Sabtu, 25 Oktober 2008

Jurisdiksi dan Supremasi Paus Roma dalam Tulisan atau Surat Bapa-bapa Gereja Perdana

http://credo.stormloader.com/Ecumenic/thomaqui.htm

Diterjemahkan Oleh Leonard T. Panjaitan

St. Thomas Aquinas, Supremasi Paus dan Kesaksian
Gereja-gereja Orthodox Pada Milenium Pertama Kekristenan

By JAMES LIKOUDIS


Di buku saya yang berjudul “Ending the Byzantine Greek Schism” (Mengakhiri Perpecahan Gereja Orthodox Bizantin-red) hanya akan ditemukan terjemahan Inggris dari traktat terkenal Doktor Gereja St.Thomas Aquinas yang berjudul “Contra Errores Graecorum” (Melawan Kesalahan-kesalahan Orang Yunani). Di dalam traktat tersebut, St. Thomas mendemonstrasikan kesinambungan doktrin Katolik tentang Kepausan dan Prosesi Roh Kudus, yakni dua dogma yang selama ini ditentang oleh Orang-orang Yunani Bizantin dan Orang-orang Slav (bangsa Eropa Timur –red). Dalam penegasannya tentang tradisi Katolik, St.Thomas menjelaskan dukungannya terhadap proposisi sbb :

1. Bahwa Paus Roma adalah yang pertama dan terbesar diantara semua uskup di dunia.
2. Bahwa Paus Roma memiliki jurisdiksi universial atas seluruh Gereja Kristus.
3. Bahwa Paus Roma memiliki kuasa yang penuh di dalam Gereja.
4. Bahwa Paus Roma memperoleh kuasa yang diberikan kepada Petrus oleh Yesus.
5. Bahwa kepada Paus Roma diberikan hak untuk memutuskan perkara yang berhubungan dengan masalah iman.
6. Bahwa Paus Roma adalah superior diantara patriak-patriak lainnya.
7. Bahwa menjadi bagian dari Kepausan Roma diperlukan demi meraih keselamatan.

(Lihat Bab 32-38 dari Traktat St.Thomas Aquinas)

Hal ini jelaslah bahwa apa yang diajarkan oleh St.Thomas Aquinas sebagaimana kebenaran Katolik tentang Paus dan Gereja di abad ke-13 adalah ajaran yang sama yang diajarkan saat ini (lihat Konstitusi Dogmatik dari Konsili Vatikan I – 1870 dan Vatikan II – 1962 s.d 1965).

Di abad yang lalu Dr.Ignaz von Dollinger (sosok Hans Kung di jamannya) dengan kejamnya menyerang St.Thomas Aquinas atas tuduhan “pemalsuan” untuk menegakkan “sistem kepausan”. Tuduhan ini mungkin saja terjadi karena adanya teks-teks palsu yang dikutip oleh St.Thomas yang awalnya muncul di sebuah buku yang dikirimkan kepada Paus Urbanus IV oleh seorang uskup unionist (paham persatuan-red) Orthodox, yakni Nicholas dari Cotrone. Namun demikian, seorang sejarawan dan teolog Gereja Kardinal Hergengroether menulis sebuah buku untuk melawan distorsi Dr.Dollinger, bahwa seluruh kutipan St.Thomas Aquinas yang meragukan tadi dapat dengan mudahnya digantikan oleh teks-teks asli yang berasal dari Bapa-bapa Konsili dan Bapa-bapa Gereja Timur. Hal ini dapat ditambahkan di sini bahwa teks-teks yang meragukan tadi mungkin masih bisa ditemukan di jaman abad pertengahan yakni catenae dan florilegia yang masih eksis. Pada tingkatan apapun, terdapat fakta bahwa ajaran dogmatik dari St.Thomas Aquinas tentang Kepausan, seperti yang dinyatakan oleh Kardinal Hergengroether adalah sbb :

“dipercaya….atas hal-hal lainnya, dan terutama tentang amanat Kitab Suci yang menyatakan Primasi Petrus, yang sama halnya tentang dasar teologis internal, tentang kesimpulan dari premis dogmatic, sebagai contoh tentang perlunya persatuan iman…” (Anti-Janus, ha.176).

