah filioque. Doktrin lain yang tidak diterima oleh Gereja adalah pandangannya tentang dosa asal, doktrin rahmat, dan predestinasi. Penekananku dalam artikel ini adalah untuk menghadirkan tulisan-tulisan Orthodox, baik itu yang kuno maupun modern, mengenai pribadi dan teologi Agustinus.

SANTO PHOTIOS

Teolog utama-pertama dari Gereja Orthodox yang mendekat untuk mencengkeram filioque adalah Santo Photius yang juga berurusan dengan pribadi Santo Agustinus. Dia membuat argumen yang menyatakan bahwa seorang suci yang keliru mengenai suatu doktrin yang disusun sesudah dia mati adalah tidak layak dianggap bersalah sebagai heretik dan bahwa kekudusan dari pribadi itu tidaklah berkurang. Dalam kasus Agustinus ini, Santo Photius menduga bahwa tulisan-tulisannya di-distorsif-kan. Photius bertanya, "Bagaimana bisa seseorang yang terpercaya, yang setelah selang beberapa tahun, tulisan-tulisannya tidaklah distorsif ?"[1] Santo Photius bersikeras bahwa sekalipun tulisan-tulisan itu otentik dan orang Latin mengutip tulisan-tulisan tersebut untuk mendukung pengajaran-pengajaran palsu mereka, mereka melakukan sebuah tindakan yang merugikan bagi bapa-bapa Gereja ini. Photius menyatakan, "Bacalah Ambrosius atau Agustinus atau bapa gereja mana saja yang engkau pilih : yang manakah dari mereka yang berkeinginan mengiyakan apapun yang berlawanan dengan suara sang Guru ?" Lebih jauh, dia berkata : “Jika para bapa yang mengajarkan pendapat-pendapat yang sedemikian tidak mengurangi atau mengubah pernyataan-pernyataan yang benar itu, lalu engkau mengajarkan kata-katamu sebagai sebuah dogma juga, ini adalah fitnah lainnya yang melawan bapa-bapamu, menambahkan pendapat ke-egoan-mu ke dalam pengajaran dari para bapa ini”. [12]

Photius berargumen bahwa meskipun para bapa ini diberkahi dengan kekudusan, mereka di saat yang sama adalah manusia dan tidak lepas dari kesalahan. Dan juga Photius menasihali orang-orang Latin untuk “membiarkan” Ambrosius dan Agustinus apa adanya. Dia menyatakan: "Meskipun mereka dihiasi dengan bayangan kemuliaan, mereka adalah manusia. Jika mereka tergelincir dan jatuh dalam kesalahan, oleh beberapa kelalaian atau kekeliruan, baiklah kita tidak melawannya atau memperdebatkan mereka. Karena, apakah untungnya bagimu ?" [3]

Walaupun Agustinus dan Ambrosius memakai filioque, mereka tidaklah bermaksud untuk memasukkannya ke dalam Kredo. Penambahan filioque kepada Kredo adalah menyakitkan bagi Orthodox Yunani. Photius membuat ini nyata dalam pemyataan berikut :

"Karena mereka tidak, bahkan dalam tingkatan yang paling rendah, ikut serta dalam segala sesuatu itu, yang membuat engkau bertumbuh. Mereka yang lebih dihiasi dengan banyak teladan-teladan kebajikan dan kesalehan kemudian memasyurkan tiap pengajaranmu melalui kelalaian atau kekeliruan tidak akan pernah ditentukan sebagai dogma”. [14]

Photius berpendapat bahwa para bapa, termasuk Ambrosius dan Agustinus, tidak mengajarkan kesalahan, namun jika mereka melakukannya, mereka adalah manusia, dan tak seorangpun manusia terbebas dan kesalahan. Dia berkata, "karena mereka adalah manusia seutuhnya (anthropoi) dan diciptakan, dan tak ada seorangpun yang disusun dari debu dan kodrat yang sementara saja dapat terhindar dari beberapa langkah dari kecemaran”. [5]

Photius bersikeras bahwa meskipun orang suci tersebut, Ambrosius dan Agustinus, mungkin saja mengajarkan doktrin yang keliru mengenai filioque, tetapi mereka itu adalah

bagian terkecil. Mayoritas dari para bapa gereja, consensus partum, berada pada sisi doktrin yang benar dan yang harus kita ikuti. Photius menyatakan: "Jikalau Ambrosius, Agustinus dan Jerome yang agung serta beberapa lainnya yang adalah berpendapat sama dan pada tingkatan yang sama dan di saat yang sama memiliki reputasi besar akan kebajikan dan kehidupan yang masyur, mengajar diantara yang lain, bahwa sang Roh Kudus juga keluar dari sang Putera, hal ini tidaklah mengurangi pentingnya mereka bagi Gereja”. [6]

Photius melanjutkan dalam paragrap yang sama, berargumen bahwa, adalah yang jelas dan utama untuk mengatakan pada mereka (Latin) bahwa, jika sepuluh atau bahkan duapuluh dari bapa gereja yang berbicara dalam hal yang sama itu, ribuan (myrion) dari bapa gereja tidak mengatakan hal-hal yang seperti itu. Dia berkata, "Siapakah kemudian yang mencerca bapa-bapa itu?" Dan, "Bukankah mereka yang terbatas kesalehannya dari bapa-bapa yang sedikit dalam kata-kata mereka yang diucapkan dan menaruhnya dalam pertentangan kepada sinode dan melebihkan yang sedikit kepada para bapa yang jumlahnya lebih besar yang mempertahankan doktrin sejati ?" Dia melanjutkan untuk bertanya pada orang Latin demikian, "Siapakah yang menjadi pelanggar (huvristes) dari Agustinus dan Jerome serta Ambrosius yang suci (ieron)? Bukankah dia yang memaksakan mereka untuk datang ke dalam pertentangan dengan majelis para Guru dan Pengajar? Atau apakah dia yang tidak melakukan apapun, namun meminta (axion) untuk mengikuti statuta dari para Guru ?" [7]

Santo Photius menyarankan untuk membiarkan para bapa gereja Latin tersebut apa adanya, yang mana doktrin-doktrinnya berada dalam konflik dengan keputusan dari Kitab Suci dan Konsili-Konsili Ekumenis, karena dengan menggunakan mereka untuk mendukung kesalahan­-kesalahan dari orang-orang Latin, mereka membuka kesalahan-kesalahan dari orang-orang saleh ini. Respek yang pantas bagi orang-orang suci ini adalah mendiamkan kelemahan-kelemahan mereka.[8]

Lebih lanjut lagi, Photius menyarankan bahwa seseorang harusnya simpatik dengan bapa-bapa ini karena teologi mereka pada masa dari kebingungan kesejarahan yang mengarahkan mereka dari kesalahan­-kesalahan beberapa doktrin. Jadi, Photius mempertahankan bahwa dia yang mati, tidaklah hadir untuk membela dirinya sendiri dan tak seorangpun yang lain dapat mengerjakan pembelaannya. Dan karena alasan itu, tak seorang pun menduga akan membuat suatu dakwaan melawan dia (kategoros). [9]

Photius beralasan bahwa pada Konsili bersama tahun 879-880, utusan dari Roma Lama (Vatikan-penerj.) setuju dengan teologi dari Roma Baru (Konstantinopel-penerj.), bahwa sang Roh Kudus dikeluarkan hanya dari sang Bapa. Pada konsili itu semua setuju mengenai Kredo Kudus dan Konsili-Konsili Ekumenis menyegelnya dengan tanda tangan iman mereka bahwa sang Roh Kudus dikeluarkan hanya dari sang Bapa; dan bahwa Roma Lama dalam pribadi dari Paus Yohanes melalui wakil­-wakilnya (topoteritai) berada dalam komuni dengan Photius dan Gereja Konstantinopel karena mereka berada dalam kesesuaian dalam teologi mereka. [10]

lnilah bukti nyata yang jelas dari awalnya bahwa Photius tidak meniadakan Agustinus dari daftar para suci dan bapa-bapa Gereja, walaupun dia menerima bahwa Agustinus, sebagai seorang manusia, keliru dalam beberapa masalah-masalah doktrinal. Ini adalah penjelajahanku dari beberapa referensi yang berkenaan pada Agustinus dalam tulisan dari Santo Photius. Kekudusan dan kebajikan adalah permanen dalam kedengkian dari kelemahan manusia yang jatuh ke dalam kegagalan. Agustinus, di mata Santo Photius dan orang-orang Byzantin, tetap tinggal sebagai salah seorang dari para bapa Gereja Barat-Latin.

HESIKASME DAN AGUSTINUS

Agustinus pada dirinya sendiri tidaklah secara pribadi diserang oleh para Hesikasme (pelaku perenungan diri mendalam­ - penerj) dari abad ke empat belas namun teologi Agustinus dihukum dalam pribadi Barlaam, yang menyebabkan kontroversi. Hasil akhir ini menuai penghukuman pada para pengikut Agustinian barat yang dihadirkan di Timur oleh rahib Salabrian, Barlaam, dalam Konsili-Konsili dari abad ke empat belas.

Palamas, sang protagonist (penyokong-penerj.) Orthodox, menulis banyak risalah-risalah melawan filioque dan dasar presuposisi (asumsi-asumsi-penerj.) teologikal filsafat dari teologi Latin. Santo Gregorius Palamas mengikuti presuposisi teologikal para Bapa Kappadokia dan mempertahankan bahwa esensi Allah sepenuhnya transenden dan mendukung bukti akan partisipasi pribadi dalam energi-energi yang tak terciptakan. Bahwa adalah, dia menentang identitas dari esensi yang dipertalikan dalam Allah. Konflik dari teologi pewahyuan ini didasarkan pada Agustinian, yang berasal dari Barat melalui Barlaam, yang menimbulkan reaksi penentangan. Pewahyuan bagi Palamas adalah secara langsung dialami dalam energi-energi ilahi dan adalah menolak untuk meng-konseptualisasi-kan pewahyuan. Pandangan para Agustinian akan pewahyuan melalui penciptaan simbol-simbol dan penerangan visi, ditolak. Bagi Agustinian, visi Allah adalah sebuah pengalaman intelektual. lni tidak diterima oleh Palamas. Penekanan Palamas adalah bahwa sang ciptaan, termasuk manusia dan para malaikat, tidak dapat mengetahui atau memahami esensi Allah. [11]

Dalam pribadi Barlaam, Timur menolak teologi Agustinus. Timur menduga bahwa Agustinian menerima presuposisi neo-Platonik, bahwa yang suci mampu untuk memperoleh visi dari esensi ilahi sebagaimana pola dasar dari segenap yang ada. Barlaam berpendapat dibawah pengaruh neo-Platonis yang melalui ekstasis, penyebab keluarnya jiwa dari tubuh ketika dipergunakan dalam cara yang murni, seseorang yang memiliki visi dari pola dasar yang ilahi. Palamas menyebut ini kegagalan berhala Yunani dan mempertahankan bahwa manusia mencapai theosis melalui partisipasi dalam energi-energi ilahi. [12]

Belakangan, karena alasan politis, para kaisar Byzantin berusaha bersatu dengan Roma untuk menyelamatan kekaisaran. Sang Kaisar, Patriarkh dan sebuah delegasi datang ke Ferrara pada tahun 1438 untuk ikut serta pada sebuah konsili dengan sang Paus dan membawa penyatuan di antara orang-orang Yunani dan orang-orang Latin.

Dalam perdebatan antara orang-orang Yunani dan Latin, berkali-­kali kewenangan dari Agustinian mengemuka. Teolog Orthodox Yunani yang tidak mau menyerah, Mark Eugenikos, menggunakan karya Agustinus untuk mendukung pandangan-pandangannya. Dalam memandang pada kesalahan-kesalahan Agustinus, dia mencoba menempatkannya dalam terang terbaik yang paling mumpuni, mengikuti teladan Santo Photius. Dia membuat referensi pada Santo Gregorius Nyssa yang setuju dengan doktrin-doktrin Origenes. Dia berkata, "adalah akan lebih baik untuk memberikan mereka kebungkaman, dan tidak sepenuhnya memaksa kita, karena demi pembelaan kita, untuk membawa mereka keluar melalui pintu terbuka”. [13]

SANTO GENNADIUS SCHOLARIUS

Juga hadir pada Konsili di Ferrara-Florence, seorang teolog yang hebat, Gennadius Scholarius. Dia memahami bangsa Latin dan teologi Latin. Dia menterjemahkan beberapa risalah-risalah dari Thomas Aquinas ke dalam bahasa Yunani demi untuk kemudahan-kemudahan dari rekan-rekannya. Dia menghabiskan begitu banyak waktu mempelajari dan menulis mengenai Agustinus dalam debat tentang filioque. Scholarius mendekati Santo Agustinus dan semua bapa-bapa gereja yang lain sebagai individu-individu yang harus disesuaikan dengan dogma-­dogma dan pengajaran Gereja. Dia berkata, "kita percaya dalam Gereja; mereka (orang Latin) dalam Agustinus dan Jerome." Gereja memegang teguh kepada dogma dan pengajaran Tuhan kita yang secara menyeluruh telah diberikan melalui para rasul dan konsili-konsili. [14]

Gennadius mengekspresikan pendapatnya bahwa tiada individu pribadi yang adalah "santo" dalam pengasingan. Dalam mana kasus bahwa Gereja akan patuh kepada para pengajar dan berubah menurut kepada pola tingkah personalitas yang kuat.

Gereja memiliki ukuran-ukurannya dan hukumnya sendiri untuk menyucikan seorang pribadi. Para suci dibimbing dan diarahkan melalui sang Roh Kudus, secara khusus mereka yang memiliki keutamaan dalam kebajikan dan kekudusan. Bimbingan sang Roh Kudus bagi para suci ini bukan berarti bahwa mereka adalah satu. Para suci memiliki pikiran-pikiran mereka sendiri yang dapat saja bertolak belakang dengan pengajaran Allah, demikian juga tindakan-tindakan mereka, karena tiada seorangpun yang tanpa kesalahan atau dosa (hamartema). [l5]

Pada titik ini, bahwa para suci dapat salah, Scholarius memperkuat argumennya melawan orang-orang Latin yang mendasarkan doktrin palsu mereka dari filioque mengenai validitas dan kekudusan Agustinus. Scholarius mengkonstruksi kasusnya sebagai berikut: ‘’Namun mereka menyatakan bahwa yang terberkati Agustinus mengatakan hal­-hal ini. Namun kita percaya tiada satu pun baik dalam Agustinus maupun dalam Damaskinos tetapi dalam Gereja yang mana Kitab Suci yang kanonikal tegaskan dan Sinode-Sinode menyeluruh dari umat beriman percayai, Gereja Kristus’’. [16]

Contoh lain yang dia berikan adalah Gregorius Nyssa yang keliru mengenai doktrin eskatologi dan juga adalah seorang santo dari Gereja [17]. Dalam semua diskusi ini mengenai "Agustinus yang terberkati," Scholarius tidak menolak kekudusan dan nilai pengajaran Agustinus. Dalam kenyataannya dia mengutuk mereka yang menolak kekurangsuciannya. Dia berkata: "barangsiapa yang tidak percaya dan tidak menyebut Agustinus suci dan terberkati, dia dikutuk." [l8]

Dalam menjelaskan permasalahan ini, Scholarius beralasan bahwa doktrin-doktrin dari teolog barat harusnya dinilai menurut pada standar Kristen Orthodox Timur. lni karena kejelasan dari bahasa Yunani. Dia memberikan tiga argumen dalam mempertahankan posisi Kekristenan Timur sebagai yang unggul : bahwa bahasa Yunani lebih luas dan fleksibel daripada bahasa Latin demikian juga lebih jelas dalam arti. Dan, tentu saja, bahasa Yunani adalah sumber dan bahasa Latin. Dia memberi rujukan pada Agustinus, Athanasius, dan Gregorius sang Teolog yang menyatakan bahwa bahasa Latin sangat terbatas dan penyebab dan skisma antara Timur dan Barat.

