Sabtu, 25 Oktober 2008

Jurisdiksi dan Supremasi Paus Roma dalam Tulisan atau Surat Bapa-bapa Gereja Perdana

http://credo.stormloader.com/Ecumenic/thomaqui.htm

Diterjemahkan Oleh Leonard T. Panjaitan

St. Thomas Aquinas, Supremasi Paus dan Kesaksian
Gereja-gereja Orthodox Pada Milenium Pertama Kekristenan

By JAMES LIKOUDIS


Di buku saya yang berjudul “Ending the Byzantine Greek Schism” (Mengakhiri Perpecahan Gereja Orthodox Bizantin-red) hanya akan ditemukan terjemahan Inggris dari traktat terkenal Doktor Gereja St.Thomas Aquinas yang berjudul “Contra Errores Graecorum” (Melawan Kesalahan-kesalahan Orang Yunani). Di dalam traktat tersebut, St. Thomas mendemonstrasikan kesinambungan doktrin Katolik tentang Kepausan dan Prosesi Roh Kudus, yakni dua dogma yang selama ini ditentang oleh Orang-orang Yunani Bizantin dan Orang-orang Slav (bangsa Eropa Timur –red). Dalam penegasannya tentang tradisi Katolik, St.Thomas menjelaskan dukungannya terhadap proposisi sbb :

1. Bahwa Paus Roma adalah yang pertama dan terbesar diantara semua uskup di dunia.
2. Bahwa Paus Roma memiliki jurisdiksi universial atas seluruh Gereja Kristus.
3. Bahwa Paus Roma memiliki kuasa yang penuh di dalam Gereja.
4. Bahwa Paus Roma memperoleh kuasa yang diberikan kepada Petrus oleh Yesus.
5. Bahwa kepada Paus Roma diberikan hak untuk memutuskan perkara yang berhubungan dengan masalah iman.
6. Bahwa Paus Roma adalah superior diantara patriak-patriak lainnya.
7. Bahwa menjadi bagian dari Kepausan Roma diperlukan demi meraih keselamatan.

(Lihat Bab 32-38 dari Traktat St.Thomas Aquinas)

Hal ini jelaslah bahwa apa yang diajarkan oleh St.Thomas Aquinas sebagaimana kebenaran Katolik tentang Paus dan Gereja di abad ke-13 adalah ajaran yang sama yang diajarkan saat ini (lihat Konstitusi Dogmatik dari Konsili Vatikan I – 1870 dan Vatikan II – 1962 s.d 1965).

Di abad yang lalu Dr.Ignaz von Dollinger (sosok Hans Kung di jamannya) dengan kejamnya menyerang St.Thomas Aquinas atas tuduhan “pemalsuan” untuk menegakkan “sistem kepausan”. Tuduhan ini mungkin saja terjadi karena adanya teks-teks palsu yang dikutip oleh St.Thomas yang awalnya muncul di sebuah buku yang dikirimkan kepada Paus Urbanus IV oleh seorang uskup unionist (paham persatuan-red) Orthodox, yakni Nicholas dari Cotrone. Namun demikian, seorang sejarawan dan teolog Gereja Kardinal Hergengroether menulis sebuah buku untuk melawan distorsi Dr.Dollinger, bahwa seluruh kutipan St.Thomas Aquinas yang meragukan tadi dapat dengan mudahnya digantikan oleh teks-teks asli yang berasal dari Bapa-bapa Konsili dan Bapa-bapa Gereja Timur. Hal ini dapat ditambahkan di sini bahwa teks-teks yang meragukan tadi mungkin masih bisa ditemukan di jaman abad pertengahan yakni catenae dan florilegia yang masih eksis. Pada tingkatan apapun, terdapat fakta bahwa ajaran dogmatik dari St.Thomas Aquinas tentang Kepausan, seperti yang dinyatakan oleh Kardinal Hergengroether adalah sbb :

“dipercaya….atas hal-hal lainnya, dan terutama tentang amanat Kitab Suci yang menyatakan Primasi Petrus, yang sama halnya tentang dasar teologis internal, tentang kesimpulan dari premis dogmatic, sebagai contoh tentang perlunya persatuan iman…” (Anti-Janus, ha.176).

Mari sekarang kita meninjau kembali beberapa teks otentik dari Bapa-bapa Gereja, Doktor-doktor Gereja dan Bapa-bapa Konsili di Milenium Pertama Kekristenan bahwa St.Thomas Aquinas mungkin saja telah mengganti teks-teks yang meragukan tersebut termasuk teks Nicholas dari Cotrone yang terdapat dalam karya St.Aquinas dimana St.Thomas Aquinas menilai orang-orang Yunani dalam “Contra Errores Graecorum”.

Perlu dicatat bahwa pernyatan bagian atas di bawah ini adalah teks yang tidak ditemukan atau teks-teks yang pernah dipertanyakan. Pernyataan bagian bawahnya adalah teks-teks dari Bapa-bapa Gereja dan Konsili yang tidak pernah dipertanyakan otentisitasnya (keasliannya).. Para pembaca dapat menilai sendiri kebohongan (yang sering kali diulang-ulang oleh orang-orang bebal) bahwa menurut mereka : “Gereja pada Milenium pertama tidak memiliki konsep Primasi Uskup Roma atau supremasi Kepausan atau infalibilitas (kebal-salah) dari Paus !”. Kebohongan yang sama ini pula yang diulang dalam karya bidat Hans Kung yang berjudul “Christianity : Essense, History dan Future” ketika dia menulis tentang masa kekaisaran Charles Agung (Charlemagne) di tahun 800-814 M, yang berbunyi :

“Seperti di Timur, begitu juga di Barat, tidak ditemukan jejak jurisdiksi primasi kepausan” !

