Rabu, 10 Oktober 2007

Antara Agama Kristen dan Agama-agama Non Kristen

Antara Agama Kristen dan Agama-agama Lainnya

by Leonard T. Panjaitan

Membandingkan agama Budha, Hindu atau Tridharma dengan agama Kristen yang menurut beberapa orang mengandung beberapa persamaan kisah/ajaran maka ini hanya sebuah pararelisme yang bersifat kebetulan saja. Bukan suatu rangkaian pesan ilahi atau pewahyuan yang berurutan/berkronologis. Di sini dapat ku sampaikan bahwa banyak elemen-elemen kisah atau ajaran Kristen yang ditemukan di agama timur jauh tersebut, bahkan agama kafir kuno sekalipun.

Sederhana saja, perbedaan antara ajaran Kristen dan agama-agama non Kristen [khusus di sini : agama-agama timur jauh : Budha, Hindu, Konghucu, Tridharma] adalah masalah wahyu. Proses pewahyuan di Kristen adalah top down, Sang Logos [Firman Allah] menjadi manusia. Allah mendekati manusia, turun ke dalam sejarah ras manusia untuk menyelamatkan kita. Allah bahkan membuat perjanjian kekal dengan Manusia. CiptaanNya bahkan diangkat sebagai anak-anakNya dan kita dapat menyebutNya sebagai Bapa. Why would it be like that ? Adalah karena Cinta. Manusia adalah citra Allah. Dan Allah lah yang pertama kali mencintai manusia [God love first mankind]. Jadi agama Kristen adalah agama unik, dimana Allahnya mau disalib demi menebus umat manusia. Taruhannya tak terbandingkan. Allahnya begitu pro-aktif menawarkan keselamatan bagi bangsa manusia. Bukankah begitu eksotiknya agama Kristen ???


Kembali ke Budha, Hindu yang sebagian dewa-dewanya secara historis pernah ada [it was said...] seperti Dewi Kwan Im dsb. Meski mereka ini dijadikan dewa oleh pengikutnya namun mereka tidak ilahi. Darimana kita tahu ?? Jawab : karena mereka tidak ber-transenden, pengkultusannya secara bottom up, yakni oleh para pengikutnya, kemudian tidak ada mujizat otentik seperti halnya dalam fakta historis Yesus, mujizatnya disaksikan ribuan orang, bahkan bisa membangkitkan orang mati - Lazarus, begitu juga dengan pengikutnya Petrus cs, melakukan mujizat dimana-mana termasuk membangkitkan Dorkas, dsb. Mujizat adalah sarana visibel untuk membuktikan bahwa dia adalah utusan/pengikut sejati dari Sang Pencipta Langit dan Bumi. Kedua, allah atau sesembahan orang2 Budha/Hindu adalah allah yang mati karena mereka tidak bisa dipanggil. Coba saja panggil mereka, apakah mereka datang ?? Sementara Allah kita adalah Allah yang hidup bahkan jadi daging. Dia BUKAN Allah imajinasi, BUKAN Allah di awang-awang. Allah kita bila dipanggil pasti datang bahkan dapat dirasakan di hati kita pada saat kita berdoa, bermeditasi dan berkontemplasi.


Lalu mengapa Allah memilih bangsa Yahudi bukan bangsa lain ? Jawabannya sederhana : Pertama, bukan manusia yang memilih Allah, namun Allah yang memilih manusia. Sama halnya kenapa saya dipilih [dilahirkan] oleh Allah sebagai orang Batak, dan bukan sebagai orang Jawa, Manado, Cina dsb. Kedua, Israel dipilih Allah terkait dengan rantai sejarah keselamatan dimana Allah mau berpartner atau bekerjasama dengan bangsa manusia demi keselamatan mereka. Oleh sebab itu Allah menciptakan Adam dan Hawa serta nabi-nabi kuno berikutnya [PL] hingga ke Israel yang diangkat sebagai bangsa terpilih sebagai personifikasi anak-anakNya/partner/sahabat yang dikasihiNya. Allah mau membuat perjanjian kekal dengan bangsa manusia. Tapi karena Allah ingin semua orang dari semua ras, suku bangsa diselamatkan maka keterpilihan Israel tidak mutlak berlaku lagi karena mereka menolak Mesias sebagai Juru Selamat. Dan seperti yang dielaborasi dalam PB, tidak ada lagi orang Yahudi dan Yunani, semuanya dapat diselamatkan asalkan menerima Yesus seutuhnya dan hidup benar dalam Roh dan Kebenaran. Bahkan identitas eksklusif Israel sebagai bangsa terpilih sudah dicabut dan diberikan ke bangsa-bangsa lain yang percaya kepada Nya.
Dengan demikian agama Kristen adalah agama eksklusif dalam hal esensi dan inti ajarannya. Ini jelas TIDAK bisa disandingkan dengan agama-agama lain di dunia. Tetapi dalam hal praksis/praktek kerukunan beragama maka semua agama dianggap setara dan tanpa diskriminatif.

Kembali ke paralelisme antara Maria dengan agama Babylon sebagai Dewi Isis atau Dewi Kwan Im di Tiongkok sana . Apakah semuanya itu nanti kita anggap berasal dari agama kafir ? Bukankah Tritunggal itu paralel dengan Trimurti ? Bukankah penjelmaan Yesus pribadi yang kedua dari Tritunggal itu paralel dengan penjelmaan Wishnu pribadi kedua dari Trimurti sebagai Krishna ? Bukankah kematian dan kebangkitanNya paralel dengan kematian dan kebangkitan Dewa Adonis dan Mitra dari agama Mesir kuno ? Bukankah Perjamuan Kudus dan Baptisan juga dipraktekkan dalam agama Mesir yang kafir itu ? Bukankah banyak kehidupan Sang Kristus yang kisahnya hampir paralel dengan Sang Budha ? Bukankah ajaran Budha mengenai kelepasan dan kasih itu paralel dengan ajaran Kristus ? Bukankah kenaikan Kristus ke sorga itu paralel dengan kisah Zoroaster dari agama Parsi?


Nah dari semua contoh di atas, apakah lalu kita mengambil kesimpulan bahwa agama Kristen itu semuanya mengambil dari agama kafir, seperti banyak dilakukan oleh mereka yang menyerang Iman Katolik. Juga hari Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember dengan pohon Natalnya, bukankah itu jelas tanggal lahir Dewa Sol Invictus dan pohon itu sendiri simbol dari Dewa tersebut ?