Alasan kedua adalah rumusan dogma jelas dinyatakan dalam bahasa Yunani.[19] Bapa-bapa dan pengajar Timur merumuskan dogma­-dogma itu dengan amat sangat teliti karena mereka berjuang melawan doktrin-doktrin heretik. Karena alasan ini, rumusan dogma sangat mereka butuhkan untuk mengartikulasikan iman dengan ketelitian tinggi dalam tataran tidak untuk memberi para heretik kesempatan untuk menyerang mereka karena ketidak-akuratan dan ketidakjelasan mereka. [20]

Alasan ketiga yang dia berikan adalah bahwa dogma diberlakukan dalam bahasa Latin untuk mengekspresikan dirinya sendiri dalam terma-­terma universal dan umum (katholikoterais kai genidoterais lexesi), sebaliknya di Timur, para Bapa Gereja menggunakan nama-nama spesifik dan tepat (idikoterois onomasi) dalam mengartikulasikan doktrin-doktrin Kekristenan. [21]

Scholarius mengemukakan bahwa Agustinus menerima dan mengembangkan fllioque atas dasar empat presuposisi sbb :

1. Agustinus berada dibawah pengaruh Hilarius yang diikutinya dan gurunya, Ambrosius. Dia menunjuk pada Jerome, yang memperoleh pendidikan di Timur dalam bahasa Yunani, terhindar dari bahasa filioque. Perbedaan antara Hilarius dan Ambrosius pada satu sisi dan Agustinus pada sisi yang lain adalah bahwa dua bapa Gereja yang pertama mengekspresikan sebuah pendapat pribadi sebaliknya Agustinus berjuang melawan segenap mereka yang mengekspresikan pandangan-pandangan berlawanan dengannya.[22]

2. Mengenai dasar Kitab Suci yang menyatakan bahwa sang Roh sebagai kuasa yang dikeluarkan dari sang Putera untuk menyembuhkan segenap yang sakit, demikian halnya sang Putera yang mengirim dan menghembuskan sang Roh pada para Rasul, Agustinus mentafsirkan bagian tersebut pada dasar dari pendapat Hilarius dan Ambrosius. [23]

3. Agustinus menggunakan model-model kemanusiaan yang melampaui batas-batas untuk menggambarkan Tritunggal Mahakudus dan karena alasan itulah dia jatuh dalam kesalahan.[24]

4. Agustinus mengikuti posisi Platonik bahwa Allah pada dasarnya adalah sang Baik (Agathon). Sang Baik secara kekal menurunkan (Aidios) sang Akal (Nous). Sang Akal adalah penyebab dari segala sesuatu dan adalah juga disebut penyebab kedua, dan menunjuk pada "idea" dan "logos”. Dari akal, jiwa dunia memperoleh vitalitas bagi segenap mahluk yang hidup. Jadi, Scholarius menganggap bahwa Agustinus mentransfer pandangan ini ke dalam Trinitas Kekristenan. Sang "Baik" (Agathon) adalah tidak diperanakkan dan tidak terbatasi untuk dipahami (agenneton). Sang Akal (Nous) adalah diperanakkan hanya dari sang Baik. Sang Jiwa diturunkan dari sang Akal dan kembali kepada sang Baik. Sang Jiwa adalah koneksi relasional sebagai kasih antara sang Baik dan sang Akal. Pandangan-pandangan tersebut tidak hanya diterima oleh Plato, namun juga oleh Plotinus demikian halnya oleh sebagian besar heretik.[25]

Scholarius menyalahkan Agustinus karena pendekatan filosofisnya yang terkenal buruk bagi pewahyuan. Hal ini adalah pengaruh Manikeisme yang Agustinus alami pada waktu pra-Kristennya dalam keterlibatan dengan para heretik itu. Keberhalaannya dan teladan Manikeisme tetap ada tersisa dalam segenap kehidupannya. Faktanya, Scholarius berkata "Tuhan melepaskan kita dari dialektika Agustinian. " [26]

Scholarius menerima bahwa Agustinus percaya dalam iman dari Gereja dan menyetujui Kredo Konstantinopolitan, [27] dalam kedengkian dari kenyataan bahwa dia keliru sebagai seorang individu manusia, [28] lni tidaklah menjauhkannya dari kekudusannya. Bagi Scholarius, Agustinus adalah pribadi "terberkati" bahkan "bijaksana" yang patut memperoleh pujian dan hormat [29]. Dia amat mengkritisi teologi Agustinus karena dia merasa bahwa dia tidak terlepas dari pengaruh pada saat berkutat dengan filsafat pagan Yunaninya sebelum dia berpindah ke Kristen.

PERIODE MODERN

Teolog Orthodox Yunani terkemuka abad ke tujuh belas, Dositheos, Patriarkh Yerusalem, menentang bahwa karya-karya dari Santo Agustinus dirusakkan dengan dan doktrin-doktrinnya yang distorsif. Karena alasan itu Orthodox tidak menerima mereka tanpa kehati-hatian. Tetapi seluruh karya mereka yang bersesuaian dengan ke-Orthodoxi-an amat sangat diterima. Dositheos sendiri menggunakan Agustinus yang "terberkati" untuk mendukung pandangan-pandangannya akan doktrin­-doktrin Orthodox. [30]

Teolog kenamaan dari abad ke delapan belas, Nikodemus Hagiorite, memasukkan nama Santo Agustinus dalam Synaxarites (buku para suci). Dia menyatakan sebagai berikut: "Dalam mengenang bapa kita diantara para suci, Agustinus, Uskup Hippo." [31] dan dia memasukkan dua syair sebagai berikut: "Engkau yang menyala oleh kasih Allah, engkau menunjukkan pada semua hal-hal yang baik, ya yang terberkati Agustinus”. [32]

Nikodemus menunjuk pada Agustinus sebagai yang "ilahi dan suci" (Theios kai ieros), menulis bahwa Agustinus adalah seorang guru yang hebat dan teolog "masyur dalam Gereja Kristus." Nikodemus memujinya karena sejumlah buku-buku agung yang dikarangnya. Meskipun begitu dia menyesalkan bahwa sedikit sekali yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani bagi keperluan rohani dan kemajuan dari orang Orthodox Yunani. Dia mengatakan kita tercerabut (sterometha) dari kemakmuran rohani akan tulisan-tulisan bernilai itu. [33] Sehingga bagi Nikodemus, nama Santo Agustinus tertera dalam buku para suci dan juga dalam kalender (tanggal15 Juni) baik itu Yunani maupun Rusia.

Dalam patrologi modern dan buku pegangan dogmatik dari para penulis Orthodox, Agustinus termasuk di dalamnya. Dia memberikan ruang yang sejajar sebagai seorang bapa dan hirarki dari Gereja dan dipuji karena sejumlah besar tulisan-tulisannya yang hebat serta kedalamannya. [34] Juga, filsafat dari Santo Agustinus dihargai dan dianalisis oleh para pemikir Orthodox Yunani seperti Constantine Logothetis and Joannis Theodorakopoulos.[35]

Eusebius Stephanou menulis beberapa tahun yang lalu bahwa Santo Agustinus harusnya didudukkan kembali pada posisinya yang semestinya didalam Gereja. Hanya dalam ke-Orthodoxi-an pikiran-­pikirannya dapat secara obyektif dievaluasi karena kesalahan-kesalahan dari pihak barat didasarkan pada pikiran-pikirannya.[36]

Teolog Orthodox Yunani yang lain, menganggap Santo Agustinus sebagai seorang filsuf-teolog Orthodox. Karya terbaru yang simpati kepada Santo Agustinus diajukan oleh Metropolitan Yunani Utara, Uskup Augustinos Kantiotes. Sebuah simposium yang diselenggarakan di Tesaloniki dan tiga jilid kecil yang diterbitkan memuji karya-karya dan pengajaran Santo Agustinus. Karya-karya ini telah diedarkan untuk pemakaian secara umum. [37] Buku lainnya menyatakan bahwa "Santo Agustinus milik dari Gereja Kristus semesta yang tak terpisahkan, sama baik di Barat maupun di Timur, karena dia hidup sebelum skisma”. [38]

Seraphim Rose menulis sebuah buku kecil yang mencoba untuk membuktikan ke-tidakbersalahan Santo Agustinus dari persfektif Orthodox. [39] Pendekatan ini tidak secara menyeluruh diterima dalam ke-Orthodoxi-an. Masa kini, para teolog Orthodox menyerang Agustinus sebagai seorang pencetus dari pengajaran heretik.

Fr. John Romanides dan Fr. Michael Azkoul seeara tajam mengkritik Agustinus. Fr. Romanides dalam disertasi doktoralnya di Universitas Athena pada tahun 1957 secara kasar menilai Agustinus sebagai sumber segala heretik barat dan perubahan dogma.

Romanides, dalam karyanya, Franks, Romans, Feudalism and Doctrine, secara tegas menyerang karya dan doktrin Agustinus sebagai heretik. Dalam sebuah metode analitis, Romanides menekankan pada arah dari kesalahan-kesalahan filsafat teologis Agustinus mengenai filioque. Kesalahan mendasar Agustinus dalam penolakannya terhadap "pembedaan antara yang persona dan yang substansinya (meskipun ini adalah sebuah pembedaan biblis) dan menyamakan yang Allah dengan yang atributNya." [40] Lalu Romanides menyalahkan Agustinus dengan mengatakan bahwa dia "tidak akan pernah memahami pembedaan antara (1) esensi dan energi dari Tritunggal Kudus, (2) ke-individualitasan yang tak terungkapkan dari hipostasis-hipostasis ilahi." [41]

Romanides mengkritisasi Agustinus karena berspekulasi mengenai doktrin dari Tritunggal Kudus. Dia menganggap bahwa Agustinus dibingungkan antara "diperanakkan" dan dikeluarkan" serta menyamakan mereka dengan energi-energi ilahi.[42].

Presuposisi teologis Agustinus keliru karena dia menolak tradisi patristik. Presuposisinya, menurut Romanides, adalah didasarkan pada hermeunetika kitab suci dan filsafat dan bukan pada bapa-bapa Gereja. Kritik yang pertama, seseorang yang menguraikan dengan basis kitab suci yakni yang Agustinus lakukan, akan mengalami rnisinterpretasi menyeluruh terhadap Kitab Suci karena dia menyamakan Esensi Ilahi dengan energi-energi Ilahi. Dan yang kedua, atau secara filosofis, Romanides menganggap bahwa teologi Agustinus didasarkan pada Neoplatonisme. Yaitu, sebuah model dari jiwa manusia yang digunakan sebagai sebuah gambar memadai dari Tritunggal Kudus. [43]

Michael Azkoul, seorang konservatif, dan teolog yang memegang teguh kalender tua, secara sama menyerang teologi Agustinus dan karya­-karyanya dianggap heretik. Dia menekankan bahwa Agustinus tidaklah dikenal di Timur dan hingga sekarang pun dia tidak dimasukkan dalam daftar dari para orang suci. Dia menyatakan bahwa, "Tulisan-tulisannya adalah bohong yang mendasari setiap heretik yang sekarang menimpa keyakinan di Barat." [44]

Dalam salah satu bukunya, Azkoul menghadirkan dan mendukung dasar tesisnya bahwa Agustinus jatuh ke dalam beberapa heretik dan menjadi sumber bagi ke-heretikan Barat dan karena alasan itulah dia tidak dimasukkan ke dalam daftar orang suci Orthodox. Dia menyalahkan Agustinus bagi perubahan bentuk teologi dari Barat. [45]

KESIMPULAN

Dalam mengkaji ulang literatur Orthodox Yunani kita melihat bahwa para teolog Orthodox Yunani adalah sangat kritis pada Agustinus dan kesalahan-kesalahannya. Meskipun begitu, tidak dimanapun akan kita temukan bukti dalam tulisan-tulisan patristik bagi anggapan bahwa namanya harus disingkirkan dari daftar para suci. Di mulai dengan Photios, secara umum, Orthodox Yunani merasa bahwa Agustinus sebagai seorang suci yang doktrin-doktrinnya telah diubah atau di-distorsif-kan oleh Barat dan bahwa sebagai manusia dia dikelirukan pada ajaran-ajaran tertentunya. Sebagai Orthodox Yunani kita menghormati pribadi dari Santo Agustinus. Pandangan Vladimir Lossky yang, melalui sebuah pemahaman yang lebih baik akan Agustinus di Timur, adalah mungkin untuk menjembatani dua posisi dalam teologi. Mengutip Lossky: "Rekonsiliasi akan terwujud dan filioque tidak akan langgeng sebagai suatu "impedimentum dirmens" (penundaan yang diperlukan-penerj) saat ketika Barat, yang mana telah dibekukan begitu lamanya dalam kungkungan dogmatis, berhenti mengganggap teologi Byzantin sebagai sebuah inovasi absurd yang mana ditemukan dalam sebuah bentuk yang kurang tegas di dalam para Bapa Gereja dari abad-abad pertama Gereja. " [46]

Saya berkeinginan untuk mengakhirinya dengan Kidung Apolitikion yang dilagukan dalam Gereja Orthodox pada tanggal 15 Juni, Pesta dari Santo Agustinus:

"Ya yang terberkati Agustinus, engkau yang telah dibuktikan menjadi suatu bejana kebijaksanaan dari sang Roh Kudus dan pengungkap dari kota Allah; engkau juga yang secara layak melayani sang Juruselamat sebagai seorang bijaksana yang mengempan Allah. Ya bapa yang benar, berdoalah pada Kristus Allah kiranya dia menganugerahi kita belas kasihan yang besar. "[47]

[1] J.P. Migne, Patrologiae Cursus Completus. Series Graeca. Vol. 102, Book 2. Paris (1857-1866), c. 352, cited as PG. Photios, Mystagogia, 71.

[2] Photios, Mystagogia, 67. PG 102, c.345. Saint Photios. The Mystagogy of the Holy Spirit. Trans. Joseph P. Farrell. (Brookline, MA: Holy Cross Orthodox Press, 1987)p.91

[3] Farrell, p.91.

[4] Photios, Mystagogia, 67; Farrell, p.91.

[5] Farrell, The Mystagogy, 69, p.93; PG 102, c. 352; Mystagogia. 70.

[6] Letter of Photios to Metropolitan Archbishop of Aquieleia, Liber, 117. PG 102, c.809.

[7] Ibid.

[8] PG 102, c. 809, 812 Letter to the Metropolitan Archbishop of Aquieleia, Liber 117.

[9] Letter to Archibishop of Aquieleia, Liber 122, PG 102, c.816.

[10] Letter to the Archbishop of Aquieleia, Liber 125, PG 102, c.820. Konsili tahun 879-880 menghukum pra Karoligian tanpa menyebut mereka. Lihat John S. Romanides, Franks, Romans, Feudalism and Doctrine; An Interplay Between Theology and Society (Brookline, MA: Holy Cross Orthodox Press, 1981) p. 66. [11] Romanides, Franks, Romans, Feudalism, p.67

[12] Antonios Papadopoulos, Theologike Gnosiologia Kata Tous Niptikous Pateras (Thessalonike: Patriarchal Institute for Patristic Studies, 1977) pp. 79-81.

[13] "Marci Archiepiscopi Ephesii Oratio Prima de Igne Purgatorio," Ch. 11 in Patrologia Orientalis, Vol. 15. Trans. and edited by Louis Petit. Turnhout/Belgique: Editions Brepols (1973) p. 53. See also Seraphim Rose, The Place of Blessed Augustine in the Orthodox Church (platina, CA: Saint Herman of Alaska Brotherhood, 1983) p. 30.

[14] Theodoros N. Zeses, Gennadios B' Scholarios Bios-Sygrammata-Didaskalia (Thessalonike: Patriarchal Institute of Patristic Studies, 1980) p. 455. Gennadios Scholarios. Oeuvres Completes (Paris: Maison de la Bonne Presse, 1929). Tome ii, p.64 . See also Demetri Z. Niketa. "The presence of Augustine in the Eastern church" (in Greek) Kleronomia Vol. 14, No.1 (June 1982) pp. 7-24.

[15] Scholarios, Oeuvres II, pp. 58-59

[16] Scholarios, Oeuvres Tome III, p. 83: alIa fasin, oti taut' Augoustinos O makarios legei: All' hemeis eis the ekklesian pisteuomen, en ai kanonikai grafai synistosi kai ai koinai ton piston synodi, ten Ekklesian Cristou paristanousai, auk eis Augoustinon, Dud' eis Damaskenon.'

