DI BUMI SEPERTI DISURGA
Kita tidak usah pergi jauh-jauh untuk mengidentifikasi para pemegang peran dalam Kitab Wahyu. Sebenarnya, arti yang Tuhan inginkan agar dapat kita mengerti, sering kali sudah tertera jelas dalam tulisan, atau tidak ada di dalam hati kita. Ketika saya menoleh kembali ke belakang pada tahun-tahun saat saya mempelajari Kitab Wahyu sebagai orang Protestan, saya kagum bahwa saudara-saudara seiman dan saya sendiri kadang-kadang dapat melihat, bahkan sangat jelas, helikopter Rusia digambarkan sebagai wabah belalang pindahan - tetapi kita bersikeras dalam menolak bahwa Maria bisa jadi adalah perempuan yang berbaju matahari itu, yang melahirkan anak laki yang menyelamatkan dunia. Membaca Kitab Wahyu, kita harus berjuang melawan keinginan untuk menekankan hal-hal yang berlebihan sementara menolak hal-hal yang jelas.
Saya ulangi lagi: Sering kali makna terdalam di dalam Kitab Suci sungguh dekat dengan hati kita, dan penerapannya yang luas sangat kita kenal. Sekarang, di manakah di dunia ini dapat kita temukan Gereja universal yang cara penyembahannya benar menurut penglihatan Yohanes? Di manakah dapat kita temukan imam-imam yang memakai pakaian kebesaran berdiri di depan altar? Di manakah kita temukan laki-laki yang dikuduskan untuk selibat? Di manakah kita mendengar para malaikat berdoa? Di manakah kita dapat menemukan Gereja yang menyimpan relikui para suci di altarnya? Di manakah terdapat seni yang menyanjung-nyanjung perempuan yang bermahkota bintang-bintang, dengan bulan di kakinya, yang menghancurkan kepala si ular ? Di manakah terdapat orang-orang beriman berdoa untuk memohon perlindungan St. Mikhael malaikat tertinggi?
Di mana lagi kalau bukan di dalam Gereja Katolik, dan terutama dalam Misa Kudus ?
Sumber : The Lamb’s Supper - The Mass as Heaven On Earth, Oleh Scott Walker Hahn, 1999, Terj. Indonesia : Perjamuan Anak Domba - Perayaan Ekaristi, Surga Di Atas Bumi, Penerbit Dioma, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar