Tampilkan postingan dengan label Vassula. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vassula. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 September 2020

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU*

sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/

*Amanat Yesus 12 April 2020*


Tuhan!


Ini Aku! Ah Vassula! AnakKu, serukan senandung pengharapan , hatimu mungkin hancur _(ctt. Vassula : karena pandemi covid19, banyak orang menderita, entah kehilangan nyawa atau kehilangan pekerjaan)_ , tetapi begitu juga HatiKu, datang dan curahkan hatimu seperti sungai di hadapanKu, hai angkatan, dan janganlah kalian menyia-nyiakannya! Akulah Pengharapan dan Mempelaimu, Mempelai mana yang tidak akan menjaga milik-Nya? Aku adalah tempat yang kokoh dan aman di mana kalian berdiri;

Rabu, 08 Juli 2020

Pesan Penting Dari Vassula tentang Paus Fransiskus

Disampaikan tanggal 13 November 2019

 Pengikut TLIG/HSDA yang terhormat,

Saya terkejut melihat kenyataan bahwa beberapa dari Anda mengikuti penganiaya Paus Fransiskus dan bahwa Anda menambahkan fitnah kepadanya. Anda telah dibutakan dan menjadi salah satu hakim yang menyerang gembala kita. Tidak tahu malu kalian! Semua orang dalam kelompok TLIG kami yang menentang Paus Fransiskus yang telah dipilih oleh Kristus, saya berharap mereka segera mundur dan keluar dari TLIG! Keluar dari kelompok doa kami, keluar dari semua retret dan Ziarah kami karena kalian seperti benalu dalam Tubuh Kristus! Saya HANYA mendengarkan apa yang Kristus katakan tentang Paus dan saya tidak mendengarkan mereka yang mengaku paling tahu dan saya tidak peduli apa pun posisi mereka.

 

Siapa pun yang mengutuk Vicar Gereja-Ku tidak bisa menjadi murid-Ku

Sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1190/
Disampaikan oleh Tuhan Yesus tanggal 16 Agustus 2019

Putri pilihanku, Aku memberimu kedamaian; jangan terganggu oleh jiwa-jiwa kecil ini, berdoalah untuk mereka; Aku mengingatkan kalian bahwa siapa pun yang telah berkomitmen untuk mengikuti-Ku dan mencoba hidup dalam pengabdian kepada-Ku pasti akan diserang! jika jiwa-jiwa kecil ini tidak mau mendengarkan maka mereka tidak akan pernah belajar; bersabarlah dalam doa, tabah dan mau terus belajar dari Kebijaksanaan; Waspadalah terhadap gosip; Waspadalah terhadap orang-orang ini yang mengutuk dan menghakimi Paus, mereka adalah penggosip yang memberi selamat kepada diri sendiri dan satu sama lain saat berbicara menentang Paus; terperangkap dalam bayangan mereka sendiri, mereka terbawa arus, berperilaku tidak benar; Gereja-Ku akan selalu menjunjung tinggi kebenaran dan akan selalu menjaganya tetap aman ... jadi siapa pun yang mengutuk Vicar Gereja-Ku (Paus-red) tidak bisa menjadi murid-Ku; kerendahan hati hilang dari mereka!

Senin, 06 Juli 2020

Hari dan waktu adalah milik-Ku, Allah mu


Amanat 13 Februari 2016

https://ww3.tlig.org/en/messages/1149/

Damai sejahtera Kuberikan kepada mu. Maukah kau menulis Kata-kata-Ku?

(Ya Tuhan ...)

DOA: Hari dan waktu adalah milik-Ku, Allah mu


13 Februari 2016
Hari dan waktu adalah milik-Ku, Allah mu
Yahweh, Tuhanku, biarkanlah doaku sampai kepada-Mu, dengarlah tangisan belas kasihan kami untuk meminta pertolongan-Mu, ampunilah mereka yang tidak memiliki iman di dalam-Mu, ya Tuhan, dan yang tak percaya kepada kekuatan-Mu untuk menyelamatkan kami;

Rabu, 01 Desember 2010

Amanat Yesus untuk Indonesia


Disampaikan oleh Yesus kepada Vassula di Jakarta tanggal 25 Februari 1995

Amanat Yesus sbb:
Hari ini Aku telah membawa engkau (Vassula) ke sini, ke Indonesia, sebagaimana pula telah Kukumpulkan kalian semua sebagai satu persekutuan. Katakanlah kepada mereka:
Janganlah menganggap bahwa Allah tidak dapat didekati. Allah ada di dekatmu, dan mengasihimu ...Hormatilah nama-Nya.

Kembalilah kepada-Ku dan ubahlah hidupmu, serta hiduplah suci, sebab Kuduslah nama-Ku. Izinkanlah Aku mendandanimu kembali. Untuk ini Aku memerlukan penyerahan menyeluruh dirimu. Satu-satunya perlindunganmu adalah Hati-Ku. Dengarkanlah dan pahamilah: Aku telah bersabda bahwa seluruh daging adalah seperti rumput, dan keindahannya seperti bunga liar di ladang. Namun rumput mengering dan bunga-bunga menjadi layu, sedangkan sabda-Ku tetap abadi, ... dan jiwamu akan tetap hidup.

Biarkan jiwamu dalam keadaan damai dengan Aku pada hari Aku akan menjemputnya, agar engkau mewarisi Kemuliaan-Ku. Janganlah menipu dirimu sendiri sekarang, dan mengatakan: "Jiwa, engkau kini sudah memiliki banyak hal. Ambillah barang-barang yang tersedia. Nikmatilah waktu ini dan berfoya-foyalah dalam kekayaanmu. Nyatalah sudah bahwa warisan itu adalah milikmu." Sadarilah anak-Ku, betapa jiwamu telah kaubiarkan tumbuh liar.

Sadarilah anak-Ku, betapa pedihnya Aku melihat engkau gersang. Aku selalu mengasihimu dengan kasih abadi. Kurangilah kepedihan-Ku. Hapuskanlah kepedihan-Ku dan kembalilah kepada-Ku, yaitu Bapamu, Penciptamu, Penyelamatmu dan Hidupmu. Berdoalah dari dalam hatimu, dan Aku akan mendengarmu. Pengampunan akan diberikan kepadamu bila engkau memintanya!

Indonesia, arahkan langkahmu kepada langkah-Ku, sebab Hari-Ku dekat, dan sewaktu Aku datang, Aku akan datang dengan Api. Maka, izinkanlah Aku untuk menemukan engkau layak bagi Kerajaan-Ku ...Mintalah Berkat-Ku dan Aku akan memberikannya kepadamu. Ayah mana yang akan menolak kesejahteraan anaknya?

Maka, betapa terlebih-lebihnya Aku, Sumber Kasih, akan memberikannya kepada siapapun yang memintanya! Aku berada di dekat kalian hai putri dan putra, dan Aku memberkati kalian, dan menawarkan Damai-Ku kepadamu. Datanglah dan akukanlah dosa-dosamu ke hadapan-Ku, dan Aku akan menanggapi jeritan pertobatanmu.

Vassula, Aku adalah Yahweh, Bapamu yang Terkasih dan Bapa segenap manusia. Pujilah Aku dan ikutilah Aku tanpa menunda. Bangunlah sekarang dan berdoalah Bapa Kami sebagaimana Aku menghormati engkau dengan mengajarkannya kepadamu. Aku mengasihi engkau dengan lemah lembut!

Jumat, 18 Desember 2009

Pesan Yesus Tanggal 13 Desember 2009

Urgent Severe Message of God December 13, 2009!!

December 14, 2009
Vassula writes:

This past Saturday here in Rhodes we have our prayer meeting. Not everyone was present that day but some only. Towards the end we took up the prayer I have given you, that one of the 25th November and we all prayed it. After that we opened the Greek bible (that was brand new) and I opened it. My finger went on Ezekiel  ch. 7,  verses 1-14. While reading it we all felt that it was like we were reading again the prayer!  A continuation. When I opened the English bible so that I read it as my Greek is not that perfect, I had a book mark just there. What we understood from this is that the Lord was trying to emphasize the seriousness and urgency of His previous message which is the prayer.

(This was the prayer, sent out on November 28: )

"Address Me Vassula in this way:

Tender Father, lash not Your wrath on this generation, lest they perish altogether;
Lash not on Your flock distress and anguish,
for the waters will run dry and nature will wither;
all will succumb at Your wrath leaving no trace behind them;

The heat of Your Breath will put aflame the earth turning it into a waste!
From the horizon a star will be seen;
The night will be ravaged and ashes will fall as snow in winter,
covering Your people like ghosts;

Take Mercy on us, God, and do not assess us harshly;
Remember the hearts that rejoice in You and You in them!
Remember Your faithful and let not Your Hand fall on us with force,
But, rather in Your Mercy lift us and place Your precepts in every heart. Amen”


The next day on Sunday, as I sat at Church, after 5 minutes or so, I heard the Lord call me and speak to me. My worry was that I would not remember to write what He said. Our Lady in the end said just a few words. But, our Lord made me understand that I do not have to worry because He will remind me when I will write His words, in fact He will lead my hand again. So this is what Jesus Christ said yesterday and today, Monday 14 December His Words were written.

Testify my child on My behalf and in My Name, and speak and tell this generation:

do not listen anymore to false prophets who keep stroking you with caresses telling you that all is well and that you have improved when you, at the same time who call yourself a Christian do not behave like one, for you hardly act on My Words in the Gospel; for I tell you, if your virtue in being a Christian goes no deeper than the godless ones, My Father, not recognizing Me in you will never allow you to enter in Our Kingdom! My Father’s wrath will unleash on you; have you not learnt that My severity is as great as My Mercy? You who sell yourself to your surrounding as a good Christian, giving them this false image of Christianity, when you are just the opposite, you will be uncovered and your sin as well; and you, you whose tongue never stopped judging unjustly, your sin will recoil on your own head; My anger rages against your sort and I will judge you for your conduct as it deserves;

you who cannot forgive and forget as I forgive and forget, My Father too will hold that sin against you! Yahweh is near, coming with all speed, so tell Me, where will you hide? To lead a sinful life is to belong to the devil; you have learnt in which manner you will be judged when you are unwilling to reconcile with the one you still hold a grudge against him; I tell you, this sin of unwillingness to come to terms with the one you hold responsible, will be bitterly paid by you till the last penny; have I not said: you must love your neighbour as yourself and even more that you must learn to love your enemies? Well, what have My Eyes been witnessing?  I have been witnessing a meager lot who truly follow My ways, but the majority are in sin and doing Satan’s work; do not deceive yourselves, for in these coming days you are bound for destruction because you are not following My Word*1; if anyone refuses to this day to obey My principles My Father too will refuse him an abode in heaven; and you who have taken My Name*2, yet act in violence, anger and pride, that same scourge your sharp tongue used on your brothers, you will receive likewise and your sin will condemn you; and you who still sleep in your apathy and lethargy do not think that I have not noticed you, you will be ranked among the pagans and you will be reaping what you have sown;

as for the apostates, they will taste the fire of hell! My Father’s wrath is lit up with this evil and pervert generation; how can I hold back His Arm furthermore from lashing on you? Turn back from your evil ways was Our constant theme, but good and bad have been refusing to abandon their ways of life; the good for not taking My Words seriously in these messages and acting on them, the bad for refusing to be saved, refusing My Mercy, refusing My Hand; tell Me what will you do when you realize that Day that you are mere clay and that clay without My Presence within you, you are nothing but dust?