Di sini kearifan dan semangat kita sebagai kaum Kristus untuk memberikan apologetika yang baik. Selain terdapatnya persamaan kejadian, kisah bahkan ajaran di atas sebenarnya membuktikan bahwa Roh Kudus juga berkarya buat mereka yang masih disebut kafir atau pagan. Cuma kegenapan Sang Firman dan Kebenaran Sejati hanya terdapat di agama Kristen, lebih tepatnya lagi kepenuhan dan kelengkapan sarana keselamatan hanya ada pada agama Katolik. Perlu kita ketahui bahwa Allah kadang-kadang [tidak selalu] memakai unsur-unsur kafir untuk memuluskan jalan bagi lahirnya Kebenaran Sejati dalam Kristus. Namun setelah terabsorpsi dengan ajaran Kristen maka unsur-unsur atau elemen-elemen kafir/pagan tadi menjadi lenyap dan lahirlah ajaran Kristen yang otentik dan benar. Sebagai contoh adalah Filosopi atau Filsafat Plato dan Aristoteles. Ilmu filsafat Yunani Kuno ini dipadukan oleh Bapa-bapa Gereja Latin seperti Agustinus, Thomas Aquinas menjadi teologi skolastik Aristotelian yang sangat bersifat legalistik. Sementara di Gereja Timur sangat berakar pada filsafat Platonik dan mencerminkan sifat pneumatik [Roh].


Paus Yohanes Paulus II pernah menyebut agama Budha dalam bukunya Crossing the Treshold of Hope [Melewati ambang batas harapan] sebagai agama yang mendekati ateisme dan Kardinal Ratzinger pernah menyebut agama Budha adalah sebagai auto-erotic religion. Lihat http://www.nationalcatholicreporter.org/update/conclave/pt041905g.htm. Ini terjadi di tahun 1997, ketika edisi bulan Maret majalah Perancis L’Express membuat laporannya. Budhisme bahkan dikatakan lebih berbahaya daripada Marxisme. Maksudnya adalah bahwa agama Budha tidak memiliki kebenaran definitive dan keselamatan hanya karya manusia.

Pendapat kedua Pastor Universal ini menuai kritik keras terutama dari kaum Budhis dan relativist. Namun pernyataan-pernyataan Gembala kita perlu kita dukung secara arif karena dalam ajaran Kristen keselamatan itu semata-mata anugerah dari Yesus bukan semata-mata upaya manusia secara an sich.

Oleh sebab itu kita mulai saat ini harus waspada terhadap penyesatan-penyesatan halus terutama oleh semaraknya ajaran New Age, Reiki, Prana, Feng Shui dsb. Asap setan sudah masuk ke dalam Gereja namun jangan takut namanya asap tidak akan bertahan lama. Dengan sekali hembusan napas Yesus maka asap setan itu lenyap. Tapi terkutuklah penyesat-penyesat itu.

Contoh ayat-ayat dimana dewa-dewi asing, ilah-ilah, berhala-berhala adalah HARAM bagi agama Kristen.

I Korintus 1
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,

I Korintus 1
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Kisah Para Rasul
17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Yohanes 3
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Yohanes 6
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Matius 24
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Kisah Para Rasul 17
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Yeremia 8
8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" -- Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --

Daniel 11
11:39 Dan ia akan bertindak terhadap benteng-benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak orang dan kepada mereka akan dibagikannya tanah sebagai upah.

Selasa, 09 Oktober 2007

BAPTISAN BAYI - SEBUAH TINJAUAN ALKITABIAH DAN PENDAPAT BAPA-BAPA GEREJA PERDANA

http://www.goarch.org/en/ourfaith/articles/article7067.asp

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan


TENTANG BAPTISAN BAYI

Simbol-simbol Keselamatan dan Baptisan termasuk Bayi dalam Perjanjian Lama :

  1. Sunat, tanda perjanjian Allah antara umat Abraham dengan DiriNya sendiri, hanya dilakukan pada setiap anak laki-laki yang telah berumur 8 hari [Kejadian 17:12]. Banyak orang melihat hubungan pararel langsung antara sunat dan baptisan umat Kristen dalam Kitab Suci seperti yang ditunjukkan dalam Kol 2:11,12 : “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa; karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”. Apabila baptisan adalah “sunat dalam Perjanjian Baru” maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada keberatan apa pun untuk membuat semacam “perisai” bagi bayi-bayi dalam keluarga-keluarga yang telah menjadi Kristen untuk dipersembahkan ke dalam Kristus Perjanjian Baru.

  2. Tindakan Musa memimpin umat Israel menyeberangi Laut Merah dapat dilihat sebagai sebuah bayangan baptisan umat Kristen dalam Perjanjian Lama. Ayat Perjanjian Baru dengan jelas menunjukkan hal ini : “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus”. [1 Kor 10:1-4]. Adalah hal yang sangat patut untuk diketahui bahwa “semua telah dibaptis” melalui kepemimpinan Musa dalam menyeberangi Laut Merah. Musa tidak meninggalkan bayi-bayi atau anak-anak di lepas pantai Mesir untuk menjadi mangsa dari pasukan Firaun yang kesal karena mereka toh tidak cukup tua untuk percaya pada janji Perjanjian Lama. Namun lebih dari itu, bayi-bayi atau anak-anak tersebut dipercayakan kepada iman orang-orang tua mereka, bahwa mereka dibawa serta melalui “baptisan Musa”.

  3. Selamatnya seluruh keluarga Nuh di dalam bahtera dapat pula dilihat sebagai pra-figurasi dari baptisan yang melibatkan bayi. Semua yang harus dikatakan, seperti dalam kasus Musa melintasi Laut Merah, adalah bahwa seluruh keluarga tersebut adalah berada dalam bahtera. Mengapa kita kita harus meninggalkan bayi-bayi kita dalam bahtera baptisan itu ?

SEJARAH GEREJA
  • Polycarpus mengatakan di saat kemartirannya (167/8 A.D ) bahwa dia telah melakukan “Pelayanan” Kristus selama 86 tahun. Sumber lain mencatat bahwa masa hidup Polycarpus ini kemungkinan dihitung dari usia sejak dia lahir. Joachim Jeremias, dalam “asal usul baptisan bayi” membuat kesimpulan sbb : “Ini menunjukkan di setiap tingkatan bahwa orangtuanya sudah menjadi kristen atau setidak-tidaknya masuk menjadi Kristen sesaat setelah kelahiran Polycarpus. Orangtuanya adalah kaum pagan pada saat kelahiran Polycarpus, maka dia sudah akan dibaptis bersama dengan “rumah”nya pada saat bertobat jadi Kristen. Bahkan apabila orangtuanya sudah Kristen pun, kata “pelayanan Kristus selama 86 tahun mendukung adanya pembaptisan setelah kelahirannya daripada ketika dia dibaptis pada saat usia matang”....karena tidak ada bukti sama sekali yang menunjukkan hal ini”.

  • Jeremias mengambil contoh yang sama yang terjadi pada Polycrates dari Ephesus. Di tahun 190/91, ketika dia menulis surat ke Roma tentang perselisihan Paskah, Polycrates menyatakan bahwa dia “telah ada dalam Tuhan selama 65 tahun”. Karena rujukan terhadap usianya ini maka dinyatakan “sebab oleh kepeduliannya yang lama sekali terhadap ajaran/posisi Kristen yang tak dapat dijatuhkan”, Jeremias membuat postulat bahwa baptisan Polycrates “terjadi sejak saat kelahirannya, daripada sejak adanya pembatasan usia pembaptsian”.

