Tampilkan postingan dengan label Church. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Church. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Januari 2011

Gereja-gereja di Indonesia Berada Dalam Penganiayaan

Indonesia: Christian Churches Under Attack
UN Official Condemns Rising Religious Fanaticism
JAKARTA, Indonesia, JAN. 13, 2011 (Zenit.org).- Christian communities in Indonesia are reporting multiple attacks on churches and places of worship in 2010, while U.N. officials are calling for the cessation of sectarian violence and discriminatory laws that lead to interreligious conflict. 

Theophilus Bela, secretary general of the Indonesian Committee on Religion and Peace and president of Jakarta Christian Communication Forum, was part of a delegation last month to the United States to raise awareness of the anti-Christian persecution in his country.

The delegation met with religious leaders, government leaders in the White House, National Security Council, and State Department, and U.N. officials.

Bela noted that Navanethem Pillay, U.N. High Commissioner for Human Rights, stated that attacks on religious minorities in places like Egypt, Nigeria, Pakistan and Indonesia should serve as a wake-up call to authorities everywhere to combat rising fanaticism. She underlined the duty of all countries to protect the freedom of religion by eradicating sectarian violence and rooting out discriminatory laws that can lead to conflict.

Assaults

Among the attacks on Christian places of worship, Bela reported that the Catholic chapel of Christ the King in Desa Blimbing was hit by a homemade bomb on Dec. 7.

A homemade bomb was also found at a Marian shrine in Prambanan at the end of November.

The Catholic chapel of St. Joseph in Pare was set on fire on Oct. 12.

On Sept. 11, a group attacked the Catholic parish church "Alleluya" in Tanah Grogot and broke the windows.

Similarly, the windows were broken at St. Bellarminus Catholic School in Jatibening by a mob of radical Muslims on May 7. The next day, the mob returned, but police were able to avert another assault.

The Catholic hospital "Brayat Minula" in Banjarsari was hit with stones, and a window was broken on the same day that Cardinal Julius Darmaatmadja, former archbishop of Jakarta, was due to visit for the inauguration of a new building for the institution.

A Catholic chapel in Capar was threatened on Feb. 18 by members of the Muslim Reform Movement.

The Catholic church of St. John the Baptist in Parung was prohibited from celebrating Mass on the feast of the Ascension due to a radical cleric from the local Muslim Ulama Council who often speaks out against the church.

Another radical Muslim cleric closed access to the building site of the Catholic church of St. Mary Immaculate in Kali Deras, halting progress on the construction.

Local authorities closed a place of Catholic pilgrimage in honor of Mary in Desa Jati Mulya due to protests by local Muslims.

Other radical Muslim organizations pressured local authorities to prohibit the celebration of Mass at the Catholic retreat center "Wisma Semadi Klender" in Jakarta, though the decision was later reversed through the intercession of Bela.

Radical Muslims also protested at the rectory of the Catholic parish of St. Mary the Immaculate Heart in Cicurug, and the pastor was forced to sign a letter promising that the house would be only be used as his residence and not for worship.

The Catholic chapel of Rancaekek of the parish of St. Odilia in Cicadas was closed down by local authorities.

Local authorities halted the building of St. Mary Catholic church in Purwakarta due to fear of the local radical Muslim groups.

Protestant churches

Bela's report also included attacks on various Protestant Christian churches over the past year.

This included violence against the Huria Kristen Batak Protestant congregation in Pondok Timur, which was forced to begin celebrating services outdoors on an empty lot after authorities closed and sealed the church in July. The congregation suffered various assaults during their Sunday services, and on Sept. 12, a group of aggressors on motorcycles stabbed a 50-year-old man and beat the pastor over the head.

Bela reported that five Protestant Christian churches were burnt down and demolished, including in some cases the homes of the pastors and workers. Some ten other churches suffered mob attacks with stones, guns or threats by radical Muslim groups. Another 14 churches were closed by local authorities.

The report concluded by stating that there have been more anti-Christian attacks, but without sufficient data on details.

Rabu, 21 November 2007

Kerajaan Allah di Bumi - Apakah itu ?

Rekan-rekan Terkasih dalam Kristus,

Mari kita merenungkan sebuah tema tentang Kerajaan Allah. Apakah wujudnya Kerajaan Allah di bumi ini ? Atau memang kerajaan Allah di bumi itu ada atau eksis ? Jawabnya adalah Yes. Kerajaan Allah di bumi itu adalah Gereja. Sebuah institusi rohani yang diwariskan Yesus. Gereja dengan "G" kapital besar tentunya. Gereja yang fondasinya di atas Petrus, yakni di Gereja di Roma dimana kunci Kerajaan Surga diberikan kepada Petrus untuk mengikat dan melepaskan apa yang menjadi wewenang Petrus sampai diteruskan sekarang kepada Paus. Inilah yang disebut suksesi Apostolik dalam Kesatuan Tradisi. Alam mautpun tak akan mampu mengatasinya [Mat 16:18].

Ironisnya, kita tidak akan pernah menemukan satu pun kata "Gereja" dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Karena terjemahan LAI tidak tepat alias ngawur malah diganti dengan kata "jemaat". Masalah soal ini secara lebih lanjut, silahkan lihat web log di :

http://ourunity.blogspot.com/search/label/Biblika


Kembali ke masalah kerajaan. Kerajaan di bumi yang diwariskan Yesus adalah kerajaan yang rill, kongkrit, bisa disentuh, bisa dirasakan. Artinya kerajaan tersebut adalah visual. Visualitasnya adalah sesuatu yang nyata, bentuknya materi corporeal BUKAN Incorporeal. Oleh sebab itu, kalau kita ke Gereja, kita sebenar-benarnya datang ke kerajaan Allah di bumi yang juga sebenar-benarnya merupakan satu kesatuan dengan kerajaan di Surga. Jadi dengan pergi ke Gereja pada hari Minggu atau hari besar lainnya sebenarnya umat Katolik pergi ke surga. Kerajaan Allah di bumi yang adalah Gereja adalah identik dengan kerajaan Surga. Sehingga doa Bapa Kami ....."jadilah kehendakMu di bumi SEPERTI di surga" adalah pengejahwantaan kehendak Kristus akan warisanNya di bumi ini lewat Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

Lalu dimana kita bisa merasakan secara riil, kongkrit perangkat/simbol Kerajaan di bumi tadi ? Jawabannya adalah Sakramen Maha Kudus yang disimpan dalam Tahta Kerajaan yang bernama Tabernakel. Lewat Komuni Kudus lah kita mengalami proses peng-ilahian [Theosis] yang kongkret dengan menyentuh, memakan suatu roti-gandum yang berasal dari bumi ini NAMUN secara MISTERIUS berubah wujuh menjadi Tubuh dan Darah Tuhan [Transubstansiasi atau Misterion dalam Orthodoksi].