disaster is just around the corner and the foliage will turn dry; amend all of you your conduct and actions, let not destruction overtake you; take the right course and stop your abominations and your perversions; set your heart on Me your Lord, if not  you will crumble down in ashes like a burnt city;

now, even if I distressed you, even for a mere moment, it was out of the greatness of the love I have for you; I want to lead you to repentance and save you; I want lips that are clean to invoke My Holy Name, especially in these days where My Holy Name will be profaned and mean nothing to many while they celebrate My birth without honour and praise; repent all of you and focus on Me; and pray that this generation’s guilt will not be the cause of your destruction; otherwise the Father’s wrath will lead Him to cry out: enough! And His fiery rage will cover many nations and the world will disintegrate; happy the man who listens to Me now and purifies himself; I will support him;

I am Jesus Christ and am the Author of these Messages and I am known to govern you with lenience; I am known to flower you if you are willing and if need I water you with My Tears; I am known as the Good Shepherd who never abandons His sheep; I lead you into green pastures, but when treaties are broken, witnesses that I am sending despised and rejected, could I keep silent? When I know you are heading to a fatal destruction, would I not react? On that Day of the Father’s wrath those who had forgotten Me, will remember Me; and they will be treated accordingly;

Many indeed ask, what sins? sins that I have mentioned and sins of your blasphemy against My Holy Spirit, sins of your rebellion and of your division, sins of perversion that are an abomination in My Eyes, sins of prejudice, sins of contempt, of corruption, of haughtiness, of pride, sins of degradation and of lethargy, the world is polluted with sin; understand now how My Sacred Heart is offended and is in pain; master your thoughts and sin no more;   never forget Me, Vassula, and let My people know of My warnings; I am here; ic

*1 Holy Bible
*2 Christians

Then our Lady said:

Follow and write down all that My Son has given you, never fear;

Selasa, 18 Agustus 2009

Cardinal Napier (the Catholic Archdiocese of Durban, South Africa) meets Vassula Ryden

I received a link to an article yesterday which goes to the Catholic Archdiocese of Durban, South Africa. Durban is the second largest city of South Africa with a population of about 3.5 million people. The article is favorable to Vassula and her mission.

In May controversial 'messenger of God' Vassula Ryden visited Durban where she spoke to a number of groups. Because some of the following questions were being asked about her – whether her 'revelations' are regarded as genuine; whether she is orthodox in her writings; and what her standing is with the Catholic Church - I invited her to the Chancery for a conversation over lunch.

Our conversation made it clear that her calling to be a mouth-piece whom Jesus Christ is using took place in extraordinary circumstances. But what is even more challenging is her relationship with the Catholic Church.

In 1995 the Holy See made it known that it had serious doubts about the authenticity of the revelations published by Vassula. In 2004 in response to a request by Vassula the Congregation for the Doctrine of the Faith made a thorough investigation. Cardinal Ratzinger then Prefect of the Congregation stated in a letter that Vassula had answered satisfactorily the questions put to her. However the matter was confused anew by Cardinal Levada's 2007 statement which reaffirms the 1995 notification but totally ignores the 2004 statement.

It was therefore with keen interest that I awaited the opportunity to engage her in conversation. What struck me from the start and what remains a lasting impression is her total openness - especially when asked to explain what happened to her or why it should have happened to her at all. She is just as puzzled why she should have been chosen since she had completely lapsed from the practice of her Greek orthodox faith.

Another matter of interest is her relationship with the Holy See. She enjoys cordial relations with many of the top officials at the Vatican who are anything but negative towards her.

It is therefore reasonable to state categorically that as far as the Church is concerned Vassula poses no threat to the Catholic Faith whatsoever. Indeed the messages which are communicated through her are consistent with the Church's own call to repentance and a return to the basics of the faith - in particular the basic prayers such as the Rosary and other devotions once so common in Catholic family and parish spiritual life.

Senin, 13 Juli 2009

Pandangan Orthodox Tentang Vassula

Some readers may not understand the distributed nature of the organization of the Orthodox Churches. Whereas The Patriarch of Constantinople has recognized seniority, over the other Patriarchs, this seniority does not in any way imply overseeing responsibilities. Each of the other Patriarchs is independent and has the right to administer his domain as he is inspired, according to the canons and traditions of the Orthodox Church. Because there is no centralized authority, the Orthodox require a synod in order to reach decisions on significant matters of faith. Individual Bishops report to one of the Patriarchs and those bodies are administered as distinct Sees.

Thus, the Orthodox Churches (they are Catholic, also) do not have a unified ecclesiastical hierarchy. With respect to TLIG most of the Bishops prefer to maintain a “wait & see” attitude.

The Editor of one of the journals of the Orthodox Church of Greece states that Vassula has by her own accord “fallen away” from the Church in form, if not in substance”. Nothing could be farther from the truth. Vassula has not “fallen away” by herself. In fact, Vassula maintains her standing in the Orthodox Church by having an Orthodox Priest as her confessor, and she continues to receive the Orthodox Sacrament of Holy Communion in the Orthodox Church, on a very regular basis.

Again, misinformation that circulates against TLIG includes a statement that because Vassula has received Holy Communion from the Roman Catholic Church, that event would render an Orthodox in violation of the Orthodox Canon. Indeed, the Orthodox Canon prohibits Orthodox from receiving the Eucharist from a Church that the Orthodox have excommunicated (“anathema”). This had been historically the case between the Churches of Rome and Constantinople, with the mutual excommunication over FILOQUE, which was put in effect by Pope Leo IX and Michael, the Patriarch of Constantinople, in 1054 AD.

However, at this present time, these two churches are NO LONGER EXCOMMUNICATED FROM ONE ANOTHER! On December 7th, 1965 both the Pope Paul VI and the Patriarch of Constantinople, Athenagoras HAVE LIFTED the excommunication toward one another, and as a consequence, the Roman Catholic Church now permits the Orthodox to receive the Eucharist (Canon 844 §3).

Sadly, it is the practice of most of the Orthodox Bishops to not reciprocate, by refusing to grant Holy Communion to Roman Catholics that are in good standing with their Church.

Orthodox Clergy think of themselves as the “guardians of the true faith” and therefore they probably believe that to share their Holy Eucharist with those of the Roman Church may in fact be perceived as betraying the true faith, in that dogmatic differences exist between those two sister Churches (the “Eastern vs. the Western Church”). Mutual discussions continue between the two, at an extremely slow pace, the most “sticky” point of disagreement being whether the Pope has authority to oversee the affairs of the Orthodox Patriarchates.

Nevertheless, it is a fact that the mutual excommunication between the Eastern and the Western Churches has been lifted, by both Churches!

Some may question whether Paul VI and Athenagoras had the authority to lift the excommunication on their own individual ecclesiastical authority… in fact they did: Patriarch Athenagoras was the legitimate successor to Patriarch Michael and Pope Paul VI was the legitimate successor of Pope Leo IX. Therefore, according to the Apostolic Canon both Patriarch Athenagoras and Pope Paul VI had the legitimate authority to lift the mutual excommunication. And this is exactly what they did on that December 7th of 1965!

The decision of Patriarch Athenagoras to lift the Excommunication of the Roman Church was reaffirmed by his successor, Patriarch Dimitrios who directed that “an Orthodox could receive Holy Communion from a Roman Catholic Priest”.

Yet, it appears that Church politics interfere with God’s desires that we may all be one[1]. The Orthodox Bishops continue being too slow to accept the lifting of the excommunication, and they have been pressuring[2] Bartholomew I, the current Orthodox Patriarch of Constantinople, to distance his Church from the Roman Church.

Nevertheless, the former excommunication remains officially lifted, in compliance with the Canon of the Church! The Orthodox do not subscribe to the infallibility of any Patriarch or Bishop. They must all follow the Canons and the tradition of the Church. Therefore, if certain Orthodox Bishops forbid their flock to receive Roman Catholic Eucharist, on what canon do they base their judgment? Why would it be wrong for any Orthodox to receive Holy Communion from a Roman Catholic Priest?

The previous notwithstanding, for the Orthodox Churches to approve TLIG as one body, it probably requires a world-wide synod… something that last happened in the eighth century AD. The author believes that only a divine intervention would cause the Orthodox to convene in a Panorthodox Synod in order to approve TLIG!

By Jim Peters, December 2, 2008

Source:http://www.defending-vassula.org/orthodox-churches

Menjawab Tuduhan kepada Vassula Tentang Kesesatan dalam Konsep Trinitas

A method which enables heresies to be found anywhere

Although the teaching on the Holy Trinity in ’True Life in God’ is the same as in the Catechism of the Catholic Church, Vassula Ryden and her writings often become the object of sharp criticism and accusations and allegations of heresy. Thus some theologians accuse her writings of portraying the Persons of the Holy Trinity as identical, and thus expounding heretical trinitarian teaching.

But is it really true that ’True Life in God’ is in opposition to the dogmatic teaching of the Church, according to which there exists a real distinction between the Divine Persons? (see CCC 253, 254, 255)

A careful study of the writings of Vassula, and the analysis of that which she herself speaks about in her numerous witnessings, in no way at all warrants such judgment, since in ’True Life in God’ the three Divine Persons reveal themselves as really distinct from one another.

This real distinction of Persons becomes apparent in the fact that the Divine Persons speak separately. First and foremost however – and surely this is the most important point – the relation of origin of the Divine Persons, through which they are really distinct from each other, is never questioned in these writings (see CCC 254). Thus the Son does not identify with the Father as a Person, because He is never described as He "who generates", but as He "who is begotten". Similarly, the Holy Spirit does not identify Himself with the Father or with the Son as a Divine Person, because nowhere is He called "the One who generates" (that is, the Father), nor is He called "He who is begotten" (that is, the Son). He also is sent by the Father and by the Son. In this act of being sent His separateness is made apparent, because no one can send himself, but a separate person.