  • Justin Martir memberikan testimoni yang lain terhadap praktek baptisan bayi dengan menyatakan bahwa orang tua baik laki-laki dan perempuan dan orang yang berumur 70 an tahun telah menjadi murid Kristus sejak saat masa kanak-kanak mereka.

  • Tak ada insinden yang tercatat dalam sejarah umat Kristen perdana yang menghasilkan bukti bahwa baptisan dilarang kepada setiap orang atas dasar batasan umur atau bahwa hak orangtua Kristen agar anak-anaknya dibaptis telah ditolak atau dipertanyakan.

  • Meskipun beberapa contoh telah ada sejak abad ketiga bahwa anak-anak Kristen telah dibaptis sejak saat masih bayi, dan juga dalam semua literatur dan kumpulan inskripsi dari abad ketiga tersebut, maka tidak ditemukan satu pun contoh bahwa orang-orang tua menunda bayi mereka untuk dibaptis.

  • Tidak juga kaum Ebion, Novatian, Arianus, Donatis, Montanis, atau tidak juga kaum bidat lainnya pada masa-masa gereja perdana yang menolak baptisan bayi, bahkan banyak dari antara mereka yang mempraktekkan baptisan bayi.

  • Bukti pararel yang signifikan terjadi antara baptisan orang bertobat yang masuk Yahudi [ketika kaum pagan bertobat menjadi agama Yahudi] dan baptisan orang Kristen perdana. Hubungan antara baptisan umat Kristen perdana dan orang pagan yang masuk Yahudi tersebut, dengan kesamaan pada terminologi, interpretasi, simbolisme dan ritus itu sendiri, maka terdapat hal-hal yang secara khusus layak untuk dicatat. Tetapi apa yang menjadi kepentingan terbesar adalah baptisan Gereja perdana mengikuti baptisan orang bertobat masuk agama Yahudi tadi, dimana anak-anak kecil dan bayi dibaptis bersama dengan keluarga mereka yang juga telah bertobat.

  • Tidak ada bukti di masa Gereja perdana bahwa setiap orang menolak baptisan bayi dengan alasan bahwa pertama-tama kamu harus “percaya” dulu dan baru kemudian dibaptis”. Tertulian [160-230 A.D], satu-satunya orang yang mempertanyakan baptisan bayi. Namun keberatan Tertulian terhadap baptisan bayi adalah berkaitan dengan kesesatannya bahwa dosa setelah baptisan hampir tak dapat diampuni.

  • St. Cypiran [St. Siprian-indo], adalah seorang uskup terkemuka dari Afrika utara, beliau mengumpulkan sinode uskup yang berjumlah 66 orang di Kartago untuk mendiskusikan apakah mereka [para uskup] merasakan atau tidak bahwa baptisan bayi seharusnya ditunda sampai hari kedelapan setelah kelahirannya menggantikan hari kedua atau ketiga sesuai kelazimannya saat itu.


BAPA-BAPA GEREJA PERDANA

  • Seorang guru di masa Umat Kristen perdana, Irenaeus [120-202 A.D], menulis sebagai berikut :


“Dia datang untuk menyelamatkan semua manusia melalui DiriNya – yang dapat kukatakan, siapa pun yang melalui Dia akan dilahirkan kembali baik dalam rupa bayi-Allah, anak-anak, orang muda, maupun orang tua. Demikian Dia melintasi segenap usia, menjadi seorang bayi untuk para bayi, menguduskan para bayi tersebut; menjadi seorang anak bagi anak-anak kecil, menguduskan mereka oleh karena usia itu dan di waktu yang bersamaan Dia memberikan mereka sebuah teladan kesalehan, kebaikan, dan kepatuhan; menjadi seorang anak muda bagi orang-orang muda, memberikan teladan bagi orang-orang muda tersebut dan menguduskan mereka bagi Tuhan”.
Disini kita mendengar bahwa Yesus Kristus datang agar semua orang dilahirkan kembali dalam Allah. “Bagaimana seorang bayi dapat dilahirkan kembali kalau dia tidak percaya ?”, kata orang yang bertanya hal ini. Maka aku jawab, “Bagaimana seorang bayi dapat dilahirkan kembali apabila orangtuanya yang Kristen itu menghalangi bayi tersebut untuk dibaptis ?”. Apakah seorang anak yang tidak mencapai “usia yang dikategorikan bertanggungjawab/memiliki akal” tidak dapat lahir kembali sampai dia mencapai umur tigabelas tahun baru pada saat itu dia perlu dilahirkan kembali ?
  • Pandangan Origen [185-254 A.D] terhadap baptisan bersifat langsung dan transparan :

“Apa itu dosa ? Dapatkah seorang anak kecil yang baru saja dilahirkan melakukan dosa ? Dan apabila si bayi memiliki dosa lalu apakah lantas dia diperintahkan menyediakan kurban, sebagaimana ditunjukkan dalam Ayub 14:4 [Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!] dan Mazmur 51:5-7 [Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!]. Karena untuk alasan inilah Gereja menerima dari Para Rasul tradisi untuk melayani baptisan bagi anak-anak pula. Karena orang-orang yang kepadanya rahasia dari misteri ilahi dipercayakan mengetahui bahwa dalam setiap orang terdapat kenajisan yang harus dicuci bersih dengan air dan roh”.

Dalam homilinya tentang Lukas, sekali lagi dia menyatakan kepercayaannya terhadap baptisan bayi :
“Bayi-bayi dibaptis karena untuk penghapusan dosa. Dosa-dosa apa ? Kapan mereka berdosa ? Faktanya, tentu tidak pernah. Dan lagi : “tidak seorangpun bersih dari kenajisan” (Ayub 14:4). Tetapi kenajisan hanya dapat dibersihkan melalui misteri baptisan. Itulah sebabnya mengapa para bayi juga perlu dibaptis”.
  • Persepsi Hippolytus [170-236 A.D] tentang baptisan bayi cukup jelas dan langsung mengena, yakni sbb :

“Dan pertama-tama baptislah anak-anak kecil; dan apabila mereka dapat berbicara, mereka sebaiknya dibaptis, tapi apabila tidak, orangtua mereka atau walinya yang berbicara atas nama mereka”.
  • Tidak ada satu pun Bapa Gereja yang menyangkal atau mempertanyakan validitas baptisan bayi. Hal ini bukan suatu lokalitas atau tidak ada periode mana pun masalah baptisan bayi ini dipandang sebagai sesuatu yang diciptakan setelah masa Perjanjian Baru.