Inilah kekayaan teologi yang tak terbatas dari agama kita. Kalau dikatakan sentral dari Gereja adalah Yesus, jawabannya memang benar, namun berhubung kita berada di kerajaanNya di bumi maka yang secara visual ada/eksis adalah Sakramen Ekaristi yang tinggal dalam Tabernakel. Namun jangan salah arti, bahwa sesuatu yang visual itu hidup dari sesuatu yang non-visual. Roti yang berasal dari tanah yang kita rasakan dan terlihat akan berubah wujud menjadi Daging Yesus lewat Kuasa Roh Kudus. Dengan demikian, apa yang kita temukan, kita lihat, kita rasakan, kita sentuh dalam Gereja adalah sesuatu yang nyata/visual/kongkrit dan DIHIDUPKAN dari sesuatu yang tak terlihat/non visual/incorporeal, yakni kuasa Roh Kudus. Jadi pertama-tama adalah visual, dalam bentuk Ekaristi Kudus yang tinggal/bermukim di TahtaNya Tabernakel karena Kuasa Roh Kudus. Apa yang realistik ternyata hidup dari apa yang pneumatik [Roh].

Kalau disebut sentral Gereja adalah Kristus, nanti akan timbul kontradiksi, kalau begitu apakah Yesus hanya hadir di Gereja. Bisa-bisa orang-orang tidak perlu ke Gereja lagi karena Yesus ada dimana-mana toh [berbau Panteistik]. Makanya kenapa kita PERLU bahkan WAJIB ke Gereja karena kita mau menghadap, merasakan, ber-theosis dengan Raja kita yakni Yesus Kristus Sang Logos Inkarnasi. Ini TIDAK BISA dilakukan di sembarang tempat. Lantas, dimana kita bisa melihat Raja itu ??? Khan Dia sudah mulia di Surga sana ?? Jawabannya adalah : kita melihat Sang Logos secara kasat mata/visual di KEDIAMANNYA yang resmi yakni di Tabernakel. Dengan demikian sangat Logislah kalau kita menghadap TahtaNya, tentu dengan sikap berlutut, membungkuk dan menyembah Dia yang TINGGAL di TABERNAKEL tersebut.

Tak heran sebelum Konsili Vatikan II, seorang imam harus menghadap Tabernakel dalam merayakan Misa.

Lantas ada pertanyaan bukankah kerajaan Allah itu ada di hati manusia yang percaya kepadaNya ? Jawab : Benar. Tetapi hal ini terjadi karena kehadiran Gereja di bumi sebagai kerajaan Allah yang definitif, visual dan kongkrit. Artinya adalah Gereja subsist di hati manusia yang telah dibaptis dan menerima Sakramen Maha Kudus. Tanpa itu maka manusia tidak akan merasakan hadirnya Roh Allah di hati kita. Dia mampu bersemayam di hati manusia sebagai baitNya yang hidup. Jadi pertama-tama kita harus menjadi anggota Gereja yang sah baru kemudian kita mengalami ke-Allah-an di hati kita. Lambat-laun KerajaanNya menyerap di sekeliling keluarga, masyarakat dan negara hingga menjadi sebuah persekutuan [communion] raya dan kudus di bumi ini. Dialah sebagai Gereja Universal yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Dialah Kerajaan Allah di bumi ini.

Dengan demikian, Kerajaan Allah di bumi terdiri dari 2 dimensi :
1. Riil/Legalistik/Visual.
2. Pneumatik/Mistika/Spiritual/Rohaniah.
Inilah yang disebut MISTERI GEREJA.


Sumber-sumber yang bisa dijadikan rujukan :

ALKITAB --> KERAJAAN ALLAH


Matius 4
4:23 Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.


Matius 6
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


Matius 12
12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.


Matius 19
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Matius 21
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.


Matius 21
21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.


Kisah Para Rasul 1
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.


Kisah Para Rasul 8
8:12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.


Kisah Para Rasul 14
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.


Kisah Para Rasul 19
19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.


Kisah Para Rasul 20
20:25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.


Kisah Para Rasul 28
28:23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.


Kisah Para Rasul 28
28:31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.


Roma 14
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.


I Korintus 4
4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.


I Korintus 6
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,


I Korintus 6
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


I Korintus 15
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.


Markus 1
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"


Markus 4
4:11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,


Markus 4
4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,


Markus 4
4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?


Markus 9
9:1 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."


Markus 9
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,


Markus 10
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.


Markus 10
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."


Markus 10
10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Markus 10
10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.


Markus 10
10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Markus 12
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.


Markus 14
14:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."


Markus 15
15:43 Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.


Lukas 4
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."


Lukas 6
6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.


Lukas 7
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."


Lukas 8
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,


Lukas 8
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.


Lukas 9
9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,


Lukas 9
9:11 Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.


Lukas 9
9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah."


Lukas 9
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."


Lukas 9
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."


Lukas 10
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.


Lukas 10
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.


Lukas 11
11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.


Lukas 13
13:18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?


Lukas 13
13:20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?


Lukas 13
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.


Lukas 13
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.


Lukas 14
14:15 Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."


Lukas 16
16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.


Lukas 17
17:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,


Lukas 17
17:21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."


Lukas 18
18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.


Lukas 18
18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."


Lukas 18
18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.


Lukas 18
18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Lukas 18
18:29 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, isterinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya,


Lukas 19
19:11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.


Lukas 21
21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.


Lukas 22
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."


Lukas 22
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."


Lukas 23
23:51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.


Yohanes 3
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."


Yohanes 3
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.


Galatia 5
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Kolose 4
4:11 dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku.


II Tesalonika 1
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.


ALKITAB --> KERAJAAN SORGA


Matius 3
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"


Matius 4
4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"


Matius 5
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.


Matius 5
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.


Matius 5
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.


Matius 5
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


Matius 7
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


Matius 8
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,


Matius 9
9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.


Matius 10
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.


Matius 11
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.


Matius 11
11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.


Matius 13
13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.


Matius 13
13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.


Matius 13
13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.


Matius 13
13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.


Matius 13
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."


Matius 13
13:44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.


Matius 13
13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.


Matius 13
13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.


Matius 13
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."


Matius 16
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."


Matius 18
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"


Matius 18
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


Matius 18
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.


Matius 18
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.


Matius 19
19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."


Matius 19
19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."


Matius 19
19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


Matius 20
20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.


Matius 22
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.


Matius 23
23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.


Matius 25
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.


Matius 25
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.