Therefore throughout the writings of Vassula the Divine Persons are portrayed – in conformity with the teaching of the Church – as really distinct from one another. There is not a single sentence in the entire work of ’True Life in God’ which could contain a trinitarian heresy, not even in those extracts which have been criticised as allegedly presenting the Divine Persons as having similar names. A trinitarian error could only be when there is clear assertion made of the following nature: "In God there is no relation of origin", "There is only one person in God", "The Father, Son and Holy Spirit are the same Person", "I, Jesus Christ, am the same Person as the Father and the Holy Spirit", "The Father, Son and Holy Spirit identify themselves as Divine Persons, and do not distinguish themselves from one another as Persons". There are no such heretical statements that do not conform to the teaching of the Church in Vassula’s writings. If then, there are no doctrinal errors in ’True Life in God’, then how is it possible for the opponents of this work to allegedly find them? Those who attack this work know very well that they would be wasting their time in trying to find formal heresies – that is, those that are expressed unambiguously and intentionally – because they do not exist in this work. That is why they choose a particular method in order to find errors and heresies ’in spite of all’ and ’at any cost’.

What characterises this method? Its basis is simple. It is enough simply to read the text of ’True Life in God’ according to the following principle: when it is possible to interpret the messages of the Divine Persons either in the spirit of the teaching of the Church or contradictory to it, then the messages are given a meaning which is at variance with the teaching of the Church. Thanks to this method – which is applied with great glee with regard to Vassula’s writings – one can always arrive at the desired conclusion: that her writings negate the dogmas of the Church and spread heresies.

Such a way of interpreting the texts is, however, false. If it were applied also with regard to the Sacred Scriptures, there too one would be able to ’discover’ a multitude of ’heresies’.

This method is not only false but also immoral; it is contrary to God’s eighth Commandment, which forbids us to bear false witness against one’s neighbour, to slander him or to judge him rashly.

The Catechism reminds us with these words: "To avoid rash judgment, everyone should be careful to interpret in so far as it is possible his neighbour’s thoughts, words and deeds in a favourable way (CCC 2478).

The Catechism also cites a valuable teaching of St Ignatius Loyola: "Every good Christian ought to be more ready to give a favourable interpretation to another’s statement than to condemn it. But if he cannot do so, let him ask how the other understands it. And if the latter understands it badly, let the former correct him with love. If that does not suffice, let the Christian try all suitable ways to bring the other to a correct interpretation so that he may be saved". The words of the Catechism which forbid us to pass unfounded harsh criticism are very severe. "He becomes guilty of rash judgment who, even tacitly, assumes as true, without sufficient foundation, the moral fault of a neighbour (CCC 2477).

’Unclear’ or ’ambiguous’ does not mean erroneous or heretical

The favourite weapon used in fighting against Vassula’s writings is to accuse them of being obscure, of double meaning or ambiguous. This accusation is not honest, because it suggests that ambiguity or lack of clarity is an error, or that ambiguous expressions are nonsensical and of no value. In this way one can easily put down even the most highly esteemed theological works. To suggest an error where something is unclear or ambiguous, is inadmissible, and contradictory to the true principles of interpretation of texts. If this were the case, it would undermine the value of all poetic expression, metaphors and similes which so frequently occur even in the sacred Scripture. Error or heresy are only found in explicit statements or negations. As regards ambiguous or unclear sentences, they could be erroneous or true. However the deciding factor is the context and not the whim of the reader. It is the context which defines the real meaning of ambiguous of unclear expressions. Ambiguity per se is therefore not necessarily an error or a heresy.

In connection with the problem of so called unclear texts, it is useful to turn our attention to one other thing: that this is not necessarily the fault of the writer or his intellectual failings. There are many texts which are unclear only because they are beyond the capability of understanding of the reader, who cannot grasp them; for example, as with a child reading with difficulty many parts of a book, which adults understand without difficulty – to the child these parts seem incomprehensible and unclear. Let us now go on to a more detailed analysis of these parts of ’True Life in God’ which are attacked and labelled as heretical by their opponents. At the same time we shall investigate the methods used which ascribe the worst possible meaning to the messages, even if it does not harmonise with the whole context of this work.

(From an article of Fr. Michal Kaszowski, teacher of theology at the Archdiocesan Seminary, Katowice, Poland)

Source:http://www.defending-vassula.org/errors_trinity

The Patriarch of Alexandria and All Africa, Theodoros II Menyambut Vassula dan TLIG

The Patriarch of Alexandria and All Africa, Theodoros II, opened the doors of the Patriarchate in Alexandria of Egypt in April of 2008 with a welcoming embrace and gave a moving speech in the Throne Room to officially welcome TLIG and Vassula. Here is what he said:

"From the depths of my heart, I wish to welcome you all officially, here in the Throne Room, where our companion is St. Mark, the Apostle and Evangelist. In the morning, I received you at the monastery of St. Savvas, a humble monastery, which was founded in the 4th century. Today, I greet you officially here, in our Patriarchate, whose history spans 2,000 years from the time of Jesus Christ to the present. Thus, on the one hand, with the exception of the Apostle Paul, we have our history involving the great Apostles, whose successors were the Great Fathers of the Church. That history brings us to present times and, thus, you can see all the Patriarchs that have been appointed to Alexandria on your right and left.

All this is our heritage, the future lies before us: it is for us the entire land of Africa. That is why I want you to know that, before I ascended the steps to the Throne of St. Mark, I was a missionary in Cameroon, the Sudan, Gabon, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Botswana and Angola. As a missionary, therefore, I really got to know Africa: the difficulties that it faces and the enormous poverty issues but, most of all during my journeys, I meet people that are searching - searching for the love of Jesus. That is why, Vassula, I was very moved when you all sang to Jesus Christ a few minutes ago as my thoughts went immediately to all my African children who also raise their hands towards the heavens and sing in thousands of languages about Christ; the love of Christ that we so desperately need. I am planning shortly to make a long journey to Ghana, having recently returned from Madagascar.

And now, I would like to welcome you all from the bottom of my heart, especially you, Vassula, as I said in church this morning, welcome to your homeland, welcome to the country of your birth, and greetings to all who accompany you. As they say here, Vassula, "Anyone who drinks from the waters of the Nile never forgets this country."

I would also like to greet the Bishop from India - welcome dear brother to our Apostolic Patriarchate. I wish to welcome the monk, you, Sister, you, Father and you, Father from the Roman Catholic Church and tell you all that with much love we receive you, we love you and that we are under the same protection and love of our Great Lord, Jesus Christ.

Vassula, I would like to thank you for this opportunity, to be together over the next few days. This evening, we will follow together the Passion of Our Lord. Tomorrow, we shall worship before His Epitaph and we shall live, in our devoutly beating hearts, His Passion and His Resurrection. And that joy - that is my wish - that the joy of the Resurrection and the Light may be with us always all the days of our lives. In the name of Jesus Christ I wish to bless you all and your families and please know that Alexandria’s and the Patriarchate’s doors will always be open to you. Thank you"

Source: http://www.defending-vassula.org/orthodox-alexandria

Kamis, 16 Oktober 2008

Nyanyian Trinitas Maha Kudus (Amanat Sang Bapa)

http://www.tlig.org/en/messages/1086/

Nyanyian Trinitas Maha Kudus (Sang Bapa)

Disampaikan kepada Vassula oleh Sang Bapa

tanggal 3 Februari 2003

Vassula, nyatakanlah semua keajaibanKu kepada setiap bangsa; kemurnian dan integritas akan menerima diriKu dengan tangan terbuka dan akan mendapatkan keuntungan dari mujizat-mujizatKu, Aku perlu mendidik kembali orang-orang untuk belajar memberikan penghargaan besar pada Bapa, DiriKu dan Roh Kudus ; Untuk memberikan penghargaan kepada Kemuliaan dan Kuasa Kami, penghargaan kepada Rahmat dan Kebaikan, penghargaan kepada mujizat dan tanda-tanda Kami; ini adalah mengapa Aku harus kembali mendidik mereka untuk belajar bagaimana untuk mencari WajahKu yang Kudus dan mengenaliNya; ketika pondasimu jatuh kepada kehancuran, tidakkah Aku melakukan intervensi ? namun percaya bahwa Aku telah berhenti berkarya bagi ciptaanKu dengan karunia melimpah seperti di masa lalu, maka itu adalah sebuah bidat yang berbahaya ! setiap pekerjaan yang Aku lakukan adalah penuh dengan kemuliaan dan keagungan; Karya-karyaKu luhur dan mereka yang bergembira pada karya-karya tersebut adalah mereka yang benar dalam memperhatikan mata mereka; Pembawa amanatKu, percepatlah perintah RajaMu untuk menulis sebuah Ode, dengan nama :

“Nyanyian Trinitas Maha Kudus”

kemudian beritahukanlah di setiap kota, provinsi dan hormatilah Kami; Sang Bapa akan menyampaikan amanat kepadamu sekarang …..

(tadi adalah amanat Yesus)

Sang Bapa Berbicara :

ciptaan, jangan menangis, jangan bersedih hati, tetapi bersukacita dan bersenanglah ! jangan lagi menyanyikan lagu duka ketika Penciptamu sedang bernyanyi kepada kalian ! tetapi bukalah hatimu sehingga Kemuliaan dan CahayaKu menghiasi kalian dengan agungnya; jangan tutup telinga kalian terhadap Rajamu yang membawakan kalian harta dari surga; Dia yang disebut : tak dapat dimasuki, tak terlihat atau seperti : hakikat yang tersembunyi, kini sedang melayani kalian ! bersukacitalah di era Kerahiman ini dan bergembiralah ! Oh Ras manusia yang begitu dicintai ! Mengapa kalian mengijinkan penghancuran dan keruntuhan membungkus dan menyerbu kalian sampai demikian hebatnya ? katakan padaKu, buah apa yang Aku terima dari tanganmu ? Ketika orang-orang merintih dan meratapi karena penindasan berat, atau berteriak karena kezaliman dari musuh-musuh mereka, tidak ada satu orang pun berpikir untuk bertanya, "dimana Allah, yang membuat puji-pujian indah bergema ?" tidak ada satu pun mengakui bahwa mereka telah menyuburi tanahnya dengan kekafiran; kalian sedang menghukum hidupmu sendiri, oh ciptaan ! NyanyianKu sekarang adalah untuk menuntun kalian pada pertobatan dan mengakui diriKu; walaupun kalian adalah daging dan tulang serta substansi fana, namun Aku telah memberkati kalian dengan RohKu dan menciptakan kalian dalam CitraKu;

banyak diantara kalian yang bertanya dengan kesangsian : “Bagaimana dapat esensi yang tersembunyi ini berada di atas segala esensi, yang tak dapat dibayangkan sama sekali, yakni Allah, yang memanifestasikan DiriNya sendiri dengan cara mistik di era modern ini dan yang menyatakan DiriNya sendiri dengan cara langsung melalui salah satu dari kita yang juga adalah debu dan abu ?” karena kalian tidak dapat melebihi DiriKu, maka Aku dalam terang dan pengetahuan transendental, berkehendak menyampaikan NyanyianKu kepada generasi ini yang berada dalam kebutuhan mendesak akan pertolongan, maka Aku menyatakan DiriKu sendiri kepada kalian dengan cara ini…