Kamis, 04 Oktober 2007

Rekonsiliasi Dengan Gereja-gereja Monofisit

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

Sumber : http://www.zenit.org/article-6381?l=english


Langkah-langkah Yang Diambil Untuk Mengatasi Skisma Purba


Mengadakan kembali Dialog dengan Gereja-gereja Perdana yang Terpisah Setelah Kalsedon


VATICAN CITY, JAN. 27, 2003 (Zenit.org).- Roma kini menyaksikan sebuah perkembangan ekumenis baru yang ditujukan untuk mengatasi skisma purba yang telah berumur 1.500 tahun.

Wakil-wakil dari Gereja-gereja Timur Perdana, baik yang terpisah dari Roma maupun dari Gereja-gereja Orthodox Bizantin selama Konsili Kalsedon tahun 451, ada di Vatikan sepanjang hari Rabu untuk mengadakan kembali fase dialog yang kedua menuju persatuan penuh.

Dalam dialog fase pertama itu, Paus Yohanes Paulus II dan Gereja-gereja Kristen Purba ini menandatangani deklarasi bersama tentang kodrat Kristus, untuk mengatasi salah satu alasan utama timbulnya skisma dimana ketika itu Gereja-gereja tersebut menolak hasil-hasil Konsili Kalsedon, yang mendefinisikan kodrat ilahi dan manusiawi dari Kristus.

Terhadap tuduhan paham Monifisit ini, dialog-dialog yang terdahulu dengan Roma telah mengklarifikasikan bahwa asal-muasal skisma terjadi akibat masalah komunikasi dan bahasa dalam memahami iman Kristologis. Paham Monofisit atau monofisitisme meyakini bahwa Kristus hanya memiliki satu kodrat.


Klarifikasi ini dilakukan, sebagai contoh, dalam deklarasi bersama yang ditandatangani oleh Yohanes Paulus II dan Katolikos Karekin I dari Gereja
Armenia tahun 1996 dimana kedua Pemimpin tersebut mengakui bahwa “Kristus adalah Firman Allah yang menjadi daging, Allah sempurna dalam ke-Ilahian-Nya, sempurna pula dalam Ke-Manusiaan-Nya”.

Selain Gereja Apostolik Armenia, Gereja-gereja yang hadir di Vatikan adalah Gereja Koptik Kepatriakan Mesir, Gereja Syro-Orthodox Kepatriakan Antiokia, Gereja Orthodox Etiopia, Gereja Orthodox Eritrea, Gereja Syro-Orthodox Malankar.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pers Vatikan mengatakan bahwa pertemuan dengan wakil-wakil dari Gereja Orthodox akan terjadi di kantor pusat Dewan Kepausan untuk Peningkatan Persatuan Umat Kristen.


“Pertemuan pertama adalah persiapan dalam hal karakter dan harapan untuk menetapkan topik dan metode dialog di masa mendatang,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Anggota-anggota komite yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan arah dialog ini akan melalukan audiensi dengan Paus pada hari Kamis.


ZE03012701

Senin, 01 Oktober 2007

Adversus Haereses - Melawan Ajaran Sesat [Bidat]

Diterjemahkan oleh Leonard T. Panjaitan

Sumber : www.newadvent.org


Adversus Haereses

Oleh St. Iraeneus dari Lyon

Melawan Bidat-Bidat (Buku I, Bab 10)

Persatuan iman Gereja di seluruh dunia

1. Gereja, meskipun terpencar di seluruh dunia, bahkan sampai ujung bumi, telah mendapatkan dari para Rasul dan Murid-muridnya, yakni iman ini : bahwa [Dia/Gereja percaya] dalam satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta surga dan bumi dan laut, dan segala sesuatu yang terdapat di dalamnya, dan dalam satu Yesus Kristus, Anak Allah, yang berinkarnasi demi keselamatan kita, dan dalam Roh Kudus, yang berbicara melalui para Nabi tentang kehendak Allah dan kedatanganNya, serta kelahiran dari sang Perawan, dan penderitaan serta kebangkitan dari kematian dan kenaikan ke surga dalam daging Yesus Kristus Terkasih, Tuhan kita, dan perwujudan [masa depan]-Nya dari surga dalam kemuliaan Allah untuk “mengumpulkan segala sesuatunya dalam satu, “Efesus 1:10 dan untuk menghidupkan kembali seluruh ras manusia menjadi baru, agar kepada Yesus Kristus, Tuhan Kita dan Allah, Penyelamat dan Raja, menurut kehendak dari Bapa Yang Tak Kelihatan, “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku” Filipi 2:10-11, kepada Dialah dan Dia akan melakukan penghakiman yang adil terhadap semuanya; bahwa Dia akan mengirim “kejahatan spiritual”, Efesus 6:12, dan malaikat yang melanggar dan menjadi murtad, bersama dengan orang-orang yang tak ber-Tuhan dan orang-orang yang berdosa dan jahat, dan orang-orang yang tidak senonoh ke dalam api abadi; namun bolehlah dalam tindakan RahmatNya, memberikan kehidupan kekal pada orang-orang baik dan suci serta mereka yang memegang teguh PerintahNya, dan telah bertekun dalam KasihNya, beberapa dari permulaan [dari sejak menjadi Kristen] dan yang lainnya dari [tanggal] pertobatan mereka, dan boleh mengelilingi kemuliaan abadi.

2. Seperti yang telah Kuamati, bahwa Gereja yang telah menerima ajaran dan iman ini, meskipun terpencar di seluruh dunia, namun seakan-akan terduduki [oleh kekuatan lain - red] namun tetap merupakan satu Rumah, secara hati-hati menjaga ajaranNya. Gereja juga percaya hal-hal ini [tentang doktrin] seakan-akan Gereja memiliki banyak jiwa namun sebenarnya satu jiwa, dan satu serta hati yang sama, dan Gereja memproklamasikan ajaran-ajaran tersebut dan mengajarkan serta menurunkan kepada generasi mendatang, dengan harmoni yang sempurna, seakan-akan Gereja hanya memiliki satu mulut. Karena, meskipun bahasa dunia tidak sama, namun makna dari tradisi adalah satu dan sama. Karena Gereja yang telah didirikan di Jerman tidak percaya atau tidak mengajarkan sesuatu yang berbeda, tidak juga Gereja yang di Spanyol, atau tidak juga Gereja yang di Gaul, tidak juga Gereja di Timur, tidak juga Gereja yang di Mesir, tidak juga Gereja yang di Libia, tidak juga Gereja yang didirikan di wilayah sentral dunia. Tetapi seperti halnya matahari, ciptaan Allah, adalah satu dan sama di seluruh dunia, begitu juga pengajaran tentang kebenaran bersinar di setiap tempat, dan menerangi seluruh manusia yang berkehendak untuk datang mengenali pengetahuan akan kebenaran. Tidak juga setiap penguasa di Gereja, meski diberikan karunia yang besar dan pintar berbicara maka dia boleh mengajarkan doktrin/ajaran yang berbeda dari ajaran-ajaranNya [karena tidak seorang pun lebih besar dari sang Master/Baginda]; tidak juga di sisi lain, maka dia yang kekurangan dalam kuasa pernyataan, akan menimbulkan luka pada tradisi. Karena iman itu adalah satu dan sama, tidak juga orang yang mampu dan hebat dalam berpidato tentang ajaran Gereja, membuat penambahan terhadap ajaran tersebut, tidak juga dia yang mampu berkata-kata namun mengurangi ajaranNya.