I. Sumber : http://www.tlig.org/en/messages/949/

My Holy Spirit Will Come To Your Rescue
There Will Be A Second Pentecost

December 10, 1995

peace be with you; your aim must be to remain in the Truth and draw all people to the Truth and into My Kingdom; I am the Truth and My Kingdom on earth is My Church and My church is My Body which fills the whole creation;1 and the Life of My Church is My Holy Eucharist, the Way to eternal life; - I am the Way, the Truth and the Life;
I am Love; love Me and you shall live; through love your soul will begin to look for heavenly things; the world can offer you nothing that belongs to Me; cling to Me and you will remain rooted in Me and in this way you will win for yourself the eternal life which I promised you; I have called you, My Vassula, and I have taken you to draw through My Call, many sinners for repentance;
in the presence of many witnesses I spoke through you, appearing in your place; some have seen Me and believed; happy are those who have not seen and yet believe;

I have indeed entrusted you with this Message, because I knew you would take good care of My Interests; I said, I have entrusted you with this Message; this Message adds nothing new to Scriptures; everything I have said in this Message is written in Scriptures, but you have not understood yet fully what is written; you heard Me say: I will send you the Parakletos to be with you for ever and in those who love Me to teach you everything; My Spirit will be your Counsellor and your Educator; without Him even My Disciples never fully understood Me nor My teachings; but on that day I returned to the Father, I sent the Parakletos to them so that He reminds them of everything I had said to them while I was with them; I am all prepared now to come to you, but you have still not understood how and in which way; yet I have not been speaking in metaphors;

I tell you solemnly: I will send you My Holy Spirit in full force on all mankind, and as a foresign I will display portents in heaven as never before; there will be a second Pentecost so that My Kingdom on earth2 will be restored; many of you ask: 'when? when will all these things take place?' it is not for anyone to know times or dates that the Father has decided by His own authority; in the past your ancestors killed all those who foretold My Coming; and now, in your generation, you are doing the same; for how long are you to resist My Holy Spirit of Grace?
repent of this wickedness of yours and pray so that none of the things you have spoken may condemn you; doubt no longer, you will soon receive an outpour of My Holy Spirit so that your strength may be brought back; and you, sister of Mine, receive the tenderness of He who formed you; where you failed, I succeeded; where you lacked, My Holy Spirit replenished; My sympathy for you is immense; continue to put into action the lessons learnt from Me; learn that I shall complete My Work triumphant;

Vassula, will you go with Me just a mile longer?

Of course, if I still have my feet on me to walk with You.
their severe treatment on you will not affect you; My Message has been revealed to My saints and to those with a child's heart; Wisdom shuns from the wise and the learned, but all those who have raised their sword against you shall perish by the sword; My Words have not found a home with them, no, because love is missing .....
doctors of the law they call themselves .... which law? Mine or theirs? had they kept My Law they would have understood My language; 3 but they do not take in what I said;
ah, Vassula, repay evil with love; forgive and keep My silence to any blame thrust on you; a man draws on his own store; so honour Me since you come from Me;
go where I am sending you, go as a witness and proclaim openly all that the Father and I have taught you; Satan's hour is here, but soon Saint Michael will stand up and woe to the unrepentant sinner! now the devil is vomiting his rage over you and over every one of My interventions for your salvation, the sling of iniquity, but My Holy Spirit will come to your rescue and My Message will become a continuous canticle to the ears who want to hear;
pray, My Vassula, for your prayers delight Me; I bless you;

1 Eph 1 : 23
2 Jesus means the Church.
3 Jesus means in the Scriptures.

II. My Church Will Be One

October 16, 1987

Vassula I always reach My goals;
come I will tell you one day My Kingdom on earth will be as it is in Heaven, My Church will be united and blessed for all My devout ones will understand one another, exalted by My Hand, purified by My Blood My Church will be One
May Your desires come true Lord, many of us desire this, enlighten those who need to be helped to understand Your desires.
III. St. Clement dari Roma, Surat kepada Gereja Korintus 42,44
[-]
Para Rasul telah memberitakan Injil kepada kami dari Tuhan Yesus Kritus; Yesus Kristus [menjadi yang pertama yang berasal Allah. Kristus diutus oleh Allah dan para Rasul diutus oleh Kristus. Kedua penunjukkan ini, dibuat dengan cara yang teratur, menurut kehendak Allah. Setelah menerima perintah ini, dan setelah dijamin secara penuh melalui kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dan perintah ini ditetapkan dalam Sabda Allah, dengan jaminan penuh dari Roh Kudus, para Rasul kemudian memproklamasikan bahwa Kerajaan Allah ada dalam tangan kita [jangkauan kita-red]. Dengan memberitakan di banyak negara dan kota, para Rasul menunjuk buah-buah pertama mereka [dari hasil pekerjaannya], yang dibuktikan pertama kali oleh Roh Kudus, untuk menjadi uskup atau diakon dari mereka yang kemudian menjadi percaya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru, karena memang beberapa abad sebelumnya hal ini telah ditulis [dinubuatkan-red] berkaitan dengan uskup dan diakon. Demikian Injil berkata di beberapa tempat, : Aku akan menunjuk uskup mereka dalam kebenaran dan diakon untuk mereka dalam iman”. Rasul-rasul kita juga mengetahui, melalui Tuhan Yesus Kristus bahwa akan ada perselisihan atas jabatan episkopat. Untuk alasan inilah, makanya sebagaimana mereka telah memperoleh pengetahuan yang lebih maju dan sempurna akan jabatan itu, mereka menunjuk [pelayan-pelayan gerejawi] yang telah disebutkan dan setelah itu memberikan instruksi bahwa apabila mereka tertidur [tidak menjalankan pelayanannya-red], orang lain akan ditunjuk oleh para rasul atau berikutnya ditunjuk oleh rasul yang terpandang, dengan persetujuan seluruh Gereja dan siapa pun yang dalam tugas melayani kawanan Kristus tidak bersalah, melayani dengan roh yang rendah hati, damai dan netral serta berpengalaman dalam memberikan pendapat yang baik bagi semua orang maka mereka tidak dapat dikeluarkan jabatan pelayanannya secara tidak adil. Sebab dosa kita akan besar apabila kita mengusir dari jabatan episkopat mereka yang tidak bersalah dan memenuhi tugasnya dengan penuh kekudusan. Diberkatilah para presbiter yang setelah menyelesaikan tugas mereka sebelum masa ini, mereka telah mendapatkan keberangkatan [ke surga-red] yang berbuah dan sempurna; karena mereka tidak mengenal rasa takut kecuali oleh orang yang mengambil dari mereka tempat yang ditunjukkannya bagi mereka ini. Tapi kami melihat bahwa engkau telah memindahkan beberapa orang yang berperilaku mulia dalam pelayanannya, dimana mereka menjalankannya tanpa salah dan dengan rasa hormat.
IV. St.Irenaeus Lima Buku tentang Pengungkapan dan Penolakan ajaran sesat yang bernama Gnosis 5:2,2-3
[-]