[17] Ibid.

[18] Scholarios, Oeuvres III, p. 59: kai eis tis fronei kai legei ton Augoustinon agion kaimakarion einai anathema.

[19] Scholarios, Oeuvres, III, p. 58.

[20] Ibid. III p.59.

[21] Ibid. III, p.58

[22] Scholarios, Oeuvres, II, p. 46.

[23] Ibid. p.47.

[24] Ibid. II, p. 48.

[25] Ibid. II, p. 48.

[26] Ibid.,II, p. 46: Rysai bernas, kyrie, tes Augoustiniou dialektikes.

[27] PG 160, c. 693.

[28] Scholarios, Oeuvres, II, p. 49: Augoustinon de kai tina allan ton didaskalon dynasthai tes aletheias en tini diamartanein hegoumetha, kan oposeoun agiosyne didaskalia dienegken.

[29] Scholarios, Oeuvres, III, p. 59: makarios esti kai sophos kai epainetos tes toiaytes philotimias. See also PG 160, c. 718.

[30] Nicodemos the Hagiorite, Synaxaristes Vol. 2. Athens: Constantine Ch. Spanos Publishing House (1868) p. 207 note. Dositheos makes reference to (blessed) Augustine, in his Homologia tes Orthodoxou Pisteos. (Athens, 1949) off Print from Theologia 20 (1949) pp. 147, 156.

[31] Ibid. Vol. 2, p.206.

[32] Ibid. Vol. 2, p.206.

[33] Ibid. Vol. 2, p.207. Dia juga merujuk pada terjemahan Yunani dari De Trinitate oleh Maximos Planoudes dan salinannya tersedia di Gunung Athos.

[34] Demetrios S. Balanos, Patrologia (The Ecclesiastical Fathers and Teachers of the First Eight Centuries) in Greek. (Athens: I.L. Alevropoulos Press, 1930) pp. 463-482. Dia memberikan sebuah analisa yang baik dari karya dan pengajaran Agustinus. Lihat juga Panagiotes K. Chrestou. Pateres kai Theologoi tau Christianismou Vol. 1. (Thessalonike: n.s., 1971) pp. 257-269. Dia mencirikan Agustinus sebagai salah satu dari pengajar universal teragung dari Gereja dan salah satu dari filsuf terpenting dunia." p.157. Constantine G. Bonis. "Ho Hagios Augustinos Episkopos Hipponos." Epistemonike Eperteris tes Theo1ogikes Scholes Panepistemiou Athenon Vol. 15 (1965) pp. 535-632.

[35] Constantine I. Logothetis, He Philosophia ton Pateron kai tau Mesou Aionos (Athens: I. K. Kollaros Press, 1930) pp. 278-344. And Ioannis N. Theodorakopoulos. "Ho Hieros Augoustinos." Philosophika kai Christianika Meletimata. (Athens: G. Rode Brs. Press, 1973) pp. 95-187. Kedua pengarang tersebut memuji filsafat Agustinus sebagai salah satu dari filsuf Kristen teragung dunia. Mereka memberikan analisa yang baik sekali mengenai filsafatnya.

[36]

[37] Eusebious Papastephanou, Christianismos kai philosophia (Athen: n.p., 1953) p.14, n. 1. See also: Theodore Stylianopoulos. "The Filioque: Dogma, Theologoumenon or Error?" Spirit of Truth: Ecumenical Perspectives on the Holy Spirit. Theodore Stylianopooulos and S. Mark Heim, eds. (Brookline: Holy Cross Orthodox Press, 1986) pp. 25-28. .

[38] Aimilianos Timiades, Ho Hieros Augoustinos (Thessalonike: Christianike Elpis Press, 1988) p. 7. Dalam bukunya ini pada halaman 324 kehidupan dan karyanya dihadirkan dan isinya dianalisis. Meskipun begitu, sang Pengarang tidak secara kristis mengevaluasi pikiran Agustinian dari perspektif Orthodox.

[39] Seraphim Rose, Place of Blessed Augustine, p. 30.

[40] Romanides, Franks, Romans, Feudalism, p.74

[41] Ibid. p.74

[42] Ibid. p. 88.

[43] John Romanides, Dogmatike kai Symbolike Theologia tes Orthodoxou katholikes Ekklesias Vol. 1 (Thessalonike: P. Pournaras Press, 1973) p. 383. Lihat juga ktitiknya pada Agustinus dalam "Highlights in the Debate over Theodore of Mopuestia's Christology dan Beberapa Saran-Saran untuk suatu Pendekatan yang 'Segar'." The Greek Orthodox Theological Review 5: 2 (Winter 1959-1960): 182-83.

[44] Michael Azkoul, The Teachings of the Holy Orthodox Church. Vol. 1 (Buena Vista, Co: Dormition Skete, 1986) p. 199. Lihat kritik buku ini oleh Bishop Chrysostomos of Oreoi in The Greek Orthodox Theological Review 32: 1 (Spring 1987) pp. 100-103.

[45] Michael Azkoul, The Influence of Augustine of Hippo on the Orthodox Church. Texts and Studies in Religion. Vol. 56. (Lewiston, NY: Edwin Mellen Press, 1990). Lihat tinjauan saya, The Greek Orthodox Theological Review 39:3-4. (1994) pp. 379-381.

[46] Vladimir Lossky, "The Procession of the Holy Spirit in Orthodox Trinitarian Doctrine." In The Image and Likeness of God (Crestwood, NY: St. Vladimir's Seminary Press, 1974) p. 96.

[47] Nikolaos S. Halzinikolaou, Voices in the Wilderness: An Anthology of Patristic Prayers (Brookline, MA: Holy Cross Orthodox Press, 1988) p. 109.


Sumber : Synaxis GOI Juli 2007

Selasa, 08 Januari 2008

Perawan Maria adalah Theotokos - Homili St. Yohanes Kassianus melawan Bidat Nestorius

Perawan Maria adalah Theotokos [Bunda Allah]

Homili St. Yohanes Kassianus melawan Bidat Nestorius

Bukti bahwa Perawan Bunda Allah bukan hanya Khristotokos tetapi juga Theotokos, dan bahwa Kristus adalah sungguh-sungguh Allah.

Dan engkau berkata, wahai orang bidat – siapapun adanya engkau, yang menyangkal bahwa Allah dilahirkan dari Perawan, yaitu Maria Bunda dari Tuhan kita Yesus Kristus, dia tidak boleh disebut Theotokos, yang adalah Bunda Allah, tetapi hanya boleh disebut Khristotokos yaitu Bunda Kristus, bukan Bunda Allah. Engkau berkata, tak seorangpun dapat melahirkan apa yang sudah ada lebih dahulu. Dan ini tak pelak lagi adalah pendapat dungu, dimana engkau berpikir bahwa kelahiran Allah dapat dimengerti oleh pikiran-pikiran kedagingan, dan berkhayal bahwa misteri dari Yang Maha Mulia dapat terperi oleh penalaran manusia. Apabila Allah mengizinkan, kami akan mengatakan sesuatu sesudah ini.

Sementara itu kami sekarang akan membuktikan dengan kesaksian ilahi bahwa Kristus adalah Allah, dan Maria adalah Bunda Allah. Maka dengarkanlah bagaimana malaikat Allah berbicara kepada para Gembala mengenai kelahiran Allah. Katanya: "Telah lahir bagimu pada hari ini di kota Daud, seorang Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan." Agar kamu tldak menganggap Kristus sebagal seorang manusia belaka, malaikat itu menambahkan nama Tuhan dan Juru Selamat dengan maksud agar engkau tidak ragu bahwa Dia yang engkau kenaI sebagai Juru Selamat adalah Allah, dan agar (sebagaimana kuasa penyelamatan itu hanya milik kuasa ilahi) engkau tidak menanyakan bahwa Dia adalah kuasa ilahi, yang didalamnya engkau telah mengerti bahwa kuasa untuk menyelamatkan ada pada Dia. Tetapi mungkin ini belum cukup untuk meyakinkan ketidakpercayaanmu, karena malaikat Tuhan menyebut Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat bukannya Allah atau Anak Allah, sebagaimana tentunya engkau menyangkali Dia yang adalah Juru Selamat itu sebagai Allah.

Maka dengarlah apa yang dikatakan Malaikat Agung Gabriel kepada Perawan Maria. Dia berkata, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa dari Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau: oleh karenanya Yang Kudus, yang akan kau lahirkan itu akan disebut Anak Allah." Dengan hormatnya malaikat itu berbicara, dan menjelaskan keagungan karya Ilahi dengan sifat ilahi dari kata-katanya. Karena Roh Kudus menyucikan rahim Sang Perawan, dan dihembuskan ke dalamnya oleh Kuasa ilahiNya, dan dengan demikian menanamkan dan menghubungkan DiriNya dengan kodrat manusia; serta membuat DiriNya sendiri menjadi apa yang dulunya adalah asing bagi Dia, mengambilnya untuk diriNya sendiri dengan kuasa dan keagunganNya sendiri. Dan kelemahan manusia tidak sanggup untuk menerima masuknya kuasa ilahi dari yang Maha Tinggi, maka dikaruniakanlah kepadaNya Keperawanan kekal, agar keperawanannya itu menguatkan kelemahan jasmaninya dengan cara merangkul kelemahan jasmaninya dengan naungan perlindungan Roh Kudus, dan kelemahan manusia bukan lagi tidak cukup bagi berlakunya misteri tak terperi dari pengandungan kudus, karena kemanusiaan telah dikuatkan oleh naungan Ilahi. Gabriel berkata, "Karenanya Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa dari Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau." Bila hanya semata­-mata manusia belaka yang akan dilahirkan oleh perawan murni, mengapa harus ada Pengabaran Ilahi (Evangelismos) yang amat teliti seperti itu ? Mengapa ada campur-tangan Keilahian itu sendiri ? Sesungguhnya apabila hanya manusia semata yang akan dilahirkan oleh manusia, dan daging dilahirkan oleh daging, maka satu perintah atau kehendak ilahi saja sudah dapat membuat hal itu terjadi. Karena apabila kehendak Allah saja dan perintahNya saja sudah cukup untuk menghiasi surga, membentuk bumi, menciptakan laut, membuat para balatentara, para kuasa, para malaikat, para malaikat penghulu dan kerajaan (jenjang-jenjang malaikat­ makhluk surgawi) dan di dalam satu kata saja cukup untuk menciptakan balatentara surga, dan menciptakan beribu­-ribu makhluk Surgawi ("Karena Dia berbicara maka jadilah, Dia memerintahkan dan mereka terciptalah").

Mengapa sesuatu yang sudah cukup untuk menciptakan segala makhluk ilahi menjadi tidak cukup bagimu bagi penciptaan seorang manusia, dan kuasa serta keagungan Allah yang telah menghiasi segala sesuatu di bumi dan di surga itu tidak kau percaya mampu untuk membuat kelahiran seorang bayi saja ? Jelaslah bahwa mengapa semua perbuatan ilahi ini hanya perlu dilakukan dengan perintah Allah saja, tetapi kelahiran Kristus hanya dapat dilakukan dengan kedatanganNya, karena Allah tidak dapat dikandung oleh manusia kecuali jika Dia sendiri mengizinkannya, tidak juga dapat dilahirkan hanya jika Dia sendiri saja yang masuk ke dalam rahim manusia; dan oleh karenanya Sang Malaikat Agung menunjukkan bahwa keagungan suci akan turun atas Sang Perawan, yang kumaksud adalah sedemikian agung kejadian yang tak dapat ditanggung oleh persetujuan manusia, maka dia mengabarkan bahwa akan hadir dalam kejadian pengandungan itu, kemuliaan dari Dia yang akan dilahirkan. Dan demikianlah Sang Sabda, Sang Putra, turun; keagungan Roh Kudus hadir; kuasa Sang Bapa menaungi; bahwa di dalam misteri pengandungan suci ini seluruh Tritunggal bekerja.

Gabriel berkata, "Karenanya Yang Kudus yang akan engkau lahirkan itu akan disebut Anak Allah." Dengan hormat pula dia menambahkan kata: "Karenanya", kata ini untuk menunjukkan bahwa hal-hat tersebut akan mengikuti apa yang dikatakan sebelumnya; dan bahwa karena Allah telah datang atas dia pada saat pengandungan, karenanya Allah akan hadir dalam kelahiran. Dan ketika si gadis perawan ini tidak mengerti juga, Gabriel memberi alasan atas perkara besar ini dengan berkata: "Karena Roh kudus akan turun atasmu, dan karena kuasa dari Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau, karenanya juga Yang Kudus yang akan kau lahirkan akan disebut Anak Allah;" ini sama saja dengan mengatakan: Engkau tidak boleh tidak peduli dengan ketetapan ini, karena begitu agung perbuatan ini, dan misteri dari rahasia agung, keagungan Allah karenanya akan turun atas kamu sepenuhnya; karena Anak Allah akan engkau lahirkan. Keraguan apalagi yang dapat muncul tentang hal ini ? Atau apa lagi yang mau dikatakan? Dia berkata bahwa Allah akan turun atas dia; yaitu Anak Allah akan lahir. Bertanyalah sekarang, kalau kamu mau, bagaimana bisa Anak Allah tidak disebut Allah, atau bagaimana dia yang melahirkan Allah bisa tidak disebut Theotokos, yaitu Bunda Allah ?

Hal ini saja sudah cukup bagirnu; sungguh ini seharusnya sudah amat sangat cukup bagimu.


Sumber : Synaxis GOI Edisi November tahun 2007

Misteri Maria Menurut St.Basilius Agung

Misteri Maria

Oleh St.Basilius Agung

Di dalam pengajaran tentang keselamatan kepada dunia luar dan di dalam Injil, Gereja tidak secara eksplisit menetapkan ajaran-ajarannya, meskipun ajaran-ajaran itu selalu hadir secara mistika di dalam Kitab-kitab Suci [l] seperti "harta karun yang tersembunyi di dalam tanah"[2]. Bertahun-tahun setelah kematian ibunda Yesuslah Perjanjian Baru, telah diselesaikan, meskipun begitu Perjanjian Baru tidak menyebut tentang ke-tetap-perawanan-nya, tahun-tahun akhir dari kehidupannya, dan pengangkatan serta penguburannya itu sendiri. "Ada banyak hal besar yang tidak tertulis di dalam Kitab-kitab dengan kata-kata yang sama tetapi telah dikumandangkan oleh para bapa gereja dan merupakan kekuatan yang setara dengan Kitab-kitab suci. Sebenarnya, rumusan "Putra adalah satu esensi (ηομοσιουσ) dengan Sang Bapa, sebagai contoh, tidak ditemukan di dalam Kitab-kitab yang terilham secara ilahi; rumusan tadi dijadikan jelas di kemudian hari oleh para bapa gereja, dan demikian pula rumusan mengenai Roh Kudus adalah Allah, dan bahwa Sang Kyriotokos adalah Theotokos. Ada hal lain juga dan memerlukan waktu lama untuk menyebutkan mereka satu per satu. Apabila mereka itu tidak diakui, penyembahan kita yang benar akan disangkal."[3]

Percaya dalam Kristus dan kebangkitannya dalam daging adalah hal pertama yang diperlukan sebagai batu penjurn dimana selurnh bangunan iman Kristen bertumpu. Tanpa ini, mustahilah untuk mendekati "banyak perkara lain yang akan mengambil tempat kemudian."[4] Pengalaman para rasul dan saksi mata mencatat misteri akhir Maria, sebagai contoh : sampai kepada kita di dalam tradisi Apostolik dan patristik dari Gereja. Maria meninggal setelah sekitar dua belas tahun setelah Kebangkitan Anaknya. Ia turun ke dunia dan menerima jiwa ibunya dan pada hari ke tiga, membangkitkan tubuhnya yang tak lapuk dari kuburan, mengangkat dia ke Gereja, mengangkat tubuh dan jiwanya. Sangat pantaslah apabila ia menerima buah-buah pertama dari kebangkitan Sang Sabda yang menjadi Daging, karena daging Sang Firman adalah daging bundaNya.