3. Hal ini tidak dimaksudkan demikian sebab manusia diberkati dengan tingkat intelegensia yang tinggi dan ada juga yang rendah, bahwa oleh karena itu mereka boleh mengubah masalah subyek [yakni tentang iman] itu sendiri dan boleh menyusun beberapa hal selain Allah disamping Dia yang adalah Penyusun, Pencipta, dan Penjaga dari alam semesta ini, [seakan-akan Dia tidak cukup bagi alam semesta ini] atau ada Kristus lain atau terdapat Kristus yang lahir lainnya. Namun fakta yang hanya ditujukan untuk menyatakan hal ini, bahwa orang boleh [lebih akurat daripada yang lainnya] menimbulkan makna dari hal tersebut yang telah disebutkan dalam perumpamaan, dan menampung hal-hal tersebut ke dalam rancangan iman yang bersifat umum; serta menjelaskan [dengan kejelasan yang tepat] operasi/tindakan dan dispensasi Allah yang berhubungan dengan keselamatan manusia; dan menunjukkan bahwa Allah mewujudkan penderitaan panjangNya terhadap kemurtadan para malaikat yang jahat, seperti halnya juga terhadap ketidaktaatan manusia; dan menyatakan mengapa Allah yang satu dan sama ini membuat hal-hal temporer dan lainnya abadi, lalu membuat hal-hal bersifat surgawi dan lainnya duniawi dan memahami untuk alasan apakah Allah meski tidak kelihatan, memanifestasikan DiriNya kepada para nabi tidak di bawah satu bentuk, namun dengan bentuk yang berbeda kepada individu yang berbeda pula; dan menunjukkan mengapa terdapat beberapa perjanjian lagi dari yang satu itu yang telah diberikan kepada umat manusia; dan mengajarkan apa yang menjadi karakter khusus dari perjanjian-perjanjian tersebut; dan menyelediki untuk alasan apakah “Allah, Roma 11:32, telah menyimpulkan bahwa setiap manusia itu menolak percaya, bahwa Dia boleh memberikan belas kasihanNya kepada kita semua;” dan dengan penuh syukur menggambarkan atas hal apa Firman Allah menjadi daging dan menderita; dan menghubungkan mengapa kedatangan Anak Allah terjadi di waktu terakhir ini, yakni di akhir jaman, dibandingkan dengan awal mula dan membentangkan apa yang terkandung dalam Kitab Suci tentang akhir jaman itu sendiri, dan hal-hal yang akan datang dan tidak menjadi diam seperti halnya bagaimana Allah itu telah menciptakan orang-orang kafir, yang keselamatannya tidak ada harapan, rekan-rekan pewaris kerajaan Allah, dan oleh tubuh yang sama ini dan orang yang mengambil bagian dengan para kudus; dan berwacana bagaimana “tubuh yang mortal ini disematkan dalam tubuh yang imortal dan tubuh yang dapat rusak ini disematkan tubuh yang tidak bisa rusak”; 1 Kor 15:54 dan memproklamasikan dalam pengertian apa Allah berkata, “Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih;” Hosea 2:23[1]; Roma 9:25 dan dalam pengertian apa Dia berkata bahwa “Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, Yesaya 54:1; Galatia 4:27. Karena referensi kedua ayat ini, kedua ayat tersebut memiliki kodrat yang sama, rasul berseru : “Oh ! alangkah dalamnya kekayaan baik itu kebijaksaan maupun pengetahuan akan Allah; bagaimana tak terselidikinya keputusanNya, dan JalanNya tak terselami !” Roma 11:33. Namun [kemampuan berbicara yang superior] tidak ditemukan di dalam ayat ini, bahwa setiap orang seharusnya, melampaui Pencipta dan Penyusun [dunia ini], memahami Enthymesis[2] dan terma yang keliru yakni Aeon[3], ibu mereka dan kepunyaannya, lantas boleh meneruskan sampai ke taraf puncak penghujatan yang demikian; tidak juga hal ini terdapat dalam ayat ini, bahwa orang boleh membayangkan secara keliru lagi, seperti yang disebutkan di atas tadi [keberadaan/mahluk khayalan], suatu Pleroma[4] di satu waktu mengira mengandung tigapuluh, dan di lain waktu memiliki rumpun Aeon yang tak terkira banyaknya, seperti guru-guru miskin kebijaksanaan ilahi ini tetap mempertahankan ajaran sesatnya, pada saat Gereja Katolik memiliki iman yang satu dan sama di seluruh dunia, seperti yang telah kami katakan sebelumnya.

Melawan Bidat-bidat (Buku III, Bab 3)

Suatu Pembuktian Kesalahan dari Ajaran Bidat, dari Fakta bahwa, dalam beberapa Gereja, suksesi uskup yang abadi tetap dipertahankan.

1. Adalah didalam kuasa sepenuhnya, dengan begitu di setiap Gereja, yang berkeinginan baik untuk melihat kebenaran, untuk berkontemplasi dengan jelas tradisi para Rasul yang dimanifestasikan ke seluruh dunia; dan kita ada dalam posisi untuk memperhitungkan mereka yang oleh para Rasul dilantik menjadi uskup di Gereja-gereja dan [mendemonstrasikan] suksesi para Rasul di jaman ini, mereka yang tidak diajarkan atau tidak mengetahui sesuatu seperti apa yang para [bidat] ini punyai. Karena apabila para Rasul telah mengetahui misteri-misteri yang tersembunyi, yang mana mereka ada dalam kebiasaan untuk menyampaikan misteri secara terpisah dengan “sempurna” dan rahasia dari misteri yang lain, maka mereka akan telah menyampaikannya secara khusus kepada mereka yang juga terikat kepada Gereja-gereja mereka sendiri. Karena mereka berhasrat bahwa bahwa orang-orang ini seharusnya menjadi sempurna dan tanpa cacat dalam segala sesuatu, yang kepadanya juga mereka tinggalkan sebagai penggantinya, menyerahkan tempat pemerintahan mereka kepada orang-orang ini; yang mana orang-orang ini, apabila dibebaskan dari fungsi mereka dengan jujur, akan menjadi suatu anugerah [bagi Gereja], tapi apabila mereka nantinya jatuh, maka akan terjadi malapetaka besar.