Lalu demikian, apabila piala dicampurkan dan roti yang dibuatkan menerima Sabda Allah dan menjadi Ekaristi, dengan kata lain, Darah dan Tubuh Kristus, yang membangun dan menghasilkan substansi daging kita, bagaimana mungkin orang-orang ini dapat mengklaim bahwa daging itu tidak mampu untuk menerima karunia hidup kekal dari Allah, yakni ketika diberikan makanan Darah dan Tubuh Kristus dan menjadi anggotaNya ? Seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam surat kepada Gereja di Efesus, “Karena kita adalah anggota TubuhNya, anggota DagingNya dan anggota TulangNya (Efesus 5:30 ). Dia tidak berbicara tentang beberapa jenis manusia “spiritual” dan “tak terlihat”, karena roh tidak memiliki daging” [Luk 24:39]. Tidak, Dia tidak berbicara tentang organisme yang dimiliki oleh manusia riil, yang terdiri dari daging dan urat saraf serta tulang. Ini adalah sesuatu yang diberikan makan oleh piala yang adalah TubuhNya dan dikuatkan oleh roti yang adalah TubuhNya. Batang anggur mengakar pada bumi dan menghasilkan buah, dan “butiran gandum jatuh ke bumi” [Yoh 12:24 ], terpecah, tumbuh kembali, menghasilkan banyak buah yang berisi Roh Allah dan akhirnya setelah melalui proses yang terampil, diserahkan kepada manusia untuk digunakan. Dua barang ini, gandum dan batang anggur, kemudian menerima Sabda Allah dan menjadi Ekaristi, yang adalah Tubuh dan Darah Kristus.

Rabu, 04 April 2007

Gerakan Ekumenisme

Gerakan Ekumenisme : Apa dan Bagaimana yang seharusnya dilakukan untuk mencapai Persatuan Gereja yang Visible dan Penuh ?

By Leonard T. Panjaitan

Sejarah Singkat Gerakan Ekumenisme

Menurut Adolf Heuken, SJ dalam Ensiklopedia Gereja (1991) kata “ekumene” diturunkan dari kata oikumene yang berasal dari kata kerja oikeo dalam bahasa Yunani, yang berarti tinggal, berdiam, atau juga mendiami. Dengan kata lain oikumene berarti menyangkut “wilayah yang dihuni (manusia), maksudnya seluruh bagian dunia yang berkebudayaan. Dalam umat Kristen “ekumenis” mendapat pengertian “yang termasuk Gereja yang umum dan resmi”, misalnya dalam hubungan dengan konsili. Konsili ekumenis adalah konsili yang diadakan oleh seluruh Gereja di dunia dan berhubungan dengan persatuan kristiani. Sejak awal abad 20 yang lalu ekumenisme merupakan suatu gerakan yang dipakai di kalangan gereja-gereja protestan untuk mengembalikan keesan atau kesatuan gereja. Gerakan ini sebenarnya diilhami oleh semangat revivalisme atau pietisme yang berkobar-kobar pada abad 18 di Amerika dan Eropa dalam rangka penyebaran injil ke seluruh dunia serta pembaharuan hidup untuk kembali kepada kitab suci. Kemudian gerakan ekumenisme ini lahir pada saat Konferensi Pekabaran Injil Sedunia di Edinburgh Skotlandia yang berlangsung pada tanggal 14 – 23 Juni 1910. Konferensi ini dipelopori oleh John Raleigh Mott (1865 – 1955), seorang Metodis dari Amerika Serikat dan Joseph H Oldham (1874 – 1969) dari Skotlandia (Dr Christiaan de Jonge, Menuju Keesaan Gereja, 1990, hal 9). Para anggota konferensi ini memandang dirinya bukan hanya sebagai umat kristiani namun merupakan kumpulan gereja-gereja yang pada akhirnya menjadi daya dorong untuk memulai gerakan ekumenisme dengan melibatkan sebanyak mungkin gereja-gereja lainnya. Konferensi ini membicarakan beberapa pokok permasalahan antara lain adalah pekabaran injil di seluruh dunia, gereja di lapangan pekabaran injil hingga masalah kerjasama dan keesaan. Konferensi juga mendirikan 3 (tiga) badan yakni International Missionary Council (IMC atau Dewan Pekabaran Injil Internasional), gerakan Faith and Order (Iman dan Tata Gereja) -yang bertujuan untuk membicarakan soal-soal tentang ajaran dan organisasi gereja- serta gerakan Life and Work (Kehidupan dan Karya) yang berkecimpung dalam masalah sosial politis. Kedua gerakan terakhir ini berkembang dan mengadakan beberapa sidang raya hingga pada tahun 1948 sepakat melebur menjadi World Council of Churches atau Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) yang berpusat di Jenewa Swis. Selanjutnya pada tahun 1961 IMC pun ikut bergabung dengan DGD dan mengambil bagian dalam Pekabaran Injil. Keanggotan DGD mencakup lebih dari 200 Gereja yang mayoritas adalah protestan dan kemudian Gereja Orthodox bergabung tahun 1961. Sementara Gereja Katolik Roma tidak mau ikut bergabung oleh karena Magisterium atau Paus menganggap bawah Gereja Katolik adalah fullness atau kepenuhan dari Gereja yang didirikan dan diwariskan oleh Kristus sendiri kepada Petrus atau Penggantinya (Mat 16 : 18).

Sementara itu tujuan berdirinya DGD pertama-tama adalah untuk lebih mendekatkan sesama gereja-gereja anggota hingga akhirnya menuju kesatuan atau keesaan gereja. Di samping itu pula DGD juga berusaha untuk memelopori dan mendukung segala usaha di dunia ini dalam rangka terciptanya perdamaian dan keadilan sosial, menentang rasisme, ketidakadilan ekonomi dan perlombaan senjata. (Harta Dalam Bejana, Th van den End, 2001, hal 387). Kemudian di Indonesia semangat gerakan ekumenisme muncul tanggal 25 Mei 1950 ketika Dewan Gereja-gereja Indonesia (DGI) berdiri. Pembentukan dewan ini sebenarnya merupakan muara dari konferensi IMC yang ketiga di Tambaran pada tahun 1938. Tujuan dari DGI adalah pembentukan Gereja Kristen yang esa di Indonesia (AD 1950 ps 3). Dan pada saat Sidang Raya DGI X di Ambon tahun 1984 Dewan Gereja-gereja di Indonesia berubah menjadi Persatuan Gereja-gereja di Indonesia. Perlu kita perhatikan bahwa ada sedikit perbedaan tujuan antara DGD dan PGI dimana PGI berusaha untuk mendirikan Gereja yang esa di Indonesia sementara DGD hanya menciptakan suasana atau dasar yang baik bagi gereja-gereja untuk bersatu dengan sendirinya. (Th van den End, ibid, hal 88). Dewan Gereja-gereja dunia bukanlah “super gereja” melainkan wadah komunikasi antara gereja-gereja anggota untuk lebih mewujudkan usaha-usahanya menuju persatuan gereja.