1. a. Teks-teks yang hilang atau palsu

“Karena Cyril, Patriak Alexandria berkata dalam ensiklopedinya :

Seperti Kristus datang dari Israel sebagai pemimpin dan sebagai pembawa tongkat kekuasaan Gereja Orang Kafir yang diberikan oleh Sang Bapa melalui Kuasa yang penuh atas setiap dasar dan kuasa dan apapun itu bahwa segala sesuatu bertekuk lutut dihadapanNya, begitu pun Yesus mempercayakan secara penuh kuasa yang sepenuhnya kepada Petrus dan para penggantinya.

1. b Teks-teks yang Otentik

Philip, Utusan Roma kepada Bapa-bapa Konsili Ekumenis ketiga (431 M) yang dipimpin oleh Cyril dari Alexandria, dimana Cyril menyatakan dirinya selama sidang konsili tersebut sebagai “orang yang juga memegang jabatan Uskup Agung Gereja Roma yang suci”.

“Tidak ada seorang pun yang ragu, tidak, hal ini telah diketahui di segala jaman, bahwa Petrus yang suci dan terberkati, pangeran dan kepala para Rasul, pilar iman dan fondasi Gereja Katolik menerima dari Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Penyelamat umat manusia, kunci kerajaan Surga, dan kepadanya diberikan kuasa untuk mengikat dan melepaskan dosa-dosa yang sampai pada saat ini dan selalu hidup di dalam para penggantinya dan memberikan penghakiman. Para penggantinya dan wakil-wakilnya, oleh karena itu Paus tersuci dan terberkati, Uskup Celestine, telah mengutus kami ke Sinode ini untuk mewakili tempatnya.

2. a. Teks-teks yang hilang atau palsu

Dan lagi :
“Tidak seorang pun kecuali Petrus sendiri dan kepadanyalah Kristus memberikan apa yang menjadi kepenuhannya”.
Dan lebih jauh lagi : “…..Ibrani (1:6); yang mana seluruhnya Yesus telah meninggalkan sakramen dan kuasa kepada Petrus dan kepada GerejaNya.

2.b. Teks-teks yang Otentik

“Oleh karena itu, dengan melewati rasul-rasul lain, Yesus menghampiri Petrus yang adalah Kepala dari mereka, lalu berkata “Tetapi Aku telah berdoa bagimu, agar imanmu tidak pudar”. (St.Cyril tentang Lukas 22).

“Lalu Yesus menyematkan penghargaan yang lain :”Di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu”. Perhatikanlah bagaimana Dia memanifestasikan DiriNya sebagai Tuhan atas surga dan bumi, karena Dia berjanji untuk mendirikan Gereja, menyerahkan soliditas kepada Gereja, sebagaimana Dia adalah Tuhan Kebenaran dan di atasnya Yesus menetapkan Petrus sebagai Gembala. Lalu Dia berkata, “Dan kepadamu Kuberikan Kunci kerajaan Surga. Tidak seorang malaikat atau mahluk apapun yang dapat mengucapkan kata-kata tersebut.” (P.G 72:424)

3.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan Krisostomos berkata kepada delegasi Bulgaria, berbicara tentang Pribadi Kristus :

“Tiga kali Aku berkata kepadamu apakah apakah Engkau mengasihi-Ku, karena engkau menolak-Ku tiga kali karena rasa takut dan keraguan-raguanmu. Tetapi sekarang telah diperbaharui, kalau-kalau mereka (rasul yang lain-red) percaya bahwa engkau telah kehilangan rahmat dan otoritas Kunci kerajaan Surga, namun Aku sekarang menegaskan di dalammu kuasa penuh yang juga milik-Ku, karena engkau mengasihi diriKu dihadapan mereka.

3.b Teks-teks Yang Otentik

St. Yohanes Krisostomos (Hom.5, de Poen.,2)

“Setelah kesalahan yang berat (karena tidak ada dosa yang setara dengan pengingkaran), setelah begitu beratnya dosa itu, Yesus membawa kembali kehormatan Petrus yang dulu ada dan mempercayakan kepadanya kepemimpinan (epistasia-Yun) Gereja Universal, dan apa lagi yang lebih dibandingkan dengan semua yang Dia tunjukkan kepada kita bahwa Petrus memiliki kasih yang lebih besar bagi Tuan-Nya daripada Rasul-rasul yang lain, karena Dia berkata, “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini ?’.

4.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Karena Kanon Konsili Kalsedon berkata :

“Apabila ada uskup yang dihukum bersalah karena keburukannya, maka dia dapat mengajukan banding kepada Uskup terberkati dari Roma Lama, ketika kita memiliki Petrus sebagai batu karang perlindungan, dan kepada dia sendiri, diberikan otoritas untuk mendengarkan banding tersebut dari uskup yang tertuduh itu dengan cara-cara yang benar sebagaimana kunci yang diberikan Allah kepadanya (Petrus)”.

Lebih jauh lagi :
“Dan apapun yang telah diputuskan oleh-nya maka harus dipegang-teguh sebagaimana ini berasal dari wakil Tahta Apostolik.”