2. Tetapi karena akan membosankan, dalam volume buku seperti ini, untuk memperhitungkan suksesi semua Gereja, maka kami benar-benar menempatkan kebingungan semua mereka yang dalam tingkah laku apa pun, apakah melalui kesenangan diri sendiri-karena godaan iblis, melalui kecongkakan atau kebutaan dan pendapat yang menentang, berkumpul dalam pertemuan yang tidak sah; [maksudku kami melakukan hal ini] dengan indikasi bahwa tradisi berasal dari para rasul, dari yang terbesar, terkuno dan yang secara universal dikenal dan didirikan dan diorganisasikan di Roma oleh dua orang Rasul agung, Petrus dan Paulus; seperti juga [dengan menunjukkan] iman yang dikhotbahkan kepada orang-orang, yang dilakukan sampai saat ini di jaman kami dengan sarana suksesi para uskup. Karena ini adalah masalah kebutuhan bahwa setiap Gereja seharusnya setuju dengan Gereja ini, atas dasar tingkat otoritas yang utama/unggul, yakni umat beriman dimana pun berada, sebab tradisi apostolikal yang telah dipelihara secara berkelanjutan oleh mereka [umat beriman] yang tinggal dimana saja.

3. Para Rasul yang terberkati, kemudian mendirikan dan membangun Gereja, memberikan komitmen kepada Linus suatu jabatan episkopat. Linus inilah, kepadanya Paulus menyebut dalam Epistel kepada Timotius. Setelah Linus, diteruskan oleh Anacletus dan setelah dia, di tempat ketiga dari para Rasul, yakni Clement ditempatkan ke dalam jabatan Uskup. Orang ini, sebagaimana dia telah melihat para Rasul terberkati, dan telah mengenal mereka, dikatakan telah memiliki pengajaran para Rasul masih menggema [di telinganya] dan melihat tradisi mereka dengan matanya sendiri. Tidak juga dalam Clement keadaan sendiri [dalam hal ini], karena dari antara mereka masih banyak yang menerima instruksi dari para Rasul. Di jaman Clement ini, tidak ada perselisihan kecil yang terjadi diantara saudara-saudara di Korintus, Gereja di Roma mengirimkan sebuah surat penuh kuasa kepada Umat Korintus, mendesak mereka berdamai, memperbaharui iman mereka dan mendeklarasikan tradisi yang baru saja diterima oleh para Rasul ketika itu, kemudian memproklamasikan satu Allah, Yang Maha Kuasa, Pencipta Langit dan Bumi, Pencipta manusia, yang membawa banjir besar dan memanggil Abraham, yang kemudian memimpin bangsa Israel dari tanah Mesir, berbicara dengan Musa, membuat hukum, mengutus para nabi, dan yang telah menyiapkan api untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Dari dokumen ini, siapa pun yang memilih untuk melakukan hal ini, akan belajar bahwa Dia, Bapa dari Tuhan Yesus Kristus, yang diajarkan oleh Gereja-gereja, dan juga boleh memahami tradisi apostolik Gereja, karena epistle ini berasal dari tanggal yang lebih tua dari mereka yang sekarang menyebarkan kepalsuan dan yang menyebabkan timbul allah lain daripada Pencipta dan Pembuat semua yang hidup. Kepada Clement ini maka diteruskan oleh Evaristus. Alexander meneruskan Evaristus, kemudian, urutan keenam dari para Rasul, Sixtus ditunjuk; setelah dia, Telephorus, yang mati martir dengan mulia, lalu Hyginus, setelah dia maka Pius, dan setelah dia, Anicetus. Sorer setelah menggantikan Anicetus, maka diteruskan oleh Eleutherius, dalam urutan keduabelas dari para Rasul, memegang teguh warisan episkopat. Dalam tata urutan ini, dan melalui suksesi ini, tradisi eklesiastikal dari para Rasul dan pengajaran kebenaran telah diturunkan kepada kami. Dan ini adalah bukti yang paling berlimpah bahwa terdapat iman yang menghidupkan yang satu dan sama, yang telah dipelihara di Gereja dari mulai para Rasul sampai saat ini, dan diturunkan dalam kebenaran.

4. Tetapi Polycarpus juga tidak hanya diinstruksikan oleh para Rasul dan bercakap-cakap dengan mereka yang telah melihat Kristus, namun juga dengan para Rasul di Asia, yang ditunjuk sebagai Uskup Gereja di Smyrna, yang kepadanya saya juga mengenalnya di masa mudaku, karena dia masih melekat [di bumi] untuk waktu yang sangat lama, dan ketika dia sangat tua, dia menderita dengan mulia dan mengalami kemartiran, meninggalkan hidup ini, selalu mengajarkan hal-hal yang dia pelajari dari para Rasul, dan yang mana Gereja telah menyerahkannya, dan Gereja sendiri adalah benar. Terhadap hal-hal ini Gereja-gereja Asiatik bersaksi, seperti juga halnya mereka yang telah menggantikan Policarpus sampai dengan saat ini – seorang dengan bobot yang lebih besar, dan kesakian kebenarannya yang lebih tangguh daripada Valentinus dan Marcion, dan kaum bidat lainnya. Dia yang datang ke Roma di jaman Anicetus menyebabkan banyak orang berpaling dari ajaran heretik tadi kepada Gereja Allah, memproklamasikan bahwa dia telah menerima kebenaran tunggal ini dari para Rasul – yakni, ajaran yang diteruskan oleh Gereja. Terdapat juga mereka yang mendengar dari Policarpus bahwa Yohanes, rasul Tuhan, akan mandi di Efesus dan merasakan Cerinthus di dalamnya, lalu buru-buru keluar dari kamar mandi tanpa jadi mandi, berteriak, “Mari kita pergi, meskipun rumah mandi rubuh, sebab Cerinthus, sang musuh kebenaran, ada di dalamnya”. Dan Polycarpus sendiri menjawab ke Marcion, yang bertemu dengannya pada suatu kesempatan, dan berkata “Apakah kau mengenal aku ?” Aku benar-benar kenal engkau, anak pertama Setan”. Ini adalah kengerian yang mana para Rasul dan murid-muridNya bahkan telah mempertahankan komunukasi verbal dengan setiap koruptor kebenaran; seperti halnya Paulus pernah berkata : “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi” Titus 3:10. Ada juga Epistel Policarpus yang penuh kuasa itu yang ditulis kepada orang-orang Filipi dari mereka yang memilih untuk melaksanakan hal ini dan cemas mengenai keselamatan mereka, dapat belajar tentang karakter iman mereka, dan mengajarkan kebenaran. Lalu, kemudian, Gereja di Efesus, yang didirikan oleh Paulus dan Yohanes tinggal diantara mereka secara permanent sampai masa Trajan, adalah saksi tradisi para Rasul yang sejati.

Melawan Bidat-bidat (Buku III, Bab 4)

Kebenaran tidak akan ditemukan selain di dalam Gereja Katolik, tempat satu-satunya penyimpanan doktrin apostolikal. Bidat-bidat adalah akibat formasi masa kini, dan tidak dapat terlacak asal-usulnya sampai ke Para Rasul.