Usaha-usaha Ekumenisme yang telah dilakukan Gereja selama ini

Gerakan Ekumenisme Gereja sebenarnya sudah sejak lama diusahakan oleh Gereja Roma dalam memulihkan persatuannya dengan Gereja-gereja Orthodox (Timur). Dalam buku A History of General Councils – AD 325 through AD 1870 yang ditulis oleh Mgr Philip Hughes 1961, Konsili Gereja (Katolik) di Lyon (1274) – yang dihadiri oleh Batrik Konstantinopel Germanus dan Uskup Agung Nicea Theophanos - dan Basel-Ferrara-Florence (1431 - 1445) yang dihadiri 31 orang perwakilan dari Gereja Orthodox Yunani, sebenarnya membicarakan reunifikasi dengan Timur terutama Yunani selain masalah yang lain dibahas seperti Filioque, Purgatory, hingga supremasi Paus sebagai kepala Gereja seluruh dunia. Namun usaha-usaha Gereja dalam kedua konsili ini kurang membawa hasil yang kongkrit dan gerakan ekumenis kedua Gereja Timur dan Barat ini sampai sekarang belum menjadi kenyataan.

Malah usaha-usaha menuju ekumenisme gereja mendapat tantangan keras pada tahun 1928 ketika Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik Mortalium Animos yang mengatakan bahwa Tahta Suci melarang semua orang Katolik membantu, mendukung atau pun terlibat dalam gerakan atau perkumpulan-perkumpulan ekumenisme protestan karena bertentangan dengan keesaan sejati Gereja yang sudah terpenuhi dalam Gereja Katolik Roma. Apabila orang-orang Katolik tidak mengindahkan larangan ini berarti mereka menyetujui suatu agama Kristen yang palsu dan sangat asing bagi Gereja Kristus yang satu itu.

Namun demikian aroma persatuan Gereja nampaknya terus-menerus dihembuskan oleh Roh Kudus hingga pada tahun 1959 Paus Johanes XXIII tiba-tiba mengeluarkan pemikirannya untuk membuat konsili ekumenis. Walaupun konsili Vatican II merupakan konsili Gereja Katolik namun Paus Johanes XXIII berpendapat bahwa pembaharuan gereja tidak mungkin berhasil tanpa melibatkan “saudara-saudara yang terpisah”. Sehingga pada tahun 1960 didirikanlah Sekretariat untuk memajukan persatuan Kristen atau Secretariat for promoting christian unity. Sekretariat ini dipimpin oleh Kardinal Bea sebagai ketua dan sekretaris adalah Mgr Willebrands (Beliau akhirnya menggantikan Kardinal Bea karena meninggal dan sebagai sekretaris baru diangkatlah Mgr Moeller). Konsili ekumenis ini yang dihadiri oleh utusan dari Yunani dan dimulai tahun 1962 serta ditutup tahun 1965, menghasilkan beberapa dokumen penting yang salah satunya berbicara mengenai persatuan gereja seperti yang terdapat dalam dokumen yang berjudul Unitatis Redintegratio (Pemulihan kembali persatuan Gereja). Dalam pasal 3 dokumen ini, dikatakan bahwa Gereja yang Satu didirikan oleh Kristus yang sejak zaman permulaan mengalami perpecahan-perpecahan. Baik pihak Katolik maupun non Katolik bersalah dalam perpecahan ini meskipun orang-orang yang sekarang hidup terpisah dari Gereja Katolik Roma tidak dapat dipersalahkan karena mereka bukan penyebab perpecahan ini. Mereka harus diterima sebagai saudara-saudari dalam Kristus. Namun mereka tidak menikmati persekutuan penuh dengan Roma. Dekrit ini tetap melihat bahwa Gereja Katolik Roma sebagai Gereja yang sebenarnya dimana pusatnya adalah Tahta Petrus yang kepadanyalah Kristus mempercayakan semua alat keselamatan secara penuh. Sementara dalam pasal 15 dikatakan juga bahwa ada berbagai-bagai ikatan antara Gereja Katolik Roma dan “mereka yang karena baptisan memiliki nama Kristen, tetapi tidak mengakui iman secara penuh di bawah pengganti Petrus”. Kemudian dekrit juga mendefinisikan apa yang disebut “gereja-gereja dan persekutuan gerejani”. Gereja-gereja adalah Gereja-gereja yang berada dalam lingkup Orthodox yang memiliki tradisi dan suksesi apostolik lengkap seperti Gereja Katolik Roma hanya tidak mengakui paus sebagai pengganti Petrus sementara persekutuan gerejani adalah kumpulan jemaat yang berada dalam protestanisme terutama gereja-gereja hasil reformasi yang tidak memiliki tradisi dan jabatan rasuli secara murni.

Perkembangan ke arah persatuan Gereja antara Roma dengan Orthodox telah banyak dilakukan. Pada tanggal 7 Desember 1965, anathema (kutukan) akibat skisma tahun 1054 dilenyapkan oleh Paus Paulus VI dan Batrik Athenagoras di Istambul. Lalu pada tahun 1995 Batrik (Ekumenis) Konstantinopel Bartholomeus II bertemu Paus Johanes Paulus II di Roma dalam kerinduan mendalam untuk menuju persatuan, hingga peristiwa fenomenal pada bulan Mei 2001 ketika dalam kunjungan ke Yunani Paus Johanes Paulus II secara rendah hati meminta maaf kepada Gereja-gereja Orthodox atas kesalahan-kesalahan Gereja di masa lalu. Selain dengan Konstantinopel, Paus pun dua kali telah bertemu dengan Batrik Rumania Teoctist di Bucharest pada bulan Mei 1999 serta kunjungan balasan Batrik itu ke Roma awal Oktober 2002. Untuk lebih memperdalam usaha-usaha menuju persatuan Gereja maka beberapa dialog teologis diadakan seperti yang berlangsung di Balamand Lebanon tahun 1993 yang membahas full communion, tahun 2000 di Baltimore AS mengenai praksis pastoral. Kemudian pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2002 di Ottawa Kanada juga diadakan dialog yang membicarakan filioque (doktrin Gereja Katolik bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putera) serta tema-tema aktual lainnya. Bahkan pada tanggal 10 Juni 2002 ini Paus Johanes Paulus II bersama Batrik Ekumenis Konstantinopel Bartholomeus II menandatangani Deklarasi bersama mengenai Etika Lingkungan Hidup di Roma Italia.