4.b Teks-teks Yang Otentik

Jauh sebelum adanya Konsili Kalsedon tahun 451 M, Konsili Sardica, tahun 343 M, yang dihadiri baik oleh Barat maupun Uskup-uskup Gereja Timur, membersihkan klaim orthodoksi dari St.Athanasius Agung dan mengakui hak Paus Roma untuk menjalankan hak Primasinya untuk memeriksa penyalahgunaan sinode regional Gereja Timur :

a. “Kanon III : “Apabila ada uskup yang akan dihukum (dipecat) dan uskup tersebut mempertimbangkan haknya, sehingga hukuman yang adil dapat dijatuhkan maka bersukacitalah kita, apabila ini menyenangkanmu, kenangan akan Rasul Petrus; biarkan mereka yang memeriksa kasus ini, atau mereka yang tinggal di propinsi tetangga, menulis kepada Uskup Roma dan dia akan menyediakan pengadil (arbitrator)”.

b. “Kanon IV: Uskup Gaudentius berkata : apabila seorang uskup dipecat oleh pengadilan di wilayahnya maka uskup tersebut dapat meminta adanya pengadilan baru, tetapi jangan biarkan adanya pengganti bagi dirinya (pengganti uskup yang tertuduh itu - red) sebelum Uskup Roma, yang memutuskan perkara ini, telah menjatuhkan hukuman”.

c. “Kanon V : Uskup Hosius berkata : “kami bangga untuk menambahkan : apabila ada seorang uskup dituduh atau dipecat oleh uskup di area distriknya, maka untuk mengajukan banding, dia dapat meminta perlindungan kepada Uskup Gereja Roma yang terberkati untuk menyerahkan perkara tersebut dalam keputusannya (keputusan uskup Roma –red), biarkan perkara terakhir ini, apabila benar menurut Uskup Roma tersebut, melanjutkan proses eksaminasi baru, biarkan dia layak menulis surat kepada uskup-uskup terdekat dari propinsi si uskup tertuduh itu untuk memeriksa segala sesuatu secara seksama dan penuh ketepatan dan memutuskan sesuai dengan kebenaran.

N.B. Dalam surat sinodenya kepada Paus Julius, para Uskup yang berkumpul di Konsili Sardica mencatat :
“karena hal ini kelihatannya layak dan paling baik, apabila disampaikan kepada sang Kepala, bahwa, Tahta Petrus Sang Rasul, Uskup Tuhan kita akan mengacu dari semua propinsi.

5.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan Cyril dari Alexandria dalam ensiklopedinya berkata bahwa para Rasul :

“Di dalam Injil dan Epistel telah ditegaskan bahwa dalam seluruh ajaran para Rasul, Petrus dan GerejaNya berada dalam tempat Tuhan, yang mana Tuhan memberikan partisipasinya di setiap bab dan persekutuan, di setiap pemilihan dan pernyataan dokrin.

5.b Teks-teks Yang Otentik

Yohanes, Patriak Yerusalem (573 – 593 M) kepada Uskup Agung dari rahib-rahib Georgia yang memiliki koloni di kotanya :

“Seperti kita, Kukatakan demikian, Gereja Suci, kita memiliki kata-kata Tuhan, yang berkata kepada Petrus, Kepala Para Rasul, ketika memberikan primasi Iman untuk memperkuat Gereja-gereja. “Engkaulah Petrus, dsb”. Kepada Petrus yang sama ini, Dia telah memberikan kunci kerajaan Surga dan Bumi; maka hal ini mengikuti imannya bahwa hingga hari ini, rasul-rasulnya dan doktor-doktor Gereja Katolik mengikat dan melepaskan; mereka mengikat si jahat dan melepaskan mereka dari rantai bagi mereka yang mau bertobat. Seperti itulah, di atas segala-galanya, keistimewaan mereka yang berada di tempat pertama dari Tahta Yang Mulia dan Suci adalah mereka para penerus Petrus, baik secara Iman, dan sesuai dengan Sabda Tuhan, yakni tak bisa salah (infallible).

6.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan lebih lanjut lagi :
“Kepadanya, yakni Petrus, semua lewat tahbisan ilahi menundukkan kepalanya, dan penguasa dunia menatatinya (Petrus-red) sebagaimana layaknya mereka menaati Yesus Kristus sendiri.

6.b Teks-teks Yang Otentik

St. Maximos the Confessor (580 – 662 A.D) :

Tahta Apostolik (Roma)..dari sejak mula Inkarnasi Sabda Allah dan dari sinode-sinode suci dari seluruh gereja di dunia di dalam kanon-kanon suci dan definisi-definisinya telah menerima dan mendapatkan, di dalam segala sesuatu, segala pemerintahan, otoritas, kuasa untuk mengikat dan melepaskan, Dengan cara ini, Sang Sabda, menetapkan di kepala dari kuasa-kuasa surgawi, untuk mengikat dan melepaskan di Surga”.

7.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Hal ini juga diperlihatkan bahwa seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Paus Roma memiliki hak untuk memutuskan apa yang berhubungan dengan perkara Iman. Karena Cyril dalam Ensiklopedinya berkata :

“Marilah kita tetap tinggal sebagai anggota-anggota dalam pemimpin kita di tahta apostolik Paus Roma, yang dari padanya-lah tugas kita untuk mencari apa yang harus kita percayai dan apa yang harus kita pegang.

7.b Teks-teks Yang Otentik

St. Theodore of Studium (795 – 826 A.D) kepada Paus Leo III dan menulis dari penjara untuk melawam Iconolasme (tuduhan penghujatan kepada Allah terhadap orang-orang Kristen yang ketika itu mulai menghormati atau mencium icon-icon dari orang-orang kudus - red) :

“Karena kepada Petrus yang Agung-lah, Kristus Tuhan kita memberikan Kunci Kerajaan dan mempercayakan martabat Kepala kawanan Kristus, yakni kepada Petrus, dengan kata lain, para penggantinya bahwa setiap orang harus menyerahkan setiap inovasi yang dibuat dalam Gereja Katolik oleh mereka yang berbalik arah dari Kebenaran. Maka itu apa yang kami, sebagai rahib yang rendah hati dan miskin ini, telah pelajari dari Bapa-bapa kita dulu….