Apabila kita berbicara tentang misteri akhirnya, bagaimanapun, kita harus juga berbicara mengenai misteri dari Maria yang Selalu Perawan, mengenai Maria Sang Bunda Allah dan pada saat yang sama berbicara mengenai Sang Pensyafaat.[5] Berbicara mengenai salah satu gelarnya berarti membicarakan seluruh gelar itu. Untuk memisahkan salah satu gelar ini dari yang lain adalah kesalahan umum dari para penyelidik yang bagi pengalaman gerejawi Orthodox hal semacam itu adalah asing. Hal-hal ini adalah paradoks-paradoks dari Maria, yaitu mengenai keibuannya yang menjaga keperawanannya dan keperawanannya yang menjaga keibuannya, dan mengenai keberadaannya yang terbuat dari debu tanah walau demikian sebelum segala zaman menjadi yang bersama-sama menyebabkan penciptaan segala sesuatu. Paradoxa-nya adalah endoxa-nya atau misteri­-misteri yang mulia tak terpisahkan dari misteri yang satu dan agung, yaitu Inkarnasi, satu-satunya "hal baru di muka bumi" [6].

Keyakinan Orthodox kepada Maria, sebagaimana para bapa mengajar kita, dapat hidup hanya di dalam konteks Kristologi dan lnkarnasi, yaitu di dalam konteks dari siapa dan apa Yesus Kristus itu dan dari makna lnkarnasi dalam sejarah dan di dalam kehendak kekal Allah sebelum segala zaman. Anak yang dilahirkan Maria bukanlah manusia biasa yang begitu saja "diadopsi" oleh Sang Bapa, atau direbut setelah kelahirannya.

Jadi ketika Sang Juruselamat keluar dari rahim ibuNya, tidak ada seorangpun yang hadir untuk menyaksikan kehadirannya di dunia, bahkan Yusuf, sebagai ayahNya secara hukum, mungkin juga tidak menyaksikan kelahiranNya. Tidak ada seorang manusia fanapun yang ada dan menjadi saksi atas terjadinya keajaiban dari segala keajaiban ini, kelahiran yang paling istimewa di sepanjang sejarah manusia. Tidak seorangpun yang hadir untuk berbagi kebahagiaan atas peristiwa besar ini. Tidak ada seorangpun yang hadir untuk kemudian mengabarkan pada kerumunan orang-orang yang sedang berkumpul di Bethlehem untuk sensus bahwa Mesias yang telah lama dinantikan telah lahir, dan jaraknya hanya sepelemparan batu dari mereka. Dengan diam-diam dan tak terduga Allah dalam daging memasuki dunia dengan hanya disaksikan oleh ibuNya yang kudus. Hanya Maria yang telah diberkati untuk mengandung Dia selama sembilan bulan, yang sekarang diberkati untuk melihat Dia menyelinap ke dunia sebagai bayi tanpa dosa yang tak berdaya. Hanya Maria yang secara istimewa mewakili umat manusia untuk melihat dimulainya era baru. Maria lebih dari pantas untuk mendapatkan kehormatan tersebut, karena diantara seluruh penghuni dunia ini, hanya dialah yang tidak mempunyai dosa serius, hanya dia yang mentaati dan berbakti kepada Allah dengan segenap hatinya, segenap perasaan dan jiwanya.

Santo Lukas adalah seorang dokter yang berpengalaman, dan dalam posisi yang tepat untuk menggambarkan kelahiran yang unik tersebut. Dia mengajak kita untuk percaya, bahwa selama proses kelahiran Sang Juruselamat, tidak ada tangis, tidak ada desah kesakitan atau ketidak-enakan yang biasanya menyertai proses kelahiran manusia. Maria melahirkan Yesus tanpa rasa sakit. Lebih jauh lagi, dalam kelahiran tersebut, tidak merusak keperawanannya. Seperti pada waktu konsepsi yang tidak merusakkan keperawanannya, sekarang, amat logis bahwa Yesus keluar dari rahimnya tanpa merobek keperawanannya. Seperti sinar matahari yang menembus kaca jendela tanpa memecahkannya, begitu juga Yesus keluar dari rahim ibuNya tanpa merusakkan selaput daranya.

Sejak zaman rasul-rasul, orang-orang Kristen selalu menghormati gua tempat kelahiran Kristus sebagai tempat kudus, dan mereka seringkali berziarah ke tempat tersebut. Tapi mereka tidak lama menikmati hal tersebut. Pada tahun 135 M seorang Kaisar Roma, Hadrianus, yang merupakan musuh Gereja, mengunjungi Palestina dan menjadikan gua tersebut sebagai tempat pemujaan Dewa Adonis. Sungguh suatu perbuatan yang tidak beriman. Tempat yang paling kudus di dunia itu telah menjadi tempat penyembahan berhala. Dan tempat dimana bayi Yesus menangis telah berubah menjadi tempat dimana para penyembah berhala tersebut meratap kepada Dewi Venus.

Politik Hadrianus yang mengotori tersebut, tidak berhenti sampai disitu. Untuk melampiaskan kemarahannya kepada rakyat Yahudi yang memberontak kepada Roma, di bawah pimpinan Yosep Bar Kokbah, kaisar berusaha menjadikan rakyat Palestina sebagai penyembah berhala. Kemudian untuk menghina orang Kristen sekali lagi, ia mendirikan kuil pemujaan Dewi Aphrodit di Gunung Golgota, yaitu tempat dimana Yesus disalibkan, dan mengubah nama Yerusalem menjadi Aelia Capitolina.

Keberhasilan kaisar tersebut hanya sementara. Pada akhirnya, semua hal tersebut gagaL Ia tidak berhasil menghapuskan memori gua tersebut sebagai tempat kelahiran Yesus. Malahan penyembahan berhala yang dilakukan di gua tersebut memperkuat memori umat Kristen terhadap tempat ku....

[1] St. Basilius Agung membuat suatu perbedaan antara tulisan-tulisan pengajaran Gereja bagi khalayak atau pengajaran umum (kyrigma) dan ajaran-ajaran tak tertulis atau lisan yang diberikan "di dalam misteri oleh tradisi para Rasul." Pokok dari ajaran-ajaran ini, demikian ia berkata, adalah setara dengan "ajaran-ajaran tertulis" dan memiliki "otoritas yang sarna". Dogma-dogma (dogmata) yang "tak ditujukan untuk khalayak", "tak tertulis" adalah misteri­misteri kudus, "yang dijalankan dalam keheningan," tumbuh "dari tradisi yang sunyi dan mistika, ajaran-ajaran yang tak ditujukan kepada khalayak dan tak terlukiskan." (On the Holy Spirit, bab 28, MPG 32) Oleh karena itu, di dalam iman Orthodox, "mistik" dan "mistika" tidak ada hubungannya dengan semacam apa yang disebut "mistikisme"(klenik) tetapi menunjuk kepada empirik Gereja, hidup yang "tersembunyi" di dalam Roh yang tak bertempat tinggal.

[2] Matius 13:44

[3) Theodoros Studites, Second Refutation of the Iconomachs, MPG 99, 365C.

[4) Modestus dari Yerusalem, Encomium on the Dormition, MPG 86-2, 3312B.

[5) Bdk. Bab X di bawah ini. Gelar ini sesuai dengan yang digunakan Μεσιτρια

oleh para bapa gereja.

[6) Imamat 1:9 pasal-pasal Perjanjian Lama di sini adalah dari edisi Septuaginta

Yunani (LXX) (abad ke 2 SM), Perjanjian Lama yang resmi digunakan dalam

Gereja Orthodox.

Sumber : Synaxis Gereja Orthodox Indonesia Edisi November tahun 2007

Rabu, 31 Oktober 2007

Kutipan-kutipan Tulisan Bapa-bapa Gereja Perdana

Kutipan-kutipan dari Tulisan Bapa-bapa Gereja Perdana

Sumber : www.earlychurchfathers.org

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

Penulis

Topik Kepercayaan

Tgl (AD)

Sumber

Abercius

Purgatori/Berdoa untuk mereka yang telah meninggal dunia.

190

Tulisan di batu nisan Abercius

[-]

Warga dari kota terkemuka, Aku mengangkat tema hal ini ketika aku hidup, bahwa mungkin aku akan telah memiliki tempat istirahat buat tubuhku. Abercius adalah namaku, seorang murid dari Gembala saleh yang menggembalakan domba-dombaNya di gunung-gunung dan di lading-ladang, yang memiliki mata yang hebat yang melihat dimana-mana, yang mengajari diriku ajaran kehidupan dari orang-orang beriman. Berdiri di sini, Aku, Abercius memerintahkan hal ini untuk digoreskan : Sejatinya, Aku ada di tahun ke-72-ku. Semoga orang-orang yang sejalan dengan ajaran ini dan yang memahaminya agar berdoa untuk Abercius.

Alexander dari Alexandria

Maria [Theotokos atau Bunda Allah]

324

Epistel [Surat Rasuli] kepada Alexander

[-]

Setelah ini kita mengetahui kebangkitan orang mati, buah pertama yang mana adalah Tuhan kita Yesus Kristus, yang dalam perbuatanNya, dan bukan hanya tampak luarnya saja, membawa suatu tubuh, dari Maria Bunda Allah yang di akhir jaman datang untuk menghapuskan dosa dunia, disalibkan dan wafat, tapi Dia tidak merasakan kerusakan Ke-ilahianNya, dibangkitkan dari antara orang mati, diangkat ke surga, duduk sisi kanan Sang Bapa. (Credit : Alex)

Anonim

Maria (Tak Berdosa)

70

Kenaikan Yesaya

[-]

Laporan mengenai anak yang riuh di Betlehem. Beberapa orang berkata ? Sang Perawan Maria telah melahirkan padahal dia baru menikah selama dua bulan ? Banyak orang berkata ? Dia tidak melahirkan; sang bidan anak tidak melakukan persalinannya, dan kita tidak mendengar tangisan kesusahan ?

Aphraates Sang Guru Bijaksana

Perminyakan Orang Sakit (Pemberian Minyak Suci)

345

Aphraates Sang Guru Bijaksana dari Persia 23:3

[-]

Dari sakramen kehidupan, dengan mana Baptisan orang-orang Kristen, imam [dalam pentahbisan], raja-raja dan nabi-nabi disempurnakan, sakramen tersebut menerangi kegelapan [dalam konfirmasi], meminyaki orang sakit dan melalui sakramen rahasianya itu memulihkan orang-orang berdosa.

Risalah Aphraates

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

345

Aphraates Treatises 12,6

Risalah-risalah Aphraates 12,6

[-]

Tetapi Tuhan belum ditangkap. Setelah berbicara, maka Tuhan bangkit dari tempat dimana Ia telah membuat Paskah dan telah memberikan TubuhNya sebagai makanan dan DarahNya sebagai minuman dan Dia bersama para muridNya pergi ke tempat dimana Dia ditangkap. Namun dia yang makan TubuhNya dan minum DarahNya, pada saat Dia mempertimbangkan tentang kematianNya. Dengan TanganNya sendiri, Tuhan memberikan tubuhNya untuk dimakan dan sebelum Dia disalibkan, Dia memberikan DarahNya sebagai minuman, dan Dia diambil paksa di malam hari pada tanggal ke-empatbelas dan dihakimi sampai jam ke-enam, dan di jam ke-enam mereka mengutukNya dan menaikkan Dia ke kayu salib.

Konstitusi Apostolik

Kanon Perjanjian Lama

400

Konstitusi Apostolik 8:2

[-]

Sekarang wanita juga bernubuat. Dari yang tua, Miriam saudari Musa dan Harun [Kel.15:20], dan setelah Miriam, Deborah [Hakim 4:4], dan setelah mereka adalah Huldah [2 Raja-raja 22:14] dan Yudit [Yudit 8], yang pertama hidup di bawah pemerintahan Yosiah dan yang terakhir di bawah pemerintahan Darius.

Barnabas

Kanon Perjanjian Lama

74

Surat Barnabas 6:7

[-]

Demikian, sejak Kristus akan dimanifestasikan dan akan menderita dalam daging, penderitaanNya dinubuatkan. Karena nabi-bani berbicara melawan iblis ? Terkutuklah jiwa-jiwa mereka, sebab mereka telah minta bimbingan iblis dan membimbing diri mereka ?

Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.[Yes 3:9], berkata ? Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita [Keb. Salomo 2:12].

Caius

Petrus di Roma

198

Perselisihan dengan Proclus dalam Eusebius, Sejarah Gereja 2:25

[-]

Oleh sebab itu telah tercatat bahwa Paus dipenggal di Roma sendiri, dan serupa halnya Petrus disalibkan di bawah pemerintahan Nero.

Clement dari Alexandria

Petrus di Roma

200

Uraian ringkas dalam sebuah penggalan dari Eusebius, Sejarah Gereja 6,14

[-]

Injil menurut Markus memusatkan perhatian pada hal ini. Sebagaimana Petrus telah berkotbah di depan umum di Roma, dan menyatakan Injil melalui Roh Kudus, banyak orang yang hadir di sana meminta kepada Markus, yang telah mengikuti Petrus untuk waktu yang lama dan mengingat perkataan-perkataannya, maka seharusnya Markus menuliskan perkataan Petrus tersebut. Setelah menyusun Kitab Injil maka Markus memberikannya kepada mereka yang memintanya.

Konsili Kartago

Kanon Perjanjian Lama

397

Konsili Kartago III Kanon 47

[-]

[Hal ini telah diputuskan] bahwa tidak ada sesuatu kecuali kitab suci kanonikal seyogyanya dibaca dalam Gereja di bawah nama Kitab ilahi. Namun kitab suci kanonikal yakni : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, Rut, empat kitab Raja-raja, Paralipomenon dua buku yakni : I Tawarikh dan II Tawarikh, Ayub, Mazmur Daud, lima kitab Salomo, duabelas kitab nabi-nabi yakni : Yesaya, Yeremia, Daniel, Yehezkiel, Tobit, Yudit, Ester, dua kitab Ezra, dua kitab Makabe.

Konsili Kalsedon

Otoritas Gereja Roma

451

Konsili Kalsedon, dalam Schaff dan Wace, edisi, NPNC, seri kedua, vol.14, hal.259-260

[-]

Yang tersuci dan terberkati Leo, Uskup Agung Roma yang agung dan tua, MELALUI kami, dan MELALUI sinode tersuci saat ini, bersama dengan Petrus tersuci tiga kali [thrice holy] dan mulia, yang menjadi batu karang dan fondasi Gereja Katolik, dan fondasi iman Orthodox, telah

melucuti dia [Diascorus] dari jabatan uskupnya. Oleh sebab itu, biarlah sinode yang agung dan suci ini menghukum Dioscorus – EBB.

Konsili Konstantinopel I

Otoritas Gereja Roma

381

Konsili Konstantinopel I Kanon 3

[-]

Uskup Konstantinopel boleh mendapatkan primat kehormatan setelah Uskup Roma sebab kotanya adalah Roma Baru.

Konsili Konstantinopel II

Maria [Keperawanan abadi]

553

Konsili Konstantinopel II Kutukan terhadap ajaran “Three Chapters”

[-]

Apabila ada orang yang tidak mengakui Firman Allah…datang dari Surga dan menjadi daging dari Sang Perawan Maria yang suci dan mulia, Bunda Allah dan perawan kekal, dilahirkan oleh Maria, maka biarlah dia dikutuk [Anathema].

Konsili Efesus

Otoritas Gereja Roma

431

Undang-undang Konsili Efesus – Labbe dan Cossart dalam Concilia, Tom. III, kol.621

[-]

Philip….seorang utusan dari Tahta Apostolik berkata : “Tidak ada keraguan dan faktanya telah diketahui dari segala zaman, bahwa Petrus yang paling suci dan terberkati….menerima kunci Kerajaan Allah dari Tuhan kita….dan kepadanya diberikan kuasa untuk melepaskan dan mengikatkan : dia yang bahkan hingga kini dan selamanya hidup dan menjadi hakim di dalam pengganti-penggantinya”.

