Kamis, 25 Oktober 2007

Kata "Tradisi" dalam Alkitab

TRADISI

by Andeas Yudi

Sering kali dalam setiap orang–orang yang mengaku dirinya pengikut Kristus dari Gereja kontemporer mengatakan bahwa tidak memerlukan tradisi dalam gereja. Pertanyaannya apakah benar pernyataan tersebut. Kalau ada pernyataan seperti itu, maka sebenarnya ia telah membuat suatu tradisi untuk tidak mempercayai tradisi. Tata ibadah yang memiliki pola dan dilakukan berulang-ulang merupakan suatu tradisi. Titik puncak dalam gereja Kontemporer adalah khotbah maka itulah tradisi mereka. Apakah orang Kristen tidak memerlukan tradisi?

I Korintus11:2

Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.

επαινω δε υμας αδελφοι οτι παντα μου μεμνησθε και καθως παρεδωκα υμιν τας παραδοσεις κατεχετε.

II Tesalonika 2:15

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis

αρα ουν αδελφοι στηκετε και κρατειτε τας παραδοσεις ας εδιδαχθητε ειτε δια λογου ειτε δι επιστολης ημων

II Tesalonika 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami

παραγγελλομεν δε υμιν αδελφοι εν ονοματι του κυριου ημων ιησου χριστου στελλεσθαι υμας απο παντος αδελφου ατακτως περιπατουντος και μη κατα την παραδοσιν ην παρελαβον παρ ημων.

Παραδοσιν (paradosis) adalah kata Yunani untuk kata tradisi dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kata ajar/pengajaran/ajaran dipakai kata : Δ Ι Δ Α Σ Κ Ω (DIDACHE).

D I D A S K W

Alkitab yang kita baca sekarang adalah merupakan rangkaian cerita yang diperoleh dari tradisi lisan gereja. Kenapa tradisi lisan gereja bukannya tradisi tulisan gereja. Pada zaman tersebut dapatlah dihitung dengan jari orang-orang yang dapat membaca dan menulis dalam aksara Yunani hanya orang-orang tertentu saja. Ditahun 1945 pada jaman kemerdekaan Indonesia tingkat orang yang buta huruf sangat tinggi, bagaimana dengan 2.000 tahun yang lalu di tanah Palestina bukankah tingkat buta huruf masih sangat-sangat tinggi!. Teliti Kitab St. Lukas pasal 1:1-3 bukankah diayat tersebut St. Lukas berusaha menyusun dan meneliti kembali tradisi lisan yang beredar dikalangan masyarakat? Bagaimana dengan Yudas 1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

Bukankah itu peristiwa itu tidak pernah ada dalam Kitab Perjanjian Lama? Darimana Penulis Kitab ini mendapat narasinya? Bukankah cerita tersebut diambil dari tradisi lisan orang-orang Yahudi?

Bagi orang-orang yang menentang tradisi suci gereja, belajar dan hormatilah para leluhur gereja yang telah bersusah payah membuat tradisi yang malaupun mungkin simpel salah satu contoh seperti ketika membuat tanda salib, tiga jari tangan kanan (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah disatukan dan diluruskan dan dua jari lainnya lagi disatukan dan dilipat kedalam) yang semuanya melambangkan TRINITAS serta keilahian dan kemanusiaan Yesus agar semua orang dapat mengerti makna dan konsep kekristenan.

Tidak ada komentar:

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...