Aku meminjam sekarang tangisan (Coryphaeus) Kepala para Rasul, meminta Kristus bantuan ketika gelombang laut tinggi, dan berkata kepada Yang Mulia (maksudnya Paus Roma - red), yang adalah wakil Kristus, “O Gembala pertama Gereja yang di bawah kuasa Surga, selamatkan kami sekarang, kami mau binasa. Tirulah Kristus Tuanmu, bentangkanlah tanganmu kepada GerejaMu seperti Dia membentangkan tangan kepada Petrus. Petrus ketika itu mulai tenggelam, yang mana Gereja kami sekali lagi masih tenggelam di kedalaman ajaran sesat. Berusahalah, kami memohon kepadamu, Paus agung yang namanya engkau pakai (Paus Leo Agung), dan ketika dia muncul untuk melawan bidat Eutcychian, berdiri tegak secara spiritual seperti seekor singa dengan surat-surat dogmatiknya, maka begitu juga sekarang giliranmu (Aku berani berkata demikian karena namamu itu) bergemuruh secara ilahi, atau kirimkanlah kilatmu kepada kaum bidat itu.

Karena apabila mereka merampas otoritas yang bukan milik mereka, yang telah beraninya membuat Konsili sesat (Konsili Hieria dengan 338 uskup tahun 753 M), pada saat mereka mengikuti kebiasaan kuno, bahkan mereka yang tidak memiliki hak untuk mengadakan suatu konsili yang orthodox tanpa seijinmu, maka hal ini sangat diperlukan, sekali lagi kami berani berkata demikian kepadamu, bahwa Primasi Ilahimu boleh memanggil bersama suatu Konsili yang sah, sehinga dogma Gereja Katolik bisa mengusir jauh bidat dan tidaklah juga Primasimu dikutuk (anathematized) oleh segenap kaum Orthodox melalui suara mereka tanpa adanya otoritas, tidak juga mereka yang berkehendak jahat akan menemukan dalam Konsili liar itu suatu alasan untuk terlibat dalam dosa. Ini merupakan suatu perintah untuk menaati Otoritas Ilahimu sebagai Pastor Kepala bahwa kami telah bersikukuh seperti kebukan-apa-apan kami, dari kami yang terkecil dari anggota Gereja”.

Di tulisan yang lain, St.Theodore dari Studium mengacu kepada Roma :

“Ini adalah Gereja Kepala karena Petrus yang memangku jabatan pertama (dan menjadi uskupnya) yang kepadanya Dia berkata, “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya”…Kami telah dibentuk dengan aman pada Tahta itu, yang kepadanya Kristus berkata , “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya”.

Paus Pascal disebutkan juga :
“batu karang Iman, yang kepadanya dibangun Gereja Katolik, karena Engkau Petrus, yang memperindah dan memerintah Tahta Petrus.

8.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

…Hal ini juga jelas bahwa Paus bersifat superior dibandingkan dengan patriak lainnya, hal ini muncul dari pernyataan Cyril :

“Adalah dia, yakni Uskup Roma dari Tahta Apostolik, memiliki hak eksklusif untuk menegur, mengkoreksi, bertindak, memutuskan, memberhentikan dan mengikat di dalam namaNya yang telah mendirikan GerejaNya.

8.b Teks-teks Yang Otentik

Patriak Ignatius dari Konstantinopel kepada Paus Hadrianus II, tahun 867 M, tentang pemulihan jabatan Uskupnya oleh Basilus I dalam konflik dengan Photios :

“Ilmu seni telah memberikan banyak dokter penyembuhan luka-luka dari anggota tubuh manusia….namun tentang luka-luka di dalam anggota Kristus Tuhan dan Penyelamat kita, Kepala semuanya, dan PengantinNya, Gereja Katolik dan Apostolik, Kepala Tertinggi dan Sabda yang berkuasa, Pemberi Perintah, Penyembuh dan Guru, Allah untuk semuanya, telah menghasilkan satu dan hanya dan terkemuka serta dokter universal, yakni melalui kebaikan dan persaudaraanmu.

Dimanapun Dia berkata kepada Petrus, Rasul kepala yang agung : “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya. Dan sekali lagi, “Aku akan memberikanmu Kunci Kerajaan Surga, dan apapun yang kau lepaskan di bumi akan dianggap dilepaskan di surga. Dan apapun yang kau ikat di bumi akan dianggap diikat di surga. Karena dengan kata-kata bahagia demikianlah Dia tidak membatasi dan mendefinisikan kepada Pangeran para Rasul sendiri hanya karena kebetulan saja, namun melalui Petrus, Dia mentransmisikan mereka kepada seluruhnya yang setelah Petrus, maka para penerusnya akan dibuat sebagai Pastor Tertinggi serta menjadi Uskup Roma Tua yang ilahi dan suci.

Inilah sebabnya, sejak di jaman kuno dulu, setiap bidat dan kebohongan yang timbul bagai terang, pendahulu-pendahulumu di Tahta ini, yakni Penerus Pangeran para Rasul, dan pengikut semangatnya akan Iman Kristen, telah mengoyakkan getah ajaran sesat dan menghancurkan anggota-anggotanya yang korup dan tak dapat disembuhkan.

9.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

…Hal ini juga diperlihatkan bahwa menjadi bagian dari Uskup Roma diperlukan untuk menperoleh keselamatan. Karena Cyril berkata di Ensiklopedianya :

“Oleh karena itu, kawan-kawan, apabila kita meniru Kristus sehingga kita mendengar SuaraNya yang tinggal dalam Gereja Petrus dan tidak ditiupkan oleh angin kesombongan, kalau-kalau perselisihan kita hanya tentang ular menjauhkan kita dari surga seperti halnya Dia berbuat demikian pada Hawa.