Mari sekarang kita meninjau kembali beberapa teks otentik dari Bapa-bapa Gereja, Doktor-doktor Gereja dan Bapa-bapa Konsili di Milenium Pertama Kekristenan bahwa St.Thomas Aquinas mungkin saja telah mengganti teks-teks yang meragukan tersebut termasuk teks Nicholas dari Cotrone yang terdapat dalam karya St.Aquinas dimana St.Thomas Aquinas menilai orang-orang Yunani dalam “Contra Errores Graecorum”.

Perlu dicatat bahwa pernyatan bagian atas di bawah ini adalah teks yang tidak ditemukan atau teks-teks yang pernah dipertanyakan. Pernyataan bagian bawahnya adalah teks-teks dari Bapa-bapa Gereja dan Konsili yang tidak pernah dipertanyakan otentisitasnya (keasliannya).. Para pembaca dapat menilai sendiri kebohongan (yang sering kali diulang-ulang oleh orang-orang bebal) bahwa menurut mereka : “Gereja pada Milenium pertama tidak memiliki konsep Primasi Uskup Roma atau supremasi Kepausan atau infalibilitas (kebal-salah) dari Paus !”. Kebohongan yang sama ini pula yang diulang dalam karya bidat Hans Kung yang berjudul “Christianity : Essense, History dan Future” ketika dia menulis tentang masa kekaisaran Charles Agung (Charlemagne) di tahun 800-814 M, yang berbunyi :

“Seperti di Timur, begitu juga di Barat, tidak ditemukan jejak jurisdiksi primasi kepausan” !

1. a. Teks-teks yang hilang atau palsu

“Karena Cyril, Patriak Alexandria berkata dalam ensiklopedinya :

Seperti Kristus datang dari Israel sebagai pemimpin dan sebagai pembawa tongkat kekuasaan Gereja Orang Kafir yang diberikan oleh Sang Bapa melalui Kuasa yang penuh atas setiap dasar dan kuasa dan apapun itu bahwa segala sesuatu bertekuk lutut dihadapanNya, begitu pun Yesus mempercayakan secara penuh kuasa yang sepenuhnya kepada Petrus dan para penggantinya.

1. b Teks-teks yang Otentik

Philip, Utusan Roma kepada Bapa-bapa Konsili Ekumenis ketiga (431 M) yang dipimpin oleh Cyril dari Alexandria, dimana Cyril menyatakan dirinya selama sidang konsili tersebut sebagai “orang yang juga memegang jabatan Uskup Agung Gereja Roma yang suci”.

“Tidak ada seorang pun yang ragu, tidak, hal ini telah diketahui di segala jaman, bahwa Petrus yang suci dan terberkati, pangeran dan kepala para Rasul, pilar iman dan fondasi Gereja Katolik menerima dari Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Penyelamat umat manusia, kunci kerajaan Surga, dan kepadanya diberikan kuasa untuk mengikat dan melepaskan dosa-dosa yang sampai pada saat ini dan selalu hidup di dalam para penggantinya dan memberikan penghakiman. Para penggantinya dan wakil-wakilnya, oleh karena itu Paus tersuci dan terberkati, Uskup Celestine, telah mengutus kami ke Sinode ini untuk mewakili tempatnya.

2. a. Teks-teks yang hilang atau palsu

Dan lagi :
“Tidak seorang pun kecuali Petrus sendiri dan kepadanyalah Kristus memberikan apa yang menjadi kepenuhannya”.
Dan lebih jauh lagi : “…..Ibrani (1:6); yang mana seluruhnya Yesus telah meninggalkan sakramen dan kuasa kepada Petrus dan kepada GerejaNya.

2.b. Teks-teks yang Otentik

“Oleh karena itu, dengan melewati rasul-rasul lain, Yesus menghampiri Petrus yang adalah Kepala dari mereka, lalu berkata “Tetapi Aku telah berdoa bagimu, agar imanmu tidak pudar”. (St.Cyril tentang Lukas 22).

