Senin, 08 September 2008

KITAB WAHYU - MISA KUDUS DI BUMI ADALAH SAMA SEPERTI DI SURGA

DI BUMI SEPERTI DISURGA

Kita tidak usah pergi jauh-jauh untuk mengidentifikasi para pemegang peran dalam Kitab Wahyu. Sebenarnya, arti yang Tuhan inginkan agar dapat kita mengerti, sering kali sudah tertera jelas dalam tulisan, atau tidak ada di dalam hati kita. Ketika saya menoleh kembali ke belakang pada tahun-tahun saat saya mempelajari Kitab Wahyu sebagai orang Protestan, saya kagum bahwa saudara-saudara seiman dan saya sendiri kadang-kadang dapat melihat, bahkan sangat jelas, helikopter Rusia digambarkan sebagai wabah belalang pindahan - tetapi kita bersikeras dalam menolak bahwa Maria bisa jadi adalah perempuan yang berbaju matahari itu, yang melahirkan anak laki yang menyelamatkan dunia. Membaca Kitab Wahyu, kita harus berjuang melawan keinginan untuk menekankan hal-hal yang berlebihan sementara menolak hal-hal yang jelas.

Saya ulangi lagi: Sering kali makna terdalam di dalam Kitab Suci sungguh dekat dengan hati kita, dan penerapannya yang luas sangat kita kenal. Sekarang, di manakah di dunia ini dapat kita temukan Gereja universal yang cara penyembahannya benar menurut penglihat­an Yohanes? Di manakah dapat kita temukan imam-imam yang memakai pakaian kebesaran berdiri di depan altar? Di manakah kita temukan laki-laki yang dikuduskan untuk selibat? Di manakah kita mendengar para malaikat berdoa? Di manakah kita dapat menemukan Gereja yang menyimpan relikui para suci di altarnya? Di manakah terdapat seni yang menyanjung-nyanjung perempuan yang bermahkota bintang-bintang, dengan bulan di kakinya, yang menghancurkan kepala si ular ? Di manakah terdapat orang-orang beriman berdoa untuk memohon per­lindungan St. Mikhael malaikat tertinggi?

Di mana lagi kalau bukan di dalam Gereja Katolik, dan terutama dalam Misa Kudus ?

Sumber : The Lamb’s Supper - The Mass as Heaven On Earth, Oleh Scott Walker Hahn, 1999, Terj. Indonesia : Perjamuan Anak Domba - Perayaan Ekaristi, Surga Di Atas Bumi, Penerbit Dioma, 2007.


KITAB WAHYU - SIAPAKAH PARA MARTIR, PERAWAN DAN YANG LAIN ?

PARA MARTIR, PARA PERAWAN, DAN YANG LAIN-LAIN

Tetapi ada masih banyak lagi pemeran-pemeran di dalam Wahyu selain binatang-binatang dan para malaikat yang mengagumkan. Dalam kenyataannya, kebanyakan pemeran itu adalah manusia-manusia biasa - ratusan, ribuan bahkan jutaan umat Kristen biasa. Mulanya kita lihat 144.000 dari kedua belas suku Israel (12.000 dari setiap suku), sisa yang menerima perlindungan Allah ("Tanda-Nya"), melarikan diri ke pe­gungungan waktu penghancuran Yerusalem. Lalu Yohanes menggambarkan suatu kumpulan besar yang tak terbilang banyaknya "dari setiap bangsa" (Why 7:9). Setelah dua milenium menganut kepercayaan yang inklusif, dewasa ini kita tidak dapat menerima hal yang mengejutkan dari penglihatan tentang bangsa Israel yang menyembah Allah bersama-sama kaum kafir, dan manusia bersama-sama para malaikat. Dalam pikiran para pembaca perdana tulisan Yohanes, ini merupakan kategori yang jelas tidak termasuk. Di samping itu, di dalam surga, semua penyembah yang tak terbilang banyaknya ini beribadat di tempat "Yang Kudus di antara para Kudus", di mana sebelumnya tak seorang pun selain Imam Agung yang diizinkan masuk. Umat Perjanjian Baru boleh menyembah Allah bertatap muka dengan muka.

Selain itu siapa lagi yang ada di sana? Di bab 6, kita me­nemukan para martir, yang dibunuh karena kesaksian mereka atas iman mereka. “Aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki“ (Why 6:9). Mengapa mereka berada di bawah altar? Apa yang biasanya terdapat di bawah altar Bait Allah duniawi ? Saat para imam dalam Perjanjian Lama mempersembahkan kurban persembahan, darah kurban dikumpulkan di bawah altar. Sebagai kaum imami, mereka (dan kita) mempersembahkan hidup kita di dunia ini, altar yang benar, sebagai persembahan kepada Tuhan. Maka saat itu, persembahan yang sejati bukanlah hewan; melainkan setiap orang kudus yang memberi kesaksian (dalam bahasa Yunani, martyria) akan kesetiaan Allah. Persembahan kita - darah para martir ­berteriak memanggil Allah untuk dibenarkan. Betapa jelas dari Kenyataan bahwa, sejak dahulu kala, Gereja telah menempatkan relikui para martir, tulang-tulang dan abunya, di dalam altarnya. Sebelumnya, kita telah menyebutkan bahwa para tua-tua (presbyteroi) memuji-muji di istana Allah. Benar, di surganya Kitab Wahyu, orang-orang ini berpakaian persis seperti imam­-imam bangsa Israel saat ibadah di Bait Allah Yerusalem.

Dalam Kitab Wahyu (14:4), kita juga menemukan banyak lelaki dikuduskan bagi hidup selibat. Ini adalah penyimpangan lain di dunia kuno, yang hampir tidak pernah diketemukan dalam kebudayaan bangsa Israel atau kebudayaan bangsa kafir, seperti juga tidak biasa dalam Kekristenan Barat sejak Reformasi Protestan. Tetapi Yohanes menyebutkan para selibat ini sebagai tentara yang memiliki kebenaran, yang kemungkinan besar adalah yang dikehendaki Allah (lihat 1 Kor 6-7).

Sumber : The Lamb’s Supper - The Mass as Heaven On Earth, Oleh Scott Walker Hahn, 1999, Terj. Indonesia : Perjamuan Anak Domba - Perayaan Ekaristi, Surga Di Atas Bumi, Penerbit Dioma, 2007.


KITAB WAHYU - SIAPAKAH PARA MALAIKAT ITU ?

PARA MALAIKAT

Di dalam peperangan, kita tidak berperang seorang diri. Dalam Kitab Wahyu 12, kita baca tentang "Mikhael dan malaikat­-malaikatnya berperang melawan naga" (12:7).

Pada waktu Allah menciptakan para malaikat, Ia membuat mereka bebas, dan mereka harus melewati semacam tes - seperti kehidupan kita di dunia adalah sebuah tes. Tidak seorang pun yang tahu tes macam apa ini, tetapi beberapa teolog berspekulasi bahwa para malaikat diberikan penglihatan tentang Inkarnasi, dan mereka diberi tahu bahwa mereka harus melayani keilahian inkarnasi, Yesus, dan ibu-Nya. Kesombongan iblis memberontak, ia berkata, "saya tidak maumelayani !" Menurut Bapa-bapa Gereja, ia menyeret sepertiga dari malaikat-malaikat di dalam pemberontakan ini (lihat Why 12:4). Mikhael dan malaikat­-malaikatnya mengusir mereka keluar dari surga (lihat ayat 8).

Dalam seluruh Kitab Wahyu, kita lihat bahwa di surga terdapat populasi malaikat-malaikat yang begitu padat. Mereka menyembah Allah tanpa henti (Why 4:8). Dan mereka menjagai kita. Bab 2 dan 3 menjelaskan bahwa setiap gereja tertentu mempunyai malaikat pelindungnya. Hal ini harus meyakinkan kita, yang menjadi bagian gereja tertentu, dan yang dapat meminta pertolongan pada malaikat pelindung gereja kita.

“Empat makhluk hidup” yang disebut dalam bab 4 biasanya diartikan sebagai malaikat-malaikat, meskipun mereka tampil di hadapan mata manusia dalam bentuk hewan. Makhluk­-makhluk ini menyerupai seperti makhluk yang disulam di tabir di depan Yang Kudus dari Yang Terkudus di dalam Bait Allah Yerusalem.

Meskipun para malaikat surga tampil di hadapan mata manusia dalam bentuk fisik, para malaikat sebenarnya tidak mempunyai tubuh. Nama mereka berarti "utusan", dan atribut fisiknya biasanya melambangkan beberapa aspek dari sifat misi mereka. Sayap-sayap menandakan kelincahan mereka dalam bergerak antara surga dan bumi. Matanya yang banyak menandakan pengetahuan dan kewaspadaan mereka. Malaikat bermata banyak, bersayap enam, kedengarannya menyeramkan mula-mula, tetapi bila kita lihat mereka dari sudut kelincahan dan kewaspadaan, keyakinan kita akan pulih kembali. Ada makhluk-makhluk yang dapat kita percayai, saat naga menyerang kedamaian kita.

Dalam Kitab wahyu, para malaikat juga tampil sebagai penunggang kuda (bab 6) yang menghampiri penghakiman Allah atas orang-orang yang tidak setia (lihat juga Za 1: 7 -17). Banyak dari kejadian-kejadian di bab-bab ini dapat dihubungkan dengan kejadian sekitar kejatuhan Yerusalem pada tahun 70 M. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat diterapkan jauh melebihi abad pertama, sepanjang bumi masih membutuhkan penghakiman.

Para malaikat dalam Kitab Wahyu memegang kendali elemen-­elemen, angin dan lautan, dalam menjalankan kehendak Allah (bab 7). Bab 7-9 membuatnya jadi jelas bahwa para malaikat adalah tentara-tentara yang tangguh, dan bahwa mereka berperang terus-menerus di sisi Allah - di mana, bila kita setia, ada di sisi kita juga.

Sumber : The Lamb’s Supper - The Mass as Heaven On Earth, Oleh Scott Walker Hahn, 1999, Terj. Indonesia : Perjamuan Anak Domba - Perayaan Ekaristi, Surga Di Atas Bumi, Penerbit Dioma, 2007.


♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...