Dari serangkaian usaha-usaha kedua Gereja baik dalam bentuk dialog teologis maupun pertemuan-pertemuan formal/informal lainnya yang terus-menerus digalakkan namun sudah hampir 1000 tahun lamanya sejak skisma Timur tahun 1054 disusul usia reformasi Luther yang hampir mencapai 500 tahun sejak tahun 1517, ketiga Gereja ini belum mencapai kata sepakat untuk melakukan reunifikasi penuh. Sudah berpuluh-puluh deklarasi ditandatangani baik secara sendiri-sendiri maupun bilateral antara Roma dengan Gereja-gereja Orthodox namun tak kunjung pula persatuan Gereja yang visible (terlihat) terwujud. Begitu pula dengan cita-cita ekumenis di kalangan protestanisme yang telah lama dicoba untuk diwujudkan namun persatuan gereja diantara mereka sendiri pun menjadi sesuatu yang sulit tercapai. Apakah yang sebenarnya terjadi ? Telah begitu keraskah hati para pemimpin ketiga Gereja ini untuk mencapai persatuan ? Adakah gerakan ekumenisme yang dimotori jemaat-jemaat protestan telah melempem dan tak terdengar lagi suaranya ? Lalu bagaimanakah seharusnya bentuk persatuan Gereja ini sehingga Tubuh Mistik Yesus Kristus dapat kembali lagi utuh dan Satu ? Untuk menjawab beberapa pertanyaan ini ada baiknya kita semua mendengar Sabda Allah yang berkarya melalui Roh Kudus kepada segenap jemaat di dunia ini.

Menuju Persatuan Gereja yang Visible dan Penuh

Persatuan Gereja yang sebenarnya urgent dilaksanakan sekarang ini adalah antara Timur dan Barat dimana Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja patriarkal Orthodox harus terlebih dahulu mengkonsolidasikan dirinya secara bersama-sama dengan penuh kerendahan hati dan semangat pembaharuan iman. Gereja-gereja Timur ini pun sebenarnya menyadari bahwa perpecahan Gereja sangat merugikan mereka sehingga mereka pun tidak dapat melakukan konsili ekumenis tanpa keikutsertaan Roma. Jelas sekali bahwa konsili ekumenis yang diakui adalah bersama-sama Roma yakni sejak Konsili Ekumenis ke-1 di Nicea thn 385 sampai Konsili Ekumenis ke-7 thn 787 di Nicea pula. Oleh sebab itu yang perlu disadari oleh segenap klerus dan umat awam adalah bahwa perpecahan gereja merupakan suatu dosa yang akibat ulah iblis Tubuh Kristus yang Satu itu mengalami “mutilasi” dan “pendarahan”. Kita secara kejam telah membiarkan Yesus untuk sekali lagi menderita secara mistik akibat perpecahan gereja ini. Salah satu tokoh Gereja Orthodox Indonesia bahkan pernah mengatakan kepada saya bahwa sebagai orang Kristen sebenarnya kita harus malu pada perpecahan gereja ini yang menurut Erwin Fahlbush, David Barret dkk dalam Encyclopedia of Christianity (Wm. B Eerdman Publishing Co, Desember 1998) berjumlah 33.800 denominasi protestan. Sebab kalau kita bandingkan dengan Islam, yang meskipun memiliki beberapa aliran yang berbeda-beda di dalamnya namun di seluruh dunia mereka hanya memiliki Satu mesjid saja. Di mana pun mereka sembahyang atau berdoa mereka tidak bingung memilih tempat karena mereka dapat datang ke mesjid mana pun. Dan bila kita sadari bahwa Yesus hanya memiliki satu jubah tanpa jahitan sehingga para serdadu Romawi tak kuasa untuk memotong-motongnya sehingga harus diundi maka kita akan semakin sedih bercampur galau melihat kekacauan yang kita buat sendiri demi egoisme masing-masing. Kita telah “menciptakan” Kristus menurut gambaran bahkan selera kita masing-masing. Gereja-gereja saat ini sudah banyak dihuni oleh figur-figur seperti Kain, Esau hingga Yudas Iskariot -yang penuh ambisi pribadi, memanfaatkan Gereja untuk menumpuk kekayaan- baik dari kalangan pemimpin maupun yang dipimpin. Sudah terlalu lama kita berpisah dan bahkan sering pula kita saling mengejek. Tak terkecuali Paus yang secara kasar sering digambarkan oleh beberapa sekte protestan sebagai kaki tangan setan. Kita membutuhkan pemimpin yang berhati seperti Habel dan Jacob yang jujur, rendah hati dan terbuka. Dan bila kita menghindari persatuan Gereja ini niscaya kita akan memakan buah yang kita tanam dan akan musnah. Maka kini saatnya kita semua menyadari betapa gawatnya “penderitaan” Kristus ini dan mulai membangun kehidupan baru yang dibimbing oleh Roh Kudus, Roh yang dapat mempersatukan kita semua dalam ikatan Kasih Kristus.

Enigma Persatuan Gereja dalam Perspektif Orthodoksi

Dalam wacana persatuan Gereja antara Timur dan Barat terdapat masalah mendasar antara Kristen Orthodox dengan Roma Katolik yang sering menimbulkan konflik apologetis yang berkepanjangan. Perbedaan itu ternyata bersumber masalah doktrin dan eklesiologi yang terangkum sebagai sebagai berikut :

1. Filioque

Si "Pengajar malaikat" St. Thomas Aquinas dalam Contra Errores Graecorum (1264) - Melawan Kesalahan Orang-orang Yunani membuktikan : apabila dikatakan bahwa Vicar Kristus yaitu, Uskup Roma, tidak memegang primasi dalam Gereja universal maka itu adalah suatu kesalahan yang bisa dianalogikan dengan penolakan Roh Kudus yang berasal dari Putra [1]. Selanjutnya Fr. Yves Congar, seorang teolog dominikan yang hebat mengomentari pernyataan Thomas Aquinas sebagai berikut : Telah diketahui bahwa teologi yang menolak prosesi kekal Roh Kudus dari sang Sabda cenderung meminimalkan bagian yang dimainkan oleh bentuk otoritas yang nyata dalam kehidupan aktual dan hal ini akan menimbulkan cara yang lebih terbuka terhadap inspirasi independen. Eklesiologi Gereja-gereja Orthodox memiliki kecenderungan "pneumatic" (Roh Kudus) yang jelas dan menolak ide otoritas Katolik yang nampaknya suka dengan legalisme2. Sehingga penolakan Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra menimbulkan kebingungan akan adanya 2 prosessi (procession), sehingga dalam teorinya, unsur yang satu akan diserap di dalam unsur yang lainnya. Lanjut Aquinas, karena dalam kasus ini, sepanjang sejarah Kekristenan, kesalahan dalam iman "kelihatannya secara prinsipil akan cenderung, bahwa penolakan filioque akan menghilangkan martabat Kristus, yang dalam theologi Orthodox, prosesi sang Putra diserap oleh Roh Kudus. Penyerapan ini menjadi bukti yang jelas bahwa eklesiologi Orthodox yang mengacu pada misi ilahi yang dalam esensinya, memasukkan prosesi eternal dengan efek temporer. Dengan demikian, tidaklah heran bahwa dalam eklesiologi Orthodox perluasan misi mesianik Kristus yang visible dalam keberadaan Wakil-Nya (Vicar) yang visible diserap seluruhnya dalam misi Roh Kudus yang invisible seperti dasar persatuan Gereja3.

