Antara Agama Kristen dan Agama-agama Lainnya
Membandingkan agama Budha, Hindu atau Tridharma dengan agama Kristen yang menurut beberapa orang mengandung beberapa persamaan kisah/ajaran maka ini hanya sebuah pararelisme yang bersifat kebetulan saja. Bukan suatu rangkaian pesan ilahi atau pewahyuan yang berurutan/berkronologis. Di sini dapat ku sampaikan bahwa banyak elemen-elemen kisah atau ajaran Kristen yang ditemukan di agama timur jauh tersebut, bahkan agama kafir kuno sekalipun.
Sederhana saja, perbedaan antara ajaran Kristen dan agama-agama non Kristen [khusus di sini : agama-agama timur jauh : Budha, Hindu, Konghucu, Tridharma] adalah masalah wahyu. Proses pewahyuan di Kristen adalah top down, Sang Logos [Firman Allah] menjadi manusia. Allah mendekati manusia, turun ke dalam sejarah ras manusia untuk menyelamatkan kita. Allah bahkan membuat perjanjian kekal dengan Manusia. CiptaanNya bahkan diangkat sebagai anak-anakNya dan kita dapat menyebutNya sebagai Bapa. Why would it be like that ? Adalah karena Cinta. Manusia adalah citra Allah. Dan Allah lah yang pertama kali mencintai manusia [God love first mankind]. Jadi agama Kristen adalah agama unik, dimana Allahnya mau disalib demi menebus umat manusia. Taruhannya tak terbandingkan. Allahnya begitu pro-aktif menawarkan keselamatan bagi bangsa manusia. Bukankah begitu eksotiknya agama Kristen ???
Kembali ke Budha, Hindu yang sebagian dewa-dewanya secara historis pernah ada [it was said...] seperti Dewi Kwan Im dsb. Meski mereka ini dijadikan dewa oleh pengikutnya namun mereka tidak ilahi. Darimana kita tahu ?? Jawab : karena mereka tidak ber-transenden, pengkultusannya secara bottom up, yakni oleh para pengikutnya, kemudian tidak ada mujizat otentik seperti halnya dalam fakta historis Yesus, mujizatnya disaksikan ribuan orang, bahkan bisa membangkitkan orang mati - Lazarus, begitu juga dengan pengikutnya Petrus cs, melakukan mujizat dimana-mana termasuk membangkitkan Dorkas, dsb. Mujizat adalah sarana visibel untuk membuktikan bahwa dia adalah utusan/pengikut sejati dari Sang Pencipta Langit dan Bumi. Kedua, allah atau sesembahan orang2 Budha/Hindu adalah allah yang mati karena mereka tidak bisa dipanggil. Coba saja panggil mereka, apakah mereka datang ?? Sementara Allah kita adalah Allah yang hidup bahkan jadi daging. Dia BUKAN Allah imajinasi, BUKAN Allah di awang-awang. Allah kita bila dipanggil pasti datang bahkan dapat dirasakan di hati kita pada saat kita berdoa, bermeditasi dan berkontemplasi.
Lalu mengapa Allah memilih bangsa Yahudi bukan bangsa lain ? Jawabannya sederhana : Pertama, bukan manusia yang memilih Allah, namun Allah yang memilih manusia. Sama halnya kenapa saya dipilih [dilahirkan] oleh Allah sebagai orang Batak, dan bukan sebagai orang Jawa, Manado, Cina dsb. Kedua, Israel dipilih Allah terkait dengan rantai sejarah keselamatan dimana Allah mau berpartner atau bekerjasama dengan bangsa manusia demi keselamatan mereka. Oleh sebab itu Allah menciptakan Adam dan Hawa serta nabi-nabi kuno berikutnya [PL] hingga ke Israel yang diangkat sebagai bangsa terpilih sebagai personifikasi anak-anakNya/partner/sahabat yang dikasihiNya. Allah mau membuat perjanjian kekal dengan bangsa manusia. Tapi karena Allah ingin semua orang dari semua ras, suku bangsa diselamatkan maka keterpilihan Israel tidak mutlak berlaku lagi karena mereka menolak Mesias sebagai Juru Selamat. Dan seperti yang dielaborasi dalam PB, tidak ada lagi orang Yahudi dan Yunani, semuanya dapat diselamatkan asalkan menerima Yesus seutuhnya dan hidup benar dalam Roh dan Kebenaran. Bahkan identitas eksklusif Israel sebagai bangsa terpilih sudah dicabut dan diberikan ke bangsa-bangsa lain yang percaya kepada Nya. Dengan demikian agama Kristen adalah agama eksklusif dalam hal esensi dan inti ajarannya. Ini jelas TIDAK bisa disandingkan dengan agama-agama lain di dunia. Tetapi dalam hal praksis/praktek kerukunan beragama maka semua agama dianggap setara dan tanpa diskriminatif.