“Lalu Yesus menyematkan penghargaan yang lain :”Di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu”. Perhatikanlah bagaimana Dia memanifestasikan DiriNya sebagai Tuhan atas surga dan bumi, karena Dia berjanji untuk mendirikan Gereja, menyerahkan soliditas kepada Gereja, sebagaimana Dia adalah Tuhan Kebenaran dan di atasnya Yesus menetapkan Petrus sebagai Gembala. Lalu Dia berkata, “Dan kepadamu Kuberikan Kunci kerajaan Surga. Tidak seorang malaikat atau mahluk apapun yang dapat mengucapkan kata-kata tersebut.” (P.G 72:424)

3.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan Krisostomos berkata kepada delegasi Bulgaria, berbicara tentang Pribadi Kristus :

“Tiga kali Aku berkata kepadamu apakah apakah Engkau mengasihi-Ku, karena engkau menolak-Ku tiga kali karena rasa takut dan keraguan-raguanmu. Tetapi sekarang telah diperbaharui, kalau-kalau mereka (rasul yang lain-red) percaya bahwa engkau telah kehilangan rahmat dan otoritas Kunci kerajaan Surga, namun Aku sekarang menegaskan di dalammu kuasa penuh yang juga milik-Ku, karena engkau mengasihi diriKu dihadapan mereka.

3.b Teks-teks Yang Otentik

St. Yohanes Krisostomos (Hom.5, de Poen.,2)

“Setelah kesalahan yang berat (karena tidak ada dosa yang setara dengan pengingkaran), setelah begitu beratnya dosa itu, Yesus membawa kembali kehormatan Petrus yang dulu ada dan mempercayakan kepadanya kepemimpinan (epistasia-Yun) Gereja Universal, dan apa lagi yang lebih dibandingkan dengan semua yang Dia tunjukkan kepada kita bahwa Petrus memiliki kasih yang lebih besar bagi Tuan-Nya daripada Rasul-rasul yang lain, karena Dia berkata, “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini ?’.

4.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Karena Kanon Konsili Kalsedon berkata :

“Apabila ada uskup yang dihukum bersalah karena keburukannya, maka dia dapat mengajukan banding kepada Uskup terberkati dari Roma Lama, ketika kita memiliki Petrus sebagai batu karang perlindungan, dan kepada dia sendiri, diberikan otoritas untuk mendengarkan banding tersebut dari uskup yang tertuduh itu dengan cara-cara yang benar sebagaimana kunci yang diberikan Allah kepadanya (Petrus)”.

Lebih jauh lagi :
“Dan apapun yang telah diputuskan oleh-nya maka harus dipegang-teguh sebagaimana ini berasal dari wakil Tahta Apostolik.”

4.b Teks-teks Yang Otentik

Jauh sebelum adanya Konsili Kalsedon tahun 451 M, Konsili Sardica, tahun 343 M, yang dihadiri baik oleh Barat maupun Uskup-uskup Gereja Timur, membersihkan klaim orthodoksi dari St.Athanasius Agung dan mengakui hak Paus Roma untuk menjalankan hak Primasinya untuk memeriksa penyalahgunaan sinode regional Gereja Timur :

a. “Kanon III : “Apabila ada uskup yang akan dihukum (dipecat) dan uskup tersebut mempertimbangkan haknya, sehingga hukuman yang adil dapat dijatuhkan maka bersukacitalah kita, apabila ini menyenangkanmu, kenangan akan Rasul Petrus; biarkan mereka yang memeriksa kasus ini, atau mereka yang tinggal di propinsi tetangga, menulis kepada Uskup Roma dan dia akan menyediakan pengadil (arbitrator)”.

b. “Kanon IV: Uskup Gaudentius berkata : apabila seorang uskup dipecat oleh pengadilan di wilayahnya maka uskup tersebut dapat meminta adanya pengadilan baru, tetapi jangan biarkan adanya pengganti bagi dirinya (pengganti uskup yang tertuduh itu - red) sebelum Uskup Roma, yang memutuskan perkara ini, telah menjatuhkan hukuman”.