Oleh karena itu Aku bebas bernyanyi kepada kalian dan mengingatkan kalian akan fondasi sejatimu; Aku bernyanyi kepada kalian untuk menguatkan dan menghibur kalian, untuk mengatasi patah hati kalian dan melakukan keajaiban di hati kalian; NyanyianKu akan serupa dengan manisnya madu pada semua mulut, dan serupa dengan musik di pesta anggur, menjadi Pencipta segalanya dan penyebab segala sesuatu Aku ada dimana-mana dan tak seorang pun dapat berkata tentang DiriKu : “Allah tidak menyatakan DiriNya dengan cara ini; “bagaimana mungkin kalian berkata-kata ini ketika kalian berada dalam kegelapan ? Maka dari itu, bangkitlah dengan sukacita dan selidikilah kegelapan kalian, karena siapa yang serupa dengan DiriKu ? Bapa, Aku lah itu, Nyanyian liturgis dari jiwamu, Akulah itu, Allah Yang Maha Terang, Akulah itu;

Alkitab berkata : “berbahagialah yang murni hatinya, karena mereka dapat melihat Allah;” namun saat ini Vassula, setiap orang melihat sejauh yang mereka mampu, tetapi Aku berkata kepada kalian semua, kalian juga dapat termasuk diantara Orang-orang KudusKu yang dapat melihatKu apabila kalian mengijinkan Roh KudusKu melewat kalian untuk menghancurkan segala ketidakmurnian dan sekali kemurnian itu diperoleh, maka penglihatan kepada DiriKu akan diberikan kepada kalian;

ah, generasi, dari sejak awal mula Aku menciptakan kalian dalam rupa Kodrat DiriKu, Aku berkata : “marilah Kita ciptakan manusia dalam Rupa Kita, dalam keserupaan dengan Diri Kita sendiri; “Tetapi seperti yang kalian ketahui, si Iblis, dalam iri-hatinya dan kebenciannya kepada DiriKu dan kalian, ia membawa kalian semua untuk berhadapan dengan Kematian; Musim Dingin telah berlalu dan Dia yang adalah Musim Semi datang ke dunia dan menebus kalian untuk memberi kalian pakaian sekali lagi dengan Keindahan yang Mulia dan Ilahi, maka apa yang harus kalian takutkan lagi ?

Sekarang, datanglah kalian yang merindukan Aku dan berjejal di sekelilingKu; datang dan dengarkanlah Nyanyian yang datang dari Surga

Diberkatilah orang yang merangkul DiriKu, Aku akan menguatkannya dalam persatuan…saat ini, Aku melangkah keluar dari surga tertinggi, untuk memanggil kalian dan menjadi satu dengan DiriKu; Aku sedang memberikan DiriKu sendiri kepada kalian untuk menemukan KebesaranKu dan KeilahianKu; hal ini merupakan persatuan mistik antara Pencipta dan ciptaanNya; Sang Mempelai Pria, yaitu Raja kalian juga, mengajak kalian untuk mempersunting DiriNya; seperti halnya mempelai pria melangkah keluar dari paviliun emasnya, bersinar seperti matahari dengan keramahanNya, dan berkilauan dalam CahayaNya, maka Aku melangkah keluar dari surga untuk mengundang kalian masuk ke dalam Ruang emas dari HatiKu, yakni KasihKu dan dadaKu;

kalian, yang tidak pernah memahami kedalaman Kasih IlahiKu, tidak juga memahami bahwa HatiKu adalah ranjang pengantin kalian, maka datanglah dan belajarlah bahasaKu…Aku sedang mengundang jiwamu yang kecil untuk menikmati manisKu; rinduKu dan Aku akan menambahkan, dahagaKu, yakni menyelamatkan kalian dan mengangkat kalian naik ke surga dimana kalian berasal.

Datanglah kepada Ku, MilikKu, dalam Ruang Emas dari DadaKu dan Aku akan memberikan jiwamu pandangan Wajah KudusKu; terkasih; untuk mendengarKu harus dilahirkan kembali; untuk melihat DiriKu maka harus demikian adanya; lalu tawaran apa lagi yang lebih baik kecuali orang itu menawarkan kalian kebahagiaan abadi dalam kehidupan bersamaKu ? dan untuk selama-lamanya ? maka dalam lembah Kerahiman Aku dapat mencuci kalian dari segala noda dan memurnikan kalian dari segala dosa, untuk memperoleh warisanKu…

bersambung....

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan (16/10/2008)

Rabu, 27 Juni 2007

Jeritan dari Hati Kudus Yesus : Keinginan Kristus untuk Persatuan

Sumber : http://www.tlig.org/en/churchunity/cryforunity/

Jeritan dari Hati Kudus Yesus : Keinginan Kristus untuk Persatuan

Para peziarah yang terhormat,

Di bawah ini adalah salinan dari ceramah Ziarah Vassula yang disampaikan pada tanggal 25 Mei 2007 di Hotel Adakule Turki. Mohon ceramah ini disebarluaskan kepada para pembaca Hidup Sejati dalam Allah dan sahabat-sahabat serta kepada para klerus di Negara anda.

Ceramah ini disampaikan kepada hadirin yang berjumlah 500 orang dari 59 negara yang terdiri dari seorang Kardinal, seorang Uskup Agung, 9 orang Uskup, imam dan orang-orang awam dari 18 denominasi Gereja dan orang-orang dari kepercayaan lainnya. Vassula dalam ceramahnya menerima tepuk tangan berdiri [standing ovation] selama 2 menit – respon Vassula terhadap hal ini adalah mengucapkan rasa syukur, dia lalu berputar dan menghadap ikon Yesus dan Maria dan menunjuk ke arah ikon tersebut, sambil berkata : “Terima kasih Yesus dan Maria”.

Ceramah ini adalah panggilan profetik yang kuat kepada seluruh umat Kristen dan seluruh denominasi. Ceramahnya menggerakkan nurani dan menuntut sebuah tanggapan. Ceramah ini seharusnya diberitahukan ke para pembaca Hidup Sejati dalam Allah [HSDA] di mana pun mereka berada dan setiap orang dalam HSDA harus menyebarkan amanat ini kepada para imam, pelayan gereja, juga kepada gereja-gereja dan seluruh uskup.

Mari sekarang kita masukkan salinan ceramah Ziarah Vassula tahun 2007 ke dalam buku-buku tentang Persatuan Gereja. Kami para pembaca HSDA harus berdoa tentang amanat ini dalam jalannya – dan segera – agar telinga setiap orang terbuka dan hati mereka berubah.

Rahmat dari ziarah terakhir ini harus diusahakan untuk berkembang dan menyebar.

Rm. John Abberton & Rm. Tony Sullivan

15 Juni 2007

Ceramah Vassula tentang ajaran Persatuan terkandung dalam Amanat HSDA, di Kegiatan Ziarah Ekumenis tanggal 25 Mei 2007.



Gereja itu satu dan selalu satu, namun jemaat Gereja adalah mereka yang berada dalam percekcokan, syak wasangka, kesombongan dan terutama adalah kurangnya kasih mereka terhadap yang lain sehingga mengakibatkan terpisahnya mereka dan kita semua tahu tentang hal ini.

Kristus yang merasa disakiti, berkata dalam satu amanatNya : “KerajaanKu di bumi adalah GerejaKu dan Ekaristi adalah Kehidupan GerejaKu, yakni Gereja yang Kuberikan kepada kalian. Aku meninggalkan kalian dengan satu Gereja namun baru saja Aku pergi kepada Bapa, kalian melemahkan GerejaKu hingga kering ! Kalian meratakannya ke tanah ! dan KawananKu tersasar ke kiri dan ke kanan. Untuk berapa lama lagi Aku harus minum dari Piala perpecahan kalian ? Piala penderitaan dan penghancuran ! (14 November 1991).

Ratapan yang datang dari Yesus ini seharusnya diperhatikan oleh kita dan jalan menuju rekonsiliasi dan persatuan harus mencakupi seluruh hidup Gereja dan menjadi prioritas kita sehingga dapat mencapai sebuah tujuan yakni tujuan Kristus. Ini adalah hak kita kepada Allah, ini juga adalah kewajiban kita kepada Nya, ini adalah tanggungjawab kita untuk menjaga kredibilitas Gereja.

Tetapi, seberapa banyak pun Gereja berjuang untuk mencapai tujuan ini, sepanjang Hari Raya Paskah tidak disatukan dan tidak dirayakan bersama-sama maka perpecahan Gereja tetap ada dan tidak akan ada perkembangan sebab Kristus telah meminta mereka selama bertahun-tahun sampai saat ini untuk menyatukan tanggal Paskah sambil berjanji apabila hal ini dilaksanakan maka Dia akan menyelesaikan sisanya untuk mempersatukan kita semua dan membawa kita pada persatuan sejati.

Yesus berkata : ”Tinggal lah dalam KasihKu. Apabila kamu mematuhi HukumKu kamu akan tinggal dalam KasihKu (Yoh 15 : 9-10). Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar (Yoh 15 : 6).

Namun tampaknya banyak orang tidak menanggapi serius kata-kata Yesus. Betapa palsu dan korupnya orang-orang karenanya ! Meskipun Injil memanggil kita untuk tetap bersatu, meskipun adanya bisikan Roh Kudus, perpecahan Gereja tetap ada. Oleh sebab itu, ”Hidup Sejati dalam Allah” tidak boleh membiarkan lagi penyakit ganggang ini mematikan fungsi Tubuh untuk menyergap kita, namun kita harus melawannya dengan ikatan kasih. Kita semua seharusnya merasa bertanggungjawab karena telah membiarkan penyakit ini menghancurkan Tubuh Mistik Kristus meski apabila perpecahan ini tidak berasal dari kita namun dari leluhur kita, yang lalu menghancurkan persatuan Gereja.

Gereja juga seharusnya memberikan jalan dalam kerendahan hati dan mendengarkan jeritan kita semua, umat awam, yang memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka juga, yang begitu putus asa mengusahakan persatuan dan interkomuni.....Tanpa umat awam, tidak ada Gereja. Kami, orang-orang awam, kami semua begitu menginginkan persatuan Gereja.

Sejak kita mengetahui bahwa Allah membenci perpecahan yang karenanya merupakan kesalahan dan skandal, lalu mengapa sebagian umat dalam Gereja, secara sadar, tetap melukai Kristus dengan bersikeras mempertahankan perpecahan ini ?

Untuk hidup dalam Persatuan dengan kasih dan kerendahan hati bukan lah suatu pertanyaan yang sentimentil, bukan juga memperdagangkan iman dan Kebenaran, namun persatuan ini adalah menyatakan Kebenaran yang berasal dari Alkitab, dan melaksanakan setiap kata dalam Injil dalam hidup kita. Kita tidak boleh tuli terhadap Sabda Allah.