Persatuan Gereja yang Visible dalam Full Communion

Bentuk persatuan Gereja yang visible (terlihat jelas) dan penuh adalah persatuan sakramental- teologis yang dilandasi oleh Tradisi dan suksesi apostolik serta memiliki kepenuhannya (fullness) pada eucharistic communion atau eucharistic unity (persekutuan/kesatuan ekaristik) sebagai pusat atau jantung kehidupan Gereja. Tanpa menuju pada kesatuan ekaristik ini Gereja tidak akan hidup baik secara esensial maupun institusional. Esensi sakramen ekaristi terletak pada panunggalan atau bersatunya Kristus dalam diri kita melalui korban Roti dan Anggur yang secara substansial berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Sementara banyak dari kalangan jemaat protestan yang kurang memahami dan bahkan mengurangi makna dari tradisi sakramental ini. Diantara mereka bahkan memandang sakramen ekaristi ini hanya sebagai simbol iman yang tidak memiliki fungsi soterologis atau keselamatan. Maka tak heran bila dalam jemaat-jemaat protestan terdapat perbedaan waktu memberikan 2 (dua) rupa Roti dan Anggur dalam kebaktiannya. Sebagai contoh jemaat advent hanya 3 bulan sekali, bethel sebulan sekali hingga lutheran yang hanya 3 kali setahun. Secara institusional pun keberadaan sakramen ekaristi akan memperkuat “pondasi” Gereja berupa ketaatan dan kesetiaan pada Hukum Allah yang berupa Tradisi suci ini. Tanpa ada ketaatan dan kesetiaan ini maka akan mudah bagi iblis untuk menipu dan menjerat kita ke dalam perpecahan ini.

Persatuan Gereja pun harus menyentuh aspek teologis yang bertumpu pada ketujuh sakramen yang ada baik pada Gereja Katolik Roma maupun Orthodox. Tanpa ketujuh sakramen ini maka akan mustahil bagi umat protestan untuk dapat masuk ke dalam inti persatuan yang mendasarkan kepenuhannya pada Ekaristi Kudus. Sehingga melalui ketujuh sakramen ini pengakuan iman akan Kristus yang Satu dan Kudus menjadi lengkap. Bentuk konfesional ini pun akan membawa kita semua pada satu tujuan keselamatan yang sama dan visioner sebab bila terjadi pereduksian sakramen akan semakin menjauhkan kita dari pusat kehidupan beriman di dalam Gereja yaitu Ekaristi Suci. Keterbatasan protestan dalam hal dogma pun turut mempersulit kesatuan gereja ini. Terlalu banyaknya denominasi protestan (33.800) mengakibatkan diantara mereka sendiri kadang-kadang mengalami keterasingan. Dogma yang merupakan suatu ajaran resmi Gereja yang mengikat seluruh umat seperti Purgatory (Api Penyucian), Immaculate Conception (Maria Dikandung Tanpa Noda), Theotokos (Maria Bunda Allah), dan lain-lain, turut memberi andil untuk memperkuat iman dan relasi antara manusia dengan Allah. Begitu juga dengan Tradisi Gereja seperti penghormatan kepada orang Kudus, mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, yang membawa kita pada pengamalan kasih yang tak berkesudahan.

Hembusan Roh Kudus untuk mengilhami segenap umat Kristiani agar bersatu rupanya mulai dirasakan oleh beberapa tokoh protestan bahkan Paus sendiri. Pada tahun 1995 Paus mengeluarkan surat apostolik Orientale Lumen (Terang dari Timur) yang berisi ajakan Paus untuk kepada umat Katolik agar menggali terus-menerus kekayaan dan khasanah spiritualitas Timur serta menghimbau Gereja-gereja partikular untuk membantu perkembangan Gereja-gereja Orthodox yang kebetulan berada dalam wilayah keuskupan lokal. Sebelumnya pada tahun 25 Maret 1993, Dewan Kepausan untuk peningkatan persatuan umat Kristiani mengeluarkan directory (petunjuk) pelaksanaan dan norma-norma ekumenisme. Beranjak ke tahun 2002 tepatnya tanggal 21 Juni pada saat Uskup Agung Canterbury George L Carey dari Gereja Anglikan berkunjung ke Roma, beliau mengatakan kepada Paus : “Your great courage, wisdom and holiness of life have touched and inspired Christians throughout the world. Your invitation to church leaders and theologians to engage with you in a patient and fraternal dialogue about the Petrine ministry has made it possible for us to reflect on ways in which a Primacy of love and service could be a gift to share. While we are not yet in the full communion to which the Lord calls us, I rejoice in our shared baptismal faith and the growth in fellowship between our two churches”. Lalu pada tanggal 22 Agustus 2002 Tom Oden seorang ahli teologi dari Gereja United Methodist AS melalui tulisannya di situs “Catholic Exchange” mengatakan “I have predicted the imminent death of the "old ecumenism" that is centered around the failing structures of mainline Protestantism. Kemudian ia melanjutkan “An emerging new ecumenism will depend on theologically evangelicals, Roman Catholics and Eastern Orthodox who prefer ‘classic orthodox Christianity’ to left-wing politics”. Dan pada tanggal 17 November 2002 diadakan pertemuan antara Federasi Gereja-gereja Lutheran dengan Gereja Katolik di Vatican yang bertujuan untuk membicarakan full visible unity dengan Roma. Dan pada tanggal 12 Desember 2002 seorang Prof. Stephan Tobler -seorang ahli teologi dari gereja reformasi injili-dari Universitas Tubingen Jerman dalam rangka mengomentari Surat Apostolik Paus tentang “Rosarium Virginis Mariae” mengatakan "It is a letter of a spiritual and theological depth that I wasn't expecting -- a letter that breathes an evangelical dimension, which has very much surprised me. The letter says that it is necessary to relaunch the rosary as a Christological prayer. In fact, it does so, from the first to the last line”.