c. “Kanon V : Uskup Hosius berkata : “kami bangga untuk menambahkan : apabila ada seorang uskup dituduh atau dipecat oleh uskup di area distriknya, maka untuk mengajukan banding, dia dapat meminta perlindungan kepada Uskup Gereja Roma yang terberkati untuk menyerahkan perkara tersebut dalam keputusannya (keputusan uskup Roma –red), biarkan perkara terakhir ini, apabila benar menurut Uskup Roma tersebut, melanjutkan proses eksaminasi baru, biarkan dia layak menulis surat kepada uskup-uskup terdekat dari propinsi si uskup tertuduh itu untuk memeriksa segala sesuatu secara seksama dan penuh ketepatan dan memutuskan sesuai dengan kebenaran.

N.B. Dalam surat sinodenya kepada Paus Julius, para Uskup yang berkumpul di Konsili Sardica mencatat :
“karena hal ini kelihatannya layak dan paling baik, apabila disampaikan kepada sang Kepala, bahwa, Tahta Petrus Sang Rasul, Uskup Tuhan kita akan mengacu dari semua propinsi.

5.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan Cyril dari Alexandria dalam ensiklopedinya berkata bahwa para Rasul :

“Di dalam Injil dan Epistel telah ditegaskan bahwa dalam seluruh ajaran para Rasul, Petrus dan GerejaNya berada dalam tempat Tuhan, yang mana Tuhan memberikan partisipasinya di setiap bab dan persekutuan, di setiap pemilihan dan pernyataan dokrin.

5.b Teks-teks Yang Otentik

Yohanes, Patriak Yerusalem (573 – 593 M) kepada Uskup Agung dari rahib-rahib Georgia yang memiliki koloni di kotanya :

“Seperti kita, Kukatakan demikian, Gereja Suci, kita memiliki kata-kata Tuhan, yang berkata kepada Petrus, Kepala Para Rasul, ketika memberikan primasi Iman untuk memperkuat Gereja-gereja. “Engkaulah Petrus, dsb”. Kepada Petrus yang sama ini, Dia telah memberikan kunci kerajaan Surga dan Bumi; maka hal ini mengikuti imannya bahwa hingga hari ini, rasul-rasulnya dan doktor-doktor Gereja Katolik mengikat dan melepaskan; mereka mengikat si jahat dan melepaskan mereka dari rantai bagi mereka yang mau bertobat. Seperti itulah, di atas segala-galanya, keistimewaan mereka yang berada di tempat pertama dari Tahta Yang Mulia dan Suci adalah mereka para penerus Petrus, baik secara Iman, dan sesuai dengan Sabda Tuhan, yakni tak bisa salah (infallible).

6.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Dan lebih lanjut lagi :
“Kepadanya, yakni Petrus, semua lewat tahbisan ilahi menundukkan kepalanya, dan penguasa dunia menatatinya (Petrus-red) sebagaimana layaknya mereka menaati Yesus Kristus sendiri.

6.b Teks-teks Yang Otentik

St. Maximos the Confessor (580 – 662 A.D) :

Tahta Apostolik (Roma)..dari sejak mula Inkarnasi Sabda Allah dan dari sinode-sinode suci dari seluruh gereja di dunia di dalam kanon-kanon suci dan definisi-definisinya telah menerima dan mendapatkan, di dalam segala sesuatu, segala pemerintahan, otoritas, kuasa untuk mengikat dan melepaskan, Dengan cara ini, Sang Sabda, menetapkan di kepala dari kuasa-kuasa surgawi, untuk mengikat dan melepaskan di Surga”.

7.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

Hal ini juga diperlihatkan bahwa seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Paus Roma memiliki hak untuk memutuskan apa yang berhubungan dengan perkara Iman. Karena Cyril dalam Ensiklopedinya berkata :

“Marilah kita tetap tinggal sebagai anggota-anggota dalam pemimpin kita di tahta apostolik Paus Roma, yang dari padanya-lah tugas kita untuk mencari apa yang harus kita percayai dan apa yang harus kita pegang.