Sudah berabad-abad hinnga saat ini Orang-orang Kristen terpecah belah, beberapa diantaranya mengakui dosa-dosanya dan yang lain dengan penuh penyesalan mengakui bahwa mereka tidak memiliki kuasa untuk berbagi Ekaristi kudus bersama-sama. Jadi apa yang membuat Gereja bertahan dalam perpecahan ? Apa yang membuat mereka menjadi demikian adalah suatu fakta bahwa mereka tidak dapat mengambil keputusan, tidak juga dapat melakukan rekonsiliasi, atau memaafkan karena sekali lagi, ini disebabkan kasih dan kerendahan hati sudah hilang. Selama hati mereka tidak menyala karena kasih Kristus dan api Roh Kudus, mereka akan tetap pasif dan tak berdaya sama seperti tulang-tulang kering dalam penglihatan Yehezkiel.

Kasih adalah akar dan fondasi persatuan Gereja. Apabila Gereja belum hidup dalam komuni penuh maka ini disebabkan segala sesuatu diekspresikan atau didiskusikan dan dilakukan tanpa adanya kasih, sehingga menjadi mandul. Perpecahan gereja ini ditujukan langsung kepada Kristus. Semua yang menyebut dirinya orang Kristen dan tetap terpecah maka mereka telah mematahkan Perintah Yesus Kristus yang berkata : ”Kasihilah sesamamu manusia”. Mari kita hadapi itu, orang-orang Kristen yang tidak mengasihi dan hanya hidup dalam kemuliaan diri sendiri tidak akan pernah ber-rekonsiliasi sebab mereka belum hidup secara penuh dalam Kristus.

Ingatlah ketka Kristus pada saat Perjamuan terakhir memberkati para murid dan mengangkat roti : ”makan dan minumlah, inilah TubuhKu”. Kemudian Dia mengambil piala dan mengucap syukur serta membagi-bagikan piala itu kepada para muridnya sambil berkata : ”Minumlah pialaKu, kalian semua, karena inilah DarahKu, Darah Perjanjian Baru dan Kekal yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa”.

Inilah Perintah Kristus, jadi kita semua harus mematuhiNya. Bagaimana mungkin kita dapat berkata bahwa kita hidup dalam Kristus kalau kita belum berdamai dan ber-rekonsiliasi satu sama lain ? Apakah pernah terlintas dalam pikiran jemaat Gereja bahwa mereka sekarang ini hidup dalam dosa setiap hari oleh sebab dosa perpecahan ? Oleh sebab itu, apabila ini disadari oleh kita maka para gembala dan umat beriman harus memilih.

Ada 2 [dua] pilihan di sini. Pilihan pertama adalah milik Allah dan datang dari Allah yaitu : hidup dalam kasih, damai, kerendahan hati, rekonsiliasi dan persatuan. Pilihan kedua adalah milik Setan dan berasal dari dia yakni : kebencian, perang, kesombongan, kurangnya pengampunan, egoisme dan perpecahan. Tidaklah sulit untuk memilih. Namun ketika kita memilih dan mengambil bagian dalam pihak Allah dan tidak bertindak dalam hal itu maka kita akan dimintai pertanggungjawaban, dan kita semua akan membayar mahal atas setiap sikap arogan, kesombongan, syak wasangka, dendam, kurangnya kasih karena sikap dingin kita dan setiap kata-kata yang kita ucapkan terhadap satu sama lain, setiap ego, dan seterusnya, sebab dengan demikian kita memutuskan Perintah Kristus. Jadi semudah itulah adanya.

Pada saat Pengadilan Terakhir, kita tidak dapat bercerita kepada Allah bahwa Dia tidak pernah menunjukkan Kemurahan HatiNya pada saat kita hidup, bahwa Dia tidak berbagi RencanaNya dengan kita atau tidak juga kita berpura-pura belum pernah mendengarkan Dia dalam PanggilanNya atau kita belum pernah memahami DiriNya. Aku tahu, begitu juga seperti yang kalian tahu, bahwa Tanda-tanda Zaman sedang memanggil kita semua kepada Persatuan. Bagaimana dengan beberapa otoritas Gereja yang tidak mampu membaca Tanda-tanda Zaman ? Kita tidak dapat menolak tanda-tanda itu yang berasal dari Roh Kudus, namun sebagian dari kita ternyata menolak tanda-tanda zaman tersebut. Hal ini disebabkan mereka telah kehilangan indra supernaturalnya dan mereka hanya percaya pada naturalisme dan ini adalah dosa berat.

Tindakan-tindakan yang hanya omong kosong bertentangan dengan apa yang Yesus mohonkan kepada Bapa dan DoaNya ketika Dia berkata : “Semoga mereka menjadi satu, sama seperti Engkau dalam Aku dan Aku dalam Engkau sehingga dunia boleh percaya bahwa Engkau lah yang mengutus Aku” (Yoh 17:21). Dan lebih-lebih lagi ketika kita tidak berbuat apa pun untuk membuat persatuan dalam Gereja namun diam saja maka ibaratnya kita serupa kuburan di dalam tempat pemakaman luas.

Apabila orang berkata kepada kalian bahwa kalian ternyata sedang melakukan sesuatu yang salah ketika kalian sedang hidup dalam persatuan spiritual atau melakukan interkomuni seperti saat ini dan juga di masa-masa lampau, kalian seharusnya bertanya kepada orang-orang tersebut :

“Mengapa engkau mencobai Allah dengan memaksa para gembala tetap terpecah belah ? Apabila engkau mempertanyakan kepada ku tentang tidakan rekonsiliasi dan kasih, engkau harus tahu bahwa Aku hanya mengikuti Perintah Yesus. Jadi apa yang terbaik bagi mu untuk dilakukan, mengikuti Perintah Yesus Kristus atau melanggarNya ? Apakah dosa untuk mengasihi dan ber-rekonsiliasi dengan satu sama lain ? Tidak, ternyata tidak; dosa adalah lebih kepada pelanggaran dan penolakan terhadap Perintah Tuhan dan panggilan akan Persatuan. Dosa perpecahan kalian telah menghancurkan bagian dari Gereja dan membuatnya tandus karenanya, dan kalian pasti mengetahuinya. Bagaimana mungkin Tubuh Kristus dapat dikenali di dalam diri kita apabila kita terpecah ? Bagaimana mungkin dunia percaya bahwa Allah lah yang mengutus Kristus ? Aku, dari pihakku, telah memilih untuk tidak seperti kuburan kosong yang seperti benda mati yang dipisahkan dan dicabik-cabik oleh egoisme mereka dan oleh roh kesombongan, syak wasangka dan kepentingan diri sendiri, namun Aku akan mendengarkan Perintah Tuhan dan Aku akan tinggal di dalam Nya karena Aku telah membaca Tanda-tanda Zaman dengan bantuan Roh Kudus yang memanggil kita menuju Persatuan, yakni berbagi satu sama lain di sekeliling satu Altar....Aku ingin menjadi Ikon sempurna dari Persatuan, yang dengan lembut menarik orang-orang untuk hidup dalam “Hidup Sejati dalam Allah” dan tinggal dalam Trinitas Kudus.

Dan kalian akan mengerti, sahabat-sahabatku ketika kalimat ini diucapkan maka reaksi mereka yang menolak persatuan dan yang memegang kunci Kerajaan Allah, tidak juga membiarkan dirinya atau mengizinkan orang lain masuk, maka hal ini indentik dengan mereka yang berkuasa di masa lampau, orang-orang tua, para penulis seperti Annas si Imam Besar, Kayafas, Yonathan, Alexander dan para anggota keluarga imam Yahudi yang menganiaya Petrus dan Yohanes yang berkata satu sama lain : “Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu." (Kis 4:17).

Namun tanggapan kita saat ini seharusnya sama seperti yang dikatakan Petrus dan Yohanes : "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah” (Kis 4:19). Dalam situasi yang berbeda Petrus bersama murid yang lain berkata kepada imam besar di Mahkamah Agama,: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (Kis 5:29).

Tanyakan juga kepada mereka : “Siapa dari dua orang ini yang berdosa ? Orang yang berdamai dengan saudara-saudaranya berbagi satu Piala dan satu Roti dan mengikuti Perintah Kristus atau orang yang tidak berdamai dan tetap terpisah, melepaskan racun kepada saudaranya dan dengan demikian berpihak pada si Pemecah ? Atau Kristus adalah Allah Perpecahan atau Allah Persatuan ? Aku, di pihakku percaya bahw aku di pihak yang benar, sebab Aku telah memilih rekonsiliasi, yang diajarkan oleh Injil kepada kita. Aku tidak yakin bahwa aku berdosa atau melanggar atau melukai Tubuh Mistik Kristus, atau menyatakan moral yang berbahaya kepada umat beriman; sebaliknya aku berdamai dengan saudara-saudaraku dalam kerendahan hati dan kasih, hidup dalam persatuan spiritual yang oleh Kristus telah diadakan kepada kita selama berabad-abad”. Inilah yang seharusnya kalian terangkan kepada mereka.

Tuhan berkata dalam sebuah amanatNya : “Naikkan suaramu di dalam RumahKu dan tanyakan kepada para GembalaKu : “Apakah ada orang-orang yang bersedia bekerja dengan penuh kekuatan dan kasih untuk membangun kembali Rumah ini yang sedang terhuyung-huyung ? Apakah ada orang-orang yang bersedia untuk mempertahankan Rumah ini ? Apakah ada orang-orang yang mengerti bahwa Aku yang sedang berkata-kata ? Apakah ada orang-orang dalam Rumah Tuhan yang ingin menyebarkan Kerajaan Allah ?” (20 Oktober 1998).

Mari kita memohon kepada Tuhan untuk mengirimkan Roh KudusNya yang adalah Sumber Persatuan Umat Kristen untuk menerangi mereka yang masih keberatan terhadap jalan menuju Persatuan.

Kita seharusnya memohon kepada Roh Kudus untuk juga memperkuat kita dan memberi kita Roh Keteguhan untuk dapat melanjutkan dengan semangat dan keinginan melaksanakan Kehendak Allah dan kita seharusnya tidak pernah berkecil hati atau lelah apabila ada perbuatan jahat yang ditujukan kepada kita oleh mereka yang tidak mendengarkan panggilan Roh Kudus : menjadi satu. Kristus berkata dalam sebuah amanatNya : “Aku hanya dapat mengucapkan satu kata dalam pertemuan mereka dan dengan satu kata itu saja mempersatukan GerejaKu. Namun kemuliaan Surga diberikan kepada kepadaKu melalui Kemiskinan, Kemalangan, dan melalui mereka yang disebut tidak layak”.(13 Oktober 1991)

Jadi di sini, Aku mengambil bersama dengan semua para pembaca Hidup Sejati dalam Allah yang kontempatif, suatu posisi Kemiskinan, Kemalangan yang dianggap oleh orang terpelajar dan bijak sebagai sebuah kecocokan dan aku memohon kepada pejabat Gereja untuk menghentikan pertengkaran diantara mereka demi Kasih Kristus serta menghentikan ketidaktulusan dan kelalaian mereka terhadap persatuan dan mengijinkan Roh Kudus untuk membimbing mereka dengan mendengarkan rintihan Roh yang memohon, memerintahkan kita agar bersatu di sekeliling satu Altar, berbagi satu Piala dan satu Roti, dan bersama-sama menyatakan dalam satu suara bahwa hanya ada satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah yang adalah Bapa untuk semua, di atas semua, melalui semua dan di dalam semua.