1. Karena demikian kita memiliki bukti ini, adalah tidak perlu untuk mencari kebenaran dari kebenaran lainnya yang mudah didapatkan dari Gereja; karena para Rasul, seperti orang kaya [menyimpan uangnya] di sebuah bank, menyediakan banyak sekali di tangan Gereja segala sesuatu yang berkaitan dengan kebenaran; begitu setiap orang, siapapun yang berkehendak baik, dapat menarik dari Gereja suatu air kehidupan. Wahyu 22:17. Karena Gereja adalah pintu gerbang kepada kehidupan; semua yang lain adalah pencuri dan perampok. Atas dasar hal ini kita harus membatasi diri untuk menghindari mereka namun membuat pilihan untuk terikat pada sesuatu yang berkaitan dengan Gereja dengan ketekunan yang mantap, dan meletakkan tradisi kebenaran. Bagaimana mempertahankan sebuah kasus ? Anggap saja muncul perselisihan yang berhubungan dengan pertanyaan diantara kita, tidakkah seharusnya kita mencari arah kepada Gereja-gereja purba dimana para Rasul memegang teguh hubungan yang konstan dan belajar dari mereka apa yang pasti dan jelas terhadap pertanyaan masa kini ? Karena bagaimana hal ini seharusnya terjadi apabila para Rasul tidak meninggalkan kita tulisan-tulisan ? Tidakkah itu perlu [dalam kasus itu] untuk mengikuti tradisi yang mereka turunkan kepada orang-orang yang padanya benar-benar berkomitmen pada Gereja ?

2. Ke arah mana beberapa negara dari kaum barbar yang percaya dalam Kristus yang benar-benar sepakat, bahwa keselamatannya tertulis dalam hati mereka melalui Roh, tanpa kertas atau tinta, dengan hati-hati bertekun pada tradisi kuno, percaya dalam satu Allah, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, oleh sarana Kritus Yesus, Anak Allah, yang karena kasihNya yang melimpah terhadap ciptaanNya, merendahkan diri untuk lahir dari sang Perawan, Dia sendiri menyatukan manusa melalui DiriNya kepada Allah, dan telah menderita di bawah Ponsius Pilatus dan bangkit kembali, dan telah diterima dalam kemuliaan, akan datang kembali dalam kemuliaan, Penyelamat dari mereka yang diselamatkan, dan Hakim dari mereka yang dihakimi, mengirim ke dalam api abadi mereka yang mentransformasikan kebenaran dan memandang rendah BapaNya dan kedatanganNya. Mereka dalam ketiadaan dokumen yang tertulis, telah percaya pada iman ini, adalah kaum barbar, sejauh hal itu adalah bahasa kita berbicara, namun terhadap doktrin, tingkah laku dan tujuan hidup, mereka karena iman menjadi sangat bijaksana, dan mereka benar-benar menyenangkan Allah, mengadakan percakapan mereka dalam kebaikan, kesalehan, kebijaksanaan. Apabila setiap orang akan mengajak kepada orang-orang ini temuan heretik, berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka maka mereka akan menutup telinga mereka lagi, dan pergi sejauh mungkin, bahkan tidak tahan untuk mendengarkan pidato yang menghujat. Demikian, melalui sarana tradisi rasul yang kuno itu, mereka tidak menderita akibat merasakan sesuatu dengan bahasa yang tidak menyenangkan dari guru-guru tersebut, yang mana diantara mereka tidak ada Gereja atau doktrin yang telah ditetapkan.

3. Karena, sebelum Valentinus, mereka yang mengikuti Valentinus tidak memiliki eksistensi, tidak juga mereka yang mengikuti Marcion eksis sebelum Marcion; singkat kata, tidak juga orang-orang yang berpikiran jahat, yang kepadanya aku telah sebutkan di atas tadi, setiap yang pertama dari insiator dan inventor dari kejahatan mereka. Karena Valentinus datang ke Roma di masa Hyginus, yang berkembang di bawah Pius dan tinggal sampai jaman Anicetus. Cerdon, juga pendahulu Marcion, dirinya sendiri tiba di masa Hyginus, yang adalah uskup ke-sembilan. Datang berkali-kali ke dalam Gereja, dan membuat pengakuan publik, demikian dia tinggal, pernah suatu waktu mengajar secara rahasia dan kemudian membuat lagi pengakuan publik; tetapi akhirnya, setelah dicela karena ajaran-ajaran yang korup, dia diekskomunikasikan dari kumpulan saudara-saudara seangkatan. Marcion, kemudian menggantikan dia, berkembang di bawah Anicetus, yang memegang jabatan ke-sepuluh dari episkopat. Tetapi sisanya, yang disebut sebagai Gnostik[5], muncul dari ajaran Menander, yakni murid Simon, sebagaimana Aku telah tunjukkan; dan setiap satu dari mereka nampak menjadi bapak dan imam besar dari doktrin itu ke dalam ajaran yang dia telah perkenalkan. Namun semua ajaran tersebut [Marcosian] hancur ke dalam kemurtadan mereka berikutnya, bahkan selama peride intermediasi/pertengahan Gereja.



[1] Hosea 2:23 tidak terdapat dalam KS LAI, namun terdapat dalam KS Vulgata/Catholic Duoy Rhimes 1899 dan KS Seputaginta-red.

[2] Inborn ideas : ide yang ada sejak kelahiran-red.

[3] Urutan kekuatan spiritual yang berevolusi dengan cara emanasi progresif dari Yang abadi [Eternal Being]-red.

[4] Dunia spiritual yang tak kelihatan-red.

[5] Ajaran sesat yang mengajarkan bahwa Allah itu dapat didekati hanya dengan akal atau intelektualitas saja. Bersifat esoterik.

Virginitas Maria - Suatu Tinjauan Biblis

Ditulis oleh Yudi Andreas [Pemerhati Teologi - Seorang Convert dari Gereja Pentakosta ke Gereja Orthodox Yunani]


VIRGINITAS MARIA

ΜΑΤΘΑΙΟ (MATIUS)

1:17 πασαι ουν αι γενεαι απο αβρααμ εως δαυιδ γενεαι δεκατεσσαρες και απο δαυιδ εως της μετοικεσιας βαβυλωνος γενεαι δεκατεσσαρες και απο της μετοικεσιας βαβυλωνος εως του χριστου γενεαι δεκατεσσαρες

Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Penjelasan : Kata εως berarti sampai dengan berkesimambungan (tidak berbalik ke titik awal). Abraham sampai Daud dilanjutkan daud sampai ke pembuangan Babel dan dari Babel sampai Kristus. Kristus tetap hidup sampai sekarang.

2:9 οι δε ακουσαντες του βασιλεως επορευθησαν και ιδου ο αστηρ ον ειδον εν τη ανατολη προηγεν αυτους εως ελθων εστη επανω ου ην το παιδιον

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan tiba di suatu tujuan.