Konsili Hippo

Kanon Perjanjian Lama

393

Konsili Hippo – Kanon 36

[-]

[Hal ini telah diputuskan] bahwa disamping kitab suci kanonikal ini tidak ada sesuatu yang dibacakan dalam Gereja di bawah nama Kitab ilahi ini. Tetapi kitab injil kanonikal ini adalah sebagai berikut : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yoshua Anak Nun, Hakim-hakim, Rut, Raja-raja sebanyak empat kitab, I Tawarikh dan II Tawarikh, Ayub, Mazmur, lima kitab Salomo [Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, dan sebagian Mazmur], duabelas kitab nabi-nabi yakni : Yesaya, Yeremia, Daniel, Yehezkiel, Tobit, Yudit, Ester, dua kitab Ezra, dua kitab Makabe.

Konsili Mileum II

Baptisan Bayi

416

Konsili Mileum II Kanon 3

[-]

Siapapun yang berkata bahwa bayi-bayi itu baru dihasilkan dari ibu mereka ? Jabang bayi seharusnya tidak dibaptis atau berkata bahwa bayi-bayi tersebut memang dibaptis untuk penghapusan dosa, namun bahwa mereka tidak mendatangkan apapun dari dosa asal Adam, yang ditambahkan dalam tempat regenerasi…maka biarkanlah di kutuk [ekskomunikasi]. Karena apa yang dikatakan oleh Paulus ? Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.[Roma 5:12] ? , tidakkah dimengerti selain daripada Gereja Katolik dimanapun selalu telah memahaminya. Karena atas dasar aturan iman ini bahkan bayi-bayi yang didalam diri mereka tidak dapat melakukan dosa lebih jauh lagi maka dengan demikian mereka dibaptis untuk penghapusan dosa, sehingga mereka yang telah berhubungan dari generasinya boleh dibersihkan dosa-dosanya melalui proses regenerasi.

Konsili Nikea I

Gereja Katolik

325

Lampiran Kredo Nikea

[-]

Dan siapapun yang berkata bahwa terdapat suatu waktu ketika Anak Allah tidak ada (en pote hote ouk en) atau bahwa sebelum Dia dilahirkan maka Dia tidak ada, atau bahwa Dia dibuat dari sesuatu

yang tidak ada atau bahwa Dia berbeda substansinya atau esensinya [dari Sang Bapa] atau Dia adalah seorang mahluk atau subjek perubahan atau konversi – semua yang berkata demikian, maka Gereja Katolik dan Gereja Apostolik mengutuk mereka. (Credit:Catholic.com)

Konsili Roma

Kanon Perjanjian Lama

382

Konsili Roma – Dekrit Paus Damasus

Sekarang kita harus memperlakukan kitab injil ilahi ini, apa yang Gereja Katolik universal terima dan apa yang seharusnya Gereja jauhi. Urutan Perjanjian Lama mulai dari berikut ini : Kejadian – satu kitab; Keluaran – satu kitab; Imamat – satu kitab; Bilangan – satu kitab; Ulangan – satu kitab; Yosua [Anak Nave] – satu kitab; Hakim-hakim – satu kitab; Rut – satu kitab; Raja-raja – empat kitab [1 dan 2 Samuel serta 1 dan 2 Raja-raja]; Paralipomenon [Kronikel] – dua kitab; Mazmur – satu kitab; Salomo – tiga kitab; Pengkhotbah – satu kitab; Kidung Agung – satu kitab; Kebijaksanaan – satu kitab; Sirakh – satu kitab; begitu juga kitab-kitab historis, yakni : Ayub – satu kitab; Tobit – satu kitab; Esdras – dua kitab [Ezra dan Nehemiah]; Ester – satu kitab; Yudit – satu kitab; Makabe – dua kitab.

Konsili Sardica

Otoritas Gereja Roma

342

Konsili Sardica, Kanon 3

[-]

Apabila ada uskup kehilangan pertimbangan dalam beberapa perkara [yang diputuskan oleh rekan-rekan uskupnya] dan masih percaya bahwa dia tidak memiliki perkara yang jelek kecuali hanya perkara yang baik, agar perkara tersebut boleh diadili secara baru…maka marilah kita hormati kenangan rasul Petrus dengan memperhatikan mereka yang telah memberikan pertimbangan serta menuliskan surat ke Julius, Uskup Roma, sehingga apabila perkara ini layak maka Paus sendiri boleh mengutus pengadil dan pertimbangan boleh dibuat lagi melalui uskup-uskup di provinsi tetangganya.

Didache [Duabelas Ajaran Para Rasul]

Kanon Perjanjian Lama

140

Didache 4:5

[-]

Kamu tidak boleh ragu-ragu terhadap keputusanmu [Sir 1:28]. Tanganmu jangan terulur untuk menerima, dan untuk mengembalikan jangan terkatup.

Didimus Si Buta

Maria (Keperawanan kekal)

386

Didimus si Buta, dalam Trinitas 3:4

[-]

Ini membantu kita untuk memahami terma “pertama dilahirkan” [first-born] dan “hanya-dilahirkan” [only-begotten] ketika Sang Evangelis tersebut menceritakan bahwa Maria tetap seorang Perawan “sampai [maksudnya sampai kapan pun-red] dia melahirkan anak pertamanya” [Mat 1:25]; karena tidak juga Maria, yang dihormati dan dimuliakan di atas semua yang lainnya, tidak menikah dengan siapapun juga, tidak juga dia pernah menjadi Bunda dari orang lain [maksudnya ibu biologis dari orang lain selain Yesus-red], bahkan setelah kelahiran Putranya, Maria tetap selalu dan selamanya perawan tak bernoda.

Dionisius

Otoritas Gereja Roma

170

Dionisius dari Korintus, Surat kepada Paus Soter dalam Eusebius, Sejarah Gereja 4:23:11

[-]

Saat ini kita memperingati hari suci Yesus, dimana kita telah membaca suratmu [Paus Soter]. Kapan pun kami membacanya [dalam Gereja], dengan cara demikian kami boleh memanfaatkannya, seperti halnya ketika kami juga membaca surat pertama yang ditulis kepada kami oleh Clement.

Catatan harian Egeria, tentang Ziarah

Kurban Misa

380

Catatan harian Egeria, tentang Ziarah 35

[-]

Mengikuti selesainya dari Martirium, setiap orang berlanjut di belakang Salib, ketika setelah himne dinyanyikan dan doa diucapkan, uskup mengadakan kurban dan setiap orang menerima Komuni. Sepanjang tahun kurban tidak pernah diadakan di belakang Salib salvus kecuali hanya pada hari ini.

Kaisar Justinian

Otoritas Gereja Roma

520

Kaisar Justinian Coll.Avell.Ep.196, 9 Juli 520, Kaisar Justinus kepada Paus Hormisdas

[-]

Kepada Paus Hormisdas…”Biarlah Kerasulanmu menunjukkan bahwa engkau secara layak menggantikan Rasul Petrus, sejak Tuhan berkenan berkarya melalui engkau, sebagai Pastor Tertinggi, untuk keselamatan semua orang”.

Eulogius dari Alexandria

Otoritas Gereja Roma

581

Eulogius dari Alexandria Lib.ii Cont. Novatian.ap. Photium, Biblioth, cod.280

[-]

Tidak juga kepada Yohanes, tidak juga kepada rasul-rasul lainnya, dimana Penyelamat kita berkata, “Aku akan memberikan kepadamu kunci Kerajaan Surga”, namun dikatakan hanya kepada Petrus.

Eusebius dari Caesarea

Tradisi (yang diterima)

120

Eusebius dari Caesarea, Sejarah Gereja 3:39

[-]

Namun Papias sendiri dalam pembukaan tulisannya, tanpa maksud apapun menyatakan bahwa dia sendiri adalah pendengar dan saksi mata dari Rasul-rasul suci, namun dia menunjukkan melalui kata-kata yang dia gunakan bahwa dia menerima doktrin iman dari mereka yang merupakan kawan-kawannya. Dia berkata : “Tapi aku tidak akan ragu-ragu untuk meletakkan kepadamu jabatan uskup ini, yang digantikan oleh Telesphorus, ke-tujuh dalam suksesi para Rasul. Sementara itu, setelah selang setahun dan beberapa bulan, Eumenes, pengganti ke-enam dalam urutan jabatan uskup, menggantikan kepemimpinan Gereja Alexandria, pendahulunya telah memegang jawaban selama sebelas tahun.

Firmilian

Otoritas Gereja Roma

253

Surat Siprianus yang dimiliki Firmilian 74 [75]:17

[-]

Paus Stephen….membual tentang jabatan uskupnya dan menantang bahwa dia memegang suksesi dari Petrus, yang kepadanya dijadikan fondasi Gereja [Mat 16:18]…..Stephen mengumumkan bahwa dia meneruskan suksesi tahta Petrus.

Flavian

Otoritas Gereja Roma

449

Flavia, Patriak Konstantinopel

[-]

Menulis surat ke Paus Leo I….”Seluruh pertanyaan [tentang Eutychianism –EBB] hanya butuh satu keputusanmu dan semuanya akan diselesaikan secara damai dan tenang. Surat sucimu dengan bantuan Allah akan menekan secara komplit kaum bidat….dengan begitu pemanggilan konsili yang apabila nantinya sulit akan dibawakan menjadi isu yang tak penting”. (Sebagaimana dikutip dalam Vladimir Soloviev, Russia dan Gereja Universal, terj.H Rees (London : Geoffrey Bless, 1948), hal.134)

Gregorius dari Tours

Maria (tak berdosa)

584

Gregorius dari Tours, Delapan Kitab Muzijat 1:4

[-]

Jalan hidup ini telah diselesaikan oleh Maria yang Terberkati, ketika saatnya dia akan dipanggil dari dunia ini, semua rasul datang bersama-sama dari wilayah mereka ke rumah Maria. Dan ketika mereka mendengar bahwa dia akan dibawa dari dunia ini, lalu mereka memperhatikan bersamanya. Dan Lihatlah, Tuhan Yesus datang bersama para malaikatNya, dan membawa jiwa Maria, Dia memberikan jiwanya kepada malaikat Michael dan lalu menariknya. Tetapi pada saat fajar, para rasul mengangkat tubuh Maria pada tandu jenazah dan menempatkannya di dalam sebuah makam, dan mereka menjaga tubuhnya, menantikan Tuhan akan datang. Dan lihatlah, sekali lagi Tuhan berdiri disamping mereka; tubuh suci itu telah diterima, Dia memerintahkan agar tubuh Maria dibawa dalam awan menuju ke surga, dimana pada saat ini, bergabung dengan jiwanya, tubuh Maria bersukacita bersama orang-orang pilihan Tuhan dan ada dalam sukacita keabadian yang tidak akan pernah berakhir.

Gregorius Thaumaturgus

Maria (Theotokos atau Bunda Allah)

262

Empat Homili 1

[-]

Karena Lukas, dalam narasi injilnya menyampaikan sebuah kesaksian bukan hanya kepada Yosef, namun juga kepada Maria Bunda Allah, dan memberikan laporan melalui rujukan dari keluarga dan rumah Daud. (Credit : Alex)

Hermas Sang Gembala

Otoritas Gereja Roma

80

Hermas Sang Gembala 2:4:3

[-]

Oleh karena itu akankah engkau [Hermas] menulis dua buah buku kecil dan mengirimkan satu buah kepada Clement [Uskup Roma] dan satu buah lagi kepada Grapte. Clement lalu akan mengirimkanya kepada kota-kota diluar negeri, karena ini adalah tugasnya.

John Calvin

Aborsi/Kontrasepsi

1553

Komentar tentang Kejadian

[-]

Ini adalah hal yang mengerikan untuk membuang benih diluar hubungan badaniah antara laki-laki dan perempuan. Dengan sengaja mencegah hubungan badaniah, yang dengan begitu benih itu jatuh ke tanah, adalah perbuatan yang mengerikan dua kali lipatnya. Karena hal ini berarti bahwa orang hanya memuaskan harapan akan keluarganya dan membunuh seorang anak yang dapat diharapkan sebelum dia dilahirkan. Kejahatan ini sebengis mungkin dikutuk oleh Roh, melalui Musa bahwa Onan, seperti dulu kala, melalui kelahiran yang jahat dan sebelum waktunya, meninggalkan benih saudaranya di luar rahim dan begitu kejamnya serta memalukan, telah melemparkannya ke bumi. Lagipula demikianlah dia, sebanyak dia berkuasa, mencoba untuk menghancurkan bagian dari ras manusia. Ketika seorang wanita dengan beberapa cara menghalangi benih di luar rahimnya, melalui bantuan-bantuan [teknis-red], maka hal ini secara tepat dapat dilihat sebagai kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Onan bersalah atas kejahatan serupa ini, dengan mencemarkan bumi dengan benihnya, sehingga Tamar tidak akan menerima seorang pewaris masa depan. (Credit : Dave Amstrong)

John Cassian

Otoritas Gereja Roma

430

John Cassian, Seorang Rahib Melawan Nestorianisme, III, 23, CSEL, vol.17, hal.276

[-]

Orang hebat itu, rasulnya para rasul, masternya para master, yang memegang pemerintahan Gereja Roma itu memiliki otoritas dasar dalam iman dan dalam ke-imamatan. Oleh karenanya, katakanlah, kami mohon kepadamu, Petrus, Pangeran para Rasul, katakanlah bagaimana Gereja harus percaya dalam Allah.

Yohanes Sang Pengajar Iman

Maria (tak berdosa)

400

St. Yohanes Sang Pengajar Iman dalam Tidurnya Maria

[-]

Tuhan berkata kepada ibuNya ? Biarlah hatimu bersukacita dan bergembira, karena setiap kemurahan hati dan setiap karunia telah diberikan kepadamu dari BapaKu di Surga dan dari Ku dan dari Roh Kudus. Setiap jiwa yang memanggil namamu tidak akan malu, namun akan menemukan belas kasihan dan kesenangan dan dukungan serta keyakinan, baik di dunia saat ini dan di dunia yang akan datang, dalam kehadiran BapaKu di surga ?

Yohanes VI

Otoritas Gereja Roma

715

Yohanes VI, Patriak Konstantinopel Yohanes VI, Epistel ad.Constantin. Pap.ad.Combefis, Auctuar.Bibl.P.P Graec.tom.ii.hal.211, seq.

[-]

Paus Roma, kepala ke-imamatan Kristen, yang kepada Petrus, Tuhan telah memerintahkan Petrus untuk menguatkan saudara-saudaranya.

John Wesley

Aborsi/Kontrasepsi

1753

Commentary on Genesis

Komentar tentang Kejadian

[-]

Kebiasaan untuk menikahi janda dari saudaranya, yang sesudah itu dijadikan salah satu hukum Musa, Deut.xxv, 5. Onan, meskipun dia menyetujui untuk mengawini seorang janda, namun menyalahgunakan tubuhnya sendiri, dari istri yang dia nikahi itu, dan ingatan akan saudaranya telah hilang, dia menolak untuk memelihara benih saudaranya itu. Dosa-dosa yang mencemarkan tubuh sangat tidak menyenangkan Allah dan ini adalah bukti dari tindakan yang busuk. Amatilah hal-hal yang mana kita lakukan tidak menyenangkan Allah – Dan hal ini akan ditakuti, ribuan orang, khususnya orang-orang yang masih single, bahwa melalui perbuatan seperti ini, masih saja tidak menyenangkan Tuhan dan merusak jiwa mereka.

Lactantius

Purgatori/Doa-doa untuk mereka yang telah meninggal.

307

Lactantius Divine Institutes 7:21:6

[-]

Tetapi juga, ketika Allah akan menghakimi orang yang adil, sama halnya api bahwa dia akan mencobai mereka. Pada saat itu, mereka yang dosa-dosanya paling besar, baik karena gawatnya situasi maupun jumlah dosa mereka, akan ditarik bersama-sama oleh api dan akan dibakar. Tetapi, mereka yang telah dikarunia dengan keadilan yang penuh dan kedewasaan akan kebajikan, tidak akan merasakan api itu; karena mereka mempunyai sesuatu tentang Allah di dalam diri mereka dimana kekuatan api tersebut akan ditolak dan dipukul mundur.

Leporius

Maria (keperawanan abadi)

426

Leporius Dokumen Amandemen 3

[-]

Kami mengakui, bahwa Tuhan dan Allah kami, Yesus Kristus, satu-satunya Anak Allah, dilahirkan oleh Bapa sebelum segala abad, dan di waktu sekarang ini, dilahirkan menjadi manusia dalam Roh Kudus dan di dalam Maria Sang Perawan Abadi.