9.b Teks-teks Yang Otentik

Awal abad ke-5, kita menemukan kesaksian yang luar biasa tentang Primasi Paus yang terkandung dalam 73 buah kanon pseudo-Nicene (mirip atau seakan-akan kanon Nikea - red) yang terpelihara dalam bahasa Arab dan Siria diantara gereja-gereja Syria, Koptik, Ethiopia dan Melkite :

“Ini adalah kehendak dari sinode ekumenis bahwa segala sesuatu yang tidak dilaksanakan dengan adil oleh seorang metropolitan atau uskup lainnya, maka Patriak memiliki kuasa untuk memutuskan berdasarkan otoritasnya. Karena dia berada di atas rekan-rekan sejawatnya, dan semua uskup adalah anak-anak warisanNya. Kehormatan metropolitan adalah seperti halnya saudara yang lebih tua yang menemukan dirinya diantara saudara-saudaranya yang lain. Kehormatan seorang Patriak adalah seperti seorang ayah yang memiliki otoritas atas anak-anaknya. Dan seperti patriak yang memiliki kuasa untuk melakukan semua apa yang dia mau untuk kebaikan kekuasaan otoritasnya, demikian juga dia dari Roma (maksudnya Paus – red) akan memiliki kuasa atas semua patriak seperti Petrus Agung atas seluruh komunitas. Karena dia juga memiliki jabatan Petrus dalam Gereja Roma. Pelanggaran (dari kanon ini) dikutuk oleh sinode ekumenis.











Jumat, 24 Oktober 2008

Delegasi Orthodox Memandang Misi Paus sebagai Tugas Persatuan

Delegasi Orthodox Memandang Misi Paus sebagai Tugas Persatuan

Delegasi mengatakan Bahwa Masyarakat Yang lelah Memerlukan Suara Kristen Yang Bersatu

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

VATICAN CITY, 12 Oktober 2008 (Zenit.org).- Wakil dari Gereja Orthodox yang menyampaikan amanatnya (pidato) pada Sinode Uskup dunia (Vatikan) berbicara tentang Uskup Roma sebagai tanda persatuan diantara umat Kristen.

Arkhimandrit Ignatios Sotiriadis, delegasi fraternal (persaudaraan-red) dari Gereja Orthodox Negara Yunani (Greece-red), berbicara pada hari Sabtu lalu di Sinode tersebut, yang memfokuskan topik pada Sabda Allah dalam hidup dan misi Gereja.

Amanat Arkimandrit tersebut membuat tepuk tangan yang lebih meriah dibandingkan dengan amanat-amanat lainnya dalam minggu pertama sinode tersebut.

“Bapa Suci,” sang Arkimandrit berkata, “masyarakat kita sekarang lelah dan sakit. Mereka mencari namun tidak menemukan ! Mereka haus namun tidak terpuaskan. Masyarakat memerlukan kita orang-orang Kristen – baik Katolik, Orthodox, Protestan, atau pun Anglican – yakni sebuah kesaksian, yaitu suara persatuan. Di sini terbentang tanggungjawab kita sebagai pastor dari Gereja-gereja di abad 21.”

“Di sini,” lanjut pastor Orthodox itu, “adalah misi utama dari Uskup Pertama Kekristenan, tentang dia yang memimpin dalam kasih, dan di atas semuanya, yakni seorang Paus yang menjadi Pengajar Teologi : akan menjadi tanda yang kelihatan (visible-ing) dari persatuan dan memimpin umat Kristen di bawah bimbingan Roh Kudus dan menurut Tradisi Suci, bersama dengan kebijaksanaan, kerendahan-hati dan dinamisme, bersama dengan seluruh uskup di dunia, yang merupakan pengganti para rasul, seluruh umat manusia menuju kepada Kristus Sang Penebus”.

“Hal ini adalah kerinduan yang mendalam bagi mereka yang dengan pedihnya merindukan di dalam hati mereka akan Gereja yang tak terpecah-belah seperti “Una, Sancta, Catholica et Apostolica (Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik),” beliau menyimpulkanya demikian. “Tetapi hal ini menjadi kerinduan mereka juga yang, sekali lagi di dunia yang tanpa Kristus ini, dengan penuh semangat, dengan kepercayaan dan iman kepada Sang Putra, mengulangi kata-kata para rasul “Tuhan, kepada siapa lagi kami pergi ? Engkau memiliki kata-kata hidup yang kekal !

Kamis, 23 Oktober 2008

Pemimpin Orthodox menyarankan “persatuan dwirangkap” bagi Gereja Katolik Timur

http://www.catholicculture.org/news/features/index.cfm?recnum=59186

Pemimpin Orthodox menyarankan “persatuan dwirangkap” bagi Gereja Katolik Timur

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

Konstantinopel, 19 Juni 2008 (CWNews.com) – Patriak Orthodox Konstantinopel telah menyokong usulan dari Kepala Gereja Katolik Ukraina terhadap sistem “persatuan dwirangkap (dual unity-Ing.)” dimana Gereja-gereja Katolik Bizantin dapat menjalin persatuan penuh baik dengan Konstantinopel maupun Roma.

Patriak Konstantinopel Bartolomeus I menyambut baik proposal tersebut dalam sebuah interview dengan majalah Cyril and Methodius, seperti yang dilaporkan oleh RISU. Pemimpin besar dunia Orthodox ini menyarankan bahwa pendekatan “persatuan dwirangkap” akan menghasilkan sesuatu yang berkaitan erat dengan situasi dunia Kristen pada millennium pertama, sebelum timbulnya perpecahan antara Roma dan Konstantinopel.