Kembali ke paralelisme antara Maria dengan agama Babylon sebagai Dewi Isis atau Dewi Kwan Im di Tiongkok sana . Apakah semuanya itu nanti kita anggap berasal dari agama kafir ? Bukankah Tritunggal itu paralel dengan Trimurti ? Bukankah penjelmaan Yesus pribadi yang kedua dari Tritunggal itu paralel dengan penjelmaan Wishnu pribadi kedua dari Trimurti sebagai
Nah dari semua contoh di atas, apakah lalu kita mengambil kesimpulan bahwa agama Kristen itu semuanya mengambil dari agama kafir, seperti banyak dilakukan oleh mereka yang menyerang Iman Katolik. Juga hari Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember dengan pohon Natalnya, bukankah itu jelas tanggal lahir Dewa Sol Invictus dan pohon itu sendiri simbol dari Dewa tersebut ?
Di sini kearifan dan semangat kita sebagai kaum Kristus untuk memberikan apologetika yang baik. Selain terdapatnya persamaan kejadian, kisah bahkan ajaran di atas sebenarnya membuktikan bahwa Roh Kudus juga berkarya buat mereka yang masih disebut kafir atau pagan. Cuma kegenapan Sang Firman dan Kebenaran Sejati hanya terdapat di agama Kristen, lebih tepatnya lagi kepenuhan dan kelengkapan sarana keselamatan hanya ada pada agama Katolik. Perlu kita ketahui bahwa Allah kadang-kadang [tidak selalu] memakai unsur-unsur kafir untuk memuluskan jalan bagi lahirnya Kebenaran Sejati dalam Kristus. Namun setelah terabsorpsi dengan ajaran Kristen maka unsur-unsur atau elemen-elemen kafir/pagan tadi menjadi lenyap dan lahirlah ajaran Kristen yang otentik dan benar. Sebagai contoh adalah Filosopi atau Filsafat Plato dan Aristoteles. Ilmu filsafat Yunani Kuno ini dipadukan oleh Bapa-bapa Gereja Latin seperti Agustinus, Thomas Aquinas menjadi teologi skolastik Aristotelian yang sangat bersifat legalistik. Sementara di Gereja Timur sangat berakar pada filsafat Platonik dan mencerminkan sifat pneumatik [Roh].
Paus Yohanes Paulus II pernah menyebut agama Budha dalam bukunya Crossing the Treshold of Hope [Melewati ambang batas harapan] sebagai agama yang mendekati ateisme dan Kardinal Ratzinger pernah menyebut agama Budha adalah sebagai auto-erotic religion. Lihat http://www.nationalcatholicreporter.org/update/conclave/pt041905g.htm. Ini terjadi di tahun 1997, ketika edisi bulan Maret majalah Perancis L’Express membuat laporannya. Budhisme bahkan dikatakan lebih berbahaya daripada Marxisme. Maksudnya adalah bahwa agama Budha tidak memiliki kebenaran definitive dan keselamatan hanya karya manusia.
Pendapat kedua Pastor Universal ini menuai kritik keras terutama dari kaum Budhis dan relativist. Namun pernyataan-pernyataan Gembala kita perlu kita dukung secara arif karena dalam ajaran Kristen keselamatan itu semata-mata anugerah dari Yesus bukan semata-mata upaya manusia secara an sich.
Oleh sebab itu kita mulai saat ini harus waspada terhadap penyesatan-penyesatan halus terutama oleh semaraknya ajaran New Age, Reiki, Prana, Feng Shui dsb. Asap setan sudah masuk ke dalam Gereja namun jangan takut namanya asap tidak akan bertahan lama. Dengan sekali hembusan napas Yesus maka asap setan itu lenyap. Tapi terkutuklah penyesat-penyesat itu.
Contoh ayat-ayat dimana dewa-dewi asing, ilah-ilah, berhala-berhala adalah HARAM bagi agama Kristen.
I Korintus 1
I Korintus 1
Kisah Para Rasul
Yohanes 3
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
Yohanes 6
Matius 24
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Kisah Para Rasul 17
Yeremia 8
Daniel 11
1 komentar:
Blognya Menarik. akan saya tunggu updates berikutnya.
Salam kenal.
GBU
Posting Komentar