7.b Teks-teks Yang Otentik

St. Theodore of Studium (795 – 826 A.D) kepada Paus Leo III dan menulis dari penjara untuk melawam Iconolasme (tuduhan penghujatan kepada Allah terhadap orang-orang Kristen yang ketika itu mulai menghormati atau mencium icon-icon dari orang-orang kudus - red) :

“Karena kepada Petrus yang Agung-lah, Kristus Tuhan kita memberikan Kunci Kerajaan dan mempercayakan martabat Kepala kawanan Kristus, yakni kepada Petrus, dengan kata lain, para penggantinya bahwa setiap orang harus menyerahkan setiap inovasi yang dibuat dalam Gereja Katolik oleh mereka yang berbalik arah dari Kebenaran. Maka itu apa yang kami, sebagai rahib yang rendah hati dan miskin ini, telah pelajari dari Bapa-bapa kita dulu….

Aku meminjam sekarang tangisan (Coryphaeus) Kepala para Rasul, meminta Kristus bantuan ketika gelombang laut tinggi, dan berkata kepada Yang Mulia (maksudnya Paus Roma - red), yang adalah wakil Kristus, “O Gembala pertama Gereja yang di bawah kuasa Surga, selamatkan kami sekarang, kami mau binasa. Tirulah Kristus Tuanmu, bentangkanlah tanganmu kepada GerejaMu seperti Dia membentangkan tangan kepada Petrus. Petrus ketika itu mulai tenggelam, yang mana Gereja kami sekali lagi masih tenggelam di kedalaman ajaran sesat. Berusahalah, kami memohon kepadamu, Paus agung yang namanya engkau pakai (Paus Leo Agung), dan ketika dia muncul untuk melawan bidat Eutcychian, berdiri tegak secara spiritual seperti seekor singa dengan surat-surat dogmatiknya, maka begitu juga sekarang giliranmu (Aku berani berkata demikian karena namamu itu) bergemuruh secara ilahi, atau kirimkanlah kilatmu kepada kaum bidat itu.

Karena apabila mereka merampas otoritas yang bukan milik mereka, yang telah beraninya membuat Konsili sesat (Konsili Hieria dengan 338 uskup tahun 753 M), pada saat mereka mengikuti kebiasaan kuno, bahkan mereka yang tidak memiliki hak untuk mengadakan suatu konsili yang orthodox tanpa seijinmu, maka hal ini sangat diperlukan, sekali lagi kami berani berkata demikian kepadamu, bahwa Primasi Ilahimu boleh memanggil bersama suatu Konsili yang sah, sehinga dogma Gereja Katolik bisa mengusir jauh bidat dan tidaklah juga Primasimu dikutuk (anathematized) oleh segenap kaum Orthodox melalui suara mereka tanpa adanya otoritas, tidak juga mereka yang berkehendak jahat akan menemukan dalam Konsili liar itu suatu alasan untuk terlibat dalam dosa. Ini merupakan suatu perintah untuk menaati Otoritas Ilahimu sebagai Pastor Kepala bahwa kami telah bersikukuh seperti kebukan-apa-apan kami, dari kami yang terkecil dari anggota Gereja”.

Di tulisan yang lain, St.Theodore dari Studium mengacu kepada Roma :

“Ini adalah Gereja Kepala karena Petrus yang memangku jabatan pertama (dan menjadi uskupnya) yang kepadanya Dia berkata, “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya”…Kami telah dibentuk dengan aman pada Tahta itu, yang kepadanya Kristus berkata , “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya”.

Paus Pascal disebutkan juga :
“batu karang Iman, yang kepadanya dibangun Gereja Katolik, karena Engkau Petrus, yang memperindah dan memerintah Tahta Petrus.

8.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

…Hal ini juga jelas bahwa Paus bersifat superior dibandingkan dengan patriak lainnya, hal ini muncul dari pernyataan Cyril :

“Adalah dia, yakni Uskup Roma dari Tahta Apostolik, memiliki hak eksklusif untuk menegur, mengkoreksi, bertindak, memutuskan, memberhentikan dan mengikat di dalam namaNya yang telah mendirikan GerejaNya.