Selasa, 10 April 2007

Tentang Vassula Ryden dan Amanat-amanat Ilahi

HIDUP SEJATI DALAM ALLAH - AMANAT YESUS KEPADA DUNIA

By Leonard T. Panjaitan (22 April 2002)

A. YESUS MEMILIH VASSULA RYDEN

Pada sekitar bulan November 1985 di Bangladesh, Malaikat Daniel datang menemui seorang wanita orthodox Yunani kelahiran Mesir 1942 bernama Vassula Ryden -yang tinggal di negeri ini dalam rangka mendampingi suaminya yang bertugas sebagai staff PBB- untuk menyampaikan pesan bahwa Yesus Kristus akan segera datang kepadanya dalam waktu yang tak terlalu lama. Proses kedatangan Daniel kepada Vassula pertama kali terjadi di rumah Vassula pada saat ia sedang mempersiapkan daftar belanjaan untuk keluarganya. Vassula terkejut dan tiba-tiba tangannya seperti digerakkan oleh sesuatu kekuatan tertentu dan ia tidak bisa mengontrolnya. Kekuatan itu menggerakkan Vassula kepada suatu secarik kertas dan menuliskan pesan yang berkata : “Jangan takut, aku Daniel , aku adalah malaikat pelindungmu”.

Sebagai seorang wanita awam yang tidak pernah ke gereja selama 30 tahun tentu hal ini sangat membingungkan dan meresahkannya. Apakah maksud dari semuanya ini ?

Singkatnya Malaikat Daniel menjelaskan maksud dan tujuannya kepada Vassula bahwa Allah akan memberikan mujizat yang besar pada dunia ini melalui hambanya yang lemah Vassula.

Sudah barang tentu hal ini sangat meragukan Vassula apalagi ternyata ia telah lama meninggalkan gereja dan hampir selama 30 tahun ia tidak pernah berhubungan atau bersentuhan dengan iman dan kepercayannya. Bisa dikatakan bahwa Vassula telah menjadi “kristen KTP” yang pergi ke gereja hanya pada moment-moment tertentu saja spt natal, paskah atau menghadiri pernikahan salah satu kerabatnya.

Namun demikian dengan sabar Malaikat Daniel membesarkan hati Vassula dan memotivasi dia bahwa Allah sangat mencintainya. Hingga pada suatu ketika Daniel menyuruh Vassula untuk mencari kitab suci. Namun ia bertambah bingung lagi karena pada saat itu ia berada di negara muslim Bangladesh dan sudah tentu akan teramat sulit untuk mencari kitab suci di sana. Kemudian Daniel berkata kepadanya : “Pergilah ke perpustakaan Amerika dan kamu akan menemukannya” .

Setelah mendapatkan kitab suci itu Daniel mulai mengajari Vassula dan melakukan pemurnian terhadapnya. Sampai pada suatu saat Yesus sendiri mengambil alih peran Malaikat Daniel dan menyapa Vassula. Yesus berkata kepadanya: “Vassula, mana yang lebih penting Rumahmu atau RumahKu” ? Dan Vassula menjawab : “RumahMu, Tuhan”. Dan Yesus kembali berkata : “Kalau begitu, Izinkanlah Aku berkarya melalui dirimu”. Dan Yesus menegaskan kepada Vassula bahwa RumahNya sedang dalam reruntuhan.

Setelah Yesus memperkenalkan diri kepadanya dan meminta izin kepada Vassula maka Tuhan kita pertama kali mengajari Vassula berdoa Bapa Kami. Hingga sampai larut malam Vassula baru benar-benar bisa berdoa Bapa Kami secara baik dan tepat. Hal ini perlu dimaklumi karena Vassula telah “murtad” sekian lamanya dan Yesus membantunya untuk kembali kepada JalanNya dengan memulai berdoa secara benar dengan segenap hati dan bukan dengan menggunakan bibir.

Keragu-raguan tetap meliputi Vassula terlebih-lebih siapakah dirinya ini ? dan seberapa pentingkah dirinya bagi Yesus Kristus dalam menerima mujizat ini. Namun demikian Yesus tahu akan hal itu. Dengan sabar dan penuh Kasih yang tak terbatas Yesus selalu menjelaskan kepadanya bahwa dalam kemiskinan dan kelemahan manusia Yesus ingin menunjukkan kekayaan dan kemulianNya.

Vassula menyadari bahwa ia tetap merupakan utusan Yesus yang rendah. Ia tahu bahwa ia akan menghadapi banyak pertentangan bahkan dirinya pun siap untuk dihujat, difitnah, dicemoohkan dan dibenci orang-orang. Sebagai seorang utusanNya yang rendah pun , Yesus berkata kepada Vassula : “Sesaat pun jangan menyangka bahwa Aku memberi karisma ini kepadamu karena Aku mengasihi engkau lebih dari Anak-anakKu yang lain” (BC 1-6:tgl.23.1.1987).

Jadi apa sebenarnya apa yang diamanatkan Yesus kepada dunia melalui Vassula ? Ia berkata, “Aku datang kembali dan menyegarkan segala sesuatu yang sudah pernah Kuajarkan” (BC 8:tgl.8.3.1987). “Amanat-Ku ialah Damai dan Kasih…Aku datanguntuk menunjukkan Kerahiman-Ku kepada dunia ini” (BC 8:tgl 8.3.1987).

Dan hal ini sudah menjadi KehendakNya untuk memilih Vassula yang lemah dan berdosa. Seperti yang tertulis dalam kitab suci “Sebab rancangan-Ku bukan rancanganmu, dan jalanmu bukanlah Jalan-Ku” (Yes 55:8) dan juga “Bukankah Yesus datang untuk menyelamatkan orang yang berdosa ? (Matius 9 : 13).

Sejak saat itu Vassula -setelah dirinya benar-benar bertobat dan dimurnikan Allah- dengan teguh dan penuh kesadaran menjadi instrumen Yesus dalam menuliskan dan menyebarkan Amanat-amanatNya ke seluruh dunia.

B. AMANAT-AMANAT YESUS

Untuk menunjukkan KasihNya yang tak terbatas pada dunia ini dan membuktikan bahwa Allah adalah Bapa yang baik dan tak pernah meninggalkan anak-anakNya walaupun dalam kesusahan besar (Lukas 14 : 5 – 6) serta terdorong oleh KerahimanNya yang tak terbatas dan melampaui akal budi manusia maka Yesus sekali lagi di dalam abad modern ini memanifestasikan diriNya melalui Vassula Ryden. Pesan-pesan atau Amanat-amanatNya sangat mengagumkan dan penuh dengan Kasih illahi yang tak terhingga. Metode yang dipakai Yesus dalam menjelaskan pesan-pesanNya ialah bahwa Yesus menulis langsung dengan menggunakan tangan Vassula, dan kadang-kadang Yesus mendiktekan kepada Vassula dan ia menuliskannya kedalam beberapa catatan-catatan.

Sesuai dengan kehendak Yesus, kemudian catatan-catatan atau amanat-amanatNya disusun secara rapih dan teratur oleh Vassula ke dalam beberapa jilid buku dan Yesus sendiri yang memberi judul amanat-amanatNya “Hidup Sejati Dalam Allah”. Amanat-amanatNya adalah suatu “Karya” Yesus sendiri dan bukan merupakan buah pikiran atau karya Vassula. Wanita ini hanya digunakan sebagai instrumen lemah namun memiliki karunia khusus serta istimewa yang diberikan Allah dalam menjalankan misi “berat dan suci” ini.

Secara umum Amanat-amanat Yesus terbagi menjadi 2 bagian besar yakni :

1. Rekonsiliasi antara Allah dan Manusia

2. Persatuan Gereja.

Mengapa Allah sampai turun lagi - dalam ikatan Roh Kudus – melalui Vassula ? Karena Allah telah melihat bahwa dunia ini ternyata lebih jahat dari Sodom dan Gomorah. Manusia telah kehilangan kasih dan damai Tuhan. Manusia tidak pernah mengandalkan kekuatan Allah dalam segala perkara. Ateisme, Rasionalisme dan Materialisme telah menjadi ideologi kita menggantikan Hati Kudus Yesus dan Maria. Generasi ini telah berubah menjadi generasi yang kejam dan jahat. Sehingga bisa kita lihat buah-buah kejahatan yang telah kita petik. Perang, kebencian, pertikaian, kekerasan, bencana alam serta kelaparan kerap kali menjadi persoalan hidup kita sehari-hari baik secara lokal maupun internasional. Menurut Yesus pula kita telah hidup di gurun yang kering dan gersang dimana hanya terdapat ular berbisa dan racun-racun. Yesus dapat mengubah gurun gersang ini dengan mata air serta sungai-sungai Kasih dan Damai asalkan kita mau menerima Yesus dengan kerendahan hati dan tulus. Yesus tidak ingin memaksa keinginanNya dan memperkosa kebebasan kita karena kita tahu bahwa Yesus Maha Lembut.

Allah juga mengetahui dan melihat ke dalam RumahNya bahwa GerejaNya sendiri telah terpecah belah. Tongkat gembala yang seharusnya satu telah dipatahkan menjadi dua dan lama-lama menjadi berkeping-keping. Kepada Vassula sendiri dikatakan Yesus bahwa perpecahan gereja adalah perpecahan tubuh Kristus dan ini adalah suatu dosa. TubuhNya yang merupakan Gereja harus satu seperti yang Ia telah berikan kepada Petrus (Matius 16 : 18 – 19). “Semua yang tercerai-berai harus kembali kepada Petrus” (baca Paus). Sambil menatap wajah Paus Johanes Paulus II, Yesus berkata (seperti mengemis) : “PetrusKu, jadilah GemaKu ! Berilah domba-dombaKu makan. Petrus, jangan menolak Aku lagi, terkasih !” (BC 19:tgl.1.12.1987). Inilah salah satu amanat Yesus agar gereja-gerejaNya bersatu di bawah persatuan Petrus. Dan tentang Paus pun Yesus pernah berkata kepada Vassula, “Paus adalah landasan Gereja. Dia adalah pengganti Petrus. Aku telahmemilih dia, orang harus mengakuinya”. Oleh sebab itu seperti yang diinginkan Yesus maka Dia menyuruh Vassula agar menemui Paus Johanes Paulus II. Kata Yesus kepada Vassula : ”Sampaikanlah kepada Takhta Suci, bahwa Akulah yang mengutus engkau kepada mereka. Dengarkan Aku, bila mereka bertanya dari komunitas manakah engkau, katakanlah kepada mereka bahwa engkau milik-Ku dan bahwa engkau berada di bawah Wibawa-Ku”. Lalu Vassula bertanya kepadaNya, Tuhan, aku bukannya mau berdebat, namun apakah aku tidak bisa mengatakan bahwa aku adalah seorang Ortodoks ? Aku seorang Orthodoks. Jawab Yesus : “Orthodoks! Katolik ! Protestan ! Kalian semua milik-Ku ! Kalian semua adalah Satu dalam pandangan-Ku ! Aku tidak membeda-bedakan siapa pun. Jadi buat apa takut ? Mintalah izin untuk bertemu dengan Yohanes Paulus, Paus-Ku yang terkasih. Ia tidak akan membeda-bedakan”. (BC 17:tgl.27.10.1987).