Macedonius

Otoritas Gereja Roma

516

Macedonius, Patriak of Konstantinopel Patr. Graec. 108: 360a (Theophan. Chronogr. hal. 234-346 seq.

[-]

Macedonius menyatakan, ketika diminta oleh Kaisar Anastasius untuk mengutuk Konsili Kalsedon, bahwa “langkah demikian tanpa sebuah Sinode Ekumenis yang dipimpin oleh Paus Roma adalah hal yang tidak mungkin”.

Marcarius

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

400

Marcarius The Magnesian Apocriticus 3,23

[-]

Kristus mengambil roti dan piala, masing-masing dalam sebuah cara yang sama, dan berkata : “Inilah TubuhKu dan inilah DarahKu”. Ini bukanlah suatu gambaran dari TubuhNya dan bukan pula gambaran dari DarahNya, seperti beberapa orang yang kepala batu biasa menjadi gembira karena pikiran mereka, tapi dalam Kebenaran bahwa Tubuh dan Darah Kristus, dilihat bahwa TubuhNya adalah berasal dari bumi, dan roti serta anggur serupa pula berasal dari bumi.

Mathetes

Tradisi (yang diterima)

200

Epistel Mathetes kepada Diognetus

[-]

Lalu takut akan hukum dinyanyikan, dan rahmat para rasul diketahui, dan iman dari Injil ditetapkan, dan tradisi Para Rasul dipegang teguh, dan rahmat Gereja dimuliakan.

Methodius

Berdoa kepada Orang-orang Kudus

300

Orasi Methodius tentang Simeon dan Anna 14

[-]

Kami sambut engkau selamanya, Bunda Allah yang Perawan, sukacita yang terus-menerus, karena kepadamu Aku berbalik lagi. Engkau adalah permulaan perayaan kami; engkau adalah pertengahan dan bagian akhirnya; mutiara dari harga yang mahal yang memiliki kerajaan Allah; sasaran empuk dari setiap korban, altar hidup dari Roti Hidup [Yesus]. Sambutlah, engkau mewarisi kasih Allah. Sambutlah, engkau sumber kasih Sang Putera bagi manusia. Engkau bersinar, Bunda pelimpahan karunia yang manis, dengan sinar matahari; engkau bersinar dengan api yang tak tertanggungkan dari kasih yang paling kuat, membawa kepada akhir yang dikandung oleh engkau, mewujudkan misteri yang tersembunyi dan tak terkatakan, yakni Putera Bapa yang tak terlihat – Pangeran Damai, yang dengan tingkah laku mengagumkan menunjukkan DiriNya sebagai yang paling kecil diantara semua kekecilan.

Optatus dari Milevus

Otoritas Gereja Roma

367

Optatus dari Milevus tentang Skisma Donatists

[-]

Di kota Roma tahta episkopal diberikan pertama kali kepada Petrus; kursi dimana Petrus duduk, kursi yang sama yang adalah kepalanya, itulah sebabnya dia juga disebut sebagai Cephas [Batu Karang] dari semua rasul, kursi yang satu yang mana persatuan dijaga untuk semua orang. Tidak ada rasul-rasul yang secara perorangan memiliki kursi tersebut untuk dirinya dan setiap orang yang [menganggap] membuat kursi yang lain dalam oposisi kepada kursi yang tunggal itu maka secara factual akan menjadi seorang skismatik dan pendosa….Ingatlah, bahwa asal-muasal kursimu itu, terutama mereka yang ingin mengklaim untuk dirinya sendiri gelar Gereja kudus.

Origen

Tradisi (yang diterima)

225

Origen tentang Doktrin Fundamental 1:2

[-]

Karena sebagaimana kita berhenti mencari kebenaran (sekalipun demikian profesi orang-orang Yunani dan Barbar membuat mereka terkenal) diantara semua yang mengklaim kebenaran Kristus sebagai pendapat yang eror, setelah kita menjadi percaya bahwa Kristus adalah Putera Allah dan diajak bahwa kita harus belajar dari DiriNya sendiri; maka dengan melihat bahwa ternyata ada banyak orang yang berpikir bahwa mereka memegang pendapat Kristus namun beberapa orang lain berpikir sebaliknya dari para pendahulu mereka, namun sebagaimana ajaran Gereja, yang mentransmisikan secara teratur suksesi dari para rasul dan tetap tinggal dalam Gereja-gereja hingga saat ini, maka kebenaran tersebut masih tetap dipertahankan, bahwa kebenaran itu sendiri diterima sebagai kebenaran yang tidak berbeda dari tradisi gerejawi dan rasuliah.

Pectorius

Berdoa kepada Orang-orang Kudus

375

Pectorius Epitaph of Pectorius

[-]

Aschandius, ayahku, kekasih hatiku, bersama ibu dan saudara-saudara seangkatanku, ingatlah Pectoriusmu ini dalam damai dari Sang Ikan [Kristus-lambangnya ikan pada zaman. penganiyaan romawi-red]

Peter Chysologus

Otoritas Gereja Roma

449

Surat Peter Chrysologus 25:2

[-]

Kami mendesakmu pada setiap aspek, saudaraku yang kuhormati, untuk tetap patuh pada apa yang telah ditulis oleh Paus yang terberkati dari Kota Roma, karena Petrus yang terberkati yang hidup dan memimpin tahtanya sendiri, telah memberikan kebenaran iman kepada mereka yang mencarinya. Karena dengan alasan tujuan damai dan iman, kita tidak dapat menguji suatu perkara iman tanpa persetujuan Uskup Roma.

Paus Agatho

Tradisi (yang diterima)

680

Surat Paus Agatho yang dibacakan pada sidang keempat dari Konsili Konstantinopel III

[-]

Gereja Allah yang kudus…telah didirikan di atas batu karang yang solid dari Gereja Petrus yang terberkati ini, pangeran para rasul, yang dengan rahmat dan penjagaannya tetap bebas dari segala kesalahan, [dan memiliki iman itu] maka seluruh penguasa dan imam, baik dari kaum klerus dan umat awam, secara mutlak boleh mengakui dan mengajarkan bersama kami sebagai deklarasi yang benar dari tradisi apostolik, agar dapat menyenangkan Allah dan menyelamatkan jiwa-jiwa mereka.

Paus Celestine I

Otoritas Gereja Roma

431

Surat 17 dari Paus Celestine I

[-]

Kami memerintahkan kepadamu [utusanku kepada Konsili Efesus] perlunya tugas untuk menjaga otoritas Tahta Apostolik. Dan apabila instruksi yang disampaikan ini kepadamu harus menyebutkan hal ini dan apabila engkau harus hadir dalam sidang itu, dan apabila timbul pendapat yang kontroversial maka kamu tidak boleh melakukan pertempuran namun engkau harus menilai pendapat-pendapat tersebut [atas namaku].

Paus Damasus I

Otoritas Gereja Roma

382

Dekrit Damasus 3 dari Paus Damasus I

[-]

Demikian juga didekritkan…bahwa ini seharusnya diumumkan bahwa…Gereja Roma Kudus telah ditempatkan di garda depan bukan oleh keputusan konsiliar dari gereja-gereja lainnya namun telah menerima primatnya melalui suara evangelis dari Tuhan dan Penyelamat kita, yang berkata : Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut pun tak akan mampu mengatasinya; dan Aku akan memberikan kepadamu kunci kerajaan Surga dan apapun yang kau ikat di bumi akan dianggap terikat di surga dan apapun yang kau lepaskan di bumi akan dianggap dilepaskan di surga ? [Mat 16:18]. Dengan demikian tahta pertama, adalah Petrus Sang Rasul, yakni Gereja Roma, yang tidak juga ternoda dan tidak pula bercacat dan tidak juga hal-hal seperti itu.

Paus Innocent I

Otoritas Gereja Roma

408

Paus Innocent I, Surat 29:1

[-]

Dalam mencari hal-ihwal Allah…mengikuti teladan dari tradisi kuno…engkau telah memperkuat….kekuatan agamamu dengan alasan yang benar, karena engkau telah mengakui bahwa suatau penghakiman akan dirujuk kepada kami, dan ini telah menunjukkan bahwa engkau mengetahui apa yang diberikan oleh Tahta Suci, apabila semua dari kita menempatkan dalam posisi ini maka adalah suatu hasrat untuk mengikuti rasul sendiri [Petrus] yang daripadanya tahta episkopat itu berasal dan otoritas total akibat nama ini telah muncul. Mengikuti Petrus, kami tahu bagaimana caranya mengutuk iblis seperti juga kami tahu bagaimana caranya menyetujui apa yang patut dipuji. Atau kami cenderung menjaga bersama-sama dengan jabatan imamatmu apa yang Bapa-bapa Gereja tetapkan, sehingga engkau tidak memandang apa yang telah mereka tetapkan, bukan dengan penilaian manusia namun dengan penilaian ilahi, seperti halnya barang yang akan diinjak-injak. Bapa-bapa Gereja tidak memandang sesuatu seperti telah selesai, meskipun hal ini merupakan kepedulian yang tetap dan provinsi-provinsi terpencil, sampai masalah ini menjadi perhatan Tahta Roma, sehingga apa yang merupakan keputusan yang adil mungkin ditegaskan oleh otoritas Tahta Suci, dan kemudian gereja-gereja lainnya, sama seperti seluruh air berasal dari sumber mereka yang hidup dan melalui wilayah yang beranekaragam dari seluruh dunia ini, tetaplah menjadi cairan yang murni dari kepala yang tidak rusak.

Paus Leo I

Otoritas Gereja Roma

445

Paus Leo I dalam Surat 10:2?4

[-]

Tuhan kita Yesus Kritus….menetapkan ibadah yang berasal dari agama ilahi…..Tapi Tuhan berhasrat agar sakramen rahmat ini dapat berhubungan dengan semua rasul sehingga dengan cara demikian bahwa sakramen ini dapat ditemukan secara prinsipil dalam diri Petrus yang terberkati, tertinggi dari para rasul. Dan Tuhan menginginkan rahmat ini mengalir ke dalam seluruh tubuh mulai dari Petrus sendiri, layaknya dia adalah kepala, sehingga dengan cara demikian bahwa setiap orang yang berani untuk memisahkan dirinya sendiri dari solidaritas Petrus akan menyadari bahwa dia sendiri tidak dapat lagi menjadi pembagi dalam misteri ilahi….[Kalian, saudara-saudaraku], harus menyadari bersama kami, tentunya, bahwa Tahta Apostolik karena penghormatannya, maksudku adalah Tahta Suci mempunyai alasan yang tak terhitung yang dilaporkan dalam konsultasi dengan uskup-uskup bahkan di uskup Provinsimu [Viene]. Melalui banding dari bermacam perkara yang diserahkan ke Tahta Suci ini, keputusan yang telah dibuat ternyata telah ditarik kembali atau ditegaskan, seperti didiktekan berdasarkan kebiasaan yang lazim.


Paus Siricius I

Maria (Keperawanan kekal)

392

Paus Siricius I, Surat Kepada Uskup Anysius

[-]

Engkau memiliki alasan yang baik untuk takut pada pikiranmu bahwa kelahiran yang lain mungkin terjadi dari rahim perawan yang sama, dimana Kristus dilahirkan menurut daging. Karena Tuhan Yesus tidak mungkin pernah memilih untuk dilahirkan dari seorang perawan apabila Dia menilai bahwa Maria akan sekotor itu sehingga mencemarkan benih manusia dengan melakukan hubungan badaniah, yang merupakan tempat kelahiran tubuh Kristus, kediaman Sang Raja Kekal.

Injil Pertama Yakobus

Maria (keperawanan abadi)

120

Injil Pertama [The Protoevangelium] Yakobus 15

[-]

Dan Annas sang penulis datang kepadanya [Yosef]….dan melihat bahwa Maria ada bersama-sama dengan seorang anak kecil. Lalu Yosef berlari dari hadapan imam dan Annas berkata kepadanya, “Yosef, kepada siapa engkau telah menjaminkan, maka engkau telah melakukan kejahatan yang serius”. Dan sang imam itu berkata, “Bagaimana jadinya ?” Dan sang imam berkata, “Dia telah mencemarkan sang perawan yang kepadanya dia menerima tempat Tuhan dan menikahi Maria secara diam-diam”. Dan sang imam berkata, “Maria, mengapa engkau melakukan hal ini ? Dan mengapa engkau membuat jiwamu rendah dan melupakan Tuhan Allahmu ?”…Dan Maria menangis dengan sedihnya sambil berkata, “Sebagaimana Tuhan Allahku hidup, Aku seorang yang murni dihadapanNya dan tidak mengenal laki-laki”.

Psuedo-Melito

[Melito Palsu]

Maria (tanpa dosa)

300

Pseudo-Melito Tentang Meninggalnya Sang Perawan 16:2?17

[-]

Apabila karenanya hal ini berjalan dengan kuasa dari Rahmatmu, maka telah nampak jelas kepada kami hamba-hambamu ini, seperti halnya engkau telah mengatasi kematian, memerintah dalam kemuliaan, dengan begitu engkau akan membangkitkan tubuh Bundamu dan membawa dia bersamamu, bersukacita ke dalam surga. Lalu kata Penyelamat [Yesus] ? Jadilah itu menurut kehendakmu ?

Serapion

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

190

Serapion, Sakramen menurut Serapion, Doa Kurban Ekaristi

[-]

Kudus, kudus, kuduslah Hari Tuhan, surga dan bumi penuh dengan kemuliaanmu. “Surga penuh dan penuhlah bumi dengan kemuliaanMu yang agung, Tuhan Segala Yang Baik. Penuh juga KurbanMu, dengan kekuatanMu dan PersatuanMu; karena kepadaMu lah kami mempersembahkan Kurban hidup, Kurban tak bernoda ini. KepadaMu kami persembahkan roti ini, yang adalah serupa dengan Tubuh dari Satu-satunya Yang Dilahirkan. Roti ini adalah serupa dengan Tubuh KudusMu karena Tuhan Yesus Kristus pada malam dikhianati, mengambil roti dan memecahkan serta memberikan roti tersebut kepada para muridNya sambil berkata, “Ambil dan makanlah, inilah Tubuhku, yang dibagikan bagimu, demi penghapusan dosa-dosa”. Atas dasar hal ini, kami mempersembahkan Tubuh, untuk menuntun kami serupa dengan KematianNya dan kami berdoa : Persatukanlah kami semua, Oh Allah kebenaran, bermurah hatilah kepada kami. Dan seperti Roti yang terpecah-pecah melampaui gunung-gunung dan ketika dikumpulkan menjadi satu, maka begitu juga kami berkumpul di GerejaMu yang kudus dari segenap bangsa dan negara dan dari setiap kota dan desa serta dari setiap rumah dan membuat TubuhMu menjadi satu Gereja Katolik yang hidup. Kami juga mempersembahkan Piala, serupa dengan DarahMu, karena Tuhan Yesus mengambil piala setelah Dia makan roti dan Dia berkata kepada para muridNya, “Ambil, minumlah ini, ini adalah perjanjian baru, dimana DarahKu ditumpahkan kepada kalian demi penghapusan dosa-dosa”. Untuk alasan ini juga, kami menawarkan piala, agar kami dapat serupa dengan DarahNya. Oh Allah kebenaran, semoga FirmanMu [Logos] yang Kudus menyertai Roti ini, sehingga Roti ini dapat menjadi Tubuh Sang Logos, dan pada piala ini, semoga Piala ini menjadi Darah Kebenaran. Dan membuat semuanya yang berkomunikasi menerima perbaikan hidup, menyembuhkan setiap penyakit dan memperkuat setiap perkembangan dan nilai-nilai kebaikan; bukan untuk dikutuk, Oh Allah kebenaran, bukan untuk mencemari dan mencela kami ! Karena kami memohon kepadaMu, Yang Tak Diciptakan, melalui Satu-satunya Yang Dilahirkan [Bukan Dijadikan] dalam Roh Kudus. Bermurah hatilah kepada umatMu ini, yang diutus untuk menghancurkan Iblis dan untuk menjaga keamanan GerejaMu. Kami memohon kepadaMu juga atas nama mereka yang telah meninggal dunia, kepada mereka juga ini merupakan suatu peringatan : - setelah menyebutkan nama-nama mereka : - Sucikanlah jiwa mereka, karena Engkau mengenal mereka semua; sucikanlah mereka semua yang beristirahat dalam Tuhan dan perhitungkanlah mereka diantara orang-orang KudusMu dan berilah mereka tempat dan kediaman di kerajaanMu. Terimalah juga rasa syukur dari Umatmu dan berkatilah mereka yang mempersembahkan persembahan dan rasa syukur dan limpahilah kami dengan kesehatan dan integritas serta suka cita dan berkatilah pula setiap perkembangan jiwa dan tubuh secara keseluruhan dari UmatMu ini melalui AnakMu satu-satunya Yesus Kristus dalam Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan selama-lamanya dalam seluruh generasi dan dalam segala abad.