8.b Teks-teks Yang Otentik

Patriak Ignatius dari Konstantinopel kepada Paus Hadrianus II, tahun 867 M, tentang pemulihan jabatan Uskupnya oleh Basilus I dalam konflik dengan Photios :

“Ilmu seni telah memberikan banyak dokter penyembuhan luka-luka dari anggota tubuh manusia….namun tentang luka-luka di dalam anggota Kristus Tuhan dan Penyelamat kita, Kepala semuanya, dan PengantinNya, Gereja Katolik dan Apostolik, Kepala Tertinggi dan Sabda yang berkuasa, Pemberi Perintah, Penyembuh dan Guru, Allah untuk semuanya, telah menghasilkan satu dan hanya dan terkemuka serta dokter universal, yakni melalui kebaikan dan persaudaraanmu.

Dimanapun Dia berkata kepada Petrus, Rasul kepala yang agung : “Engkaulah Petrus dan di atas batu Karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya. Dan sekali lagi, “Aku akan memberikanmu Kunci Kerajaan Surga, dan apapun yang kau lepaskan di bumi akan dianggap dilepaskan di surga. Dan apapun yang kau ikat di bumi akan dianggap diikat di surga. Karena dengan kata-kata bahagia demikianlah Dia tidak membatasi dan mendefinisikan kepada Pangeran para Rasul sendiri hanya karena kebetulan saja, namun melalui Petrus, Dia mentransmisikan mereka kepada seluruhnya yang setelah Petrus, maka para penerusnya akan dibuat sebagai Pastor Tertinggi serta menjadi Uskup Roma Tua yang ilahi dan suci.

Inilah sebabnya, sejak di jaman kuno dulu, setiap bidat dan kebohongan yang timbul bagai terang, pendahulu-pendahulumu di Tahta ini, yakni Penerus Pangeran para Rasul, dan pengikut semangatnya akan Iman Kristen, telah mengoyakkan getah ajaran sesat dan menghancurkan anggota-anggotanya yang korup dan tak dapat disembuhkan.

9.a Teks-teks Yang Hilang atau Palsu

…Hal ini juga diperlihatkan bahwa menjadi bagian dari Uskup Roma diperlukan untuk menperoleh keselamatan. Karena Cyril berkata di Ensiklopedianya :

“Oleh karena itu, kawan-kawan, apabila kita meniru Kristus sehingga kita mendengar SuaraNya yang tinggal dalam Gereja Petrus dan tidak ditiupkan oleh angin kesombongan, kalau-kalau perselisihan kita hanya tentang ular menjauhkan kita dari surga seperti halnya Dia berbuat demikian pada Hawa.

9.b Teks-teks Yang Otentik

Awal abad ke-5, kita menemukan kesaksian yang luar biasa tentang Primasi Paus yang terkandung dalam 73 buah kanon pseudo-Nicene (mirip atau seakan-akan kanon Nikea - red) yang terpelihara dalam bahasa Arab dan Siria diantara gereja-gereja Syria, Koptik, Ethiopia dan Melkite :

“Ini adalah kehendak dari sinode ekumenis bahwa segala sesuatu yang tidak dilaksanakan dengan adil oleh seorang metropolitan atau uskup lainnya, maka Patriak memiliki kuasa untuk memutuskan berdasarkan otoritasnya. Karena dia berada di atas rekan-rekan sejawatnya, dan semua uskup adalah anak-anak warisanNya. Kehormatan metropolitan adalah seperti halnya saudara yang lebih tua yang menemukan dirinya diantara saudara-saudaranya yang lain. Kehormatan seorang Patriak adalah seperti seorang ayah yang memiliki otoritas atas anak-anaknya. Dan seperti patriak yang memiliki kuasa untuk melakukan semua apa yang dia mau untuk kebaikan kekuasaan otoritasnya, demikian juga dia dari Roma (maksudnya Paus – red) akan memiliki kuasa atas semua patriak seperti Petrus Agung atas seluruh komunitas. Karena dia juga memiliki jabatan Petrus dalam Gereja Roma. Pelanggaran (dari kanon ini) dikutuk oleh sinode ekumenis.











Tidak ada komentar:

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...