Kardinal Kiev Lubomyr Husar, seorang Uskup Agung Gereja Katolik Ukraina – yang merupakan Gereja terbesar dari Gereja-gereja Katolik Timur – telah menawarkan kemungkinan bahwa Umat Bizantin boleh menjalin persatuan dengan Kepatriakan Ekumenis tanpa harus memutus hubungan dengan Tahta Suci (Vatikan-red). Patriak Bartolomeus I menyatakan adanya kepentingan yang berbeda dalam usulan ini, dengan mengatakan bahwa “Gereja induk di Konstantinopel membuka pintu secara terbuka bagi kembalinya seluruh mantan putra-putriNya”.

Patriak Bartolomeus mengakui bahwa pemulihan persatuan akan membutuhkan studi dan perbedaan penting yang ada harus diatasi. Namun demikian, beliau mengamati bahwa langkah besar telah diambil untuk mengatasi perbedaan tersebut – khususnya adalah pencabutan dekrit ekskomunikasi yang dikeluarkan baik oleh Roma maupun Konstantinopel terhadap satu sama lain pada tahun 1054.

Pada saat teolog Katolik dan Orthodox melanjutkan usaha-usaha mereka untuk mencapai kesepakatan terhadap masalah doktrinal, Patriak Bartolomeus berkata, “orang-orang di akar rumput harus bersama-sama kembali lagi”. Dia menunjuk kepada ide “persatuan dwirangkap” sebagai langkah ke depan yang mungkin dicapai dalam hal praktek persatuan ini.

Kardinal Husar, Pemimpin Gereja Katolik Ukraina, telah mengusulkan di masa lalu bahwa Gereja Orthodox (alur utama-red) dan Gereja Katolik Bizantin Ukraina harus bersatu di bawah satu kepemimpinan kepatriakan. Usulan provokatif ini secara khusus menarik perhatian dengan dua alasan, yakni :

Pertama, Umat Katolik Bizantin di Ukraina bergumul selama bertahun-tahun – khususnya sejak bangkitnya Gereja dari bayangan represi Komunis – bahwa Gereja Katolik Ukraina seharusnya memiliki sebuah status kepatriakan. Baik Paus Yohanes Paulus II maupun Paus Benediktus XVI telah menyatakan simpati terhadap usulan tersebut. Gereja Katolik Ukraina degan ritus Bizantin-nya secara substansial berjumlah lebih besar dibandingkan dengan gereja-gereja Katolik lainnya yang telah memiliki kepatriakan, termasuk Gereja Maronit, Kaldea, Syria, Armenia dan gereja-gereja Katolik Koptik. Namun demikian, Kiev bukanlah tahta patriakal secara historis seperti halnya Antiokia atau Alexandria. Dan pengakuan akan adanya kepatriakan Katolik Ukraina ini akan membuat provokasi dengan Gereja Orthodox Rusia, selama ini sering mengeluh tentang aktivitas Gereja Katolik Bizantin di Ukraina.

Kedua, Gereja Orthodox di Ukraina (alur utama-red) ternyata terpecah-belah, dengan adanya tiga kelompok kepatriakan yang saling bertikai demi mencari pengakuan dari umat beriman Bizantin, yakni sbb :

1. Kelompok pertama, Gereja Orthodox Ukraina – dengan Kepatriakan Kiev dipimpin oleh Patriak Filaret, yang pernah diakui oleh Moskow tetapi akhirnya pecah dengan Gereja Orthodox Rusia setelah Ukraina meraih kemerdekaan negaranya.

2. Kelompok kedua , Gereja Orthodox Ukraina – dengan Kepatriakan Moskow dimana kelompok ini tetap mempertahankan ikatan dengan Orthodoksi Rusia.

3. Kelompok ketiga, Gereja Orthodox Autokepalus Ukraina (otonom-red), jumlah umatnya lebih kecil dibandingan dengan dua kelompok di atas, namun sering berdampingan dengan Kepatriakan Kiev untuk membentuk sebuah kepatriakan yang tunggal, dimana mereka berusaha menyatukan diri dengan Gereja Orthodox Ukraina yang independen dari pengaruh Moskow.

Selasa, 21 Oktober 2008

PATRIAK KONSTANTINOPEL MENYAMPAIKAN PIDATO PADA SINODE USKUP GEREJA ROMA KATOLIK



http://212.77.1.245/news_services/press/vis/dinamiche/c2_en.htm

PATRIAK KONSTANTINOPEL MENYAMPAIKAN PIDATO PADA SINODE USKUP GEREJA ROMA KATOLIK

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

Vatican City, 18 Oktober 2008 (VIS) – Di dalam Kapel Sistina jam 5 sore, hari Sabtu ini, Bapa Suci memimpin misa Verpers pertama (misa petang hari – red) dalam liturgi Hari Minggu Biasa ke-29, yang menandai partisipasi Patriak Ekumenis Konstantinopel Bartolemus I dalam Sidang Umum Biasa dari Sinode para Uskup yang tengah berlangsung saat itu.

Seremoni yang dihadiri oleh lebih dari 400 kardinal, uskup, imam, dan kaum religius serta umat awam dimulai dengan kata pengantar singkat oleh Paus Benediktus XVI.

Dalam pidato pengantarnya yang berbahasa Inggris, Bartolomeus I menekankan bagaimana “pertemuan ini adalah yang pertama kali dalam sejarah ketika seorang Patriak Ekumenis diundang untuk menyampaikan pidato pada acara Sinode Uskup-uskup Gereja Roma Katolik, sehingga ini menjadi ‘bagian dari kehidupan’ Gereja bersaudara di tingkat yang tinggi”. Kami menilai hal ini sebagai manifestasi dari karya Roh Kudus yang membawa Gereja-gereja kita lebih dekat dan memiliki hubungan yang lebih dalam satu sama lain, dimana pertemuan ini adalah suatu langkah menuju pemulihan persatuan penuh kita bersama.