Serapion dari Thmuis

Meminyaki Orang Sakit (Sakramen Perminyakan)

350

Serapon dari Thmuis dalam Anaphora 29:1

[-]

[minyak ini]…anugerah yang baik dan berguna untuk penghapusan dosa-dosa, untuk obat kehidupan dan keselamatan, untuk kesehatan dan kualitas jiwa, tubuh dan roh, dan untuk peneguhan yang sempurna.

Sergius

Otoritas Gereja Roma

649

Sergius, Metropolitain of Cyprus Sergius Ep. ad Theod. lecta in Sess. ii. Concil. Lat.

[-]

Menulis kepada Paus Theodore…”O Kepala Suci, Kristus Allah kita telah menghendaki Tahta SuciNya untuk menjadi fondasi yang tak berubah dan sebagai pilar Iman. Karena engkaulah, sebagaimana Sabda Ilahi benar-benar berkata, Petrus, dan kepadamu sebagai batu fondasi, menjadi pilar dari Gereja yang telah didirikan.

Socrates Scholasticus

Otoritas Gereja Roma

450

Socrates Scholasticus The Ecclesiastical History 2, 8, NPNF2, 2:38

[-]

…gereja-gereja tidak akan membuat peraturan yang melawan pendapat uskup Roma.

St.Ambrosius dari Milan

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

190

St. Ambrosius dari Milan, The Patriarchs, 9,38

[-]

KemiskinanNya memperkaya, pinggiran jubahNya menyembuhkan, kelaparanNya mengenyangkan, KematianNya memberikan kehidupan, PemakamanNya memberikan kebangkitan. Dengan demikian, Dia adalah harta yang tak ternilai, karena RotiNya mahal. Dan “mahal” adalah cocok untuk orang yang telah makan roti ini dan tidak akan mampu merasakan lapar. Dia memberikan roti ini kepada para Rasul untuk didistribusikan kepada orang yang percaya, dan hari ini Dia memberikannya kepada kita karena Dia, sebagai imam, setiap hari mengkonsekrasikan roti dengan Kata-kataNya sendiri. Dengan demikian, roti ini telah menjadi makanan bagi orang-orang kudus.

St. Athanasius

Tradisi (yang diterima)

330

St. Athanasius, Surat Festal 29

Namun engkau diberkati, yang melalui iman ada dalam Gereja, tinggal di atas fondasi iman, dan memiliki kepuasan yang penuh, bahkan tingkat iman yang tertinggi yang menetap diantara kalian tidak akan tergoncang. Karena hal ini datang padamu berasal dari tradisi Apostolik dan secara berulang-ulang telah membuat iri hati mereka yang berniat menggangu iman tersebut, namun tidak akan mampu.

St. Agustinus dari Hippo

Pertobatan

395

Kotbah St.Agustinus kepada Katekumen Tentang Kredo 16

[-]

Dengan tiga cara dosa-dosa dihapuskan melalui Gereja; yakni melalui Baptisan, melalui doa-doa, melalui kerendahan hati yang besar setelah bertobat; tapi Allah tidak menghapuskan dosa-dosa kecuali kepada orang yang dibaptis.

St. Basilius Agung

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

372

St. Basilius Agung, Surat 93

Adalah hal yang baik dan bermanfaat untuk berkomunikasi setiap hari dan mengambil bagian dari Tubuh yang Suci dan Darah Kristus. Karena Dia dengan jelas berkata, “Dia yang makan dagingku dan minum darahku memiliki hidup yang kekal”.

St. Clement dari Roma

Suksesi Apostolik

80

St. Clement dari Roma, Surat kepada Gereja Korintus 42,44

[-]

Para Rasul telah memberitakan Injil kepada kami dari Tuhan Yesus Kritus; Yesus Kristus [menjadi yang pertama yang berasal Allah. Kristus diutus oleh Allah dan para Rasul diutus oleh Kristus. Kedua penunjukkan ini, dibuat dengan cara yang teratur, menurut kehendak Allah. Setelah menerima perintah ini, dan setelah dijamin secara penuh melalui kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dan perintah ini ditetapkan dalam Sabda Allah, dengan jaminan penuh dari Roh Kudus, para Rasul kemudian memproklamasikan bahwa Kerajaan Allah ada dalam jangkauan kita. Dengan memberitakan di banyak negara dan kota, para Rasul menunjuk buah-buah pertama mereka [dari hasil pekerjaannya], yang dibuktikan pertama kali oleh Roh Kudus, untuk menjadi uskup atau diakon dari mereka yang kemudian menjadi percaya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru, karena memang beberapa abad sebelumnya hal ini telah ditulis [dinubuatkan-red] berkaitan dengan uskup dan diakon. Demikian Injil berkata di beberapa tempat, : Aku akan menunjuk uskup mereka dalam kebenaran dan diakon untuk mereka dalam iman”. Rasul-rasul kita juga mengetahui, melalui Tuhan Yesus Kristus bahwa akan ada perselisihan atas jabatan episkopat. Untuk alasan inilah, makanya sebagaimana mereka telah memperoleh pengetahuan yang lebih maju dan sempurna akan jabatan itu, mereka menunjuk [pelayan-pelayan gerejawi] yang telah disebutkan dan setelah itu memberikan instruksi bahwa apabila mereka tertidur [tidak menjalankan pelayanannya-red], orang lain akan ditunjuk oleh para rasul atau berikutnya ditunjuk oleh rasul yang terpandang, dengan persetujuan seluruh Gereja dan siapa pun yang dalam tugas melayani kawanan Kristus tidak bersalah, melayani dengan roh yang rendah hati, damai dan netral serta berpengalaman dalam memberikan pendapat yang baik bagi semua orang maka mereka tidak dapat dikeluarkan jabatan pelayanannya secara tidak adil. Sebab dosa kita akan besar apabila kita mengusir dari jabatan episkopat mereka yang tidak bersalah dan memenuhi tugasnya dengan penuh kekudusan. Diberkatilah para presbiter yang setelah menyelesaikan tugas mereka sebelum masa ini, mereka telah mendapatkan keberangkatan [ke surga-red] yang berbuah dan sempurna; karena mereka tidak mengenal rasa takut kecuali oleh orang yang mengambil dari mereka tempat yang ditunjukkannya bagi mereka ini. Tapi kami melihat bahwa engkau telah memindahkan beberapa orang yang berperilaku mulia dalam pelayanannya, dimana mereka menjalankannya tanpa salah dan dengan rasa hormat.

St. Ciprian dari Kartago

Kanon Perjanjian Lama

248

St. Ciprian [Siprianus] dari Kartago, Risalah 7:3:15

[-]

Dalam Kitab Kejadian [dikatakan] Dan Allah mencobai Abraham dan berkata kepadanya, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu [Kej 22:12]….Tentang hal yang sama pula dalam Kebijasanaan Salomo [dikatakan] : “Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan” [Keb.Salomo 3:4]. Tentang hal yang sama pula dalam Makabe [dikatakan] : “Bukankah Abraham ternyata setia dalam pencobaan, dan tidakkah itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran ? [1 Makabe 2:52; lihat juga Jas 2:21-23].

St.Cyril dari Alexandria

Baptisan Bayi

408

St. Agustinus, Interpretasi Literal Kitab Kejadian 10:23:39

[-]

Kebiasaan Gereja Induk dalam membaptiskan bayi adalah hal yang pasti dan bukan untuk dicemooh, bukan untuk dipandang dengan cara apapun sebagai hal yang tak berguna, bukan juga dipercayai bahwa tradisi ini adalah sesuatu yang baru namun baptisan bayi ini bersifat apostolik.

St. Cyril dari Yerusalem

Purgatori/Mendoakan orang-orang yang sudah meninggal

350

Cyril dari Jerusalem, Pengajaran Kateketik

[-]

Lalu kami juga menyebutkan mereka yang telah lebih dulu beristirahat dalam Tuhan; pertama-tama para Patriak, para Nabi, para Rasul dan martir, bahwa melalui doa-doa dan permohonan mereka kepada Allah maka Allah akan menerima petisi kami; kedua kami juga menyebutkan bapa-bapa suci dan uskup yang telah dulu beristirahat dalam Tuhan, dan memohonkan kepada mereka, orang-orang yang ada diantara kami yang telah lebih dulu beristirahat, karena kami percaya bahwa ada manfaat yang besar untuk jiwa-jiwa mereka kepada siapa petisi ini disampaikan dimana pada saat yang bersamaan kurban tersuci dan terkhidmat diadakan.

St. Ephraim

Maria (tak berdosa)

361

Ephraim the Syrian Nisibene Hymns 27:8

[-]

Engkaulah sendiri dan juga Ibumu lebih cantik daripada orang lain, karena tidak ada cacat dalam dirimu dan tidak pula ada noda dalam Ibumu. Siapakah diantara anak-anakmu yang dapat membandingkan kecantikan mereka dengan kecantikan kalian ?

St. Epiphanius

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

374

St. Epiphanius The Man Well-Anchored

[-]

Kami memahami bahwa Penyelamat mengambil [sesuatu] dalam tanganNya, seperti halnya ada dalam Injil, ketika Dia berbaring di perjamuan dan Dia mengambil ini, dan Dia mengucapkan syukur, sambil berkata : “Ini adalah benar-benar TubuhKu”. Dan Dia memberikannya kepada para muridNya sambil berkata : “Ini adalah benar-benar DiriKu”. Dan kami memahami bahwa tidak mungkin sama atau serupa, tidak serupa dengan citra inkarnasi, tidak serupa dengan keilahian yang tak terlihat, tak serupa dengan bagian dari CabangNya. Karena ini adalah potongan bentuk, ketiadaan rasa. Sebagaimana kuasaNya, Dia bermaksud berkata tentang RahmatNya, “Inilah sungguh-sungguh DiriKu”; dan tidak ada orang yang tak percaya kata-kataNya. Karena setiap orang yang tidak percaya kebenaran terhadap apa yang Dia katakan akan dicabut dari rahmat dan dari Sang Penyelamat.

St. Fulgentius dari Ruspe

Kurban Misa

524

St. Fulgentius dari Ruspe, Aturan Iman 62

[-]

Pegang teguh dan jangan ragu-ragu sedikitpun bahwa Anak Allah Satu-satunya yang adalah Sabda Allah dan menjadi Daging menawarkan DiriNya sendiri dalam keharumanNya sebagai Kurban dan sebagai Korban kepada Allah atas nama kita; kepadaNya lah, bersama dengan Sang Bapa, dan Roh Kudus, dan dalam masa Perjanjian Lama binatang dikorbankan oleh Patriak dan para nabi serta imam-imam, dan kepadaNya lah sekarang, maksudku dalam masa Perjanjian Baru, bersama Sang Bapa dan Sang Roh Kudus, kepadaNya lah Dia terangkum dalam SatuAllah [Godhead], Gereja Katolik yang Kudus tidak henti-hentinya dalam iman dan bersuka cita untuk mempersembahkan sepanjang jengkal dunia ini kurban Roti dan Anggur…..Dalam kurban yang terdahulu, apa yang dipersembahkan di masa depan ditandakan secara kiasan, namun dalam kurban yang sekarang apa dipersembahkan kepada kita, maka hal ini benar-benar nyata. Dalam kurban terdahulu maka hal ini dipermaklumkan ke depan bahwa Anak Allah akan dibunuh bagi orang-orang kafir; namun saat ini hal ini dipermaklumkan bahwa Dia telah dibunuh untuk orang-orang kafir.

St.Gregorius dari Nazianzus

Berdoa lewat Orang-orang Kudus

380

Gregorius dari Nazianzus, Orasi 17 [24]

[-]

Semoga engkau [Cyprian] dari atas melihat dengan baik ke bawah ke arah kami, dan tuntunlah kata-kata dan hidup kami; agar kami dapat menggembalakan kawanan suci ini…engkau yang bergembira dalam Trinitas Kudus, di depan kami engkau berdiri.

St. Gregorius dari Nyssa

Maria (Theotokos atau Bunda Allah)

370

Tentang Keperawanan, 14

[-]

Seperti halnya, dalam masa Maria bunda Allah kita, Dia Allah yang telah memerintah sejak Adam sampai ke masa Maria pada akhirnya, ketika Dia datang kepadanya dan menggerakkan kuasanya terhadap buah-buah keperawanannya sebagai batu karang, bahwa Dia terpecah-pecah dalam beberapa bagian pada diri Maria, dengan begitu setiap jiwa yang melewati hidup ini dalam daging di bawah proteksi keperawanan Maria, kuasa kematian dihancurkan dan dibatalkan, karena Dia tidak menemukan tempat dimana Dia boleh memperbaiki sengatanNya.

(Source) - (Credit: Alex)

St. Hilarius dari Poitiers

Maria (perawan kekal)

354

Hilary dari Poitier, Komentar tentang Matius 1:4

[-]

Apabila mereka [saudara-saudara seangkatan Tuhan] telah menjadi anak-anak Maria dan bukan berasal dari pernikahan terdahulu Yosef, maka Maria tidak akan pernah diberikan kesempatan merasakan penderitaan [penyaliban] Kristus mulai dari rasul Yohanes sebagaimana Maria menjadi Ibunya, Tuhan berkata kepada mereka, “Perempuan, lihatlah anakmu”, dan kepada Yohanes. “lihatlah Ibumu” [Yoh 19:26-27], sebagaimana Dia mewarisi kasih sayang kepada seorang rasul sebagai penghiburan kepada orang yang sedang berduka.

St. Hippolytus

Tradition (received)

200

St. Hippolytus Against the Heresy of Noetus, 17

[-]

(Source)

St.Ignatius dari Antiokia

Otoritas Gereja Roma

110

Ignatius Antiokia, Surat kepada Gereja Roma 3:1

[-]


Kalian [Gereja di Roma] tidak membuat cemburu siapa pun namun orang-orang lain yang kalian ajarkan. Aku berkeinganan hanya apa yang kamu perintahkan dalam instruksi-instruksimu boelh bertahan dalam kuasanya.

St. Irenaeus

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

180

St.Irenaeus Lima Buku tentang Pengungkapan dan Penolakan ajaran sesat yang bernama Gnosis 5:2,2-3

[-]

Lalu demikian, apabila piala dicampurkan dan roti yang dibuatkan menerima Sabda Allah dan menjadi Ekaristi, dengan kata lain, Darah dan Tubuh Kristus, yang membangun dan menghasilkan substansi daging kita, bagaimana mungkin orang-orang ini dapat mengklaim bahwa daging itu tidak mampu untuk menerima karunia hidup kekal dari Allah, yakni ketika diberikan makanan Darah dan Tubuh Kristus dan menjadi anggotaNya ? Seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam surat kepada Gereja di Efesus, “Karena kita adalah anggota TubuhNya, anggota DagingNya dan anggota TulangNya (Efesus 5:30). Dia tidak berbicara tentang beberapa jenis manusia “spiritual” dan “tak terlihat”, karena roh tidak memiliki daging” [Luk 24:39]. Tidak, Dia tidak berbicara tentang organisme yang dimiliki oleh manusia riil, yang terdiri dari daging dan urat saraf serta tulang. Ini adalah sesuatu yang diberikan makan oleh piala yang adalah TubuhNya dan dikuatkan oleh roti yang adalah TubuhNya. Batang anggur mengakar pada bumi dan menghasilkan buah, dan “butiran gandum jatuh ke bumi” [Yoh 12:24], terpecah, tumbuh kembali, menghasilkan banyak buah yang berisi Roh Allah dan akhirnya setelah melalui proses yang terampil, diserahkan kepada manusia untuk digunakan. Dua barang ini, gandum dan batang anggur, kemudian menerima Sabda Allah dan menjadi Ekaristi, yang adalah Tubuh dan Darah Kristus.