Dalam rangka persatuan gereja ini pula, Yesus telah membangkitkan Rusia dan akan menjadikannya sebagai pemimpin bangsa-bangsa secara spiritual. Untuk itu Yesus menghendaki agar Gereja Barat (Roma) dan Gereja Timur (Orthodox) segera bersatu. Inilah amanat utama Yesus yang akan digenapiNya. Dia melihat bahwa pondasi gereja dalam rangka persatuan adalah dengan bersatunya Timur dan Barat. Yesus menghendaki kepada Paus dan Patriark Othodox agar saling “membasuh kaki”. Menurut Yesus syarat utama persatuan gereja adalah kasih dan kerendahan hati. Dan persatuan gereja harus dimulai pertama-tama persatuan hati umat beriman.

Berikut ini adalah cuplikan dari amanat Yesus kpd Vassula tentang persatuan gereja :

5 Oktober 1994

“VassulaKu, ikutilah aturan-aturanKu. KehendakKu adalah untuk menyatakan kekayaanKu kepada semua manusia dan mengijinkan Roh KudusKu untuk menjadi pembimbing kalian. Jangan putus asa, KasihKu akan menghidupi kalian. Dengarkan dan tulislah :

“Keinginan hatiKu adalah agar Barat dan Timur bertemu. Aku membutuhkan dua pilar utama GerejaKu ini untuk bersama-sama mengkonsolidasikan GerejaKu. GerejaKu tidak akan kuat berdiri hanya dengan satu pilar. Aku telah menugaskan mereka untuk menjaga GerejaKu tetapi baru saja Aku pergi kepada Bapa maka perpecahan segera terjadi dan TubuhKu dicabik-cabik oleh tangan-tangan ciptaanKu yang mana Bapa sendiri telah menciptakan mereka. Sejak saat itu aku menderita hebat ….”

Banyak dari pesan-pesan Yesus yang menggambarkan betapa sedih dan menderitaNya Ia melihat dunia dan perilaku kita. Mengapa Yesus yang sudah mulia di surga bersama Bapa masih juga “menderita” ? Jawabannya karena Yesus tinggal di hati kita dan Ia merasakan apa yang kita rasakan.

C. KESAKSIAN PRIBADI TENTANG AMANAT YESUS

Perkenalan saya dengan buku “Hidup Sejati Dalam Allah” adalah sekitar Desember 1999. sama seperti Vassula yang pertama-tama ragu menerima wahyu pribadi ini, saya pun pada awal mula membaca buku ini agak ragu-ragu apakah ini benar-benar wahyu pribadi yang sesuai dengan kitab suci atau bersumber dari yang jahat ? Namun perasaan itu hanya sekilas saja dan saya pun terus melanjutkan untuk membaca beberapa halaman. Dan saya pun menemukan suatu kesejukan dan kekaguman yang luar biasa yang berasal dari amanat-amanat ini. Begitu menyentuh perasaan saya saat itu. Oh alangkah indahnya tulisan ini. Ada suatu kekuatan besar yang menarik saya yang membuat saya tak pernah bosan atau lelah membaca buku Hidup Sejati Dalam Allah.

Pertamakali yang terlintas dalam diri saya adalah : “ini dia…yang saya tunggu-tunggu..”. Suatu jawaban atas kehidupan pribadi saya yang galau, letih lesu serta impulsif. Tuhan telah menyapa saya sesaat setelah membaca buku itu. Dan entah apa yang ada dalam diri saya , sejak saat itu saya agak bersemangat dalam berdoa dan pergi ke gereja. Mungkin Tuhan telah membangkitkan saya dari kematian spiritualitas.

Dan hal ini terus berlanjut sampai saat ini dan pemahaman akan amanat-amanat Allah membutuhkan proses dan bimbingan dari Allah dan Bunda Maria. Apalagi kita dituntut tidak hanya membaca saja namun juga turut mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan ingin kita berubah dan hidup sesuai dengan hukum-hukumNya yakni kasih, damai dan kerendahan hati. Perlu diingat juga bahwa amanat-amanat Yesus kadang-kadang menggunakan bahasa simbol namun tidak membuat pembaca bingung. Sehingga yang diperlukan adalah keterbukaan hati si pembaca yang mau dibimbing oleh Roh Kudus. Ada satu kata-kata Yesus yang membuat saya tertarik yakni : “Anak-anakKu, datanglah kepadaKu seperti apa adanya engkau. Jangan menunggu sampai menjadi seorang santo agar engkau dapat datang kepadaKu….”

Sejak saat itu saya memutuskan untuk terus menerus intensif dalam membaca dan merenungkan semua pesan-pesan Allah itu. Saya menjadi semakin haus dan lapar akan firman-firman Allah . Amanat-amanat ini membuat saya semakin yakin bahwa kita tidak sendirian di dunia ini. Allah Bapa kita di dalam Yesus adalah Allah yang Hidup dan selalu bersama kita dalam setiap langkah kehidupan kita. (Matius 28 : 20; Yoh 14 : 18).

Dengan demikian secara ringkas saya dapat bersaksi bahwa dengan amanat-amanatNya maka :

1. Saya semakin menyadari kekayaan dan misteri-misteri yang luar biasa yang dimiliki oleh Sang Juru Selamat kita Yesus Kristus.

2. Saya semakin mengerti kitab suci karena amanat-amanat Yesus membuktikan bahwa kitab suci telah dan sedang digenapi.

3. Bunda Maria merupakan Bunda umat manusia sekaligus Ibu sejati kita. Peranan Bunda Maria ini sangat luar biasa dalam membawa kita – putra-putriNya - kepada keselamatan kekal. (Wahyu 11 : 3 – 6 ; Wahyu 12 : 1 – 6; Sirakh 40 :1)

4. Peneguhan terhadap tradisi gereja Katolik dan kita wajib menjaga tradisi-tradisi tersebut karena hal tersebut membawa kita kepada keintiman dengan Allah Tritunggal Maha Kudus.

5. Persatuan gereja akan segera terjadi dan kita termasuk umat yang “terpanggil” masuk ke dalam anggota gereja yang katolik, kudus dan apostolik. Bentuk kongkret dari persatuan gereja adalah urusan Yesus bukan urusan kita. Namun yang perlu kita sadari bahwa kita harus banyak berdoa demi persatuan dan kesetiaan para gembala seluruh dunia dengan Bapa Suci Johanes Paulus II.

Pada akhirnya Amanat-amanat “Hidup Sejati Dalam Allah” telah membawa saya pada pertobatan dan mencoba untuk hidup kudus karena Yesus adalah Kudus. Secara langsung maupun tak langsung amanat-amanat ini seperti Pohon dan buahnya (Lukas 6 : 43 – 45). “Dari buahnyalah pohon itu dikenal…..”, kata Yesus pula kepada Vassula.

Perlu diketahui juga walaupun Vassula beragama Orthodox Yunani namun hampir semua amanat-amanat Allah ini mengandung terminologi katolik dan Vassula pun selalu mempraktekan ajaran katolik seperti yang dihimbau oleh Yesus sendiri. Berdoa Rosario, mengaku dosa, puasa adalah hal-hal rutin yang dilakukannya dan istilah Hati Kudus YesusHati Suci Tak Bernoda Maria merupakan “jargon-jargon katolik” yang banyak ditemukan dalam setiap amanat-amanatNya. dan

Sebagai informasi tambahan, Yesus menyampaikan amanat-amanatNya menggunakan bahasa Inggris dan Amanat-amanat asliNya berada di Missouri AS sebagai tempat penyebaran amanat “TRUE LIFE IN GOD” atau “HIDUP SEJATI DALAM ALLAH” ke seluruh dunia. Dan sampai saat ini pun amanat-amanatNya masih terus diberikan sebagai “manna surgawi” generasi ini. Edisi Inggris –nya telah berjumlah 12 jilid buku. Dan di Indonesia “Hidup Sejati Dalam Allah” telah diterjemahkan oleh tim dari Unio Cordium (Stefan Leks, Indri Makki, Alice Iskak, Esther Lina) dan beberapa orang pastor spt Fr. Anicetus Djitapandrija, SJ dan sampai sekarang ini telah berjumlah 7 jilid buku. Buku-buku “Hidup Sejati Dalam Allah” ini dapat dijumpai di beberapa toko buku spt Gramedia dan Lumen Gentium. Atau para pembaca dapat mengunjungi website “Hidup Sejati dalam Allah” http://www.tlig.org

D. PENDAPAT SINGKAT GEREJA MENGENAI “HIDUP SEJATI DALAM ALLAH”

Dalam menilai wahyu-wahyu pribadi atau penampakan-penampakan Gereja Katolik sangat konservatif dan hati-hati. Banyak penampakan-penampakan yang sangat lama diakui Gereja spt Penampakan Bunda Maria di Fatima dan ada juga penampakan Bunda Maria yang belum diakui oleh Vatikan spt Medjugorje.

Khusus mengenai Vassula yang mendapatkan wahyu pribadi dari Allah kita Yesus Kristus maka gereja pernah mengeluarkan “Notification” atau semacam pernyataan dari Vatikan dalam hal ini diwakili oleh Kardinal Josep Ratzinger selaku Kardinal Prefect Conggregation of Doctrine of Faith (Konggregasi Ajaran Iman) tahun 1996. Secara ringkas pernyataan itu mengatakan bahwa amanat-amanat Yesus merupakan hasil dari meditasi dan kontempasi dari diri Vassula sendiri walaupun amanat-amanatNya berisi hal-hal postif. Tetapi keberatan-keberatan Gereja telah dijawab oleh berbagai thelogian spt Pastor Rene Laurentine, Michael O Carroll, C.S.Sp, serta Robert Hughes, S.M selaku para pembimbing rohani Vassula. Dan pada bulan Januari 1999 , dalam suatu wawancara dengan salah satu majalah Italia, Kardinal Josep Ratzinger mengijinkan kita untuk mempromosikan buku-buku “Hidup Sejati Dalam Allah” namun dengan kehati-hatian yang mendalam. Bapa Suci Johanes Paulus II sendiri pun telah berjumpa dengan Vassula dan ia memberikan kepada beliau beberapa buku “Hidup Sejati Dalam Allah”.