Dengan demikian dari berbagai uraian di atas maka sudah saatnya kita yang mengaku sebagai pengikut Kristus untuk segera mewujudkan persatuan Gereja menjadi terlihat dan penuh (full visible unity) dan marilah kita tinggalkan retorika-retorika persatuan yang hanya bersifat sloganistis yang dapat melelahkan Hati Yesus Yang Maha Kudus. Sudah jelas dari pemaparan di atas bahwa persatuan Gereja harus kembali kepada Roma sebagai penerus Tahta Petrus (Mat 16 : 18, Yoh 21 : 15 – 19, Kis 15 : 7 – 8). Persatuan tanpa gembala ibarat membangun rumah tanpa pondasi. Atau pernahkah kita melihat ada kawanan domba tanpa gembala ? Paus adalah gembala Gereja dunia yang diberi tanggungjawab untuk menjaga domba-domba-Nya sampai Dia datang kembali dan Yesus adalah Gembala Sejati Gereja yang akan menyatukan seluruh umat manusia dalam Satu bahasa dan pemerintahan. Dan kita harus yakin bahwa Kitab Suci tidak pernah berbohong dan ketetapan Yesus yang memilih Petrus sebagai penerus Gereja-Nya di dunia haruslah kita hormati setulus-tulusnya. Dilihat secara hakekat kedua Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Orthodox sebenarnya merupakan brethren Church atau Gereja yang bersaudara dan seangkatan serta memiliki Tradisi suci dan jabatan rasuli yang sama.. Memang ada beberapa masalah politis dan perbedaan penafsiran dalam beberapa doktrin seperti Infalibilitas (kebal salah) dan yurisdiksi Paus yang membuat kedua Gereja kita ini berpisah hampir seribu tahun lamanya sejak tahun 1054. Namun hendaknya hak utama atau yang dikenal sebagai primat Uskup Roma yang diperhalus dengan primus inter pares atau first among equals atau yang terutama namun sejajar (dengan Batrik lainnya) harus benar-benar dihormati dan diwujudkan oleh kedua induk Gereja ini. Untuk itu “papalisme phobia” yang secara implisit sering ditunjukkan oleh beberapa kalangan Orthodox maupun Protestan dalam melihat Tahta Petrus sebagai Vicar of Christ (wakil Kristus di dunia ini) haruslah dihilangkan sebab persatuan Gereja yang sedang dirintis oleh Paus Johanes Paulus II bukanlah meletakkan sosok pengganti Petrus ini dalam kekuasaan Gereja yang monarkis absolut namun lebih pada kepemimpinan yang inklusif dalam bingkai kasih, moral dan iman. Menurut Paus Johanes Paulus II, “usaha dan semangat ekumenis dari Gereja bersaudara yang berlandaskan pada dialog dan doa merupakan pencapaian terhadap total communion (persekutuan total) secara sempurna sehingga persatuan bukan merupakan bentuk ‘absorpsi (penyerapan) dan fusi (penggabungan)’ melainkan lebih pada sebuah perjumpaan dalam kebenaran dan kasih” (Slavorum Apostoli no.27). Dengan demikian Persatuan Gereja bukanlah suatu bentuk proselytism (mengajak orang pindah agama) seperti yang dikhawatirkan oleh Orthodox terhadap Gereja Katolik namun lebih pada kerjasama kasih yang tulus antara Gereja-gereja Timur dan Barat.

Pentingnya persatuan Timur dan Barat ini juga akan semakin menyempurnakan dua buah “paru-paru” Kristus yang berfungsi sebagai organ “pernafasan” yang membuat Gereja-Nya atau Tubuh-Nya akan dapat terus menerus bernafas dan bertahan hidup. Dalam rangka memulihkan Tubuh Kristus ini Allah menginginkan kerjasama dengan Gereja sehingga usaha awal persatuan Gereja antara Timur dan Barat harus dimulai dengan menyatukan Tanggal Paskah. Dengan menyatukan tanggal Paskah ini maka Luka-Luka Yesus akibat perpecahan ini akan mulai pulih dan bagian-bagian TubuhNya yang tercerai-berai akan berangsur-angsur menyatu kembali. Sementara sisanya kita serahkan kepada Yesus seperti kata orang bijak “do your best and God do the rest”. Dan suatu saat bila Roma dan Orthodox bersatu maka orang-orang Katolik dapat menerima Komuni Kudus di Gereja-gereja Orthodox dan sebaliknya demikian. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini larangan bagi Gereja-gereja Orthodox untuk memberi roti dan anggur kepada umat non Orthodox tetap berlaku sementera Gereja Katolik sudah cukup lunak yang mana menurut hukum Kanon pasal 844 Gereja tidak melarang umat non Katolik seperti Orthodox dan Protestan untuk menerima komuni dalam Gereja Katolik asal mereka beritikad baik.

Di lain pihak semua umat protestan yang berada di bawah Lutheran dan mereka yang telah mengisolasi diri secara total harus kembali kepada Petrus (baca Paus). Sekali lagi ketetapan Yesus ini harus ditaati dengan jujur dan sudah saatnya kita pun menyingkirkan semua argumen yang sia-sia yang menyangkal kebenaran ini. Kalau semua umat beriman beserta pemimpin Gereja terutama protestan mengedepankan sikap kerendahan dan ketulusan hati maka kenyataan seperti ini bukanlah suatu hal yang impossible atau menyesakkan dada. Dan ini pula bukan suatu bentuk pemaksaan untuk mengakui supremasi Paus namun cara “kembali” seperti ini adalah perjuangan final yang didasari kasih bagi persatuan Gereja secara menyeluruh. Sebuah perjuangan yang menuntut kebesaran hati semua pihak yang menyadari bahwa perpecahan Gereja merupakan dosa atau malapetaka dan persatuan Gereja adalah jawaban bagi perwujudan karya spiritual yang paling mulia di mata Tuhan bagi terciptanya kerajaan Allah di bumi ini. Oleh sebab itu kita harus membutuhkan Rahmat Pengertian dari Allah untuk dapat menyadari bahwa perpecahan Gereja adalah suatu skandal besar umat Kristiani yang disebabkan ulah si jahat sehingga kita pun turut berdosa. Tak henti-hentinya pula kita meminta lagi Rahmat Kebijaksanaan agar melalui Rahmat ini kita memiliki semangat rekonsiliasi antar saudara sehingga kita semua dapat mewujudkan persatuan Gereja secara ikhlas. Dengan demikian domba-domba yang tercerai berai akan kembali berkumpul menjadi satu kawanan sehingga cita-cita seperti yang selalu diucapkan dalam pengakuan iman rasuli una sancta catholica apostolica ecclesia (Gereja, Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik) akan menjadi kenyataan serta doa Yesus kepada Bapa akan tergenapi (Yoh 17 : 20 – 23). Tuhan memberkati !



[1] Dikutip dari Yves Congar, The Mystery of Church (Baltimore:Helicon Press 1960), h.153

2 ibid, h.153

3 James Likoudis, Eastern Orthodoxy : Primacy and Reunion, The Catholic University America Press, 1966, h.104-116

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...