2:13 αναχωρησαντων δε αυτων ιδου αγγελος κυριου φαινεται κατ οναρ τω ιωσηφ λεγων εγερθεις παραλαβε το παιδιον και την μητερα αυτου και φευγε εις αιγυπτον και ισθι εκει εως αν ειπω σοι μελλει γαρ ηρωδης ζητειν το παιδιον του απολεσαι αυτο

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

2:15 και ην εκει εως της τελευτης ηρωδου ινα πληρωθη το ρηθεν υπο του κυριου δια του προφητου λεγοντος εξ αιγυπτου εκαλεσα τον υιον μου

dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

5:18 αμην γαρ λέγω υμιν, εως αν παρέλθη ο ουρανος και η γη, ιωτα εν η μία κεραία ου μη παρέλθη απο του νόμου εως αν πάντα γένηται.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

5:26 αμην λέγω σοι, ου μη εξέλθης εκειθεν εως αν αποδως τον εσχατον κοδράντην.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

10:11 εις ην δ αν πόλιν η κώμην εισέλθητε, εξετάσατε τίς εν αυτη αξιός εστιν. κακει μείνατε εως αν εξέλθητε.

Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

28:20 διδασκοντες αυτους τηρειν παντα οσα ενετειλαμην υμιν και ιδου εγω μεθ υμων ειμι πασας τας ημερας εως της συντελειας του αιωνος αμην

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

11:23 και σύ, Καφαρναούμ, μη εως ουρανου υψωθήση; εως αδου καταβήση. οτι ει εν Σοδόμοις εγενήθησαν αι δυνάμεις αι γενόμεναι εν σοί, εμεινεν αν μέχρι της σήμερον.

Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya dan kata μέχρι berarti sampai pada masa lampau dan sekarang sudah tidak ada lagi.

MARKOS (MARKUS)

9:1 και ελεγεν αυτοις αμην λεγω υμιν οτι εισιν τινες των ωδε εστηκοτων οιτινες ου μη γευσωνται θανατου εως αν ιδωσιν την βασιλειαν του θεου εληλυθυιαν εν δυναμει

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."

Penjelasan : Kata εως tidak memiliki keterangan waktu (time signal) kapan akan terjadi waktu tepatnya.

ΜΑΤΘΑΙΟ (MATIUS)

13:30 αφετε συναυξανεσθαι αμφοτερα μεχρι του θερισμου και εν καιρω του θερισμου ερω τοις θερισταις συλλεξατε πρωτον τα ζιζανια και δησατε αυτα εις δεσμας προς το κατακαυσαι αυτα τον δε σιτον συναγαγετε εις την αποθηκην μου

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Penjelasan : Kata μεχρι memiliki time signal. Masa menuai gandum dapat dihitung.

P R A X E I S (KISAH PARA RASUL)

10:30 και ο κορνηλιος εφη απο τεταρτης ημερας μεχρι ταυτης της ωρας ημην νηστευων και την ενατην ωραν προσευχομενος εν τω οικω μου και ιδου ανηρ εστη ενωπιον μου εν εσθητι λαμπρα

Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan

Penjelasan : Kata μεχρι memiliki time signal dan sudah tidak terjadi.

20:7 εν δε τη μια των σαββατων συνηγμενων των μαθητων κλασαι αρτον ο παυλος διελεγετο αυτοις μελλων εξιεναι τη επαυριον παρετεινεν τε τον λογον μεχρι μεσονυκτιου

Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam

Penjelasan : Kata μεχρι memiliki time signal yang sangat jelas (sampai tengah malam).

ΜΑΤΘΑΙΟ (MATIUS) 1:25

και ουκ εγινωσκεν αυτην εως ου ετεκεν τον υιον αυτης τον πρωτοτοκον και εκαλεσεν το ονομα αυτου ιησουν (tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus)

Peristiwa kehamilan memiliki time signal yang sangat jelas karena dari peristiwa kehamilan sampai pada kelahiran memakan waktu 9 bulan. Seharusnya penulis memilih kata μεχρι bukannya εως. Apakah penulis Injil tersebut melakukan kesalahan? Saya yakin penulis tidak melakukan kesalahan karena perbedaan huruf yang sangat berbeda sama sekali. Mengapa penulis melakukan hal tersebut? Penulis Injil ingin menjelaskan keajaiban-keajaiban pada yang mungkin tidak masuk akal bagi kita, tetapi memang hal tersebut terjadi. Seorang dara (perawan) yang belum pernah dijamah laki-laki mengalami kehamilan. Keperawanan yang tetap terjaga dan kekal meskipun telah melahirkan bayi yang pastinya sangat tidak akan masuk logika. Menikah tetap masih perawan selamanya yang pasti sangat bertentangan dengan kodrat pernikahan tersebut. Memang hal ini semuanya tidak masuk akal, logika, maupun nalar, tetapi peristiwa ini benar-benar terjadi dan nyata.

ΜΑΤΘΑΙΟ (MATIUS) 28:20

διδασκοντες αυτους τηρειν παντα οσα ενετειλαμην υμιν και ιδου εγω μεθ υμων ειμι πασας τας ημερας εως της συντελειας του αιωνος αμην (dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman).

ΜΑΤΘΑΙΟ (MATIUS) 22:44

ειπεν ο κυριος τω κυριω μου καθου εκ δεξιων μου εως αν θω τους εχθρους σου υποποδιον των ποδων σου (Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu).

Perhatikan penggunaan kata eos bila kata tersebut hanya diartikan dengan kata sampai pada Matius 28: 20 dan Matius 22:44. Apakah setelah akhir jaman Yesus tidak lagi menyertai kita? Atau apakah setelah mengalahkan musuh-musuhNya, Yesus tidak lagi duduk disebelah kanan Sang Bapa?

IWNNHS (YOHANES) 14:3 και εαν πορευθω [και] ετοιμασω υμιν τοπον παλιν ερχομαι και παραληψομαι υμας προς εμαυτον ινα οπου ειμι εγω και υμεις ητε (Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada).



PROS EBRAIOUS (IBRANI) 10:12 αυτος δε μιαν υπερ αμαρτιων προσενεγκας θυσιαν εις το διηνεκες εκαθισεν εν δεξια του θεου (Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah).


Yesus tetap meyertai kita bahkan setelah akhir zaman dan tahtanya tetap untuk selama-lamanya. Jadi penggunaan kata εως bukannya μεχρι. sangatlah tepat digunakan oleh penulis untuk menulis dalam kitabnya. Kita sangat menghargai LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) yang dengan seriusnya dan jerih payah usahanya untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia, tetapi juga tidak luput dari kekhilafan manusia yang menterjemahkannya. Semoga apa yang ditulis disini yang merupakan sebuah kritikan yang membangun dapat diperhatikan lebih dalam lagi oleh LAI dan menjadi masukan agar dapat menterjemahkan Alkitab dengan memperhatikan akidah bahasa asli dari tulisan Alkitab.

♥ HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU

 ♥ *HATIMU MUNGKIN HANCUR, NAMUN BEGITU JUGA HATIKU* sumber: https://ww3.tlig.org/en/messages/1202/ *Amanat Yesus 12 April 2020* Tuhan! Ini ...