E. PENUTUP

Pertentangan-pertentangan akan selalu hadir dalam setiap kejadian atau peristiwa yang membawa manusia mengalami perubahan hidup spritual. Banyak mujizat dan wahyu-wahyu pribadi misal kpd Sr Faustina yang menerima doa koronka (Kerahiman Ilahi) yang pada akhirnya pun diakui gereja serta penampakan-penampakan Fatima, Garabandal maupun Medjugorje sampai kepada Vassula yang menimbulkan “kontroversi” di kalangan awam umat maupun pejabat-pejabat gereja katolik.

Namun sebagai umat beriman kita dituntut untuk selalu waspada dan tetap rendah hati dalam menilai semua kejadian atau mujizat-mujizat di akhir zaman ini. Hal ini tetap berpulang kepada iman masing-masing pribadi apakah mau secara tulus dibimbing oleh Allah atau tidak.

Pada akhirnya dari buahnyalah pohon itu akan dikenal (Lukas 6 : 43 – 45 ; Matius 12: 33 –35).

Tuhan beserta kita.

F. LAMPIRAN

Amanat bagi dunia

AKULAH HARAPAN YANG DIDAMBAKAN DUNIA
KALIAN TELAH MENGINDUSTRIALISASIKAN RUMAHKU

7 Februari 1991

Damai sertamu. Akulah Yesus. Aku adalah Harapan yang dicari-cari dunia. Harapan yang mereka cari itu ada dalam jangkauan mereka. Cukuplah mereka mengulurkan tangan ke arah Surga dan mencari hal-hal Surgawi. Mereka dapat mencari Aku, dan Aku akan menanggapi mereka. Aku tidak menyembunyikan Wajah-Ku, ataupun memalingkan Mata-Ku dari mereka. Mata-Ku mengamati kalian semua dan memperhatikan setiap langkahmu. Roh-Ku memang memenuhi seluruh dunia untuk menerangi kegelapan ini dan memberi Harapan kepada mereka yang meraba-raba jalan mereka di malam yang tak kunjung habis ini. Terkasih, dengan memiliki Surga sebagai tanah airmu, dan bumi sebagai tempat ziarahmu, selayaknyalah kalian bersukacita dan berharap.

Oh, ciptaan! Bukankah Aku telah berusaha membuka kafan kematian kalian dan membawa kalian menuju kehidupan? Ataukah Aku, yang membawa kehidupan, membawa kalian kembali kepada kematian? Aku adalah Kerahiman. Aku adalah Kasih. Pandanglah ke Surga dan lihatlah Tanda-tanda zaman. Aku datang untuk menghimpun bangsa demi bangsa, dan menunjukkan Wajah Kudus-Ku kepada kalian masing-masing dan mengingatkan kalian akan Kasih-Ku. Namun lihatlah, awal penderitaan telah mulai. Demikian pula awal dari rasa sakit saat melahirkan bagimu telah tiba. Kalian adalah para saksi, karena kalian telah menjadi orang-orang yang percaya bahwa apa yang kalian baca dalam Kitab Suci sedang menuju penggenapan : Pencurahan Roh-Ku pada hari-hari terakhir masa kegelapan ini, sedang turun dengan melimpah atas umat manusia. Kalian adalah saksi peristiwa-peristiwa yang dulu masih berupa teka-teki dan dikatakan dalam perumpamaan-perumpamaan. Kalian adalah saksi kelaliman Setan. Namun Aku berjanji kepada kalian, hai anak-anak kecil, bahwa segera sesudah kalian mengalami banyak kesedihan (yang akan semakin berat) akan datang Sukacita. Dan sesudah rasa sakit awal bersalin kalian, Kasih akan lahir di antara kalian!

Tetapi sekarang Aku memandang dari atas dengan cemas kejahatan-kejahatan generasi ini yang kini melebihi dosa-dosa Sodom dan Gomora dulu, karena harapan-harapan kalian bersandarkan Kristus yang palsu. Generasi ini amat keji, suka memberontak dan tercemar oleh darah, dan hidup di bawah bayang-bayang Setan. Oh, era! Apa yang kauanggap kebaikan dan kebijaksanaan, sesungguhnya memisahkan Aku dari kalian, karena hati kalian merasa hebat dan penuh kesombongan, sehingga kalian menganggap diri sama dengan Aku, Allahmu. Apakah kalian masih juga akan berkata : Aku ini tuhan, bila para pembunuh kalian menentang kalian? (Yeh 28:9). Darah telah mengalir di jalan-jalanmu. Dalam kejahatanmu, kalian memupuk harapan dengan bertumpu pada segala sesuatu yang bukan Aku. Kalian telah menaruh harapan pada manusia, bukan pada-Ku, kepada kekayaan yang tidak dapat menyelamatkan kalian, sambil meremehkan Kekayaan yang Kutawarkan kepada kalian di Surga. Kalian membangun harapan atas manusia yang bertumpu pada Kebohongan, karena kalian percaya bahwa kalian dapat mencukupi segalanya dengan kemampuan kalian sendiri. Memang, kalian (Tuhan mengacu kepada cara berpikir Freemason) telah menimbun kekayaan yang melimpah melalui usaha dagangmu, tetapi besok kalian akan mati.

Hanya sedikit saja yang bertanya: "Mengapa Tuhan dan Bunda-Nya tiba-tiba

turun kepada kita?" Dan hanya sebuah sisa jiwa para imam-Ku yang mau memperhatikan penampakan-penampakan Kami yang teratur. Telah Kukatakan bahwa Aku akan mengirim Utusan-Ku untuk mempersiapkan jalan bagi-Ku, (Mal 3:1) dan inilah yang tengah dilakukan oleh Bunda-Ku, yang juga Bunda kalian. Kitab Suci sedang digenapi, dan sungguh Aku berkata kepada kalian, bahwa Dia yang dirindukan oleh para Habel-Ku dan Yakob-Ku akan datang dengan tiba-tiba, memasuki Bait-Nya untuk menyingkirkan para Kain dan Esau yang telah menimbulkan kekacauan dan kehancuran Gereja-Ku Kalian telah membuat Rumah-Ku menjadi sebuah industri! Rumah ini yang seharusnya menjadi Rumah Doa! Kalian memang telah mengubah Rumah-Ku menjadi sarang pencuri!

Jika Aku seperti yang kalian (Para Kain dan Esau) katakan : "Dia Yang Kudus", maka di manakah penghormatan yang layak bagi-Ku? Jika Aku memang Gurumu, di manakah kehormatan yang layak Kuterima? Jika Aku Allahmu, di manakah sembah sujud dan dupa yang seharusnya tertuju kepada-Ku? Di manakah devosi yang seharusnya menjadi milik-Ku? Bagaimana mungkin kalian tidak bisa membaca Tanda-tanda zaman? Bagaimana mungkin kalian tidak dapat mengerti hal-hal yang bersifat Surgawi? Bagaimana mungkin kalian tidak percaya lagi pada Keajaiban-keajaiban-Ku? Mengapa kalian menganiaya para Habel-Ku dan Yakob-Ku? Jika tidak secara terbuka, kalian menyerangnya dengan sembunyi-sembunyi? Aku menampakkan Diri bersama Bunda Sucimu, dan Kami menyatakan Diri Kami melalui jiwa-jiwa di berbagai bangsa. Namun pernyataan Kami itu ternyata membosankan bagi kalian, bahkan membuat kalian marah. "Betapa menyebalkan semuanya!", demikian kata kalian (Mal 1:13) Sebab, sampai hari ini kalian masih belum memahami hal-hal Surgawi seperti para Habel-Ku dan Yakob-Ku. Tidak! Kalian tidak memahami Kasih-Ku maupun devosi yang seharusnya tertuju kepada Bunda-Ku. Kalian menyerukan iman dan bersandar pada kekuatanmu, wibawamu dan nalarmu. Suara-Ku yang menyerukan pertobatan para pendosa, mengganggu telinga kalian.

Jika Kebenaran tiba-tiba bercahaya sambil menyembuhkan dengan sinar-sinarnya, ternyata kalian menolak Anugerah-Ku yang Kutawarkan kepadamu hari ini, di eramu yang gelap ini. Apakah Aku harus menerima aniaya-aniaya berulang kali? Apakah Aku harus mengurbankan, tahun demi tahun, para Habel-Ku dan Yakub-Ku, yang adalah dupa altar-altar-Ku dan tiang-tiang kukuh Gereja-Ku? Kalian telah menutup telinga kalian terhadap Suara-Ku dan hanya mendengarkan suara kalian sendiri saja. Kalian telah menghambat banyak orang untuk makan buah-buah dari Kebun-kebun Anggur-Ku yang Baru karena Setan telah masuk ke dalam diri kalian serta menyerang jiwa kalian. Dan lihatlah! Orang-orang lain yang menebus kejahatan-kejahatan kalian (Suara Yesus tiba-tiba lunak dan sedih) Orang-orang lain menebus kesombongan kalian dan kebodohan kalian : demi menyelamatkan kalian! Setiap hari, jiwa-jiwa yang murah hati itu menyediakan pipinya kepadamu untuk dipukul, dihina dan disakiti. Demi kepentinganmu, jiwa-jiwa yang murah hati itu mengadakan silih atas kalian dengan darah mereka, demi menyelamatkan kalian.

Aku menunggu untuk dapat mendengar kalian, tetapi kalian tidak juga berkata apa yang seharusnya kalian lakukan. Kalian tidak bertobat. Kalian justru tersesat pada saat kalian mengejar jalan kalian sendiri, sambil menyeret serta jutaan jiwa. Kalian mencari kedudukan dan kekuasaan tetapi bukan untuk menangkap dan menyelamatkan jiwa-jiwa. Tetapi kalian akan jatuh... dan

kemurtadan yang berkelanjutan ini akan berhenti... dan dalam diri kalian, hai para Habel-Ku dan Yakub-Ku, Aku akan membangun kembali altar-altar-Ku yang dulu pernah ada, tetapi yang sekarang tinggal puing-puingnya saja. Aku akan membuat sungai-sungai dengan air sebening kristal mengalir keluar dari kalian, dan kesaksian kalian akan berbuah banyak karena air itu akan keluar dari Sumber-Ku. Dan seperti pohon-pohon kehidupan, yang tumbuh karena sungai Kudus itu, anak-anak-Ku akan tumbuh subur karena kesaksian kalian.




Hai, anak-anak, tabahlah! Aku tidak meninggalkan kalian, ataupun melupakan kalian. Siapa pun yang hidup dalam Aku akan merasakan Kasih-Ku. Siapa pun yang makan dari Aku, tidak akan ditinggal dan mati. Dia yang tetap tinggal dalam Aku akan hidup. Aku, Sang Mempelai Pria, sedang turun untuk mempersunting kalian dalam Damai dan Kasih-Ku, dan mengingatkan kalian bahwa sejak Awal Mula kalian adalah Milik-Ku. Aku, Tuhan, memberkati kalian, sambil meninggalkan Hembusan Kasih-Ku di dahi kalian. Jadilah satu dalam Nama Kudus-Ku.

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...