“Hal ini telah diketahui bersama bahwa Gereja Orthodox melekatkan dirinya pada pentingnya fundamental sistem eklesiologikal sinode. Bersama dengan primat, sinodalitas membentuk tulang punggung pemerintahan dan organisasi Gereja….Dengan demikian, pada kesempatan berpidato dihadapan Sinode ini, harapan kami sedang tumbuh bahwa suatu saat akan datang ketika dua Gereja kita akan secara penuh menyatu dalam fungsi primat dan sinodalitas dari kehidupan Gereja, yang mana komisi bersama teologis dari kedua Gereja sedang meluangkan waktunya untuk melakukan studi terhadap masalah tersebut”.

“Kami telah mengeksplorasi”, Patriak menyimpulkan, “bahwa ajaran patristik dari pengertian spiritual, yang membedakan antara kuasa mendengarkan dengan kuasa berbicara dalam Sabda Allah di Kitab Suci, memahami Sabda Allah dalam ikon dan sifat, begitu juga menghayati dan berbagi Sabda Allah dalam orang-orang kudus dan sakramen. Namun, agar dapat tetap tinggal secara benar terhadap kehidupan dan misi Gereja, maka kita harus secara pribadi ikut dirubah oleh Sabda Allah tersebut. Gereja harus mengikuti sang bunda (Maria-red), yang kedua-duanya dipelihara dan diberi makan melalui makanan yang bunda makan. Apa pun yang tidak memberikan makan dan menumbuhkan setiap orang maka hal ini tidak dapat menumbuhkan kita juga. Ketika dunia tidak berbagi suka cita Kebangkitan Kristus, maka ini adalah suatu tuduhan bagi integritas dan komitmen kita bersama kepada Sabda Allah yang hidup.

Menyambung pidato Patriak tadi, Paus Beneditus XVI berterima kasih kepadanya atas kata-katanya yang menguatkan dia bahwa peranan primat dan sinodalitas akan dipelajari dan diteliti secara seksama oleh Sinode Uskup ini. “Peristiwa ini adalah pengalaman yang menggembirakan”, Paus berkata, “suatu pengalaman persatuan, meskipun tidak sempurna namun riil dan mendalam. Saya berpikir kepada diri saya sendiri : Bapa-bapa Gerejamu, yang engkau kutip secara mendalam adalah juga bapa-bapa Gereja kami, dan bapa-bapa Gereja kami adalah bapa-bapa Gereja kalian juga. Dan apabila kita berbagi Bapa-bapa yang sama lantas bagaimana kita tidak menjadi saudara ?”.

AC/VESPERS/BARTHOLOMEW IVIS 081020 (460)

Kamis, 16 Oktober 2008

Nyanyian Trinitas Maha Kudus (Amanat Sang Bapa)

http://www.tlig.org/en/messages/1086/

Nyanyian Trinitas Maha Kudus (Sang Bapa)

Disampaikan kepada Vassula oleh Sang Bapa

tanggal 3 Februari 2003

Vassula, nyatakanlah semua keajaibanKu kepada setiap bangsa; kemurnian dan integritas akan menerima diriKu dengan tangan terbuka dan akan mendapatkan keuntungan dari mujizat-mujizatKu, Aku perlu mendidik kembali orang-orang untuk belajar memberikan penghargaan besar pada Bapa, DiriKu dan Roh Kudus ; Untuk memberikan penghargaan kepada Kemuliaan dan Kuasa Kami, penghargaan kepada Rahmat dan Kebaikan, penghargaan kepada mujizat dan tanda-tanda Kami; ini adalah mengapa Aku harus kembali mendidik mereka untuk belajar bagaimana untuk mencari WajahKu yang Kudus dan mengenaliNya; ketika pondasimu jatuh kepada kehancuran, tidakkah Aku melakukan intervensi ? namun percaya bahwa Aku telah berhenti berkarya bagi ciptaanKu dengan karunia melimpah seperti di masa lalu, maka itu adalah sebuah bidat yang berbahaya ! setiap pekerjaan yang Aku lakukan adalah penuh dengan kemuliaan dan keagungan; Karya-karyaKu luhur dan mereka yang bergembira pada karya-karya tersebut adalah mereka yang benar dalam memperhatikan mata mereka; Pembawa amanatKu, percepatlah perintah RajaMu untuk menulis sebuah Ode, dengan nama :

“Nyanyian Trinitas Maha Kudus”

kemudian beritahukanlah di setiap kota, provinsi dan hormatilah Kami; Sang Bapa akan menyampaikan amanat kepadamu sekarang …..

(tadi adalah amanat Yesus)

Sang Bapa Berbicara :

ciptaan, jangan menangis, jangan bersedih hati, tetapi bersukacita dan bersenanglah ! jangan lagi menyanyikan lagu duka ketika Penciptamu sedang bernyanyi kepada kalian ! tetapi bukalah hatimu sehingga Kemuliaan dan CahayaKu menghiasi kalian dengan agungnya; jangan tutup telinga kalian terhadap Rajamu yang membawakan kalian harta dari surga; Dia yang disebut : tak dapat dimasuki, tak terlihat atau seperti : hakikat yang tersembunyi, kini sedang melayani kalian ! bersukacitalah di era Kerahiman ini dan bergembiralah ! Oh Ras manusia yang begitu dicintai ! Mengapa kalian mengijinkan penghancuran dan keruntuhan membungkus dan menyerbu kalian sampai demikian hebatnya ? katakan padaKu, buah apa yang Aku terima dari tanganmu ? Ketika orang-orang merintih dan meratapi karena penindasan berat, atau berteriak karena kezaliman dari musuh-musuh mereka, tidak ada satu orang pun berpikir untuk bertanya, "dimana Allah, yang membuat puji-pujian indah bergema ?" tidak ada satu pun mengakui bahwa mereka telah menyuburi tanahnya dengan kekafiran; kalian sedang menghukum hidupmu sendiri, oh ciptaan ! NyanyianKu sekarang adalah untuk menuntun kalian pada pertobatan dan mengakui diriKu; walaupun kalian adalah daging dan tulang serta substansi fana, namun Aku telah memberkati kalian dengan RohKu dan menciptakan kalian dalam CitraKu;