St.Jerome [St.Hieronimus]

Petrus di Roma

377

Jerome, Kepada Paus Damasus, Surat 15

[-]

Aku pikir ini adalah kewajibanku untuk berkonsultasi dengan kursi Petrus, beralih ke Gereja yang imannya telah dipuji oleh Paulus.

St.Yohanes Krisostomos

Kristus hadir secara penuh dalam Ekaristi

370

St.Yohanes Krisostomos, Homili tentang Injil Matius 82,4

[-]

Dengan kata-kata ini, “Inilah TubuhKu”, yakinlah karenanya dan percayalah, dan lihatlah dengan mata pikiran. Karena Kristus tidak memberikan sesuatu yang nyata, namun bahkan dalam hal-hal yang nyata semuanya adalah bersifat intelektual. Begitu juga dengan Baptisan : karunia ini dilimpahkan melalui apa yang berupa benda yang nyata, air, tetapi apa yang dikerjakan oleh air itu dapat dirasakan secara intelektual : kelahiran dan pembaharuan. Apabila engkau adalah mahluk halus [incorporeal-tanpa materi atau substansi-red]. Dia akan memberikanmu karunia yang bersifat tanpa materi secara telanjang; namun karena jiwa ini terjalin bersama dengan tubuh; Dia menyerahkan kepada kalian benda-benda yang nyata yang dapat dirasakan secara intelektual. Bagaimana banyak orang berkata, “Aku ingin Aku bisa melihat bentukNya, kehadiranNya, JubahNya, dan SandalNya. Hanya dengan melihat ! Engkau lihat Dia ! Engkau sentuh Dia ! Engkau makan Dia !

St. Yohanes Damaskus

Otoritas Gereja Roma

740

St. Yohanes Damaskus, Homili tentang Transfigurasi 6’ Migne, PG, 96:553D

[-]

Gereja bersifat monarkial dari permulaannya, karena Rasul Petrus yang kepadanya Doktor Gereja kita mempertimbangkan beliau sebagai yang dipanggil pertama kali dan yang pertama mengikuti Penyelamat.

St. Yustinus Martir

Maria (tak berdosa)

155

Yustinus Martir, Dialog dengan Trypho Orang Yahudi, 100

[-]

[Yesus] menjadi manusia melalui Sang Perawan sehingga lewat cara yang diambil melalui ketidakpatuhan pada permulaan waktu lewat perantaraan ular adalah cara yang akan ditinggalkannya. Hawa, seorang perawan dan tak tercemar, tertipu oleh kata-kata ular dan menanggung ketidaktaatan dan kematian. Namun Sang Perawan Maria menerima iman dan sukacita ketika malaikat Gabriel memaklumkan kepadanya khabar gembira bahwa Roh Tuhan akan datang menyertainya dan kuasa dari Maha Tinggi akan menaunginya, dengan maksud bahwa Yang Kudus yang dilahirkan oleh Maria adalah Anak Allah. Dan dia menjawab ? Jadilah kepadaku menurut kehendakmu ? [Luk 1:38].

St. Macarius dari Mesir

Otoritas Gereja Roma

371

St.Macarius dari Mesir, Homili xxvi. n. 23, h. 101

[-]

Musa digantikan oleh Petrus, yang diberikan komitmen oleh Yesus sebuah Gereja Kristus baru dan jabatan imamat yang benar.

St.Maximus Sang Pengaku Iman

Otoritas Gereja Roma

642

St.Maximus Sang Pengaku Iman, Surat Kepada Petrus Patrican, ca.AD 642, in Mansi x,692

[-

]

Aku takut berpikir untuk melanggar hukum-hukum suci, apabila aku melakukan hal ini [menulis surat ke Petrus – EBB] tanpa mengetahui kehendak orang-orang dari Tahta Apostolik yang tersuci, yang memimpin dengan benar seluruh persediaan dari Gereja Katolik dan memerintah dengan ketentuan sesuai dengan hukum ilahi….Apabila Tahta Roma mengakui Pyrrhus untuk menjadi bukan hanya sebagai bajingan namun juga seorang yang sesat, maka hal ini jelas apa adanya bahwa setiap orang yang mengutuk mereka yang telah menolak Pyrrhus juga mengutuk Tahta Roma, yakni, dia mengutuk Gereja Katolik. Saya hampir tidak perlu menambahkan bahwa dia mengekskomunikasikan dirinya sendiri, apabila dia memang dalam persatuan dengan Tahta Roma dan Gereja Katolik Allah…Biarkan dia mempercepat langkahnya sebelum segala sesuatunya memuaskan Tahta Roma, karena apabila hal ini dipenuhi, semua akan setuju dengan menyebut dia saleh dan orthodox. Karena dia hanya berbicara sia-sia apabila dia…..tidak menyenangkan dan memohon dengan sangat kepada Paus terberkati dari Gereja Katolik tersuci dari orang-orang Roma, bahwa Tahta Suci, yang berasal dari inkarnasi Anak Allah sendiri, dan juga berasal [dari] seluruh sinode suci, menurut kanon dan definisi suci, telah menerima dominasi universal dan tertinggi, sebuah otoritas, dan kuasa untuk mengikat dan melepaskan seluruh gereja-gejara Allah yang kudus di seluruh dunia – karena bersama Roma, Sabda Allah yang di atas kuasa surgawi itu [maka apa yang terikat dan terlepas di bumi dianggap-red] juga terikat dan terlepas di surga. Karena apabila dia berpikir bahwa dia harus menyenangkan yang lainnya, dan gagal untuk memohon kepada Paus Roma yang terberkati, maka dia juga bertindak seperti seseorang yang ketika dituduh membunuh atau melakukan kejahatan lainnya, tidak segera membuktikan ketidakbersalahannya kepada hakim yang ditunjuk oleh hukum tapi juga secara percuma dan tanpa manfaat meski dia berbuat yang terbaik untuk membuktikan ketidakbersalahannya kepada masing-masing warga, yang tidak memiliki kuasa untuk membebaskan dia.

St. Nicephorus

Otoritas Gereja Roma

828

St. Nicephorus Niceph.Cpl.pro.s.imag.c 25 [Mai N. Bibl. pp. ii. 30]

[-]

Tanpa kepadanya [Orang-orang Roma yang memimpin dalam Konsili ketujuh] sebuah doktrin yang dibawa ke dalam Gereja tidak dapat, meski ditegaskan oleh dekrit kanonik dan oleh penggunaan gerejawi, meski pernah mendapatkan persetujuan penuh atau pemberlakuannya. Karena inilah mereka [Paus-paus Roma] yang telah menugaskan kepada mereka aturan dalam hal-ihwal yang kudus, dan yang telah menerima dalam tangan mereka wibawa kepemimpinan diantara para Rasul.

St.Petrus dari Alexandria

Maria (Theotokos atau Bunda Allah)

305

Tindakan Asli dari Petrus Alexandria

[-]

Mereka yang terlibat dalam jasa transportasi public datang kepada gereja Bunda Allah terberkarti dan Selalu-Perawan Maria, seperti kita berkata pada awalnya, dia telah membuat konstruksi di sebuah distrik, di pinggiran kota, untuk pemakaman orang-orang kudus.

(Credit: Alex)

St.Policarpus

Kanon Perjanjian Lama

135

St.Policarpus, Surat kepada Orang-orang Filadelpia

[-]

Berdirilah teguh, dengan demikian, dalam hal-hal ini, dan mengikuti teladan Tuhan, menjadi kokoh dan tidak dapat berubah dalam iman, mengasihi saudara-saudara [1 Pet.2:17]….Ketika kamu dapat berbuat yang terbaik, jangan tunda, sebab ? Memang sedekah melepaskan dari maut dan tidak membiarkan orang masuk ke dalam kegelapan;

Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang melakukan sedekah akan menjadi puas dengan umurnya. [Tob 4:10, 12:9]. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua [1 Pet 5:5],

2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.[1 Pet.2:12]. Tetapi sekarang, apakah lagi urusan-Ku di sini? demikianlah firman TUHAN. Umat-Ku sudah dirampas begitu saja. Mereka yang berkuasa atas dia memegahkan diri, demikianlah firman TUHAN, dan nama-Ku terus dihujat sepanjang hari![Yes 52:5]

St.Sophronius

Otoritas Gereja Roma

638

St. Sophronius, Patriarch of Jerusalem Mansi, xi. 461

[-]

Pengajaran kami semua tentang ortodoksi dan pemusnahan seluruh ajaran sesat dan memaksa kesesatan itu menjauh dari tempat Gereja Katolik yang kudus yang dilindungi oleh Allah. Dan bersama-sama dengan silabel dan karakter ini, Aku menerima seluruh surat-suratnya [paus] dan ajaran-ajarannya sebagaimana hal ini berasal dari mulut Petrus Sang Pemimpin [Coryphaeus] dan Aku mencium surat-surat itu dan memberikan perhormatan kepadanya dan memeluknya bersama dengan seluruh jiwaku….Aku mengenal ajaran tersebut sebagai ajaran Petrus dan ajaran yang terdahulu seperti Markus dan disamping itu, semua ajaran surgawi dari semua mystagogues [seorang edukator orang yang memiliki pengetahuan akan misteri kudus-red] pilihan dari Gereja Katolik kita.

St.Theodore dari Monasteri [Tempat Biara] Istambul

Otoritas Gereja Roma

826

St.Theodore dari Monasteri [Tempat Biara] Istambul, Surat St.Theodor dan Empat Abbas kepada Paus Paschal

[-]

Seorang pengganti yang nyata dari pangeran para Rasul memimpin atas Gereja Roma. Kami sungguh percaya bahwa Kristus tidak meninggalkan Gereja di sini [Konstantinopel], karena bantuan dari engkau [Paus-red] telah menjadi satu-satunya bantuan sejak dari awal dan berasal dari orang yang tua melalui Kehendak Allah dalam masa-masa kritis ini.

St.Vincent dari Lerins

Tradisi (yang diterima)

434

St.Vincent dari Lerins, Buku Catatan 2,2

[-]

Tetapi beberapa orang mungkin akan mempertanyakan, karena kanon Kitab Suci sudah lengkap dan memadai dari dirinya sendiri untuk setiap persoalan, dan bahkan lebih dari memadai, lalu apa yang lagi yang perlu ditambahkan di sana bersama dengan otoritas dari interpretasi Gereja ? Untuk alasan ini – sebab, dengan memperhatikan dalamnya Kitab Suci, semua orang tidak menerimanya dengan pemahaman yang satu dan sama, tetapi ada orang memahami kata-kata di Kitab Suci dengan cara yang satu, orang lainnya dengan cara yang berbeda; sehingga kitab suci nampaknya mampu melakukan interpretasi sebanyak yang dibutuhkan para pentafsir/penerjemah. Karena itu Novatian memperinci kitab suci dengan caranya sendiri, Sabellius dengan cara yang lain, begitu juga Donatus, Arius, Eunomius, Macedonius, Photius, Apollinaris, Priscillian, Iovinian, Pelagius, Celestius, dan terakhir Nestorius, mereka masing-masing menafsirkan kitab suci dengan berbeda-beda. Dengan demikian, adalah hal yang perlu, atas dasar kompleksitas yang besar sekali dari berbagai macam kesalahan, bahwa aturan untuk mengerti secara benar tentang para nabi dan rasul harus dibuat sesuai dengan standar interpretasi Katolik dan Gerejawi [Ecclesiastical].

Stephan Uskup Dora

Otoritas Gereja Roma

645

Stephan Uskup Dora dalam Palestin Mansi, x, 893

[-]

…dipandu oleh tingkah laku dan memaklumkan hal-hal ini kepada Kursi [Petrus di Roma] yang memerintah dan memimpin mereka semua, Aku maksudkan kepada kalian, sebagai kepala dan yang tertinggi, untuk mengobati seluruh luka. Karena sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan hal ini dan merujuk dari tahta yang tua dan dari awalnya memang demikian dan dengan kuasa berdasarkan otoritas kanonik atau apostolik, karena Petrus yang sungguh agung, kepala dari Para Rasul, dengan jelas dipertimbangkan secara layak bukan hanya untuk dipercayai melalui kunci kerajaan surga, terpisah dari rasul yang lain, untuk membuka secara pantas hati orang-orang yang percaya, atau menutup dengan adil mereka yang tidak percaya kepada Injil Rahmat namun karena Petrus juga ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba dari seluruh Gereja Katolik; karena inilah “Petrus”, kata Tuhan, “apakah engkau mengasihiKu ?” Gembalakanlah domba-dombaKu”. Dan lagi, karena dia memiliki tingkah laku yang khusus dan istimewa, sebuah iman dalam Tuhan yang lebih kuat daripada semua orang dan tak tergoyahkan, untuk mempertobatkan dan menegaskan rekan-rekan Petrus dan angkatan-angkatan rohaniahnya ketika mereka ditampi/dicobai, seperti yang telah dipercantik oleh Allah Yang Berinkarnasi untuk kita dengan kuasa dan otoritas sakerdotal [jabatan imamat]. Dan Sophronius [Patriak Jerusalem (c.638 – EBB]…mempercepat langkahnya untuk menyampaikan ke-bukan apa-apan-ku kepada Tahta Apostolik yang agung…Lintasilah secara cepat seluruh dunia dari satu ujung ke ujung lainnya sampai engkau datang kepada Tahta Apostolik [Roma] yang adalah fondasi dari doktrin yang orthodox….Jangan berhenti berdoa dan memohon kepada mereka sampai kebijaksanaan Ilahi dan apostolik mereka sudah akan menyatakan penghakimannya yang jaya dan menghancurkan dari akarnya…yakni bidat baru.

Tertullian

Baptisan (Trinitaris)

200

Tertullian tentang Baptisan 13

[-]

Karena hukum pembaptisan telah diberlakukan dan formulanya disusun sbb : “Pergilah,”Dia berkata, “ajarkanlah segala bangsa, baptislah mereka dalam nama Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus”.

Sang Labirin Kecil

Petrus di Roma

211

Labrin Kecil dalam Eusebius, Sejarah Gereja 5:28

[-]

Victor, yang adalah uskup Roma ke-tigabelas sejak Petrus.

Theodoret

Otoritas Gereja Roma

450

Theodoret, Uskup Cyrus di Syria, Surat Leoni

[-]

Apabila Paulus, sang bentara kebenaran, corong Roh Kudus, pergi cepat-cepat kepada Petrus yang agung, untuk membawa dari Petrus sebuah solusi bagi mereka yang ada di Antiokia, yang pada saat itu sedang hidup di bawah hukum, maka berapa banyak lagi yang kami lakukan, kami yang miskin, rendah hati, berlari kepada Tahta Apostolik [Roma] untuk menerima dari engkau [Paus Leo] kesembuhan bagi luga-luka Gereja. Karena hal ini berkaitan dengan engkau yang memiliki primat dalam segala hal; karena tahtamu dihiasi dengan banyak [hak-red] prerogatif.

Konsili Ketiga di Konstantinopel

Otoritas Gereja Roma

680

Konsili Ketiga di Konstantinopel, Hardouin, tom.iii, hal.1632

[-]

Terdiri dari 170 Uskup-uskup Timur [680 AD], menulis kepada Paus Agatho sebagai “Kepala Gereja…[dan kursinya] sebagai Tahta Pertama dari Gereje Ekumenis”.

Timotius dari Yerusalem

Maria (tak berdosa)

400

Timotius dari Yerusalem, Homili tentang Simeon dan Anna

[-]

Dengan demikian Sang Perawan adalah kekal sampai hari ini, melihat bahwa Dia yang telah tinggal dalam dirinya mengangkut Maria ke dalam bagian pengangkatannya [tubuh dan jiwa Maria-red].

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...