banyak diantara kalian yang bertanya dengan kesangsian : “Bagaimana dapat esensi yang tersembunyi ini berada di atas segala esensi, yang tak dapat dibayangkan sama sekali, yakni Allah, yang memanifestasikan DiriNya sendiri dengan cara mistik di era modern ini dan yang menyatakan DiriNya sendiri dengan cara langsung melalui salah satu dari kita yang juga adalah debu dan abu ?” karena kalian tidak dapat melebihi DiriKu, maka Aku dalam terang dan pengetahuan transendental, berkehendak menyampaikan NyanyianKu kepada generasi ini yang berada dalam kebutuhan mendesak akan pertolongan, maka Aku menyatakan DiriKu sendiri kepada kalian dengan cara ini…

Oleh karena itu Aku bebas bernyanyi kepada kalian dan mengingatkan kalian akan fondasi sejatimu; Aku bernyanyi kepada kalian untuk menguatkan dan menghibur kalian, untuk mengatasi patah hati kalian dan melakukan keajaiban di hati kalian; NyanyianKu akan serupa dengan manisnya madu pada semua mulut, dan serupa dengan musik di pesta anggur, menjadi Pencipta segalanya dan penyebab segala sesuatu Aku ada dimana-mana dan tak seorang pun dapat berkata tentang DiriKu : “Allah tidak menyatakan DiriNya dengan cara ini; “bagaimana mungkin kalian berkata-kata ini ketika kalian berada dalam kegelapan ? Maka dari itu, bangkitlah dengan sukacita dan selidikilah kegelapan kalian, karena siapa yang serupa dengan DiriKu ? Bapa, Aku lah itu, Nyanyian liturgis dari jiwamu, Akulah itu, Allah Yang Maha Terang, Akulah itu;

Alkitab berkata : “berbahagialah yang murni hatinya, karena mereka dapat melihat Allah;” namun saat ini Vassula, setiap orang melihat sejauh yang mereka mampu, tetapi Aku berkata kepada kalian semua, kalian juga dapat termasuk diantara Orang-orang KudusKu yang dapat melihatKu apabila kalian mengijinkan Roh KudusKu melewat kalian untuk menghancurkan segala ketidakmurnian dan sekali kemurnian itu diperoleh, maka penglihatan kepada DiriKu akan diberikan kepada kalian;

ah, generasi, dari sejak awal mula Aku menciptakan kalian dalam rupa Kodrat DiriKu, Aku berkata : “marilah Kita ciptakan manusia dalam Rupa Kita, dalam keserupaan dengan Diri Kita sendiri; “Tetapi seperti yang kalian ketahui, si Iblis, dalam iri-hatinya dan kebenciannya kepada DiriKu dan kalian, ia membawa kalian semua untuk berhadapan dengan Kematian; Musim Dingin telah berlalu dan Dia yang adalah Musim Semi datang ke dunia dan menebus kalian untuk memberi kalian pakaian sekali lagi dengan Keindahan yang Mulia dan Ilahi, maka apa yang harus kalian takutkan lagi ?

Sekarang, datanglah kalian yang merindukan Aku dan berjejal di sekelilingKu; datang dan dengarkanlah Nyanyian yang datang dari Surga

Diberkatilah orang yang merangkul DiriKu, Aku akan menguatkannya dalam persatuan…saat ini, Aku melangkah keluar dari surga tertinggi, untuk memanggil kalian dan menjadi satu dengan DiriKu; Aku sedang memberikan DiriKu sendiri kepada kalian untuk menemukan KebesaranKu dan KeilahianKu; hal ini merupakan persatuan mistik antara Pencipta dan ciptaanNya; Sang Mempelai Pria, yaitu Raja kalian juga, mengajak kalian untuk mempersunting DiriNya; seperti halnya mempelai pria melangkah keluar dari paviliun emasnya, bersinar seperti matahari dengan keramahanNya, dan berkilauan dalam CahayaNya, maka Aku melangkah keluar dari surga untuk mengundang kalian masuk ke dalam Ruang emas dari HatiKu, yakni KasihKu dan dadaKu;

kalian, yang tidak pernah memahami kedalaman Kasih IlahiKu, tidak juga memahami bahwa HatiKu adalah ranjang pengantin kalian, maka datanglah dan belajarlah bahasaKu…Aku sedang mengundang jiwamu yang kecil untuk menikmati manisKu; rinduKu dan Aku akan menambahkan, dahagaKu, yakni menyelamatkan kalian dan mengangkat kalian naik ke surga dimana kalian berasal.

Datanglah kepada Ku, MilikKu, dalam Ruang Emas dari DadaKu dan Aku akan memberikan jiwamu pandangan Wajah KudusKu; terkasih; untuk mendengarKu harus dilahirkan kembali; untuk melihat DiriKu maka harus demikian adanya; lalu tawaran apa lagi yang lebih baik kecuali orang itu menawarkan kalian kebahagiaan abadi dalam kehidupan bersamaKu ? dan untuk selama-lamanya ? maka dalam lembah Kerahiman Aku dapat mencuci kalian dari segala noda dan memurnikan kalian dari segala dosa, untuk memperoleh warisanKu…

bersambung....

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan (16/10/2008)

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...